Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


INQUIRY TERHADAP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
GURU PADA SMPN 1 LABUHAN HAJI
TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Oleh :

Nama : SYALFIA YULIA A.


NPM : 06370300

SKEOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) HAMZANWADI SELONG
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM SUTDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
PERIODE 2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas murid, atau siswa yang lebih suka bermain-main pada saat mata
pelajaran berlangsung masih menjadi pemandangan yang selalu ada di setiap
sekolah. Metode pengajaran strategi yang digunakan dalam belajar serta
pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru dalam menarik
minat belajar siswanya haruslah sangat diperhatikan.
Penerapan metode/strategi/pendekatan pembelajaran yang terlalu
monoton/tidak bervariasi bisa menurunkan minat belajar pra siswa. Dan itu
semua sangatlah berpengaruh terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran
tersebut, dan juga tuntas dan tidak tuntasnya mereka dalam mata pelajaran
tersebut. Misalkan seorang guru dalam pembelajarannya menggunakan
metode/strategi pengajarannya menggunakan metode ceramah yang hanya
menjelaskan di depan kelas tanpa ada aktivitas lain yang melibatkan siswa,
membuat para siswa jadi kurang tertarik dan tidak konsentrasi dalam
mendengarkan penjelasan gurunya. Karena menurut mereka, itu sangat
membosankan dan membuat mereka menjadi ngantuk dan tidak mendengarkan
guru yang sedang menjelaskan di kelas.

B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar pada pelajaran tersebut.
2. Pelajarnanya kurang menarik.
3. Strategi belajar mengajar yang diterapkan oleh seorang guru.
4. Metode pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran.
5. Pendekatan pembelajarannya.

C. Pembatasan Masalah
1. Metode pengajaran dalam pembelajaran.
2. Strategi belajar megnajar yang digunakan.

1
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara seorang guru mengatasi masalah miant belajar siswanya?
2. Kendala apa yang sering dihadapi ssiwa dalam belajar?
3. Mengapa murid atau siswa lebih suka bermain-main daripada mendengarkan
penjelasan gurunya?

E. Tujuan Penelitian
Strategi dan metode belajar yang baik yang diterapkan oleh seroang guru
dalam mengajar siswanya sangatlah berpengaruh dan membantu dalam prestasi
dan minat belajar siswanya. Pelajaran yang diajarkan akan menjadi lebih
menarik, siswanya akan menjadi lebih semangat dalam belajar, lebih aktif
inovatif dan lebihl paham terhadap apa yang disampaikan oleh gurunya.

F. Manfaat Penelitian
Dengan diterapkannya strategi dan metode pembelajaran yang baik dan
bervariasi, siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar yang akan
mempengaruhi pemahaman mereka terhadap mata pelajaran tersebut, dengan
strategi dan metode pembelajaran yang variatif dan komunikatif siswa akan lebih
gampang menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh bapak/ibu guru. Semua
itu akan berpengaruh terhadap tuntas atau tidak tuntasnya siswa dalam mata
pelajaran tersebut.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Strategi merupakan pendekatan yang dipakai pengajar dalam manipulasi
informasi, memilih sumber-sumber dan menentukan tugas/peranan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar (Gerlach, dan Ely).
Belajar menurut para ahli :
- Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan
sejumlah pengetahuan.
- Menurut ahli pendidikan tradisional, belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
atua perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
- Ernest R. Hilgara dalam bukunya dikatakan bahwa seseorang yang belajar,
kelakuannya akan berubah daripada sebelumnya.
- Dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki
pengetahuan atau kecakapan.
Bisa disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri
manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia,
maka tidaklkah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.
Mengajar merupakan tugas utama bagi seorang guru. Hakikat mengajar
adalah membantu para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai,
cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana
belajar.
Delapan keterampilan dasar mengajar:
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

3
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Strategi belajar mengajar adalah cara, siasat atau keseluruhan aktivitas
yang dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan tujuan pendidikan (Borich,
1988).
Secara umum strategi belajar mengajar dapat diktegorikan ke dalam dua
kelompok strategi yakni :
1. Strategi yang diarahkan pengajar (teacher-directed strategies)
2. Strategi yang terpusat pada pebelajar (student-directed strategies)
Yang termasuk ke dalam kelompok strategi yang diarahkan kepada pengajar
antara lain ceramah, tanya jawab, dan DRIL dan latihan, sedangkan yang
termasuk kelompok strategi yang terpusat kepada pebelajar antara lain, belajar
kelompok, penyingkapan yang terbimbing (guided discovery).
Borich (1988) mengelompokkan strategi belajar mengajar menjadi 2
yaitu:
1. Direct intsruction strategies
Hasil belajarnya: fakta, hukum, dan urutan tindakan.
2. Indirect instruction strategies
Hasil belajarnya: konsep, pola dan abstraksi.
Variabel strategi belajar mengajar:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi belajar mengajar ialah
tujaun, bahan pelajaran, alat dan sumber, siswa dan guru.
2. Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi
belajar mengajar seperti perbedaan setiap siswa.
3. Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah jumlah dan ciri
alat/sumber pelajaran.
4. Dari faktor guru yang akan mepengaruhi penggunaan strategi belajar
mengajar ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan
membelajarkan siswa.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

4
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Udin Saripudin, 1994: 78).
Inquiry (inkuiri) adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari
sesuatu secara kritis, analitis, argmental (ilmiah) dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung
oleh data (Kosasih Djahiri, 1978/1979).
Model inkuiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa
mengolah pesan, sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai. Model pengajaran inkuiri merupakan model pengajaran yang terpusat pada
siswa. Dalam pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar.
Tujuan utama model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
keterampilan intelketual, berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara
ilmiah.
Tekanan utama pembelajaran dengan strategi inkuiri adalah: (i)
pengembnagan kemampuan berpikir individual lewat penelitian, (ii) peningkatan
kemampuan mempraktekkan metode dan teknik penelitian, (iii) latihan
keterampilan intelektual khusus, yang sesuai dengan cabang ilmu tertentu, dan
(iv) latihan menemukan sesuatu (Joyce dan Weil, 1980).
Peranan guru yang penting adalah (i) menciptakan suasana bebas berpikir
sehingga siswa berani bereksplorasi dengan penemuan dan pemecahan masalah,
(ii) fasilitator dalam penelitian, (iii) rekan diskusi dalam klasifikasi dan pencarian
alternatif pemecahan masalah, serta (iv) pembimbing penelitian, pendorong
keberanian berpikir alternatif dalam pemecahan masalah.
Peranan siswa yang penting adalah (i) mengambil prakarsa dalam
pencarian masalah, (ii) pelaku aktif dalam belajar melakukan penelitian, (iii)
penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan, dan (iv) penemu pemecahan
masalah. Peranan tersebut sesuai dengan penekanan model inkuiri yang
digunakan.
Evaluasi hasil belajar pada model inkuiri meliputi: (i) keterampilan
pencarian dan perumusan masalah, (ii) keterampilan pengumpulan data atau

5
informasi, (iii) keterampilan meneliti tentang objek, seperti benda, sifat benda,
kondisi atau peristiwa dan perilaku, (iv) keterampilan menarik kesimpulan, dan
(v) laporan.
Tujuan/kegunaan inkuiri:
1. Mengembangkan sikap, keterampilan siswa untuk mampu memecahkan
masalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
3. Membina mengembangkan sikap penasaran (ingin tahu leibh jauh) dan cara
berpikir objektif mandiri kritis analitis baik secara individu maupun
kelompok.

B. Kerangka Berpikir

Teacher Centered Media yang Metode kurang


Learning digunakan terbatas bervariasi

Siswa
pasif

Penerapan strategi Siswa aktif,


Karakteristik belajar mengajar intelektualitasnya
Siswa SMP menggunakan bagus, siswa sendang
metode inquiry dan semangat dalam
belajar, berpikir kritis,
siswa cerdas

Guru menjadi pust pembelajarna yaitu menjelaskan di depan kelas


menggunakan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.
Media yang digunakan terbatas hanya menggunakan buku panduan mata
pelajaran, tidak didukung dengan media lain seperti alat peraga yang bisa
menarik minat siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam memperhatikan
pembelajaran apalagi metode yang digunakan oleh seorang guru yang kurang

6
bervariasi sangat monoton yaitu pembelajarannya berpusat pada guru menjadikan
siswanya pasif karena tidak dilibatkan dalam aktivitas belajar. Disamping itu
karakteristik setiap siswa itu berbeda-beda, dan sangatlah penting untuk
diperhatikan agar dia bisa memberikan pelajaran dan bimbingan pada siswa
dengan baik dan bisa diterima serta dipahami oleh setiap siwanya. Dengan
diterapkannya strategi belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran
inquiry yaitu model pembelajaran yang berpusat pada siswa menjadi siswa
menjadi lebih aktif, keterampilan intelektualnya bagus, berpikir kritis,dan mampu
memecahkan masalah.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desan Penelitian
Desain penelitiannya berlokasi di SMPN 1 Labuhan Haji dan
membutuhkan waktu + 1 bulan.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable)
Ubahan bebas atau variabel bebas ialah ciri-ciri tertentu yang
merupakan akibat pada umumnya dalam tata waktu terjadinya lebih dahulu.
Berdasarkan pengertian ini maka sebagai variabel bebas dalam pengertian ini
adalah model pembelajaran inquiry.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Ubahan terikat atau variabel terikat adalah ciri-ciri tertentu yang
merupakan akibat yang umumnya dalam urutan tata waktu terjadinya
kemudian. Dalam hal ini yang menjadi ubahan terikatnya adalah strategi
belajar mengajar.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Apabila seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wialyah, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi
Arikunto, 1925, hal. 190). Pendapat lain: seluruh individu yang menjadi
subyek penelitian yang intinya akan dikenai generalisasi disebut populasi
(population) (Netra, 1974, hal. 10).
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMPN 1 Labuhan Haji, baik laki-
laki maupun perempuan.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakanbagian dari populasi. Sehubungan dengan hal ini,
suatu pendapat menyatakan bahwa jika kita hanya meneliti sebagian dari

8
populasi maka disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagai natau wakil
dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1985: hal. 92).
3 hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel:
1) Kecermatan kerangka sampel
2) Besarnya sampel
3) Teknik pengambilan sampel
Berdasarkan populasi di atas, sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah sampel acak sederhana (simple random sample) yaitu setiap objek
penelitian memiliki kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Penentuannya dapat dilakukan dengan undian.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah teknik
observasi dan teknik wawancara.
1. Teknik observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati
langsung di lapnagan.
Teknik observasi dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Teknik observasi langsung yaitu mengamati gejala-gejala pada objek
yang dilakukan secara langsung di lap.
- Teknik observasi tidak langsung, pengumpulan data pencatatan gejala-
gejala pada objek yang pelaksanaannya secara tidak langsung.
2. Teknik wawancara, merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti
dan sampel.
Pedoman wawancara ada 2 yaitu:
- Pedoman wawancara tidak berstruktur yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar wawancara.
- Pedoman wawancara yaitu pedoman wawancara yang disusun secara
rinci.

E. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Satistik

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. I.G.A.K. Wardani, M.Sc.Ed (2004), Pemantapan Kemampuan Mengajar.

Netral, IB (1974), Metodologi Penelitian, Penerbit: Biro FIP UNUD Singaraja.

Prof. Dr. H. Nursin Sumaatmadja, dkk (2003), Konsep Dasar IPS, Jakarta, Penerbit
Universitas Terbuka (2003).

Suharsimi Arikunto (1985), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya (1986)

Zainal Aqib (2002), Profesionalisme Guru dalam Pembelajarna, Surabaya, Penerbit


Insan Cendekia

11

Anda mungkin juga menyukai