Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN


STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas

Tujuan dan sasaran jangka menengah Puskesmas tahun 2017-2021 adalah


sebagai berikut:

1. Tujuan
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.
d. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
e. Meningkatkan kualitas lingkungan.
f. Menurunkan kasus kematian ibu dan bayi
g. Menurunkan kasus gizi buruk balita.
h. Meningkatkan akses layanan puskesmas yang efektif
2. Sasaran
a. Meningkatnya kesehatan Ibu dan Bayi.
b. Meningkatnya status kesehatan Balita.
c. Menurunnya kasus penyakit menular, tidak menular, dan ganguan jiwa.
d. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.
e. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar.
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM.
g. Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
h. Meningkatnya kualitas Lingkungan.
i. Terwujudnya total coverage jaminan pemeliharaan kesehatan.
j. Menurunnya kasus AKI dan AKB
k. Menurunnya kasus gibur Balita.
l. Meningkatnya akses layanan puskesmas

Tujuan, sasaran, serta indikator jangka menengah yang ingin dicapai Puskesmas ,
selengkapnya tersaji dalam matrik berikut.

RENSTRA Tahun 2016-2021 Puskesmas Wonosalam I 47


Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Wonosalam I

KondisiAwal Target
Indikator Sasaran
NO Tujuan Sasaran Satuan
(Indikator Kinerja Umum) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan Pelayanan Meningkatnya kesehatan Ibu Cakupan pelayanan ibu hamil
% 100 100 100 100 100 100 100
Kesehatan Masyarakat dan Bayi sesuai standar
Cakupan pelayanan kesehatan
% 100 100 100 100 100 100 100
ibu bersalin sesuai standar
    Cakupan pelayanan kesehatan
% 100 100 100 100 100 100 100
bayi baru lahir sesuai standar
    Meningkatnya status Cakupan pelayanan kesehatan
% 96,5 100 100 100 100 100 100
kesehatan Balita balita sesuai standar
    Menurunnya kasus penyakit Cakupan pelayanan kesehatan
menular, tidak menular dan pada usia produktif sesuai % 100 100 100 100 100 100 100
ganguan jiwa standar
Cakupan pelayanan kesehatan 74,67 100
% 100 100 100 100 100
pada usia lanjut sesuai standar
Cakupan pelayanan kesehatan 100 100
% 100 100 100 100 100
orang dengan TB sesuai standar
Cakupan pelayanan kesehatan
orang dengan risiko terinfeksi HIV
sesuai standar % 100 100 100 100 100 100 100

      Proporsi penduduk yng terinfeksi % 0 0 0 0 0 0 0


HIV lanjut yang memiliki akses pd
KondisiAwal Target
Indikator Sasaran
NO Tujuan Sasaran Satuan
(Indikator Kinerja Umum) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
obat antiretroviral
      per
Angka kesakitan Demam
30.000 < 20 < 20 < 20 < 20 < 20 < 20 < 20
Berdarah Dengue (DBD)
pddk
Angka kematian DBD % <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
      Angka kejadian diare per 1.000 per
88,3 87 21,4 21,4 21.4 21.4 21.4
penduduk 1000
      per
Angka kesakitan kasus Filariasis
1000 0 0 <0.36 <0.36 <0.36 <0.36 <0.36
(kaki Gajah)
pddk
      per
Acute Flaccid Paralysis (AFP)
1000 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2
Rate Non Polio < 15 Th
pddk
      Angka kesakitan kasus
% 0 0 <1% <1% <1% <1% <1%
leptospirosis
Cakupan pelayanan kesehatan
penderita hipertensi sesuai
standar % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan


penderita Diabetus Mellitus % 100 100 100 100 100 100 100
sesuai standar

Cakupan pelayanan kesehatan % 100 97,44 100 100 100 100 100
orang dengan gangguan jiwa
KondisiAwal Target
Indikator Sasaran
NO Tujuan Sasaran Satuan
(Indikator Kinerja Umum) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
berat sesuai standar

2 Meningkatkan kualitas
Puskesmas yang telah
pelayanan kesehatan dasar buah 0 0 1 1 1 1 1
terakreditasi
dan rujukan
      Per
Persentase Puskesmas
30.000 2 2 2 2 2 2 2
pembantu
pddk
3 Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya kualitas dan Per
Rasio tenaga dokter (umum)
kuantitas SDM kuantitas SDM 100.000 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
1/100.000
pddk
      Per
100.000 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25
Rasio tenaga dokter gigi 2,25
pddk

      Per
100.000
Rasio bidan per 100.000 27,11 29,37 29,37 29,37 29,37 29,37
pddk 27,11
penduduk

      Per
Rasio Perawat per 100.000 100.000 15,81 15,81 15,81 15,81 15,81
15,81 15,81
penduduk pddk

      Per
Rasio tenaga kefarmasian 100.000 4,5 4,5 4,5 4,5
2,25 2,25 4,5
perjumlah 100.000 penduduk pddk

      Rasio ahli gizi per 100.000 jumlah Per 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25
KondisiAwal Target
Indikator Sasaran
NO Tujuan Sasaran Satuan
(Indikator Kinerja Umum) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
100.000
penduduk pddk

      Per
Rasio Sanitarian per100.000 100.000 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25
jumlah penduduk pddk

      Per
Rasio tenaga Kesehatan 100.000 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25 2,25
Masyarakat perjumlah penduduk pddk

4 Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas Persentase rumah tangga


pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat berperilaku hidup bersih dan % 75 80 85 85 85 85 85
bidang kesehatan bidang kesehatan sehat (PHBS).
Cakupan pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar % 100 100 100 100 100 100 100
sesuai standar
      Cakupan Desa/Kelurahan Siaga
% 100 100 100 100 100 100 100
Aktif
      Persentase Posyandu
% 36 100 100 100 100 100 100
Purnama,Mandiri
5 Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas Cakupan Rumah Sehat
Lingkungan Lingkungan % 90 92,20 80 80 80 80 85
   
  Persentase tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan
% 77,78 82,57 80 80 85 85 85
(Hotel, Taman, rekreasi dan
tempat hiburan, dll)
6 Mewujudkan total coverage Terwujudnya total coverage
Persentase penduduk yang % 55.76 58,40 60 70 100 100 100
KondisiAwal Target
Indikator Sasaran
NO Tujuan Sasaran Satuan
(Indikator Kinerja Umum) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
jaminan pemeliharaan jaminan pemeliharaan memiliki Jaminan pemeliharaan
kesehatan kesehatan Kesehatan
7 Menurunkan kasus gibur Menurunnya kasus gibur Balita
Prevalensi balita gizi buruk % <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
Balita
B. Strategi dan Kebijakan Puskesmas
1. Strategi
a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan bayi melalui peningkatan
kompetensi tenaga bidan secara berjenjang, peningkatan pengetahuan
keluarga dengan ibu maternal, peningkatan kualitas layanan maternal,
fasilitasi sistem rujukan dan MOU dengan faskes rujukan.
b. Peningkatan pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan pada FKTP melalui
peningkatan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas jaringan
c. Peningkatan pelayanan kesehatan remaja melalui penguatan peran Program
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Saka Bhakti Husada (SBH)
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan Balita melalui peningkatan pola asuh,
peningkatan pengetahuan petugas
e. Menurunkan kasus penyakit menular melalui peningkatan penemuan,
peningkatan kualitas lingkungan, dan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM)
f. Menurunkan kasus penyakit menular bersumber binatang (DBD) melalui
peran aktif dari kader dan kepala keluarga dalam pemantauan jentik di desa
endemis.
g. Menurunkan kasus penyakit tidak menular melalui deteksi dini, pembentukan
Posbindu, peningkatan UKBM.
h. Peningkatan kualitas dan kuantitas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) melalui penyediaan sarana prasarana, dan pembangunan akses
kegedung puskesmas.
i. Meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan pada
balita dengan gizi kurang dan penderita gizi buruk
j. Peningkatan deteksi dini tumbuh kembang anak pada PAUD dan Posyandu.
k. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan, tugas belajar,
kursus, bimbingan teknik program.
l. Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
melalui peningkatan peran posyandu, Poskestren, UKS, penjaringan
kesehatan anak sekolah, peningkatan kualitas desa siaga aktif dan
pengaktifan Forum Kesehatan Desa.
m. Peningkatan cakupan ASI Eksklusif melalui penegakan peraturan,
penyediaan pojok laktasi dan peningkatan pemahaman masyarakat melalui
promosi kesehatan.
n. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pemeriksaan kualitas air minum,
rumah sehat, akses air bersih, tempat-tempat umum (TTU), tempat pengolah
makanan (TPM), dan pemicuan jamban.
2. Kebijakan
a. Penurunan AKI, AKB diprioritaskan pada peningkatan kualitas pelayanan
ANC, LINAKES, PNC secara terpadu, pelayanan secara komprehensif,
pendekatan layanan dokter ke Pustu dan PKD.
b. Mengadakan kegiatan inovatif dalam penurunan AKI dan AKB dengan
Pembentukan kader mata elang, Adanya Wa group kader mata elang, Wa
Group Siaga AKI, Wa group Desaku sehat Puskesmas Wonosalam I,
Pembuatan dan sosialisasi penyuluhan turunkan AKI lewat lagu dan fasilitasi
rujukan 24 jam.
c. Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan pada FKTP diprioritaskan integrasi
sistem informasi Puskesmas.
d. Peningkatan kualitas kesehatan remaja diprioritaskan pada kesehatan
reproduksi dengan melibatkan secara langsung kelompok sasaran.
e. Pelayanan kesehatan balita di prioritaskan pada pelayanan deteksi dini
tumbuh kembang balita.
f. Penurunan kasus penyakit menular diprioritaskan pada upaya promotif dan
preventif salah satunya dengan pembentukan bapakku dokter jentik.
g. Penurunan kasus penyakit tidak menular diprioritaskan pada upaya promotif
dan preventif serta pelaksanaan Posbindu.
h. Pelayanan kesehatan rujukan diprioritaskan pada pengaktifan jejaring dari
tingkat desa dengan advokasi diadakan mobil desa siaga.
i. Peningkatan status gizi balita diprioritaskan pada deteksi dini tumbang dan
pembentukan ibu girang (ibu gizi kurang).
j. Peningkatan peran serta masyakat diprioritaskan pada perwujudan Desa
Siaga Aktif, dan Posyandu Purnama mandiri.
k. Peningkatan ASI Eksklusif diprioritaskan pada peningkatan pengetahuan dan
penyediaan sarpras pojok laktasi di puskesmas yang representatif.
l. Peningkatan kualitas lingkungan diprioritaskan pada pelaksanaan sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM).
m. Peningkatan layanan puskesmas dengan melakukan inovasi layanan dalam
gedung dengan sistem pendaftaran barcode, adanya customer service,
adanya pemutaran instrumentalia lagu.
n. Peningkatan kualitas SDM yang diprioritaskan pada pemenuhan standar
akreditasi Puskesmas.
o. Peningkatan Pelayanan kesehatan dasar diprioritaskan pada perwujudan
Akreditasi Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai