INTERPERSONAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi dan Tabligh
Dosen Pengampu:
Nasichah M.A
Disusun Oleh:
Kelompok 10:
Silva Jauharul Qomariah 11190520000050
Eka Oktaviani Fauziah 11190520000053
Faiz Muhammad Faqih 11190520000063
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Principle Of Power?
2. Apa saja Tipe-Tipe Power?
3. Apa yang dimaksud dengan Communicating Power?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Principle Of Power, Tipe-Tipe Power, dan Communicating
Power dalam sebuah komunikasi interpersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Principle Of Power
1 Susi Firtia Dewi, Sosiologi Politik, (Yogyakarta: Gre Publishing, 2017), h. 26.
2 Tambunan Toman, “Sumber dan Prinsip Kekuasaan” , diakses dari
https://kidangijo06.blogspot.com/sumber-dan-prinsip-kekuasaan, (pada tanggal 02 Mei 2021, pukul 13.40
WIB).
3
menimbulkan perbedaan pandangan, penilaian, dan pengalaman dari orang lain.
Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki pemikiran yang terbuka untuk mau
diajar, ingin belajar dan mendengarkan berbagai pengetahuan atau informasi yang
dimiliki oleh orang lain.
5. Sikap menerima
Kekuasaan sikap menerima itu besar karena tidak ada maksud
tersembunyi, dan itu dinamakan sikap menerima tanpa syarat. Dengan adanya
sikap menerima, maka terciptalah pengharapan yang memberi keyakinan positif
tentang diri sendiri, keyakinan akan potensi yang dimiliki.
6. Kemurahan
Kemurahan artinya peka, pedulu pertimbangan. Pemimpin bertindak
dengan pertimbangan, kesopanan, tatakrama dan kepedulian yang tulus. Yang lain
merasakan kemurahan hati pemimpin karena hal itu mewarnai keberadaan kita
dan menjadi landasan dari semua interaksi kita.
7. Pengenalan
Pengenalan yang tepat tentang siapa seseorang itu akan memberikan dasar
pertimbangan menyangkut niatnya, hasratnya, nilai-nilainya, dan impiannya,
ketimbang terfokus pada perbuatannya semata-mata. Dengan pengenalan, akan
berusaha mendapat informasi yang tepat tentang orang yang ingin Anda
pengaruhi. Pemimpin harus meluangkan waktu melalui interaksi sederhana untuk
mengenal orang yang ingin Anda pengaruhi.
8. Disiplin
Disiplin artinya kita akui kesalahan-kesalahan yang diperbuat orang lain,
dan kita akui kesalahan-kesalahan itu bukannya untuk menghancurkan mereka,
melainkan dengan keyakinan bahwa mereka akan bangkit lagi dengan kuat dan
lebih baik daripada sebelumnya. Disiplin yang efektif disini adalah konteks
kepedulian sehingga tercipta kekuasaan yang terpusat pada prinsip yang
menjadikan kasih, kelembutan, kemurahan dan penerimaan.
9. Konsistensi
Bila ingin memiliki kekuasaan yang muncul ketika orang lain
menghormati kita, kita harus beruapaya hidup konsistensi. Konsistensi yang
dimaksudkan disini adalah konsistensi pikiran dan perbuatan yang berasal dari
seperangkat keyakinan dan nilai-nilai yang merupakan inti keberadaan kita. Yang
lain akan menghormati kita, bila kita perlakukan mereka secara konsisten, artinya
kita bersikap dari inti
karakter kita, tidak berubah-ubah, tidak bersikap situasional atau berubah-ubah
dalam penerimaan kita, kesabaran, kasih dan disiplin kita.
10. Integritas
Integritas artinya berkomitmen untuk mencocokkan perkataan, perasaan,
pikiran dan perbuatan agar kita hidup sesuai tanpa duplikasi. Semakin besar
integritas, maka semakin besar kekuasaan yang dimiliki. Kita perlihatkan sikap
dapat dipercaya yang berakar dari karakter, siapa kita sesungguhnya, serta
kompetensi apa yang dapat kita perbuat atau kemungkinan besar kita perbuat.
B. Tipe-Tipe Power
Komunikasi dipengaruhi oleh persepsi kekuasaan kita dalam berhubungan
dengan orang lain dan persepsi kekuasaan orang lain dalam hubungannya dengan kita.
Dalam tiap interaksi komunikasi ada keunikan kebutuhan tertentu yang bersifat fisik,
psikologis dan sosial yang satu hubungan tergantung pada persepsi hubungan
kekuasaan di antara kedua pihak yang berkomunikasi. French dan Roven
membedakan lima tipe kekuasaan (power), yaitu:3
1. Reward Power
Kekuasaan yang diperoleh atas dasar pemberian hadiah atau reward
kepada orang lain. Misalnya seorang atasan meminta bawahannya untuk
melakukan sesuatu atas dasar kerelaannya, dan bawahan melakukannya karena
percaya pada kemampuan atasannya untuk memberikan hadiah. Pemimpin dapat
menjadi lebih efektif dengan menyediakan hadiah bagi bawahannya dan
memberikan hadiah tergantung pada pencapaian tujuan tertentu dari bawahan.
Agar reward power efektif, harus dipersepsi sebagai sesuatu yang berharga oleh
orang yang menerimanya. Juga orang yang memberikannya dipersepsi
mempunyai kesanggupan untuk memberikan.
2. Coersive Power
Kekuasaan yang bersifat paksaan, melibatkan kemampuan mengontrol
yaitu kemampuan menggunakan hukuman oleh pengirim pesan jika penerima
pesan tidak menuruti suatu permintaan. Penggunaan hukuman yang terus menerus
mempunyai dampak yang negatif pada daya tarik atasan.
C. Communicating Power
Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk bertindak atau memerintah
sehingga dapat menyebabkan orang lain bertindak, pengertian di sini harus meliputi
kemampuan untuk membuat keputusan mempengaruhi orang lain dan mengatasi
pelaksanaan keputusan itu. Biasanya dibedakan antara kekuasaan yang berarti dalam
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga dapat menyebabkan orang lain
tersebut bertindak dan wewenang yang berarti hak untuk memerintah orang lain.
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok
guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan,
kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau
kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku atau Kekuasaan merupakan
kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan
kehendak yang mempengaruhi.
Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang
pemimpin. Keberhasilan seorang pemimpin banyak ditentukan oleh kemampuannya
dalam memahami situasi serta keterampilan dalam menentukan macam kekuasaan
yang tepat untuk merespon tuntutan situasi.
Kekuasaan interpersonal merupakan sesuatu yang memungkinkan seseorang
untuk mengontrol perilaku orang lain. Kekuasaan dalam hubungan interpersonal akan
lebih mudah dikenali dalam sebuah diskusi dengan menggunakan prinsip yang
menjelaskan bagaimana kekuasaan beroperasi dalam hubungan interpersonal dan
menawarkan wawasan mengenai bagaimana anda dapat lebih efektif mengelola
kekuasaan. Sebagai esensi dari kekuasaan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan
gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi
orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Pengaruh kekuasaan dalam komunikasi antarpribadi:4
1. Kekuasaan dapat mempengaruhi apa yang Anda lakukan, ketika Anda
melakukannya, dan dengan siapa Anda melakukannya.
2. Kekuasaan juga dapat mempengaruhi pilihan Anda dalam hubungan dengan
teman, hubungan romantis, hubungan keluarga dan hubungan di tempat bekerja.
3. Kekuasaan juga mempengaruhi seberapa sukses Anda merasakan hubungan itu.
4. Kekuasaan juga dapat menimbulkan makna "seksi" bagi perempuan maupun laki-
laki.