Anda di halaman 1dari 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koreksi positif?

Apa pengaruhnya terhadapa laba


komersial jika ada koreksi positif? Berikan 1 contoh nya
Koreksi fiskal positif adalah koreksi yang menyebabkan pertambahan laba fiskal atau
pengurangan rugi fiskal, sehingga laba fiskal lebih besar daripada laba komersial, dengan
kata lain, rugi fiskal lebih kecil daripada rugi komersial.
Tujuan dari koreksi fiskal positif adalah menambah laba komersial atau laba Penghasilan
Kena Pajak (PhKP). Jadi, koreksi positif akan menambahkan pendapatan dan mengurangi
atau mengeluarkan biaya-biaya yang sekiranya harus diakui secara fiskal.
Contohnya: Biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak atau
orang yang menjadi tanggungannya.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koreksi negatif ? Apa pengaruhnya terhadapa laba
komersial jika ada koreksi negatif ? Berikan 1 contohnya!
Koreksi fiskal negatif adalah koreksi fiskal yang menyebabkan pengurangan laba fiskal atau
bertambahnya rugi fiskal, sehingga laba fiskal lebih kecil daripada laba komersial atau
rugi fiskal lebih besar daripada rugi komersial. Koreksi fiskal negatif akan mengurangi laba
komersial atau laba PhKP.
Contohnya:  Selisih penyusutan/amortisasi komersial komersial di bawah
penyusutan/amortisasi fiscal

1. Jika perusahaan WP Badan didalam Biaya Umum terdapat pengeluaran biaya golf
direktur selama setahun sebesar RP 65 .000.000, apakah perlu direkonsiliasi untuk
tujuan pajak? Jelaskan berapa yang harus dikoreksi?
Biaya tersebut perlu direkonsiliasi dengan catatan bahwa biaya tersebut tidak digunakan
sebagai acara promosi atau untuk kepentingan pribadi pemegang saham,sekutu, atau
anggota. Sehingga dikategorikan sebagai rekonsiliasi fiscal positif yang dampaknya akan
menambahkan laba komersial.
Yang harus dikoreksi positif sebesar Rp. 65.000.000

2. Jika perusahaan WP Badan didalam Biaya Umum terdapat pengeluran denda pajak
daerah (PBB) sebesar Rp 1.500.000, apakah perlu direkonsiliasi untuk tujuan pajak?
Jelaskan berapa yang harus dikoreksi?
Sanksi yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan
tidak boleh dibebankan. Dalam hal ini, berlaku semua UU di bidang perpajakan, di
antaranya meliputi PPh, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang
mewah (PPnBM), bea materai, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak daerah, dan
lainnya.
Sehingga denda pajak daerah (PBB) dalam biaya umum harus direkonsiliasi positif
sebesar Rp. 1.500.000

Anda mungkin juga menyukai