Oleh :
IDA MARYANA
NPM. 04450973
Hubungan antara bahasa tulis dan lisan dapat dilihat secara historis maupun
dari sudut pertumbuhan bahasa perorangan (Samsuri, 1983: 19) jauh sebelum
masa historis, yaitu sebelum adanya tulisan-tulisan yang dipakai untuk mencatat
dan menguasai bahasa lisan terlebih dahulu, sebelum mereka dapat menuliskan
masyarakat modern ini, bahasa pertama ialah lisan, sedangkan tulisan itu
Ketidaksempurnaan tulisan itu ialah karena tidak semua aspek bahasa dapat
Tanya, tanda seru dan kombinasi daripada keduanya, yang bias menggantikan
beberapa aspek-aspek itu. Tekanan, nada dan lagu kalimat sering dinyatakan
dalam tulisan.
Bahasa dan tulisan adalah dua macam sistem tanda yang jelas berbeda, yang
keduanya ada melulu untuk keperluan pencatatan yang pertama (Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, 1988: 5). Objek ilmu bahasa bukanlah tulisan dan
6
mempunyai makna simbolis. Di sini diimplikasikan bahwa manusia adalah
Mengingat pentingnya bahasa tulis dan lisan bagi siswa sekolah SMP/MTs,
baik pada saat sekolah maupun setelah menjelaskan pendidikan, maka guru tidak
bias menghindar dari mengajarkan tulisan dan lisan untuk siswa dan siswinya.
Aktivitas tulisan dan lisan di kelas bias dipadukan karena pada dasarnya kedua
intinya menggunakan bahasa untuk tujuan komunikasi yang baik dan benar.
Mengenai pentingnya bahasa tulisan dan lisan bagi siswa, guru semestinya
lisan serta menjadikan tulisan dan lisan itu merupakan pekerjaan yang alami dan
menyenangkan.
predikat dengan bojek atau keterangan dan lazimnya berada di depan sebuah
Dilihat dari fungsinya, kata depan itu dapat dibedakan menjadi 9 pernyataan,
yang menyatakan :