Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANTONETA KORA

NPM : 12114201190023
KELAS : F
REMEDIAL : KEPERAWATAN JIWA 1

Jawaban

A. Apa yang di lakukan perawat terhadap respon pasien tersebut? Jelaskan


 Pengkajian
Lanjutan, ansietas pasien berkurang setelah bercakap-cakap, ekspresi wajah
tampak tenang
 Intervensi dilakukan. Lanjutkan intervensi/perencanaan untuk mengobservasi
lanjutkan intervensi/perencanaan untuk mengobservasi ketidaknyamanan
klien.

B. Apa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan pasien
tersebut.
 Analisa Data
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.
Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-
masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk
menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpulan
data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit, selamat klien dirawat secara
terus menerus, serta pengkajian ulang untuk Menambah/melengkapi data
(Prosetyo,2010).

C. Tindakan kolaborasi apa yang bisa dilakukan oleh Perawat?


Pelayanan dan kaloborasi interdisiplin keberatan jiwa merupakan pelayanan kesehatan
dilakukan oleh sekelompok tim kesehatan profesional (perawat, dokter, tim kesehatan
lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa) yang mempunyai hubungan
yang jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa, tindakan- tindakan medis,
didorangkan moral dan kepedulian khususnya kepada pasien sakit jiwa.

D. Tetapi apa yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
 Tindakan nonfarmakologi diutamakan untuk mencegah eskalasi pasien, dan
mengendalikan gaduh gelisah sebelum mempertimbangkan terapi
farmakologis. Tindakan ini meliputi modifikasi lingkungan pasien, de-
eskalasi, dan seklusi.
Tujuan dari tindakan nonfarmakologi adalah menciptakan rasa aman dan
nyaman bagi pasien, tenaga medis, dan orang lain untuk memudahkan evaluasi
pasien. 
 Modifikasi lingkungan dilakukan untuk membantu proses de-eskalasi dan
mengurangi agitasi pasien. Pasien gaduh gelisah sebaiknya dipisahkan dari
pasien lain dan ditempatkan pada ruangan tersendiri. 
 De-eskalasi merupakan proses interaktif secara verbal dan nonverbal dengan
pasien yang marah atau agitasi, sehingga pasien dapat tenang, mampu
mengontrol diri, dan kekerasan dapat dihindari. 
 Seklusi atau pengasingan tidak dilakukan secara rutin karena dapat
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada pasien. Seklusi dilakukan pada
kondisi di mana de-eskalasi verbal tidak berhasil dan terdapat potensi bahaya
pada pasien atau orang lain.
 Tindakan pengekangan atau restrain untuk pasien gaduh gelisah sebisa
mungkin dihindari.
 Terapi Farmakologi
Obat penenang untuk pasien agitasi diindikasikan bila pasien melawan,
melakukan tindakan yang berbahaya, dan tidak dapat ditenangkan secara
verbal. Intervensi dengan obat sendiri memiliki beberapa hal yang tidak
diinginkan, seperti efek samping obat, konflik hukum, serta  menurunkan
kualitas hubungan antara dokter dan pasien.

Anda mungkin juga menyukai