Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Kesejahteraan hewan (animal welfare) merupakan suatu usaha yang memberi kondisi
lingkungan yang sesuai bagi hewan sehingga berdampak ada peningkatan psikologi dan fisiologi
hewan. Kegiatan ini dilakukan untuk menunjukkan kepedulian manusia terhadap hewan dengan
meningkatnya kualitas hidup bagi hewan yang terkurung dalam kandang atau terikat tanpa
leluasa bergerak. Sasaran animal welfare adalah semua hewan yang berinteraksi dengan
manusia dimana intervensi manusia sangat mempengaruhi kelangsungan hidup hewan, hewan
dalam kurungan (lembaga konservasi, kebun binatang, laboratorium), hewan ternak dan hewan
potong, hewan pekerja dan hewan peliharaan (Fraser, dalam Nurhayati dkk, 2017). Hewan yang
dikatakan sejahtera yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, dengan itu pemberian pakan pada
waktu yang telah ditentukan (Nurhayati dkk, 2017).

Ruminansia berasal dari bahasa latin “ruminare” yang memiliki arti mengunyah kembali
atau memamah biak. Ternak ruminansia adalah ternak yang pada sistem pencernaanya
mempunyai alat pencernaan yang berbentuk rumen. Ternak ruminansia adalah hewan mamalia,
contohnya seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. Sitindaon (2013) pakan ternak ruminansia
terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen.

Menurut Kasenta, dkk (2017) pemeliharaan hewan ternak untuk mencapai hasil yang
maksimal tidak hanya bisa dipelihara bisa makan dan tumbuh besar begitu saja, namun ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi pakan yang diberikan, perkandangan,
penanganan kesehatan, serta aspek terkait lainnya diharapkan akan menghasilkan produktivitas
yang tinggi.

Jenis pakan yang diberikan haruslah sesuai dengan pakan alami dengan kualitas yang
baik (kandungan nutrisi yang seimbang, bebas cemaran) dan cukup memenuhi kebutuhan dari
hewan ternak. Pakan yang terjangkau juga harus tersedia sepanjang waktu. Ditambahkan dari
Hastuti dkk (dalam Rochmi dan Wahjuni, 2017) pakan yang berkualitas adalah pakan yang
mudah diperoleh, disukai ternak, harga bahan pakan terjangkau, bahan pakan tidak bersaing
dengan kebutuhan manusia, dan tidak mengandung racun atau tidak dipalsukan.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nutrisi dan daya cerna ternak
adalah dengan memberikan pakan fermentasi untuk ternak. Menurut Khuluq (2012) pakan
fermentasi probiotik merupakan pakan yang memiliki nilai nutrisi tinggi dari hasil fermentasi mikroba
pengurai komponen organik yang tidak tercerna dengan diperkaya oleh mikroba probiotik untuk
meningkatkan daya cerna dalam sistem pencernaan hewan.
Khuluq, A. D. 2012. Potensi Pemanfaatan Limbah Tebu sebagai Pakan Fermentasi Probiotik. Buletin
Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 4(1): 37−45

Nurhayati, N., Hidayati, N., & Afriyansyah, B. (2017). Kajian Kesejahteraan Sapi pada Beberapa
Peternakan di Kota Pangkalpinang. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi
Dan Mikrobiologi, 2(1), 42-48.

Kasenta, A. M., L. N. Aini, & Riyanto. 2017. Manajemen Penggemukan Sapi Brahman Cross Bx di
PT. Fortuna Megah Perkasa Bogor, Jawa Barat. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8), 49-54

Rochmi, S. E., dan R. S. Wahjuni. 2017. Teknologi Complete Feed Herbal untuk Peningkatan
Produktivitas Sapi Potong di Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. AGROVETERINER,
6(1): 1-8.

Sitindaon, S. H. 2013. Inventarisasi Potensi Bahan Pakan Ternak Ruminansia di Provinsi Riau.
Jurnal Peternakan, 10(1): (18 - 23).

Anda mungkin juga menyukai