TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran sebagai salah satu fungsi kegiatan mempunyai peranan
yang sangat penting. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Kelller (2009:5)inti
sosial. Hal ini disebabkan karena kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para
Selain itu pemasaran juga merupakan faktor dominan dalam suatu siklus
itu, maka pelaksanaan pemasaran harus mampu melihat kebutuhan, selera dan
keinginan konsumen berdasarkan informasi pasar yang tepat, cepat dan akurat.
13
14
dengan upaya pencarian pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk
yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena
produk yang tingkatannya berbedabeda. Pada suatu saat mungkin tidak ada
harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubahubah ini.
Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan
organisasi.
didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak,
Produk (product)
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk kalau merasa
cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan aiaupun kebutuhan
pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk
dalam hal mutu.kemasan, dan lain-lainnya. Karena itu tugas bagian pemasaran
pasar (konsumen).
Harga (Price)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Pada
saat ini, bagi sebagian besar anggota masyarakat, harga masih menduduki tempat
teratas sebagai penentu dalam keputusan’untuk membeli suatu barang atau jasa.
16
Karena itu, penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi
manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya
yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah besarnya persentase laba yang
diinginkan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi, secara umum akan kurang
semua biaya yang telah dikeluarkan tidak dapat tertutup, sehingga pada akhirnya
perusahaan menderita rugi. Maka, salah satu prinsip dalam penentuan harga
adalah penitik beratan pada kemauan pembeli terhadap harga yang telah
ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup biaya-biaya yang telah
penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya sudah ditetapkan itu masih
dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dan
Promosi (Promotion)
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk
sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Konsumen memiliki
keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari
berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi
konsumen berperilaku dan factor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
18
sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dari dua pengertian tentang perilaku
konsumen di atas dapat diperoleh dua hal yang penting, yaitu: (1) sebagai
beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh dan saling
interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh
dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu
pemasaran yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang
dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian,
keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
1. Faktor Kebudayaan.
2. Faktor Sosial.
3. Faktor Pribadi.
terdiri dari: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan
4. Faktor Psikologis.
pendirian.
merek (brand) yaitu nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau panduan dari
hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi barang atau
jasa yang dibuat atau disediakan suatu penjual atau kelompok penjual serta
merupakan suatu simbol yang kompleks yang dapat menyampaikan empat tingkat
aset organisasi paling berharga. Brand image itu sendiri memiliki arti kepada
terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah
dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya,
dan dengan kata lain merek mengalami pergeseran. Citra merek yang baik
merupakan salah satu cara yang efektif di dalam menjaring konsumen, karena
konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang
memiliki citra merek yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik di mata
konsumen dalam proses keputusan pembelian yang ada pada akhirnya dapat
menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau menilai citra merek adalah
merek harus memiliki kesan positif dibidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan
mudah dikenali. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu : pertama,
itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.
Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental.
Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi
maupun jasa langsung kepada pelanggan. Langsung, yaitu secara temu muka.
22
Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah pelanggan atau di rumah teman.
Atau, tempat lain di luar lokasi pengecer. Ada tiga tipe dasar direct selling, yaitu:
One on One
menawarkan produk, serta mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan mereka
dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan penjualan ke
Party Plan
Party Plan, pada metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap,
bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang
Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah
biasanya diberikan hadiah sebagai tanda terima kasih sesuai dengan nilai
penjualan tertentu. Model ini sering digunakan oleh distributor peralatan rumah
merupakan salah satu dari perusahaan yang sukses dan cukup terkenal di kalangan
Multilevel Marketing (MLM)
23
konsumen. Kedua, distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah
produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau
Atau dalam arti lain, MLM atau Network Marketing adalah kegiatan
ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen ini dibayar dalam bentuk komisi,
disebut downline. Dalam sistem MLM, upline juga mendapatkan reward dari
downline tidak langsung (yang levelnya berada dua tingkat atau lebih di
bawahnya).
pasar bebas. Sistem direct selling menawarkan peluang usaha kepada mereka
yang mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tampa melihat suku, jenis
penuh waktu.
24
pasar bebas.
Selain itu, keuntungan lain dari sistem ini yaitu penjual dapat menikmati
dengan produk atau jasa yang unik dan inovatif, membawa mereka ke pasar tanpa
mengeluarkan biaya iklan dan media massa yang sangat besar, dan tanpa harus
pelanggan, sehingga mereka tidak perlu repot-repot keluar rumah. Mereka akan
timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah satu penjual yang menipu
pelanggannya, mengganggu pivacy orang lain, dan kadangkala terjadi pula ada
25
MLM dan jenis direct selling lainnya. Manajemen yang buruk karena kurangnya
2.6 Harga
teliti dalam menetapkan harga. Menetapkan harga suatu produk tidaklah semudah
yang kita bayangkan, ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam penetapan
Menurut Basu Swasta (1990) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan
harga adalah sesuatu diberikan atau dikorbankan untuk memperoleh suatu produk.
Dalam menentukan harga terdapat strategi harga yang diartikan sebagai salah satu
konten strategi pemasaran yang mengarah pada upaya pembentukan citra harga,
daya saing harga, citra mutu, dan nilai pelanggan (Ferdinand, 2002).
Alasan ekonomis akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang
26
justru merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu
atau jasa yang lainnya ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk satu harga yang
sama terhadap semua pembeli. Monroe (1990), dalam Lilik Wahyudi (2004)
level of quality. Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang
paling fleksibel; harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti fitur produk dan
perjanjian distribusi (Zeithaml, 1988), dalam (Lilik Wahyudi, 2004). Lebih lanjut,
Fandy Tjiptono mengatakan bahwa, harga memiliki dua peranan utama dalam
yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara
belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan
produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
perpindahan dalam pembelian produk, mereka akan mencari produk yang sama
dengan harga yang lebih murah. Jadi, kualitas dan harga adalah variabel pilihan
kualitasnya. Faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri
pengorbanan uang yang lebih mahal. Harga merupakan faktor penentu dalam
dari produk atau jasa. penelitian yang dilakukan oleh Dodds (1991) menyatakan
bahwa konsumen akan membeli suatu produk bermerek jika harganya diapandang
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing
mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
28
namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa
tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk
membeli.
bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang
yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan
produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal
29
pembelian produk perlu diketahui oleh marketer, karena diantara mereka ini
terkadang justru menjadi faktor pendorong yang sangat kuat bagi pengambil
tertentu.
keputusan pembelian.
menentukan apakah produk jadi dibeli, produk apa yang akan dibeli,
dibeli
Jika dalam satu keluarga peran di atas dimainkan oleh anak, ibu dan lebih
dominan ditentukan oleh seorang bapak, maka pesan komunikasi pemasaran harus
30
diarahkan pada yang lebih dominan sebagai pengambil keputusan akhir untuk
menentukan pembelian.
itu berbeda-beda, sesuai dengan sifat keputusan itu sendiri, yaitu pengambilan
kebiasaan.
akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau
membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa mendatang, dan
bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk. (Hasan
Tabel 2.1
NAMA
JUDUL PENELITIAN HASIL
PENELITI
Hasil Penelitian
Pengaruh Harga, Kualitas Dan Tersebut
Gustyna Citra Merek Terhadap Kepitusan Menunjukan Citra
Manurung Pembelian Notebook Acer Pada Merek
(2012) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Berpengaruh
Universitas Sumstera Utara Terhadap
Keputusan
31
Pembelian
Hasil Penelitian
Tersebut
Pengaruh Citra Merek, Harga, Menunjukan Citra
Bella Gusniar Dan Kualitas Produk Terhadap Merek Tidak
(2014) Pembelian Produk Hand And Berpengaruh
Body Lotion Merek Citra Terhadap
Keputusan
Pembelian
Hasil Penelitian
Tersebut
Pengaruh Direct Marketing
Menunjukan
(Direct Selling, Direct Mail,
Ida Yunidar Direct Selling
Telemarketing) Terhadap
(2013) Berpengaruh
Keputusan Penbelian Produk
Terhadap
Xamtone Di Bandar Lampung
Keputusan
Pembelian
Hasil Penelitian
Tersebut
Pengaruh Keputusan Bauran Menunjukan
Sri Imelda Dan Promosi Terhadap Pengambilan Direct Selling
Marijati Sangen Keputusan Pembelian Nomor Tidak
(2013) Perdana Telkom Flexi Di Kota Berpengaruh
Banjarmasin Terhadap
Keputusan
Pembelian
Hasil Penelitian
Tersebut
Pengaruh Harga Dan Citra Merek Menunjukan
Elis Setiawan Terhadap Keputusan Pembelian Harga
(2014) Televisi Samsung Di Perumahan Berpengaruh
Villa Grand Tomang Tangerang. Terhadap
Keputusan
Pembelian
penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli.
Penelitian yang dilakukan oleh Dodds dan Monroe (1991), secara khusus melaku-
kan kajian ulang mengenai pengaruh harga, merek, dan informasi toko pada eva-
luasi produk.
Pada penelitian terdahulu yang diusung oleh gustyna manurung (2012) yang
meneliti tentang “pengaruh harga, kualitas dan citra merek terhadap kepitusan
pembelian notebook acer pada mahasiswa fakultas ekonomi universitas sumstera utara”.
Diperoleh hasil nilai P (Probability) sebesar 0,000 dibawah 0,05. Ini menunjukkan
bahwa citra merk mempengaruhi keputusan pembelian. Kaitan antara citra merek
dengan minat beli dikemukakan Häubl (1996). Dikemukakan bahwa citra merek
suatu produk. Hal tersebut didukung oleh pendapat Gaeff (1996) yang
Oleh karena itu, Hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut :
H1: Semakin tinggi citra merek suatu produk, semakin tinggi keputusan
pembelian konsumen.
Dalam Jurnal penelitian oleh Ida Yunidar (2013) tentang “Pengaruh Direct
0.000 dengan probabilitas sebesar 0.002. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05
Oleh karena itu, Hipotesis kedua yang diajukan adalah sebagai berikut :
H2: Semakin inovatif metode direct selling, maka semakin tinggi keputusan
pembelian
layak oleh mereka. Pendapat dari Sweeney, et al (2001) juga menyatakan hal yang
Dalam Jurnal penelitian oleh Elis Setiawan (2014) tentang “Pengaruh Harga Dan
sebesar 0.008. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka, dapat disimpulkan
dipertegas oleh penelitian yang dilakukan oleh Niki Kishi dalam Journal of the
Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6, pp. 3121 - 3134, 2005
dilakukan dengan inovasi pada kemasan yang bermanfaat dengan bentuk dan
desain yang indah. Pemberian harga pada suatu produk juga harus
Konsumen.
H1: Semakin tinggi citra merek suatu produk, semakin tinggi minat keputusan
pembelian konsumen.
H2: Semakin inovatif metode direct selling, maka semakin tinggi keputusan
pembelian konsumen
Konsumen.
dalam penelitian ini mengenai pengaruh citra merek, kualitas produk dan
pengaruh harga terhadap minat beli konsumen. Maka dapat ditampilkan pemikiran
Gambar 2.1
X1 CITRA MERK
X3 HARGA