Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN APOTEK

“APOTEK PEDULI”

Oleh Kelompok :

1. Abdaul Rafzanjani NPM 2043700412


2. Andi Guna Sakti NPM 2043700347
3. Danny Rakhdinal NPM 2043700387
4. Deliana Tanjung Putri NPM 2043700362
5. Hugolia Cerlin Jiman NPM 2043700318
6. Lina Hosana NPM 2043700403
7. Maria Ayang Sari Naranlele NPM 2043700287
8. Nasfa Liko Rahmayanti NPM 2043700317
9. Nurul Fauziah NPM 2043700264
10. Regita Cahyani NPM 2043700419

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

2020/2021
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu hal yang sangat penting untuk dijaga yaitu kesehatan. Mengingat semakin

banyaknya variasi penyakit, perubahan iklim yang ekstrim, serta kondisi lingkungan yang telah

banyak terkontaminasi. Apotek merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan, dimana apotek

memiliki pelayanan kesehatan yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat. Pelayanan

kesehatan di apotek mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang ditentukan

oleh tingkat atau derajat kesehatan dari setiap manusia.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek pasal 1, apotek

adalah suatu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. Tenaga kesehatan Apoteker mempunyai kewenangan dan

Kesehatan No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian pasal 1 ayat 1 bahwa pekerjaan kefarmasian

adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,

penyimpanan, dan distribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.

Apotek dikelola oleh seorang Apoteker Penanggung jawab Apotek (APA). Dalam melakukan

pekerjaan tersebut, seorang Apoteker sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan wawasan di bidang kefarmasian dan kesehatan. Pengelolaan apotek juga dilakukan

dengan sistem manajemen yang baik. Seorang apoteker dituntut agar perilakunya dalam melaksanakan

komunikasi, pemberian informasi, dan edukasi dilakukan secara baik sehingga mendukung

tercapainya penggunanaan obat yang benar, aman, dan rasional.


2.1 Tujuan

Apotek Peduli didirikan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai sarana pelayanan kefarmasian untuk masyarakat.

2. Menyediakan kebutuhan obat dan perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

3. Memberikan pelayanan informasi obat serta konseling dalam hal swamedikasi

masyarakat

4. . Memberikan pelayanan informasi kesehatan sehingga dapat meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara tepat dan

rasional
BAB II

STUDI KELAYAKAN APOTEK

2.1 Nama dan Alamat Apotek

Nama Apotek : Apotek Peduli

Alamat : Jl. Akses UI, Ruko Graha Citra No. 45, Kelapa Dua, Depok

2.2 Visi, Misi dan Strategi Apotek

2.2.1 Visi

Apotek Peduli akan menyediakan produk dan pelayanan farmasi yang handal untuk

menjadi apotek yang komprehensif dengan basis Pharmaceutical Care sehingga dapat

memberikan kepuasan pada masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

2.2.2 Misi

Misi Apotek adalah sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dengan

harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2) Memberikan pelayanan dengan basis Pharmaceutical Care yang berkualitas, ramah,

cepat, dan tepat sehingga dapat memberikan kepuasan pada masyarakat.

3) Menjadi pusat informasi dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi

melalui pelayanan komprehensif dibidang farmasi yang andal.

4) Melakukan monitoring disertai dokumentasi pengobatan yang baik untuk memberikan

nilai tambah kepercayaan dan rasionalisasi pengobatan pasien.

5) Menyelenggarakan tata kelola apotek dengan manajemen resiko,menjaga kekosongan

obat, ketersediaan obat dan pengelolaan limbah.


2.2.3 Strategi

Dalam mengembangkan usaha diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga

nantinya diharapkan mampu untuk mempertahankan eksistensi apotek dan mampu

memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Apotek ini

memiliki beberapa strategi diantaranya :

1) Merencanakan bisnis apotek seperti studi kelayakan, analisis SWOT, perencanaan

operasi, perencanaan pemasaran perencanaan keuangan, perhitungan BEP, pengadaan

dan perekrutan SDM.

2) Melakukan survey lapangan (kepadatan penduduk, lalu lintas dan kebutuhan pasar).

3) Membangun kerjasama yaitu dengan IAI, Hismafarsi, Perangkat Desa, Dokter, Dinas

Kesehatan, Distributor Farmasi dan Pengelola E-learning.

4) Mengurus Izin

5) Mengalokasikan obat tradisional sebesar 50% dari jumlah obat OTC yang disediakan

untuk meningkatkan segmen pasar

6) Menyediakan fasilitas yang nyaman

7) Ruangan yang bersih dan pencahayaan yang baik

8) Bekerja sama dengan praktek dokter

9) Menerima pelayanan pemesanan via online

10) Memberikan jasa pelayanan antar obat

11) Merancang SOP (menurut standar operating procedure) dan standar organisasi kerja
2.3 Aspek Lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah “Apotek Peduli”, terletak Jl. Akses UI, Ruko Graha Citra

No. 45, Kelapa Dua, Depok. Lokasi apotek strategis dan akan menentukan keberhasilan apotek

dan erat hubungannya dengan aspek pasar.

2.3.1 Ruangan
Ruang Apotek untuk Pasien dan Umum. Pada Area A akan ditempatkan rak modular
atau sistem dinding untuk produk yang akan dipasarkan, lengkap dengan unit pencahayaan
dan laci. Di dalam area ini juga terdapat kasir dan juga 3 Meja Operator yang salah satunya
didedikasikan sebagai layanan reservasi analisis. Di dalam area A juga merupakan tempat
promosi produk - produk baru dilengkapi dengan rak, bangku, ruang tunggu untuk pasien
dengan pencahayaan yang cukup. Sedangkan dibagian dalam merupakan ruang periksa
untuk pasien yang dilengkapi dengan kursi untuk pasien, meja kerja, lemari, rak, serta kursi
kerja merupakan sistem rak dengan jendela untuk produk yang akan dipamerkan

●.3.1 Kepadatan Penduduk


Kota Depok yang merupakan salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai
luas wilayah sekitar 200,29 Ha. Adapun 11 kecamatan yang terdapat di Kota Depok yaitu
1. Kecamatan Sawangan : terdapat 7 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu
14,73 %.
2. Kecamatan Bojongsari : terdapat 7 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu
9,88 %
3. Kecamatan Pancoran Mas : terdapat 6 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu
9,09 %
4. Kecamatan Cipayung : terdapat 5 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 5,80
%
5. Kecamatan Sukmaja : terdapat 6 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 9,01
%
6. Kecamatan Cilodong : terdapat 5 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 8,03
%
7. Kecamatan Cimanggis : terdapat 6 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu
10,59 %
8. Kecamatan Tapos : terdapat 7 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 16,14 %
9. Kecamatan Beji : terdapat 6 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 7,14 %
10. Kecamatan Limo : terdapat 4 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 6,15 %
11. Kecamatan Cinere : terdapat 4 jumlah kelurahan, persentase luas wilayah yaitu 5,23
%
Jadi Total Seluruh Kecamatan di Kota Depok yaitu berjumlah 63 kelurahan dan jumlah
persentase luas wilayah keseluruhan yaitu 100 %.
Wilayah Kota Depok berbatasan dengan satu Kabupaten, dua Kota dan dua Propinsi.
Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan dan
Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan
Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong
Gede Kabupaten Bogor.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung
Sindur Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini
menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya
perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota
lainnya. Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintah yang berbatasan langsung dengan
Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, juga merupakan wilayah penyangga Ibukota Negara
yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa,
kota pariwisata, dan sebagai kota resapan air. Kota Depok mempunyai keunggulan komparatif
apabila dilihat dari letaknya yang sangat strategis baik dilihat dari segi politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan pertahanan dan keamanan. (Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019).
●.3.2 Tingkat Sosial Ekonomi
● Dilihat Dari Segi Sosial Meliputi :
1. Tenaga Kerja
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.
Penduduk usia kerja terdiri dari “angkatan kerja” dan bukan angkatan kerja. Penduduk yang
tergolong “angkatan kerja” adalah mereka yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja
memberikan gambaran besarnya tingkat penyerapan pasar kerja, sehingga angkatan kerja yang
tidak terserap dikategorikan sebagai penganggur.
Berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional 2010 diperoleh gambaran bahwa pada
tahun 2010, penduduk Kota Depok yang bekerja 714.891 jiwa sedangkan yang menganggur
sekitar
65.072 jiwa. Penduduk Kota Depok yang tergolong angkatan kerja sebanyak 779.963 jiwa
sedangkan
penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 441.891 jiwa. Penduduk yang bekerja masih
didominasi
laki-laki dari pada perempuan (laki-laki 61,87 % dan perempuan 38,13 %), terlihat bahwa jenis
kegiatan utama yang paling banyak dilakukan oleh penduduk Kota Depok adalah bekerja.
Persentase penduduk yang bekerja pada tahun 2013 tercatat sebesar 92,3 % dari angkatan kerja
(826.191 jiwa) dan pada tahun 2014 sebesar 91,56 % (877.684 jiwa).
2. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting di Kota Depok. Universitas Indonesia
merupakan salah satu universitas terbaik di indonesia yang terletak di wilayah Depok sehingga
sedikit banyak mempengaruhi perkembangan Kota Depok. Taman kanak-kanak di kota Depok
pada tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 357, SD sebanyak 393, dan SMP berjumlah 162. Di
tingkat SLTA terdapat 55 SMA dan 97 SMK.
Dari hasil survey Susenas 2010, penduduk Kota Depok yang berumur 10 tahun ke atas yang
memiliki ijazah tertinggi SLTA yaitu berjumlah 23,79 %. Memiliki Ijazah tertinggi SLTA
merupakan persentase terbesar dibanding jenjang pendidikan lainnya. Penduduk Kota Depok
yang berumur 10 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis huruf latin 55,03 %, huruf
lainnya 0,18 %, huruf latin, dan huruf lainnya 42,95 %, dan yang buta huruf 1,84 %.
● Dilihat Dari Suatu Sektor Ekonomi dapat dilihat dari segi pertumbuhan. Kontribusi sektor
yang bersangkutan dalam perekonomian secara agregat dan daya serapnya terhadap tenaga
kerja. Sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDRB serta
penyerapan tenaga kerja yang tinggi merupakan sektor yang paling unggul di antara sektor
ekonomi yang ada. Sektor ini akan menjadi penggerak utama perekonomian pada suatu
wilayah.
Berdasarkan distribusi persentase nilai PDRB Kota Depok dari tahun 2008 – 2012 harga berlaku
terlihat bahwa struktur perekonomian Kota Depok didominasi oleh sektor perdagangan, hotel,
dan restoran dengan distribusi sebesar 37,38 % pada tahun 2012.Kota Depok pada awalnya
merupakan daerah pertanian sebelum mengalami modernisasi seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk dan beralihnya fungsi lahan dari pertanian ke pemukiman, industri, fasilitas
umum, dan fasilitas sosial. Lahan pertanian dari tahun ke tahun semakin menyempit karena hasil
produksi pertanian bernilai lebih kecil dibanding dengan pemanfaatan pada sektor lain. Sampai
saat ini sektor pertanian mencakup pertanian dalam arti luas mencakup sub sektor pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.
●.3.1 Pelayanan Kefarmasian
Standar pelayanan Kefarmasian di apotek peduli sudah berdasarkan PERATURAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Pengkajian Resep;
b. Dispensing;
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
d. Konseling;
e. Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy care);
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
h. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
1. perencanaan;
2. pengadaan;
3. penerimaan;
4. penyimpanan;
5. pemusnahan;
6. pengendalian; dan
7. pencatatan dan pelaporan.
●.3.2 Apotek Pesaing
Adapun apotek yang tidak begitu jauh letaknya dengan apotek peduli yaitu apotek kimia
farma akses UI, apotek K-24 kelapa dua, serta apotek century yang begitu lengkap dan sudah
lebih dahulu dibangun dibandingkan dengan apotek peduli, tetapi kami percaya dan yakin
dengan Tuhan bahwa kalau memang sudah kehendaknya apotek yang baru kami bangun ini
bakalan rame dan laris manis soalnya apotek peduli juga letaknya sudah sangat strategis dan juga
harga - harga obat yang ada di apotek peduli sudah cukup murah dibandingkan dengan apotek
lain.
●.3.3 Peluang atau Prospek Pemasaran
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri
masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek Peduli mempunyai prospek
pemasaran yang cukup bagus karena:
1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab dekat dengan daerah pemukiman
penduduk dan kompleks pendidikan.
2. Tingkat pendidikan masyarakat relatif menengah dan menengah keatas
3. Letak apotek yang strategis di jalan raya dan merupakan jalan jalur alternatif
yang mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan.
4. Lingkungan calon Apotek relatif aman karena dekat dengan Markas
Brimob
5. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan
bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di Apotek.
6. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan
gula darah).
Berdasarkan data-data survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/peta
lokasi dan keberadaan apotek kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang
penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
terhadap apotek baru yang akan didirikan. Berikut ini akan dipaparkan SWOT
analysis (strength, weakness,opportunity, treat) dari Apotek Peduli secara lebih rinci
●.3.4 Kekuatan/strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek “peduli” yang akan didirikan adalah
sebagai berikut :
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya
diapotek peduli relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang mampu
mencapai customer satisfied sehingga akan meningkatkan omset apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau
d. Memiliki human capital (Apoteker) yang memiliki pengetahuan tentang
obat-obatan dan pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan
sopan.
●.3.5 Kelemahan/weakness
a. Membutuhkan waktu untuk membangun Brand image untuk memperoleh
pelanggan yang loyal
b. Tingkat ekonomi dan konsumsi yang cukup rendah (menegah kebawah).
●.3.6 Peluang /opportunity
●.3.7 Ancaman/treat
●.4 Pengeolah Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah semua orang yang terlibat dalam
operasionalisasi kegiatan di suatu organisasi. SDM harus bekerja sama agar tujuan dari
organisasi dapat tercapai. SDM di Apotek Peduli yang utama terdiri dari Apoteker
pemegang SIA, Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan Tenaga Administrasi. Untuk
dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang memiliki komunikasi
efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan dengan
administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi Apotek dapat
terlaksana. Apotek Peduli merekrut 6 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
a. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang

b. Apoteker Pendamping : 1 orang

c. Asisten Apoteker : 3 orang

d. Tenaga Adminustrasi : 1 Orang


Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah dari jam kerja : 07.00-21.30,
dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.00 dan jam 14.00-21.30 (Hari minggu dan
hari besar keagamaan libur). Shiff 1 : APA + AA masuk mulai 07.00-14.00 dan Shiff 2
: Aping + AA jam 14.00- 21.30.
Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan personel, apotek akan
mengirimkan sumberdaya manusia nya untuk mengikuti kegitan training. Akan
diadakan rihlah bersama seluruh sumberdaya apotek dan keluarga pada waktu tertentu
dan diadakan review untuk melihat akan adanya menambahan SDM baru atau tidak.
Apoteker wajib berada di apotek selama jam kerja berlangsung, apabila
berhalangan atau terdapat hal yang tidak dapat dihindarkan, maka tugas akan
dilimpahkan kepada apoteker pendamping. Tidak ada toleransi keterlambatan kerja
kecuali terjadi hal-hal yang tidak dapat dihindarkan. Ijin tidak masuk kerja hanya
diterima dengan alasan logis. Setiap pekerja akan mendapat 2 hari free kerja dalam 1
bulan dengan ketentuan berbeda harinya setiap orang.

●.4.1 Job Decription


A. Apoteker Pemegang SIA
Apoteker Pemegang SIA adalah Apoteker yang diberi Surat IzinApotek oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai izin untuk menyelenggarakan Apotek. Apoteker
adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia sebagai apoteker. Apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek
harus menrapkan standar pelayanankefarmasian di Apotek, ia memiliki peran sebagai
berikut:

1. Pemberi layanan: Apoteker sebagai pemberi pelayanan harus berinteraksi dengan

pasien. Apoteker harus mengintegrasikan pelayanannya pada sistem pelayanan

kesehatan secara berkesinambungan.


2. Pengambil keputusan: Apoteker harus mempunyai kemampuan dalam mengambil

keputusan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan

efisien.

3. Komunikator: Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan pasien maupun

profesi kesehatan lainnya sehubungan denganterapi pasien. Oleh karena itu harus

mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik.

4. Pemimpin: Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.

Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan yang

empati dan efektif, serta kemampuan mengkomunikasikan dan mengelola hasil

keputusan.

5. Pengelola: Apoteker harus mampu mengelola sumber daya manusia, fisik, anggaran

dan informasi secara efektif. Apoteker harus mengikuti kemajuan teknologi

informasi dan bersedia berbagi informasi tentang Obat dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan Obat.

6. Pembelajar seumur hidup: Apoteker harus terus meningkatkan pengetahuan, sikap

dan keterampilan profesi melalui pendidikan berkelanjutan (Continuing

Professional Development/CPD)

7. Peneliti: Apoteker harus selalu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam

mengumpulkan informasi Sediaan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian dan

memanfaatkannya dalam pengembangan dan pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian

Selain menjalankan peran tersebut, apoteker juga memiliki beberapa

tugas di apotek, yaitu:

1) Memimpin seluruh kegiatan apotek


2) Membuat visi dan misi

3) Membuat strategi, tujuan, sasaran dan program kerja

4) Membuat dan menetapkan peraturan atau SOP pada setiap fungsi kegiatan

di apotek

5) Membuat dan menetapkan indikator form record pada setiap fungsi kegiatan

di apotek

6) Merencanakan stategi keuangan yang efektif dan efisien

7) Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang

sesuai rencana kerja (meningkatkan omset, mengadakan pembelian yang

tepat dan penekanan sejauh mungkin biaya taklangsung lainnya) Apoteker

bertanggung jawab kepada Kementerian Kesehatan yang telah memberikan

surat izin Apotek.

8) Apoteker juga bertanggung jawab terhadap seluruh bidang yang ada di

apotek:Bidang keuangan: penggunaan secara efisien, pengamanan dan

kelancaran aliran kas atau keuangan apotek. Bidang persediaan barang:

pengadaan barang yang sehat, kelancaran penerimaan dan pengeluaran

barang, serta penyimpanan barang yang dapat menjaga stabilitas barang.

Bidang inventaris: penggunaan inventaris yang efisien serta pemeliharaan

dan pengamanan seluruh inventaris yang ada. Bidang administrasi:

bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan administrasi di apotek yang

meliputi administrasi umum dan administrasi pelayanan. Bidang

personalia : harus mempunyai kemampuan mengelola SDM di apotek.

Bidang teknik kefarmasian: mengawasi pelayanan resep yang masuk di


apotek agar menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada konsumen

dan tidak mengecewakan konsumen.

B. Tenaga Teknis Kefarmasian

Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam

menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya

Farmasi dan Analis Farmasi. TTK di apotek dalam membantu Apoteker dalam hal

pembelian, pengelolaan gudang, pelayanan/penjualan, keuangan, dan juga petugas

pembukuan. Apoteker membuat SOP kegiatan, sedangkan TTK yang mengerjakan

dengan pengawasan Apoteker.

C. Tenaga Administrasi

Mencatat pembelian tunai dan kredit.

- Mencatat penjualan tunai dan kredit.

- Membukukan penagihan penjualan dan kredit.

- Membukukan faktur pembelian dan faktur penjualan

- Membantu Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam melaksankan tugas,

menjaga kebersihan apotek dsb

●.5 Alat dan Bahan yang Diperlukan


●.5.1 Bangunan

Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep/ OTC, ruang peracikan, ruang

tunggu pasien, ruang praktek dokter, ruang konsultasi, ruangusaha,ruang dokumentasi/arsip,

tempat parkir dan kamar mandi.

●.5.2 Perbekalan Farmasi

1. Perbekalan Farmasi yang diperlukan antara lain:

1) Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA).


2) Obat Bebas (OTC) dan Bebas Terbatas.

3) Alat Kesehatan : masker, termometer, perban, sarung tangan, kateter,spuit, dll.

4) Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan (susu, madu, energydrink,dll).

5) Bahan tambahan obat.fKosmetik dan perlengkapan bayi (bedak, botol susu bayi,

sabun,susu, pasta gigi, antiseptik, kapas kecantikan dll.

●.5.3 Perlengkapan peracikan

Alat pembuatan, pengolahan, dan alat peracikan

●.5.4 Alat penyimpanan perbekalan farmasia

1) Lemari pendingin

2) Lemari dan rak untuk penyimpanan obat

2.6.5 Wadah pengemas dan pembungkus

1) Etiket : putih untuk obat dalam, biru untuk obat luar.

2) Wadah pengemas : kertas perkamen, cangkang kapsul, botol, potplastik, plastik

klip.

3) Stapler, gunting.

4) Wadah pembungkus : plastik, tas/kantong plastik.

2.6.6 Alat administrasi

1) Blanko pesanan obat

2) Blanko kartu stock obat

3) Blanko salinan resep

4) Blanko faktur dan blanko nota penjualan

5) Buku defecta

6) Buku ED
7) Buku farmakope

8) Buku ISO atau MIMS

9) Buku pembelian

10) Buku penerimaan

11) Buku pembukuan keuangan

12) Buku pencatan penyerahan resep

13) Buku resep jika dokter akan beli obat

14) Kwitansi, alat-alat tulis dan kertas

2.6.7 SPO (Standard Prosedur Operating)

1) SPO Pelayanan OTC

2) SPO Pelayanan OWA

3) SPO Pelayanan Resep

4) SPO Peracikan Obat

5) SPO Swamedikasi OTC

6) SPO Konseling OWA

7) SPO Konseling Resep

8) SPO Penerimaan Barang dan Penyimpanan

2.7 TENAGA KERJA


Bagan Kepengurusan Apotek Peduli
Apoteker Pengelola
Apotek

Apoteker
Pendamping

Asisten Apoteker Administrasi

Keterangan :

a. Apoteker
Apoteker Pengelola Apotek (APA) : 1 orang

Apoteker Pendamping : 1 orang

b. Tenaga teknis farmasi


Asisten Apoteker : 3 orang

c. Tenaga non teknis farmasi


Administrasi : 1 orang

2.8 Permodalan
1. Modal Awal Rp 150.000.000,-
2. Alokasi Modal
Modal Tetap

a) Bangunan (Sewa 5 Tahun) Rp 50.000.000


● Renovasi bangunan Rp 5.000.000
● Billboard nama apotek Rp 500.000
● Papan nama Rp 250.000 +
Total Rp 55. 750.000

b) Perlengkapan Apotek
● Gelas ukur 10ml, 100ml, 250ml @ 1 buah Rp. 150.000
● Beaker glass 100ml, 500ml @ 1 buah Rp. 100.000
● Batang pengaduk 2 buah @ 25.000 Rp. 50.000
● Sendok tanduk Rp. 100.000
● Timbangan milligram dan gram dengan Rp. 2.500.000
anak timbangan yang sudah ditera
● Botol 50ml 40 buah Rp. 240.000
● Botol 60ml 40 buah Rp. 320.000
● Botol >1 liter Rp. 250.000
● Pot 20gram Rp. 180.000
● Kapsul semua ukuran @1 bungkus Rp. 650.000
● Corong 10 cm 3 buah @ 45.000 Rp. 90.000
● Termometer Rp. 450.000
● Kain Serbet 4 buah @ 4.000 Rp. 20.000
● Lemari es 1 buah Rp. 2.500.000
● Sealer Rp. 350.000
● Alat Tes Tekanan Darah Rp. 450.000
● Dispenser dan gallon Rp. 550.000 +

Total Rp. 8.950.000

c) Biaya perizinan
● Biaya Pengurusan Perijinan Rp. 500.000
● Biaya SIA Rp. 1.000.000
● Biaya administrasi 2 x @60.000 Rp. 120.000
● Akte Notaris (PSA-APA) dan Rp. 700.000
(PSA-APING) 1 x @ Rp. 700.000
● Materai 10 x @ Rp. 12.000 Rp. 120.000 +
Total Rp. 2.440.000

d) Perlengkapan penunjang
● Etalase panjang 2,5 m (3 unit) Rp. 3.000.000
● Meja Kasir Rp. 450.000
● Meja Peracikan Resep Rp. 250.000
● Lemari Arsip Rp. 90.000
● Lemari Bahan Baku Obat Rp. 300.000
● Rak Obat 2 unit @ Rp. 1.800.000 Rp. 3.600.000
● Kursi 4x @ Rp. 40.000 Rp. 160.000
● Kursi tunggu pasien 6x @Rp.250.000 Rp. 1.500.000
● Lemari Narkotika 40x80x100 cm Rp. 350.000
● Wireless Rp. 600.000
● Lemari Bahan Berbahaya Rp. 300.000
● Lemari Alat-alat Rp. 250.000
● Timbangan badan Rp. 60.000
● Tabung Pemadam kebakaran Rp. 250.000
● Kipas angin 2 unit @ Rp. 150.000 Rp. 300.000
● TV 17 inch dan Antena Rp. 600.000
● Peralatan kebersihan Rp. 60.000
● Komputer + Printer Rp. 2.450.000
● Lampu 40 wtt (4 buah) @ Rp. 50.000 Rp. 200.000
● Telepon Rp. 150.000
● Lampu 10 watt (3buah) @ Rp. 20.000 Rp. 60.000 +
Total Rp. 14.980.000

e) Perlengkapan Administrasi
● Kalkulator 2 buah @ Rp.75.000 Rp. 150.000
● Stempel 2 buah @ Rp. 35.000 Rp. 70.000
● Alat-alat (Stapler, Isi Stapler, tusukan R/, ) Rp. 60.000
● Blanko Salinan Resep Rp. 150.000
● Blanko Kartu Stok Obat Rp. 150.000
● Blanko Pesanan Obat Rp. 150.000
● Blanko faktur dan nota penjualan Rp. 150.000
● Kwitansi Rp. 150.000
● Kantong Plastik 10 buah @ 10.000 Rp. 100.000
● Etiket Putih dan Biru 1 kotak Rp. 75.000
● Pembungkus Obat dan Etiket Rp. 160.000 +
Total Rp. 1.365.000

f) Lain-lain
● Roll listrik 3 x @ Rp. 35.000 Rp. 105.000
● Buku-buku Rp. 500.000 +
Total Rp. 605.000

Total Pembelian Obat Rp. 55.000.000


Modal Cadangan Rp. 10.000.000
Total Investasi Rp. 149.090.000

Rencana anggaran dan pendapatan bulan ke-1


A. Pengeluaran
@Bulan @Tahun

a. Gaji Pegawai
● APA Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000
● 1 APING Rp. 3.500.000 Rp. 42.000.000
● 2 AA Rp 5.000.000 Rp. 60.000.000
● Dokter Rp 2.500.000 Rp 30.000.000
● Akuntan Rp 2.500.000 Rp 30.000.000
● Kasir Rp 1.500.000 Rp 18.000.000
● Kurir Rp 1.500.000 Rp 18.000.000
b. Listrik, air dan telepon Rp. 350.000 Rp. 4.200.000
c. Wireless Rp. 200.000 Rp. 2.400.000
d. Pajak Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
e. THR Karyawan Rp. 450.000 Rp. 5.400.000
f. Lain-lain Rp. 300.000 + Rp. 3.600.000+
Total Rp.22.400.000 Rp.268.800.000

B. Pendapatan/bulan (1 bulan = 30 hari)


● Resep (Keuntungan 30%)
= 20 lembar/hari @ Rp. 70.000
= 20 x 30 x Rp. 70.000 Rp.42.000.000

● OWA (Keuntungan 25%)


= Rp. 125.000/hari

= 30 x Rp. 125.000 Rp. 3.750.000

● HV (Keutungan 30%)
= Rp. 275.000/hari
= 30 x Rp.275.000 Rp. 8.250.000 +
Total Rp. 54.000.000

C. Proyeksi Pendapatan Tahun Pertama


a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 20 lembar/hari dengan harga rata-rata
perlembar diperkirakan Rp. 70.000 dengan demikian diperoleh pendapatan pada tahun
pertama sebagai berikut :

● Penjualan resep tahun 1 (20x30x12) x Rp. 70.000 Rp. 504.000.000


● Penjualan bebas 30x12x Rp. 275.000 Rp. 99.000.000
● Penjualan lain (OWA) 30x12x Rp. 125.000 Rp. 45.000.000
Total Rp. 648.000.000

b. Pengeluaran tahun ke-1


● Pembelian obat Rp. 55.000.000
● Pengeluaran rutin tahun 1 Rp. 268.800.000
Total Rp. 323.800.000

c. Perkiraan laba tahun ke-1


● Pendapatan tahun ke-1 Rp. 648.000.000
● Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 323.800.000
● Laba sebelum pajak Rp. 324.200.000
● Pajak pendapatan (10%) Rp. 64.800.000
● Laba netto Rp. 259.400.000

D. Break Event Point (BEP)


BT 268.800 .000
×1 unit= ×1
BEP = BV 55.000.000
1− 1−
Pemasukan 648.000.000

268.800.000
¿ × 1 = 293.770.491 /tahun
0,915

BT 268.800.000
%BEP = × 100 %= × 100 %
Pemasukan−BV 648.000 .000−55.000 .000

268.800.000
= ×100 % = 45,329 %
593.000.000

Laba Bersih
ROI = ×100 %
Total Investasi

259.400.000
= ×100 % = 173,988%
149.090.000

Total Investasi
PBP =
Laba Bersih

149.090.000
= = 0,574 (6 bulan)
259.400.000

E. Pendapatan per-Bulan

Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6


Uraian Bulan 1
(10%) (10%) (10%) (10%) (10%)
Resep 42.000.00 46.200.00 50.820.00 55.902.00 61.492.20 67.641.420
(30%) 0 0 0 0 0
OWA
3.750.000 4.125.000 4.537.500 4.991.250 5.490.375 6.039.412,5
(25%)
10.980.75 12.078.82 13.286.707,
HV (30%) 8.250.000 9.075.000 9.982.500
0 5 5
54.000.00 59.400.00 65.340.00 71.874.00 79.061.40
Pendapatan 86.967.540
0 0 0 0 0

Bulan7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan10 Bulan 11 Bulan 12

(10%) (10%) (10%) (10%) (10%) (10%)


74.405.562 81.846.118,2 90.030.730 99.033.803 108.937.183 119.830.901
6.643.353,7 10.669.187,6
7.307.689,13 8.038.458,04 8.842.303,84 9.726.534,23
5 5
14.615.378, 16.076.916,0 17.684.607,6 19.453.068,4 23.538.212,8
21.398.375,3
25 8 8 5 3
105.230.723, 115.753.795, 127.329.175, 140.062.092, 154.038.301,
95.664.294
41 72 29 53 48
Total Pendapatan 1.154.721.322,419

F. Pendapatan Per-Tahun
Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
Uraian Tahun I
(10%) (10%) (10%) (10%)
898.139.917, 987.953.908, 1.086.749.29 1.195.424.22 1.314.966.65
Resep (30%)
2 92 9,81 9,79 2,77
80.161.064,1 88.175.170,5 96.992.687,6 106.691.956, 117.361.152,
OWA (25%)
7 9 5 4 1
HV (30%) 176.420.341, 194.062.375, 213.468.612, 234.815.474 258.297.021,
1 2 7 4
1.154.721.32 1.270.191.45 1.397.210.60 1.536.931.66 1.690.624.82
Pendapatan
2,47 4,71 0,16 0,19 6,27

BAB III

PENUTUP / KESIMPULAN

Berdasarkan pertimbangan dari aspek lokasi, peluang, prospek pemasaran, aspek pasar,

pengelolaan sumber daya manusia dan alat/perbekalan farmasi, serta permodalan yang telah

dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Apotek Peduli dengan

alamat di Jl. Akses UI, Ruko Graha Citra No. 45, Kelapa Dua, Depok layak didirikan.

Anda mungkin juga menyukai