Anda di halaman 1dari 17

Tanah dan keberlangsungan kehidupan

1. Tanah berperan penting bagi kehidupan mahluk hidup ,antara lain:


1) Tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan
2) Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan
hidup manusia.
3) Tempat mengandung bahan tambang atau bahan galian yang berguna
bagi mansuia
4) Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia
5) tanah sebagai tempat resapan air
6) tanah sebagai tempat tanaman memijatkan akarnya dan tanaman
berguna untuk menghasilkan udara dan udara tanaman tidak akan ada
apabila tidak ada air tanah

2. Makhluk hidup di permukaan tanah yaitu sapi, kucing, tumbuhan. Makhluk


hidup di dalam tanah yaitu semut, cacing, larva kumbang, bakteri. Setiap
makhluk hidup memiliki habitat yang berbeda. Habitat adalah tempat dimana
makhluk hidup tersebut tinggal.

3. Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan  kehidupan di


bumi. Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi dari tanah,  kemudian
mengolahnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme yang lainnya
termasuk manusia.

Peran organisme tanah sebagi pengatur kegemburan yaitu dengan aktivitas


biologis yang dilakukan hewan, jamur, bakteri dan mikroorganisme dapat
membatu kegemburan. Peran organisme tanahs ebagai pengatur tekstur
tanah yaitu bantuan dari cacing atau akar tumbuhan mempercepat pemecaha
partikel-partikel yang menyusun tekstur tanah. Akar tumbuhan berperan
dalam menembus batuan karena mengeluarkan zat asam sehingga terjadi
pelapukan. Tekstur tanah dibedakan berdasr ukuran partikel yang menyusun
tanah. Misal tanah berpasir, tanah liat dan tanah lempung.
4. Tekstur tanah adalah salah satu dari beberapa sifat fisik tanah seperti warna
tanah, struktur tanah, kadar air, bulk density, dan lain sebagainya. Tekstur
Tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat, dan pasir
dalam bentuk persen. Tekstur tanah erat hubungannya dengan kekerasan,
permeabilitas, plastisitas, kesuburan, dan produktivitas tanah pada daerah
tertentu.Tekstur tanah mengindikasikan perbandingan relatif berbagai
golongan partikel tanah dalam suatu massa. Ukuran relatif partikel tanah di
implementasikan dalam bentuk tekstur yang mengacu pada kehalusan atau
kekasaran tanah.

5. 1) Tanah gambut (organosol) : Tanah gambut berwarna hitam, memiliki


kandungan air dan bahan organik yang tinggi, memiliki pH atau tingkat
keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada umumnya
kurang begitu subur

2) Tanah latosol :Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil


tanah yang dalam,mudah menyerap air, memiliki pH 6 – 7 (netral) hingga
asam, memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan
aluminium

3) Tanah regosol :Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi,


bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 - 7,
cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi.

4) Tanah aluvial : Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir,
sehingga dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung
oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya pun ditentukan sifat bahan
asalnya.

5) Tanah litosol :Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih
muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali
tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu.
6) Tanah grumusol ; Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat,
berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah
saat musim kemarau.

7) Tanah andosol : Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang


telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis
tanah ini berwarna cokelat kehitaman,

8) Tanah podzolik merah-kuning :Tanah podzolik merah-kuning merupakan


jenis tanah yang memiliki persebaran terluas

9) Tanah rendzina ;Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa


pulau Indonesia. Berdasarkan luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang
memiliki jenis tanah ini adalah Maluku, Papua, Aceh,

6. organisme dlm tanah ialah untuk menggemburkan tanah tsb.sehingga mudah


ditanami tumbuhan.serta membantu oksigen masuk ke dalam
tanah.contohnya melalui lubang yg dibuat oleh.cacing tanah.serta apabila
hewan/organisme tertentu lain yg ada di tanah mati,maka mereka bisa
menjadi makanan bg tumbuhan yg hidup disana.

7. tanah merupakan lapisan terluar dari kulit bumi yg terjadi dari akibat
pelapukan batuan ataupun bahan bahan organis seperti hewan maupun
tumbuhan. namun terkait dengan faktor apa saja yg mempengaruhi pada
proses pembentukan tanah, ada beberapa faktor yaitu :

1. faktor iklim, faktor iklim yg dimaksud ialah dimana keadaan suhu atau
temperatur mempengaruhi proses pelapukan pada batuan seperti saat siang
hari batuan terkena panas dan malam hari batuan terkena suhu dingin. akibat
dari suhu tsb maka batuan akan mengalami pelapukan kemudian di tambah
dengan terjadinya hujan maka proses penghancuran batuan akan semakin
cepat. akibat dari penghancuran batuan maka terbentuklah tanah secara
alami akibat faktor iklim.
2. faktor organisme, terbentuknya tanah akibat pelapukan pada organis
seperti pelapukan pada hewan atau tumbuhan yg kemudian dari hasil
pelapukan akan menjadi tanah yg disebut dengan tanah organis. pada tanah
organis biasanya mengandung banyak humus

3. bahan induk, bahan induk merupakan asal dari terbentuknya tanah, dimana
tanah yg terbentuk dari proses pelapukan pada umumnya akan memiliki ciri
ciri yg sama dengan bahan induknya. bahan induk yg berasal dari batuan
seperti batua beku, batuan sedimen, batuan metamorf maupun batuan
vulkanik. contoh dari tanah yg berasal dari bahan induk seperti tanah pasir yg
berasal dari batua kuarsa atau pasir kuarsa.

4. faktor topografi, faktor topografi akan berkaitan dengan kemiringan sebuah


lereng, dimana semakin miring suatu lereng maka akan semakin cepat
terjadinya erosi dan semakin cepat pula terbentuknya tanah sedimen pada
daerah dataran rendah

5. waktu, faktor waktu akan mempengaruhi dari proses pembentukan tanah


seperti usia tanah muda, dewasa  dan tanah tua. tanah yg baru terbentuk
dapat di kategorikan sebagai tanah muda sedangkan tanah yg sudah siap di
olah atau di gunakan dianggap sebagai tanah dewasa dan dimana saat tanah
mengalami banyak pencucian dan kekurangan potensi maka tanah tsb
dikategorikan sebagai tanah tua,

dari kelima faktor tsb, faktor yg paling dominan dalam pembentukan tanah
yaitu faktor iklim. sebab dimana faktor iklim sangat mempengaruhi terjadinya
pelapukan pada batuan atau bahan induk yg disebabkan oleh adanya
perubahan suhu dan intensitas curah hujan.

8. 1. Bahan Mineral (45%)


Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase
tertinggi, yakni kisaran 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan
batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang
melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis
tanah yang dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk
dan berubah menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
malihan.

2. Bahan Organik (5%)


Komponen penyusun tanah yang selanjutnya adalah bahan organik.
Komponen ini berasal dari proses dekomposisi materi organik yang berasal
dari hewan dan tumbuhan mati. Dekomposisi yang dilakukan oleh
dekomposer atau detrivivor mengubah materi organik menjadi senyawa-
senyawa organik yang terkandung dalam tanah. Meskipun tersedia dalam
persentase yang sedikit, yakni sekitar 5%, senyawa-senyawa organik tersebut
akan sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah, terutama sifat fisik dan kimianya.

3. Air (25%)
Air dan udara merupakan komponen penyusun tanah yang persentasenya
bersifat dinamis atau dapat berubah ubah. Air dan udara sama-sama
menempati pori tanah. Jika kandungan air tanah tinggi, maka kandungan
udara tanah akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.

Keberadaan air di dalam tanah merupakan akibat kemampuan tanah dalam


menyerap air melalui mekanisme kohesi, adhesi, maupun gravitasi.
Keberadaan air di dalam tanah dapat dibedakan menjadi :
Kapasitas lapang. Merupakan keadaan di mana tanah cukup lembab yang
ditunjukan oleh jumlah air maksimal yang bisa ditahan tanah akibat adanya
gaya tarik gravitasi.
Titik layu permanen. Merupakan keadaan di mana akar-akar tanaman mulai
tidak sanggup menyerap air tanah karena kandungannya yang sangat sedikit.
Karena tanah mencapai titik layu permanen, tanaman biasanya akan mulai
layu.
Air tersedia. Merupakan selisih kadar air kapasitas lapang dengan kadar air
titik layu permanen.

4. Udara (25%)
Kandungan udara di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah
dapat hidup dan melakukan metabolisme. Komponen penyusun tanah satu ini
menempati sekitar 25% dari volume keseluruhan tanah. Sifat keberadaan
udara dalam tanah yang dinamis memungkinkan ia dapat terdorong keluar
tanah saat kandungan air tanah meningkat.

9. Peran makhluk hidup terhadap ketersediaan air dalam tanah yaitu sebagai
oraganisme yang membersihkan air atau juga yang mengotori.

10. - macam-macam upaya melestarikan tanah

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang tersusun dari bahan organik


dan juga mineral. Keberadaan tanah sangat penting bagi kehidupan semua
makhluk di bumi. Tanah adalah tempat hidup bagi berbagai jenis
mikroorganisme yang ada di bumi. Selain itu, tanah memiliki peran penting
dalam kehidupan tanaman, yakni sebagai penyedia unsur hara, menyimpan
air untuk tumbuhan, serta sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar
yang menopang tegaknya tanaman.

Dalam bidang klimatologi, tanah mempunyai peran sebagai tempat


menyimpan air dan mencegah terjadinya erosi (baca : Cara Mencegah Erosi
Tanah). Meski faktanya, tanah sendiri juga sering mengalami erosi.
Terjadinya banjir dan tanah longsor telah menyebabkan erosi tanah atau
pengikisan tanah oleh air (baca : Penyebab Tanah Longsor). Hal tersebut
tentu berdampak pada berkurangnya kesuburan tanah dan
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Melihat begitu pentingnya
peranan tanah dan bahaya dari kerusakan tanah, maka perlu dilakukan
upaya untuk melestarikan tanah.

Berikut adalah beberapa cara melestarikan tanah :

1. Penghijauan

Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak


digunakan untuk bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis yang
diakibatkan oleh bencana alam dan aktivitas penambangan. Jenis tanaman
yang digunakan untuk penghijauan misalnya pohon pinus, puspa dan agatis.
Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak menjadi gersang,
meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk kesuburan tanah.
Selain itu juga mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh sinar
matahari, tanah longsor dan juga banjir.  (baca : Cara Mencegah Banjir)

2. Menerapkan wanatani
Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian
tanah yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman
tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara
bersama- sama atau bergantian. Tanaman tahunan tersebut dapat berupa
pohon- pohonan yang dapat mengurangi erosi tanah. Sedangkan tanaman
komoditas pertanian dapat memberikan efek perlindungan bagi tanah dari
tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah.
Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian
sesuai musim tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami
dengan tanaman jagung dan tebu, jika musim penghujan tiba maka lahan
akan ditanami dengan tanaman padi. Setiap tanaman komoditas pertanian
membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila suatu lahan pertanian
ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan habis.
Sedangkan unsur hara yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan
menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara di dalam tanah akan
terjaga. (baca : Jenis Tanah Untuk Pertanian)

3. Mengurangi penceramaran tanah

Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan


sampah dan mendaur ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah
juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanah. Perlu dilakukan
pembuangan limbah yang efektif dan aman sehingga logam berat dan zat-
zat berbahaya yang sulit hancur tidak menyebabkan polusi tanah.
(baca : Dampak Pencemaran Tanah dan Dampak Polusi Tanah)

4. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di
bawahnya. Kanopi alami tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju
jatuhnya air hujan sehingga mengurangi tenaga kinetik air hujan yang
sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka semakin kecil
ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon akan mengalirkan
air hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan akar
pohon yang menghujam ke dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan
posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon digunakan sebagai tempat
hidup mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga kesuburan
tanah.

5. Menggunakan soil conditioner

Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan


memanfaatkan bahan- bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga
sering disebut dengan soil conditioner. Bahan- bahan kimia ini mempunyai
pengaruh yang besar dan berjangka panjang bagi kestabilan agregat
tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman
musiman pada tanah liat, dan sangat baik untuk lahan pertanian maupun
perkebunan yang baru saja dibuka.

6. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.


Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi
penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh
zat kimia yang terdapat dalam pupuk anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan
penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih
aman bagi kesuburan tanah.

7. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah

Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang


bertujuan untuk melindungi tanah dari daya perusakan aliran air dan
memperbaiki penyerapan air oleh tumbuhan. Metode ini meliputi :

 Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau


mengubur sisa- sisa tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara.
 Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai
macam tanaman secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
 Buffering – Bentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman
keras dan rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
 Mulching – Lorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman sehingga
melindungi permukaan tanah dari aliran air yang cepat.

8. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah

Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang


bertujuan untuk mengendalikan erosi tanah (baca : Macam – Macam Erosi).
Metode tersebut meliputi :

 Terrassering ( penterasan lahan  miring )  – Lahan lereng yang dibuat


bertingkat- tingkat ini bertujuan  untuk memperkecil kemiringan lereng dan 
mengurangi panjang lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang
lereng maka akan mengurangi kecepatan air dan menampung air yang
meresap ke dalam
 Contour tillage / contour farming ( pengolahan tanah sejajar dengan
garis kontur )  – Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk
membuat pola berupa rongga- rongga pada tanah  yang sejajar dengan
kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar
infilrasi air dan memperlambat aliran air. (baca : Pengikisan Oleh Air)
 Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah
dengan garis kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk
mencegah terjadinya erosi. (baca : Proses Terjadinya Erosi)
 Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air
dapat dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat
disalurkan untuk irigasi. Hal tersebut dapat mengendalikan proses erosi
tanah oleh air, menebalkan lapisan tanah dan produktivitas tanah menjadi
lebih tinggi.
 Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air
yang sejajar dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan
disalurkan ke daerah lain yang aman dari bahaya erosi dan tanah longsor.
Teknologi Ramah Lingkungan

1. Jikalau teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang tidak merusak


lingkungan sekitar atau bersifat netral terhadap lingkungan jika digunakan.
teknologi ramah lingkungan tidak hanya merusak lingkungan jika dipakai ,
namun bahan baku dalam pembuatan teknologi tersebut adalah diambil dari
Sumber Daya yang dapat diperbaharui. begitupun sebaliknya, teknologi tidak
ramah lingkungan adalah teknologi yang jika dipakai akan mengotori atau
merusak atau tidak bersahabat dengan lingkungan, maka kita harus
menghindari penggunaan secara terus menerus teknologi tidak ramah
lingkungan ini. 
Kalau teknologi yang tidak ramah lingkungan itu : mengeluarkan polusi,
pemakaian energi/tenaga yang boros(banyak), mudah rusak.
Kalau teknologi yang ramah lingkungan : tidak mengeluarkan polusi, memakai
energi/tenaga yang hemat (sedikit), tidak mudah rusak.

2. Prinsip - prinsip teknologi ramah lingkungan, yaitu antara lain:  


a. Menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui
b. Tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan
c. Menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.
d. Sumber energy alternative yang dapat diperbaharui, seperti :matahari, angin
dan air.
e. Sumber energy yang tidak mencemari lingkungan.
f. Tidak menghasilkan limbah yang berbahaya.

3. 1. biofuel. Biofuel adalah jenis bahan bakar yang tidak mengandung sulfur, jadi
aman untuk lingkungan. Bisa digunakan untuk pengganti solar.
2. Biogas. Biogas sudah tidak asing lagi ditelinga kita. biogas adalah gas yang
mudah terbakar yang berasal dari kotoran dan air kncing hewan ternak.
Biogas ini bisa sebagai pengganti gas LPJ.
3.Biopulping. Biopulping adalah proses mikroorganisme pada proses
pelapukan. biasanya digunakan pada tingkat industri. limbah indutri yang
susah dilah akan mengalami pelapukan pada proses biopulping ini.
4. Biopori. Biopori adalah metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke
tanah. hal ini akan menjaga keseimbangan alam.
5. lampu yang menggunakan tenaga surya

4. Contoh teknologi ramah lingkungan Teknologi ramah lingkungan telah


diterapkan dalam berbagai bidang, seperti di bidang energi dan industri,
lingkungan, dan transportasi. Aplikasi di bidang energi dan industri Berikut
sejumlah teknologi ramah lingkungan pada bidang energi dan industri: Biogas
Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang sudah digunakan sebagai
bahan bakar bagi kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Dikutip situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), biogas diperoleh
dari proses fermentasi bahan organik bakteri anaerob (bakteri yang hidup di
lingkungan tanpa oksigen). Bakteri tersebut mengubah zat organik menjadi
gas metana sebesar 75 persen dan gas lainnya seperti karbon dioksida,
hidrogen, dan hidrogen sulfida.
Biofuel Biofuel merupakan teknologi penyediaan energi alternatif dengan
memakai SDA dan dapat diperbaharui.
Biofuel berasal dari bahan-bahan organik, seperti tumbuh-tumbuhan.

Ada dua jenis biofuel, dalam bentuk etanol dan biodiesel. Etanol merupakan
salah satu jenis alkohol yang bisa dibuat dengan fermentasi karbohidrat.
Sementara biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh
dari lemak nabati. Sel surya Sel surya merupakan bagaimana mengubah
energi matahari menjadi menjadi listrik. Saat matahari melalui panel surya,
maka cahaya akan menghasilkan emisi elektron pada komponen panel.
Selanjutnya elektro tersebut dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga
menghasilan listrik. Listrik tersebut dialirkan dan disimpan pada baterai, jadi
bisa dipakai saat mendung atau malam hari. Panel surya memiliki keunggulan,
tidak bisa menghasilkan emsisi gas rumah kaca, menghasilkan energi cukup
besar, selain itu bisa dipasang, dipindahkan atau dikembangkan.
Panel surya juga memiliki kekurangan, membutuhkan sistem penyimpanan
listrik dan komponen termasuk jenis sampah yang berbahasa sehingga harus
di daur ulang dengan benar setelah pemakaian 20-25 tahun.
Pembangkit listrik tenaga air Untuk menghasilkan listrik, tenaga air akan
menggunakan energi gerak. Siklus air dari tenaga surya diawali adanya
penguapan air yang membentuk awan dan hujan. Air hujan tersebut
selanjutnya mengalir ke daerah yang lebih rendah. Pembangkit listrik tenaga
angin Pembangkit listrik tenaga angin merupakan cara paling murah dalam
menghasilkan listrik. Teknologi tersebut sangatlah bebas polusi. Pembangkit
tersebut bisa dibangun dalam waktu 9-12 bulan dan bisa dikembangkan lebih
besar lagi. Di Indonesia sudah menerapkan pembangkit tersebut, seperti di
Nusa Penida, yaitu pulai kecil di selatan Pulai Bali dan Nusa Tenggara Timur
(NTT). Aplikasi di bidang lingkungan Aplikasi dalam bidang lingkuingan
lingkungan, yakni: Biopori Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah untuk resapan air. Di mana bertujuan untuk mengatasi
genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Fitoremediasi Fitoremediasi adalah proses bioremediasi mengggunakan


berbagai tananam untuk menghilangkan, memindahkan, dan menghancurkan
kontaminasi dalam tanah dan air bawah tanah. Aplikasi di bidang transportasi
Aplikasi dalam bidang transportasi sebagai berikut: Kendaraan hidrogen
Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang memergunakan gas hidrogen
sebagai bahan bakarnya. Tidak hanya sebatas pada mobil, tapi bisa dipakai
pada pesawat. Pada dasarnya kendaraan ramah lingkungan tidak
menggunakan bahan bakar konvensional seperti bahan bakar minyak (BBM)
yang itu menimbulkan polusi. Mobil listrik Mobil listrik merupakan kendaraan
yang menggunakan satu atau lebih motor listrik sebagai tenaga penggeraknya
Ada tiga macam kendaraan mobil listrik yang ada sejuah ini. Yakni, mobil listrik
dengan tenaga dari stasiun pengisian luar, monil listrik dengan tenaga listrik
yang disimpan dengan tenaga awalnya dari sumber liar. Kemudian mobil listrik
yang menggunakan generator listrik. Mobil surya Mobil surya memakai tenaga
matahari sebagai sumber dayanya untuk menggerakannya. Agar bisa dipakai
dengan cara stabil biasanya dilengkapi dengan area menyimpan energi.

5. Positif

- dapat mengurangi polusi


- dapat menghemat bahan bakar fosil
- SDAnya tidak terbatas

negatif
- masih memerlukan penelitian yang cukup lama untuk mesin yang cocok
untuk SDA tersebut
- memerlukan biaya tambahan untuk penelitian

Cara mengatasi dampak negatif : Sebenarnya dampak negatifnya dari


penerapan teknologi ramah lingkungan itu sedikit. Kebanyakan menggunakan
SDA terbarukan. Kelemahan teknologi ramah lingkungan tergantubg alam
seperti teknologi menggunakan cahaya matahari. Harus ada cahaya matahari,
baru bisa bekerja.

6. - Matikan lampu tidak dibutuhkan. ...


- Beralih ke lampu hemat energi. ...
- Matikan komputer saat malam hari. ...
- Gunakan laptop dibandingkan komputer. ...
- Berhemat.

7. Prinsip teknologi yg tdk ramah lingkungan menggunakan bahan bakar yg


terbuat dari fosil fosil seperti bensin, solar,dan sebagainya yg dapat
menyebabkan polusi

8. Dampak negatif yang timbul di lingkungan sekitar akibat tidak ramah


lingkungan , Lingkungan sekitar akan terganggu kelestariannya, Kematian
beberapa tumbuhan atau hewan yang dapat, menimbulkan kelangkaan,
Pencemaran udara, tanah, air

Akibat tekhnologi tidak ramah lingkungan maka lingkungan akan menjadi


tandus atau gersang. Tanah akan kehilangan humusnya. Banyak tumbuhan
mati . Tentu saja keseimbangan ekosistemnya akan terganggu.
Akibat teknologi tidak ramah lingkungan adalah pemanasan global (global
warming, berubahnya cuaca dan iklim yang tidak beraturan, pencemaran
udara.

9. 1. Proses Destilasi :Tahap pertama adalah destilasi. Destilasi adalah proses


pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, dimana pemisahan fraksi
tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Pada proses ini biasanya
dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan
kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat
Celcius.

Selanjutnya hasil dari fraks-fraksi tersebut nantinya dipisahkan, dimana fraksi yang
memiliki titik didih terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi
yang memiliki titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari
proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan
aspal. Dimana semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum
melewati tahap-tahapan selanjutnya.

2. Proses Cracking

Tahap kedua adalah cracking. Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi


yang bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon
menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Proses crakcing ini sering disebut
sebagai proses refinery. Secara umum proses cracking ini dapat dilakukan dengan 3
cara, yaitu :

 Thermal Cracking – Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai


senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon
dengan rantai yang lebih kecil melalui proses katalis / pemanasan. Adapun suhu
yang dapat digunakan yaitu 800 derajat Celcius dan dalam tekanan 700 kpa. Tujuan
dari proses ini adalah untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara boiling
range yang lebih rendah dari umpannya.
 Catalytic Cracking – Catalytic cracking adalah proses cracking yang
menggunakan suhu tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan
katalis sebagai media untuk mempercepat laju reaksi fraksi. Pada umumnya reaksi
proses perengkahan katalis ini menggunakan mekanisme perengkahan ion
karbonium, dimana pada mulanya katalis yang bersifat asam akan menambahkan
proton ke dalam molekul olevin ataupun menarik ion hidrida dari senyawa alkana
sehingga hal ini menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
 Hidrocracking – Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal
cracking dan catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses
hidrocracking ini dilakukan dalam tekanan yang tinggi, beberapa hasil dari proses
hidrocracking ini antara lain bensin dan bahan bakar jet. Kelebihan dari proses ini
adalah memiliki kandungan sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana sulfurnya akan
diubah menjadi senyawa hidrogen sulfida sehingga proses pelepasan sulfur akan
menjadi lebih mudah.

3. Proses Reforming

Setelah melalui proses cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proses
reforming adalah proses merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk
menjadi molekul fraksi yang mutunya lebih baik. Pada proses reforming ini dapat
dilakukan dengan menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses
reforming ini bertujuan untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka proses
reforming ini dapat disebut juga sebagai proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi

Proses selanjutnya setelah perbaikan / perubahan struktur molekul fraksi adalah


proses polimerasi dan alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah
atom pada suatu fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih
panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan
katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL atau AlCl3 (asam Lewis).

Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan antara molekul-molekul


kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari
produk akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui
tahap alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga
membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut
mutunya sudah meningkat.

5. Proses Treating

Prses kelima adalah treating. Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi
melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses
pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain
bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening and doctor
treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing, lumpur dan
warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal yang dihilangkan
melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui proses desulfurizing. Inti
dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu
dalam proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya
akan bertambah.
6. Proses Blending

Tahapan terakhir dalam proses pengolahan minyak bumi adalah blending. Blending
adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai
dengan cara menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah
satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini merupakan
bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah
melalui proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi lebih
baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

Hasil Olahan

Minyak mentah yang diolah nantinya akan menghasilkan bahan siap pakai untuk
kebutuhan sehari-hari, berikut adalah beberapa hasil olahan minyak bumi:

LPG – LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas cair yang
memiliki unsur hidrokarbon ringan. Biasanya LPG ini digunakan untuk bahan bakar
industri rumah tangga yaitu untuk memasak.
Bensin – Bensin merupakan produk olahan minyak bumi yang sangat terkenal.
Bensin ini meerupakan salah satu bahan bakar yang setiap harinya diburu oleh
pengendara motor maupun mobil.

Kerosin – Kerosin atau minyak tanah merupakan bahan bakar yang saat ini sulit
ditemukan. Akan tetapi kerosin ini saat ini masih dicari sebagian masyarakat untuk
kebutuhan sehari-hari seperti untuk menyalakan api pada arang.

Solar – Solar atau diesel pada umumnya digunakan untuk bahan bakar dalam
pembakaran mesin diesel, baik itu mesin kendaraan ataupun mesin industri.

Anda mungkin juga menyukai