2. Uraikan yang saudara ketahui tentang Korban Lansia Pada Kejadian bencana di Dunia
Kejadian kebakaran di California menjadi salah satu contoh akibat kerentanan lansia.
Berdasarkan laporan yang diperoleh, umur rata-rata korban adalah 79 tahun. Pada kejadian
badai Katrina jumlah kelompok lansia yang meninggal lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok umur lainnya, begitu pula dengan badai Sandy dengan umur meninggal terbanyak
adalah 65 tahun. Fenomena ini terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti tsunami di
Jepang maupun badai di Filipina. Tercatat 65% korban tsunami Jepang dan sepertiga korban
di badai Filipina merupakan lansia. Peran keluarga dan pemerintah dalam membuat
perencanaan untuk pelaksanaan evakuasi pada saat bencana terjadi. Pendataan teerkait
jumlah maupun keterbatasan lansia menjadi salah satu solusi penting yang dapat dipilih oleh
pemerintah maupun pihak terkait. Informasi selengkapnya
Lansia merupakan Seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, Yang
masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari
nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya. Secara
umum seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apa bila usianya 65 tahun ke atas. Lansia
bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan.
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan berkaitan
dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara
individual.
Lansia merupakan salah satu kelompok rentan pada saat bencana terjadi. Kerentanan
kelompok ini diakibatkan oleh keterbatasan fisik maupun mental yang dialami. Masalah
pendengaran, mobilitas fisik, penglihatan maupun daya ingat mempengaruhi tingkat survival
saat bencana atau peristiwa kegawatdaruratan terjadi. Walaupun pada keadaan normal
keterbatasan yang dialami dapat ditoleransi, hal tersebut sangat berpengaruh saat bencana
terjadi. Keterbatasan tersebut membuat lansia kesulitan untuk bergerak lebih cepat atau
meninggalkan rumah mereka pada saat kejadian bencana, khususnya pada bencana alam.
Keadaan ini lebih buruk lagi pada lansia yang tinggal sendiri, lansia yang tinggal di fasilitas
perawatan dapat memperoleh pertolongan jauh lebih mudah.