DISUSUN OLEH :
ANGEL ANITA SIBUEA
DOSEN PENGAJAR :
DIMPU R NAINGGOLAN,SST,M.Kes
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan berkatNya
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah 7 Langkah Varney.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................................................1
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.............................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................................3
. 7 Langkah Varney..........................................................................................................................4
Langkah I : Pengkajian...........................................................................................................10
Langkah II : Merumusakan diagnosa/masalah kebidanan.................................................... 12
Langkah III : Mengantisipasi masalah diagnosa/masalah potensial.......................................16
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan tindakan segera.........................................................17
Langkah V : Intervensi...........................................................................................................18
Langkah VI : Implementasi.....................................................................................................20
Langkah VII : Evaluasi..............................................................................................................20
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................ 21
a. Kesimpulan............................................................................................................................. 21
b. Saran....................................................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyebab kematian terbesar kematian ibu di indonesia adalah perdarahan (60%), abortus
(10%), infeksi (9 %), toxemia (7 %), akibat meningkatnya angka kematian ibu (AKI) ini
Setelah itu, dikarenakan oleh keempat keterlembatan mengenai tanda bahaya, keterlambatan
dalam mencapai sarana pelayanan yang tepat disarana pelayanan memadai dan keterlambatan
Masa nifas adalah dimulai setelah melahirkan plasenta berakhir ketika alat-alat
dalamperiode ini karena merupakan massa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa
60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “ASUHAN
KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P 2A0 DENGAN NIFAS NORMAL DI
1.2 TUJUAN
1.1.1 Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada ibu dengan nifas normal menggunakan 7
komperhensif.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada Ny. S umur 29
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada Ny. S umur 29
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada Ny.
S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Nifas
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulihnya kembali muali dari partus selesai sampai
kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998 :
115).
B. Tahap Masa Nifas
Nifas dibagi menjadi 3 periode :
a. Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
b. Puerperium inter medial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
c. Remot puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, waktu untuk sehat sempurna bisa
berminggu – minggu, berbulan – bulan dan bertahun – tahun.
C. Fisiologi Nifas
Menurut Mochtar (1998) pada ibu nifas akan mengalami sebagai berikut:
1. Involusio
Adalah pulihnya kembali alat-alat genetalia dan jalan lahir setelah plasenta lahir sampai
mencapai keadaan seperti prahamil
a. Involusio rahim
Pengertian rahim, karena :
- Isi darah dalam rahim telah keluar
- Otot – otot dinding rahim mengecil oleh proses autolysis (penghancuran jaringan otot) dimana
zat protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang dengan air kencing
a. Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix kaseosa, lanugo dan
mekoneum selama 2 hari post partum
b. Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kecoklatan berisi darah dan lendir hari ke 3-7 post partum
c. Lochea Serosa
Berwarna kuning, cair dan berdarah pada hari ke 7-14 post partum
d. Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu
e. Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f. Locheastatis
Lochea yang tidak lancar keluarnya
(Mochtar, 1998 : 116)
3. Laktasi
Masing – masing buah dada terdiri dari 15-24 labus yang terletak radiar dan terpisah satu sama
lain oleh jaringan lemak. Tiap labus terdiri dari lobula yang terdiri pula dari acini. Acini ini
menghasilkan air susu, tiap lobulus mempunyai cairan halus untuk menghasilkan dan
mengalirkan air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalurkan air susu,
pembentukan ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin yang berasal dari bagian depan kelenjar
umbi. Selama terbentuk zat ini hormons esterogen oleh uri pembentukan prolaktin terlambat.
Dengan terhentinya pengaruh esterogen selama persalinan, maka produksi prolaktin meningkat
keadaan ini menyebabkan kelenjar mammae membentuk ASI. Pembentuk ASI dimulai 3-4 jam
post partum. Hormon oksitosin memegang peranan penting dalam mekanisme pengeluaran ASI
dari seluruh kelenjar
(Sarwono, 2002 : 238)
Adalah tindakan membimbing pasien keluar dari tempat tidur dan membimbing selekas
mungkin berjalan.
Keuntungan:
2. Diet
Makanan harus bergizi cakupan kalori, protein, banyak sayuran, dan buah untuk memulihkan
4. Perawatan Payudara
c. Apabila putting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam, ASI dapat diminumkan dengan
sendok.
a. Pemeriksaan umum
b. Keadaan umun
c. Payudara
d. Dinding perut
6. Senam nifas
Tujuan
c. Memperbaiki perdarahan
e. Mempercepat involusio
f. Menghindari kelainan
a. Follow up
1. secara fisik aman melalui hubungan – hubungan suai istri begitu darah merah berhenti, dan ibu
dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa sakit. Begitu darah merah
berhenti dan ibu tidak merasa nyeri maka aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan
tertentu. Misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tangal 12 Desember 2011 jam 12.10 WIB dan
saat ini ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya mules.
6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang : ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya mules setelah
persalinan
b. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM
), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering
makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg
(Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan
Gatal – Gatal (PMS).
c. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit
menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar –
debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah
>140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa
(Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
8. Riwayat KB
JENIS LAMA KAPAN ALASAN
PENGGUNAAN DROP OUT DROP OUT
KB Suntik 3 7 tahun 2011 Ingin
bulanan mempunyai
anak kedua
10. Data Psikologi
a. Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayinya
Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran bayinya dan dapat lahir dengan selamat dan
keadaan bayinya sehat.
b. Tanggapan suami/keluarga atas kelahiran bayinya
Senang atas kelahiran bayinya
c. Dukungan yang diberikan suami / keluarga
Suami memberi dukungan mental pada ibu dan menyediakan kebutuhan ibu dan bayinya dan
membantu urusan rumah tangga nanti.
d. Rencana menyusui bayinya
Ya, segera setelah bayinya lahir sampai berumur + 2 tahun.
11. Data Sosial – Budaya
a. Hewan Peliharaan : ibu tidak memiliki hewan peliharaan seperti kucing atau
anjing di lingkuangan rumahnya.
b. Lingkungan : bersih dan nyaman.
c. Adat istiadat : Sepasaran (BBL)
Selapanan (BBL)
d. Hubungan antara manusia: Hubungan ibu dengan masyarakat baik
e. Hubungan dengan suami dan keluarga : baik
f. Kegiatan sosial : Ibu aktif dalam kegiatan di kampong
12. Data Spiritual
Ibu mampu menjalankan ibadanya dengan baik seperti tekun pengkajian rutin, ibu aktif sholat 5
waktu
13. Pengetahuan Ibu
a) Tentang Masa Nifas : ibu sudah mengetahui sedikit mengenai proses pada masa ifas seperti
pemberian ASI, perawatan payudara, perawatan bayi baru lahir, dan lain – lain.
b) Tentang menyusui/makanan bayi :
Manfaat ASI : ibu sudah mengetahui bahwa dalam ASI terkandung gizi yang lebih tinggi
di banding susu formula.
Perawatan payudara : ibu mengatakan bahwa ibu sudah mengerti tentang cara perawatan
payudara
Makanan bayi : ibu mengatakan bahwa bayinya hanya boleh mendapatkan ASI saja
samapi usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali vitamin dan obat.
c) Tentang Perawatan bayi : ibu mengatakan sudah mengetahui tentang caraperawatan bayi
d) Pengetahuan ibu tentang senam nifas : Ibu mengatakan kurang tahu
e) Tentang alat KB : ibu sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : CM
b. Vital Sign : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/ menit
S : 370C R : 22x/ menit
c. BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 59 kg
d. TB : 158 cm
e. LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Rambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak ada lesi
Wajah : tidak ada oedem, simetris
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
Hidung : bersih, tidak ada polip, simetris, tidak ada secret
Mulut : bersih, warna kemerahan, siemtris
Gigi : gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
Gusi : warna kemerahan, tidak ada oedem
Bibir : warna merah, ada kelembapan, simetris, tidak ada lesi
Telinga : bersih,tidak ada serumen
2. Leher : Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar Parotis : tidak ada pembengkakan
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada massa
Kekakuan : tidak ada
3. Dada
Auskultasi jantung : normal
Auskultasi paru : normal
Bentuk : simetris
4. Payudara
Pembesaran : Ada
Bentuk dan ukuran : Simetris
Warna : Normal
Keadaan putting : Menonjol
Pengeluaran : Ada
Jenis : Kolostrum
Hyeprpigmentasi : Areola
Benjolan : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri : Tidak nyeri
KGB Axila : tidak ada pembesaran
5. Abdomen :
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Teratur
6. Genetalia :
Oedem : tidak ada oedem
Varices : tidak ada varices
PPV :
Warna Loche : Merah
Jenis : Rubra
Banyaknya : 1-2 kali ganti pembalut/hari, penuhnya 75 cc
Bau : Khas Darah
Infeksi : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : tidak ada oedem, massa maupun cairan abnormal.
7. Perineum dan Anus :
Luka jahitan : tidak ada
Keadaan luka : tidak infeksi
Tanda radang : tidak ada radang
Keadaan vulva : normal
Anus : tidak haemorroid
Kelainan : tidak ada
8. Ekstremitas :
Atas : Baik
Bawah : Baik
Oedem : tidak ada
Varices : tidak ada
Kuku jari : kemerahan
Reflek patella : +/+
9. Obat – obatan yang dipakai :
Etamox 3 x 500 mg/ hari
Asam Mefenamat 3 x 500 mg/ hari
10. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan pemeriksaan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal / jam : 12 Desember 2011/ 14.15 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. S P2A0 umur 29 tahun 2 jam post partum dengan nifas normal.
Dasar Subyektif : ibu mengatakan telah melahirkan bayinyaa 2 jam yang lalu dan sekarang
badannya masih lemas serta perutnya terasa mules.
Dasar Obyektif : KU : Baik Kesadaran : composmentis
VS : T : 120/70 mmHg R : 22 x/menit
N : 82 x/menit S : 370C
TFU : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus: teratur
PPV : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
Pemeriksaan Payudara :
Pembesaran : Ada
Bentuk dan ukuran : Simetris
Warna : Normal
Keadaan putting : Menonjol
Pengeluaran : Ada
Jenis : Kolostrum
Hyeprpigmentasi : Areola
Benjolan : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri : Tidak nyeri
2. Masalah
Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASI
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1. Observasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2. Beritahu ibu tentang penyebab mules
3. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
4. Beritahu ibu tentang cara menjaga personal hygine.
5. Beritahu ibu cara menyusui yang benar
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7. Anjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9. Berikan terapi.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1) Mengobservasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2) Memberitahu ibu tentang penyebab mules : disebabkan oleh adanya kontraksi dari uterus
untuk kembali ke keadaan semula sebelum hamil.
3) Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti mulai miring, duduk dan
benjalan – jalan.
4) Memberitahu ibu tentang cara menjaga personal hygine :
Kebersihan mandi 2 x sehari.
Saat setelah BAK / BAB mencuci vulva hingga bersih dari depan ke belakang.
Mengganti pembalut bila penuh atau 2 – 3 x sehari.
5) Memberitahu ibu cara menyusui yang benar :
Bayi diletakkan di lengkung tangan ibu, telapak tangan ibu memegang bokong dan kepala bayi
menghadap ke payudara ibu, perut bayi menempel perut ibu.
Kepala, telinga dan bahu sejajr satu garis lurus.
Oleskan sedikit air susu ibu ke putting susu ibu dan areola.
Sangga payudara ibu dengan tangan, kemudian rngsang mulut bayi agar membuka dengan
menggunakan putting susu ibu.
Masukkanputting susu ibu dan sebagian areola segera setelah bayi membuka mulut.
Perhatikan bayi selama menyusui agar tidak tersedak.
Bila bayi sudah puas keluaran putting susu secara perlahan dengan menarik perlahan dagu
bayi atau dengan memasukkan jari kelingking dari sisi mulut bayi.
Oleskan sedikit air susu ibu ke putting dan areola dan biarkan sampai kering.
6) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7) Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9) Memberikan terapi :
Etamox 3 x 500 mg/ hari
Asam Mefnamat 3 x 500 mg/ hari
VII. EVALUASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1. KU : Baik Kesadaran : composmentis
VS : T : 120/70 mmHg R : 22 x/menit
N : 82 x/menit S : 370C
TFU : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus: teratur
PPV : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
2. Ibu sudah paham jika perutnya itu mules disebabkan karena adanya kontraksi rahim untuk
kembali ke bentuk semula.
3. Ibu sudah bisa miring, dudu dan berjalan – jalan.
4. Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene.
5. Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.
6. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai keinginan dan kebutuhan bayinya.
7. Ibu bersedia dan akan makan – makanan yang bergizi seimbang.
8. Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup.
9. Terapi telah diberikan pada ibu.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal dengan tujuh langkah
varney, penulis mengambil kesimpulan :
4.1.1. Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada ibu
nifas normal di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
4.1.2. Hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu Ny. S P1A0 post partum normal telah melahirkan
dan badannya lemas, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu normal, riwayat
persalinan normal, anak hidup jenis kelamin perempuan, BB 3200 gram, PB 50 cm, rawat
gabung. Riwayat kesehatan di dalam keluarga tidak ada yang menderita apapun, kebiasaan
sehari-hari dalam batas normal, ibu dan keluarga sangat senang atas kelahiran bayinya, ibu
sedikit tahu cara perawatan payudara dan bayinya, alat kontrasepsi yang dipakai adalah KB
suntik 3 bulanan. Data obyektif dalam batas normal, masalah perut ibu terasa mules, diagnosa
potensial dan antisipasi tidak ada, tindakan segera tidak ada, intervensi observasi KU dan VS,
observasi kontraksi uterus, observasi TFU dan PPV, beri KIE tentang penyebab mules, cara
menjaga personal hygiene, cara menyusui yang benar, beri KIE tentang tanda bahaya nifas
Evaluasi KU baik, ibu sudah tahu penyebab mules, cara menjaga personal hygiene, cara
menyusui yang benar, ibu sudah tahu tanda bahaya nifas, Vital Sign T : 120/80 mmHg, N : 84
x/menit, S : 36,50C, R : 24 x/menit.
4.1.3. Dalam pelaksanaan Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal pada Ny. S tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan praktek
4.2. Saran
4.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
- Hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan
IPTEK
- Diharapkan dapat bekerjasama dalam mengatasi masalah yang akan timbul Bagi Rumah Sakit
4.2.2 Bagi Rumah Sakit
Diharapkan memiliki peralatan yang cukup untuk menangani masalah gawat darurat pada masa
nifas
4.2.3 Bagi Pasien
Setelah diberikan asuhan diharapkan pasien dapat mengenali tanda bahaya pada masa nifas