A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Puskesmas
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan mendasarkan pada tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi Puskesmas meliputi sebagai berikut : 1. Permasalahan yang berkaitan dengan manajerial Puskesmas: a. Puskesmas belum memiliki tenaga keuangan. Selama ini kegiatan keuangan masih dirangkap. b. Masih kurangnya tenaga kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk c. Masih kurangnya kualitas tenaga kesehatan d. Belum optimalnya kerjasama lintas sektoral dalam menyelesaiakan permasalahan kesehatan 2. Permasalahan berkaitan dengan kebijakan teknis bidang Kesehatan : a. Masih adanya Kasus Bumil Resti b. Masih adanya kematian bayi c. Masih adanya gizi buruk d. Masih adanya gizi kurang e. Tingginya angka komplikasi neonatal f. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas sarana kesehatan rujukan g. Tingginya angka kesakitan Penyakit menular dan Tidak Menular h. Belum seluruh masyarakat memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. (JKN)
Dari Visi dan Misi Kabupaten Demak, Puskesmas mengambil peran
yaitu pada Misi Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial sesuai standar. Dari Misi sebagaimana tersebut diatas, faktor pendukung dan penghambat dari Puskesmas terlihat pada matrik berikut adalah :
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 36
Tabel 3.1 Matrik persandingan faktor penghambat dan pendukung atas misi ke-lima Bupati No Misi Faktor Penghambat Faktor Pendukung
1 Meningkatkan - Jumlah SDM yang - Dukungan kemajuan
Pelayanan kurang memadai teknologi menunjang Pendidikan, - Kompetensi yang pelaksanaan pekerjaan kesehatan dan kurang sesuai - Pelaksanaan Bimtek secara perlindungan dengan penugasan kontinyu dalam rangka sosial sesuai - Sarana prasarana peningkatan kualitas SDM standar. yang kurang - Koordinasi internal yang memadai dilakukan secara rutin dan berkala - Kebijakan kesehatan yang telah terintegrasi dar pusat , provinsi dan daerah
B. Telaah Renstra Kementerian/ Lembaga (K/L) dan Renstra Provinsi
1. Renstra Kementerian Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK 02.02/Menkes/52/2015 tentang Renstra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan acuan bagi kementerian dalam melaksanakan pembangunan selama 5 tahun. Pada renstra kementrian ini dijelaskan bahwa indikator tujuan Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah: a. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
b. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup.
b. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 37
c. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
d. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dalam mencapai tujuan tersebut maka sasaran yang akan dilaksanakan
oleh Puskesmas adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: 1) Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 100%. 2) Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: 1) Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%. 2) Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. 3) Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. 4) Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%. c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: 1) Jumlah desa yang memiliki bidan desa. d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: 1) Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%. e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 38
1) Puskesmas yang minimal memiliki jenis tenaga kesehatan sesuai PMK 75 tahun 2014. Berdasarkan uraian diatas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, Puskesmas mendukung capaian tujuan dan sasaran Kementerian kesehatan. Beberapa faktor penghambat yang dihadapi Puskesmas mendukung tujuan dan sasaran Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel3.2 Faktor Penghambat yang dihadapi Puskesmas dalam mendukung Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Tujuan Renstra Faktor Pendorong Faktor Penghambat No Kementerian yang Dihadapi Kesehatan 1. Menurunnya angka - Ibu mempunyai - Kebijakan daerah kematian ibu dari 359 riwayat penyakit dalam penempatan per 100.00 kelahiran penyerta tenaga bidan di hidup (SP 2010), 346 - Pengetahuan seluruh desa di menjadi 306 per keluarga masih Kabupaten Demak 100.000 kelahiran hidup kurang - Dukungan pendanaan (SDKI 2012). - Pemeriksaan ibu pemerintah dalam hamil belum peningkatan komprehensif pelayanan kesehatan - Kepedulian di Puskesmas melalui kesehatan masih Biaya Operasional kurang Kesehatan (BOK), dan - Belum ada kegiatan Jaminan kesehatan Inovatif Nasional (JKN) bagi - Peran PKK Kurang seluruh rakyat seiring
- Belum semua ibu berlakunya Undang-
hamil mempunyai Undang Nomor 4
Jaminan Kesehatan tahun 2004 tentang
- Kurangnya Sistem Jaminan Sosial
manajemen Nasional dan Undang-
keuangan rumah Undang Nomor 24
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 39
Tujuan Renstra Faktor Pendorong Faktor Penghambat No Kementerian yang Dihadapi Kesehatan tangga tahun 2011 tentang - Kesadaran Badan Penyelenggara masyarakat kurang Jaminan Sosial. - Kepercayaan adat istiadat yang merugikan kesehatan
2. Menurunnya angka - Image Periksa - Kebijakan daerah
kematian bayi dari 32 harus sakit keras dalam penempatan menjadi 24 per 1.000 - Pengetahuan tenaga bidan di kelahiran hidup. keluarga Kurang seluruh desa di - Banyaknya Kabupaten Demak Komplikasi - Dukungan pendanaan Neonatus pemerintah dalam - Belum aktifnya peningkatan Kelas Ibu Balita pelayanan kesehatan - Keterlambatan di Puskesmas melalui Rujukan Biaya Operasional - Tidak ada refresing Kesehatan (BOK), dan tentang Jaminan kesehatan penanganan Nasional (JKN) bagi neonatal komplikasi seluruh rakyat seiring bagi bidan berlakunya Undang-
- Kurangnya Media Undang Nomor 4
Informasi tentang tahun 2004 tentang
neonatal komplikasi Sistem Jaminan Sosial
(leaflet, Poster) Nasional,dan Undang-
- Dukungan linsek Undang Nomor 24
belum optimal tahun 2011 tentang
- Belum semua Badan Penyelenggara
Keluarga Memiliki Jaminan Sosial.
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 40
Tujuan Renstra Faktor Pendorong Faktor Penghambat No Kementerian yang Dihadapi Kesehatan Jaminan Kesehatan - Kerjasama lintas - Manajemen sektoral Keuangan rumah - Kerjasama dengan Tangga yang para tokoh masyakat Belum dan tokoh agama memprioritaskan Kesehatan -Lingkungan yang kurang bersih -Budaya Masyarakat yang merugikan Kesehatan (Mitos)
3. Menurunnya persentase - Rendahnya kualitas - Pemberian PMT pada
BBLR dari 10,2% gizi ibu hamil ibu hamil menjadi 8%. - Meningkatkan layanan posyandu 4. Meningkatnya upaya - Belum dimilikinya - Usulan formasi CPNS peningkatan promosi tenaga promosi pengadaan tenaga kesehatan dan kesehatan promosi kesehatan ke pemberdayaan - Rendahnya PHBS pemerintah pusat masyarakat, serta pada masyarakat - Meningkatkan pembiayaan kegiatan - Kurangnya sarana frekuensi penyuluhan, promotif dan preventif. promkes serta pemberdayaan - Terbatasnya masyarakat bidang anggaran kesehatan 5. Meningkatnya upaya - Belum dimilikinya - Usulan formasi peningkatan perilaku tenaga promosi CPNS pengadaan hidup bersih dan sehat. kesehatan tenaga promosi - Rendahnya PHBS kesehatan ke pada masyarakat pemerintah pusat - Kurangnya sarana - Pengadaan sarana
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 41
Tujuan Renstra Faktor Pendorong Faktor Penghambat No Kementerian yang Dihadapi Kesehatan promkes promosi kesehatan - Terbatasnya - Meningkatkan anggaran jumlah anggaran promosi kesehatan
2. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak yaitu: “Institusi yang Profesional dalam Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah” Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018, telah ditetapkan 4 (empat) Misi yaitu : a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan b. Mewujudkan sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing c. Mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan d. Melaksanakan pelayanan publik yang bermutu Untuk mencapai tujuan dimaksud, Visi telah dijabarkan dalam 4 (empat) Misi. Dalam rangka mencapai Misi-misi tersebut, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah : a. Misi I : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Berkeadilan Untuk mencapai misi ini, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah : 1) Tujuan : Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat 2) Sasaran : a) Meningkatnya kesehatan ibu dan anak b) Terkendalinya penyakit menular dan tidak menular c) Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar d) Meningkatnya kuantitas dan kualitas kesehatan pemukiman, tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan e) Meningkatnya mutu sediaan farmasi, makanan minuman, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 42
b. Misi II : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing Untuk mencapai misi ini, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah : 1) Tujuan : a) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kesehatan b) Mendayagunakan sumber daya manusia kesehatan 2) Sasaran : Meratanya distribusi tenaga kesehatan
c. Misi III : Mewujudkan Peran Serta Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan dalam Pembangunan Kesehatan 1) Tujuan : Meningkatkan advokasi dan sosial support pemangku kepentingan 2) Sasaran : a) Meningkatnya peran pemerintah kabupaten/ kota dalam pembangunan kesehatan b) Meningkatnya peran dunia usaha dalam pembangunan kesehatan c) Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan d. Misi IV : Melaksanakan Pelayanan Publik yang Bermutu 1) Tujuan : a) Meningkatkan pelayanan administrasi di bidang kesehatan b) Meningkatkan pelayanan informasi di bidang kesehatan c) Meningkatnya masyarakat yang mengikuti pendidikan di institusi pendidikan kesehatan d) Meningkatnya kualitas institusi pendidikan kesehatan e) Meningkatnya sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan f) Meningkatnya pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi 2) Sasaran : a) Meningkatnya penerbitan ijin dan registrasi sumber daya kesehatan
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 43
b) Meningkatnya masyarakat yang memanfaatkan informasi kesehatan
C. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas memiliki keterkaitan langsung dengan pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Pada lima tahun kedepan Puskesmas merencanakan membangun akses yang representative menuju gedung puskesmas. Pembangunan akses ini harus selaras dengan RTRW yang berlaku. Berdasarkan pada RTRW di area puskesmas di sepanjang daerah/zonasi diantaranya diperuntukkan bagi pemukiman. Pembangunan akses memungkinkan untuk dilaksanakan di Puskesmas Wonosalam I dengan membuat usulan kepada Dinas Kesehatan, maupun menggunakan dana operasional JKN. Berdasarkan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS), program/ kegiatan pembangunan puskesmas pada zona aman untuk pemukiman. Dampak terhadap sosial kemasyarakatan dan ekonomi cenderung lebih banyak berdampak terhadap hal-hal positif, diantaranya kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan Dengan demikian untuk meminimiilasir dampak terhadap lingkungan, kegiatan pembangunan akses puskesmas harus disertai kegiatan : 1. menyusun dan melaksanakan seluruh tahapan penataan sarana dan prasarana pencegahan dampak 2. menyusun dokumen tata ruang, lingkungan dan anggaran belanja.
D. Rumusan Isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang bersifat sangat mendesak dan harus segera diselesaikan dalam tahun perencanaan. Metode yang digunakan dalam penentuan isu strategis rencana lima tahunan yaitu dengan diskusi secara terfokus terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi. Berdasarkan hasil telaah terhadap visi-misi Bupati Demak, telaah terhadap renstra kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 44
Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten , dapat dirumuskan isu strategis dalam pelayanan Puskesmas Wonosalam I sebagai berikut: 1. Masih adanya Bumil Resti yang disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu ibu mempunyai riwayat penyakit penyerta, pengetahuan keluarga masih kurang, pemeriksaan ibu hamil belum komprehensif, kepedulian kesehatan dari masyarakat dan keluarga terhadap kesehatan kurang, sulit dan lama mencari tempat rujukan, transportasi rujukan yang kurang siap, dukungan linsek belum optimal, kurangnya peran PKK, belum semua ibu hamil mempunyai jaminan kesehatan, masih ada kepercayaan/ adat istiadat yang merugikan kesehatan serta belum adanya kegiatan Inovatif. 2. Masih ada Kematian bayi dimana banyak dipengaruhi oleh faktor pengetahuan seperti image periksa harus sakit keras, banyaknya Komplikasi neonatus, Kurangnya Media Informasi tentang neonatal komplikasi (leaflet, Poster dll), Budaya Masyarakat yang merugikan Kesehatan (Mitos), lingkungan yang kotor. 3. Masih adanya kasus gizi buruk dan gizi kurang dimana disebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya riwayat penyakit kelainan tumbuh kembang, kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang, metode dan intervensi yang belum dipahami dengan baik terkait status gizi, dukungan keluarga yang kurang, pendanaan PMT yang terbatas, kondisi kesehatan gizi buruk yang rentan infeksi, budaya masyarakat yang merugikan kesehatan (mitos), kurangnya inovasi dalam memecahkan masalah. 4. Penyakit degeneratif seperti hipertensi dan DM mulai meningkat hal ini dikarenakan masih rendahnya deteksi dini, dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. 5. Masih tingginya kasus penyakit menular karena kualitas lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah. 6. Masih Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana kesehatan baik dasar maupun rujukan di Tingkat Puskesmas Pembantu. 7. Kurangnya tenaga rekam medic dan tenaga akutansi. 8. Desa Siaga belum berjalan optimal. 9. Rendahnya kualitas lingkungan, Cakupan Pengolahan Air Limbah dan Sampah, STBM, Jamban, Akses sanitasi layak. 10. Belum seluruh masyarakat memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.