MEMUTUSKAN
Pasal 1
(1) Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi, selanjutnya disebut sebagai IAPT
3.0, tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
1n1.
Pasal 2
KETENTUAN PERALIHAN
Permohonan akreditasi Perguruan Tinggi yang telah diajukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi sebelum Peraturan BAN-PT ini diberlakukan
dengan menggunakan Panduan Penyusunan LED dan Panduan
Penyusunan LKPT yang tercantum dalam Peraturan BAN-PT Nomor 59
Tahun 2018 tetap diproses sampai penerbitan hasil akreditasi.
Pasal 3
KETENTUAN PENUTUP
(1) Pada saat Peraturan BAN-PT ini berlaku, Peraturan BAN-PT Nomor 59
Tahun 2018 tentang Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri,
Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi,
3
dan Matriks Penilaian dalam Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Juli 2019
Majelis Akreditasi
la
wiwahju Sasongko, Ph.D.
4
Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 3 tahun 2019 tentang
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi
NASKAH AKADEMIK
IAPT 3.0
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelesaikan
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0). Instrumen ini disusun guna
memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan sekaligus sebagai upaya untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan dan menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan
mutu eksternal yang umum berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah
sebagai upaya membangun budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Naskah Akademik ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari IAPT 3.0, dan berisi
latar belakang pemikiran, gagasan-gagasan pengaturan serta materi muatan IAPT 3.0.
Tujuan penyusunan naskah akademik ini adalah sebagai acuan untuk merumuskan pokok-
pokok pikiran yang menjadi dasar penyusunan IAPT 3.0.
Halaman
Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan
Perguruan Tinggi. Akreditasi dilakukan dengan tujuan untuk:
1) menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
2) menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik di bidang
akademik maupun non-akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan
masyarakat.
Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan
interaksi antar standar di dalam Standar Pendidikan Tinggi yaitu Standar Nasional
Pendidikan Tinggi ditambah Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Perguruan Tinggi.
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan instrumen
akreditasi.
Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi 2011 (IAPT 2.0) yang diberlakukan
sejak tahun 2011 harus disesuaikan karena alasan sebagai berikut.
(1) Instrumen perlu disesuaikan dengan regulasi terkini terkait akreditasi.
Beberapa regulasi terbaru yang belum digunakan sebagai dasar penyusunan
instrumen dan pelaksanaan akreditasi antara lain:
a) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
b) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
c) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Bidang Pendidikan Tinggi;
e) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 50
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
f) Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
g) Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
h) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 51 Tahun
2018 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri,
dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
Pembangunan SPMI dan SPME yang kredibel dan akuntabel akan mendorong
tercapainya fungsi pengendalian penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh Perguruan Tinggi
untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu, sekaligus menjamin adanya
akuntabilitas publik (public accountabilty) dan perbaikan mutu berkelanjutan (continuous
quality improvement) yang kuat dan seimbang. Permenristekdikti Nomor 62 tahun 2016
mengatur bahwa luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT
atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi atau
progam studi. Oleh karena itu, Instrumen Akreditasi Program Studi versi 4.0 (IAPS 4.0)
IAPS dan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0) seharusnya tidak
hanya mampu merekam tingkat pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, namun
juga dapat membedakan program studi yang perguruan tingginya telah menerapkan SPMI
secara baik dengan yang belum.
B. LANDASAN HUKUM
C. RUANG LINGKUP
2. Dimensi Penilaian
Penilaian dan instrumen akreditasi harus dapat mengukur dimensi:
1) Mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola: meliputi integritas visi dan
misi, kepemimpinan (leadership), tata pamong, sistem manajemen
sumberdaya, kemitraan strategis (strategic partnership), dan sistem
penjaminan mutu internal;
2) mutu dan produktivitas luaran (outputs) dan capaian (outcomes):
berupa mutu lulusan, produk ilmiah dan inovasi, serta kemanfaatan bagi
masyarakat;
3) mutu proses: mencakup proses pembelajaran, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan suasana akademik;
4) mutu input: meliputi sumber daya manusia (dosen dan tenaga
kependidikan), mahasiwa, kurikulum, sarana prasarana, keuangan
(pembiayaan dan pendanaan).
5. Prinsip dasar
Beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam pengembangan instrumen
adalah:
1) Memiliki tujuan yang jelas;
2) Spesifik yaitu bahwa instrumen dibuat sesuai dengan kekhasan objek
yang diakreditasi;
3) Berorientasi pada outputs dan outcomes;
4) Mendorong terjadinya perbaikan mutu secara berkelanjutan (CQI) dan
pengembangan budaya mutu Perguruan Tinggi;
5) Objektif, yaitu bahwa instrumen harus secara tegas mengukur tingkat
mutu objek yang diases dan dapat membedakan dengan tegas antar level
mutu;
6) Minimal but sufficient yaitu bahwa instrumen hanya mengukur aspek yang
sangat relevan dengan tujuan pengukurannya.
IAPT diharapkan dapat menilai mutu dan tingkat kematangan Perguruan
Tinggi dalam menunaikan misi utamanya, yaitu menyelenggarakan Tridharma
Perguruan Tinggi. Menyadari adanya diferensiasi misi di antara Perguruan
Tinggi, maka instrumen dibuat secara berbeda untuk kelompok perguruan tinggi
sesuai dengan kelompok misi masing-masing. Dalam hal ini, diferensiasi misi
Perguruan Tinggi dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:
1) Perguruan tinggi akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan
terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Perguruan tinggi
akademik meliputi Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi.
a) Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
b) Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau
8. Penilaian Akreditasi
Penilaian setiap butir secara rinci dapat dilihat pada Buku Matriks
Penilaian Laporan Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi.
Selanjutnya Nilai Akreditasi (NA) dihitung secara kumulatif dengan
memperhatikan bobot tiap butir penilaian, dengan perhitungan sebagai berikut.
Syarat Perlu
Syarat Perlu
Peringkat
No. Nilai Akreditasi Terakreditasi Status Peringkat
*)
Unggul Baik
**) Sekali ***)
1 NA 361 V V - Unggul
V X - Baik
2 NA 361
Sekali
V - V Terakreditasi Baik
3 301 NA 361
Sekali
4 301 NA 361 V - X Baik
5 200 NA 301 V - - Baik
6 NA 200 X V/X V/X Tidak -
7 NA 200 V/X - - Terakreditasi -
Keterangan:
*) V = memenuhi Syarat Perlu Terakreditasi, X = tidak memenuhi Syarat Perlu
Terakreditasi.
**) V = memenuhi Syarat Perlu Peringkat Unggul, X = tidak memenuhi Syarat
Perlu Peringkat Unggul.
***) V = memenuhi Syarat Perlu Peringkat Baik Sekali, X = tidak memenuhi
Syarat Perlu Peringkat Baik Sekali.
Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu perguruan tinggi atau program studi
yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (Tim Asesor) berdasarkan kriteria mutu
yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri
di luar Perguruan Tinggi atau Program Studi yang bersangkutan. Hasil akreditasi
merupakan pengakuan bahwa sebuah Perguruan Tinggi atau Program Studi telah
memenuhi kriteria mutu yang telah ditetapkan, sehingga dinilai layak untuk
menyelenggarakan program-programnya.
Asesmen kecukupan adalah pengkajian (review), evaluasi, dan penilaian data dan
informasi yang disajikan oleh Perguruan Tinggi di dalam dokumen akreditasi, yang
dilakukan oleh Tim Asesor, sebelum dilakukannya asesmen lapangan ke tempat
Perguruan Tinggi atau Program Studi yang diakreditasi.
Asesmen lapangan adalah telaah dan penilaian di tempat kedudukan Perguruan Tinggi
yang dilaksanakan oleh Tim Asesor untuk melakukan verifikasi, validasi, dan
melengkapi data dan informasi yang disajikan oleh Program Studi atau Perguruan
Tinggi di dalam dokumen akreditasi.
BAN-PT adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang bertugas melaksanakan
akreditasi Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi.
Evaluasi-diri adalah proses yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi atau Program Studi
untuk menilai secara kritis keadaan dan kinerja diri sendiri. Hasil evaluasi-diri tersebut
digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja dan produk/luaran Perguruan Tinggi atau
Program Studi.
Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) adalah sekelompok data kuantitatif yang
menggambarkan kinerja perguruan tinggi yang diukur dalam proses akreditasi.
Misi adalah tugas dan cara kerja pokok yang harus dilaksanakan oleh perguruan tinggi
atau program studi untuk mewujudkan visinya.
Kriteria adalah ukuran-ukuran yang digunakan sebagai dasar untuk menilai dan
menentukan kelayakan serta mutu perguruan tinggi atau program studi.
Tata pamong (governance) adalah sistem yang dianut perguruan tinggi atau program studi
yang meliputi struktur organisasi, sistem pengambilan keputusan dan alokasi sumber
daya, pola otoritas dan jenjang pertanggungjawaban, hubungan antara satuan kerja
Tim asesor adalah sekelompok pakar sejawat yang ditugasi oleh BAN-PT untuk
melaksanakan akreditasi perguruan tinggi atau program studi.
Visi adalah rumusan tentang keadaan dan peranan yang ingin dicapai oleh sebuah
perguruan tinggi dalam kurun waktu tertentu di masa depan. Visi mengandung
perspektif masa depan yang merupakan pernyataan tentang keadaan dan peranan
yang akan dicapai oleh perguruan tinggi atau program studi.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
menyelesaikan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0).
Instrumen ini disusun guna memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan
sekaligus sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan
menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan mutu eksternal yang umum
berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah sebagai upaya membangun
budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Kriteria dan Prosedur IAPT 3.0 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
IAPT 3.0. Pada Bab tentang Kriteria diuraikan focus penilaian serta indikator dan
deskripsi penilaian untuk setiap kriteria Akreditasi Perguruan Tinggi. Pada Bab
tentang Prosedur diuraikan prosedur baku di dalam Akreditasi Perguruan Tinggi.
Halaman
Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) kelayakan dan mutu
perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di
luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang
berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu.
Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat
dan mereka yang memahami hakikat pengelolaan perguruan tinggi sebagai Tim atau
Kelompok Asesor. Keputusan mengenai kelayakan dan mutu didasarkan pada penilaian
terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan
nalar dan pertimbangan para pakar sejawat (judgements of informed experts). Bukti-bukti
yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh perguruan tinggi yang akan
diakreditasi yang diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat
kedudukan perguruan tinggi.
Sebagai proses, akreditasi merupakan upaya BAN-PT untuk menilai dan
menentukan status mutu perguruan tinggi berdasarkan kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada
masyarakat. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi perguruan tinggi adalah
sebagai berikut.
1. NASKAH AKADEMIK
2. KRITERIA DAN PROSEDUR
3. PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI
4. PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
5. PEDOMAN PENILAIAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
6. BUKU MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN
KINERJA PERGURUAN TINGGI
7. PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN
8. PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM AKREDITASI PERGURUAN
TINGGI ON-LINE (SAPTO)
Naskah ini merupakan buku yang menjelaskan kriteria dan prosedur yang berlaku pada
proses akreditasi perguruan tinggi, yang terdiri atas tiga bab sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN.
BAB II. KRITERIA AKREDITASI PERGURUAN TINGGI.
BAB III. PROSEDUR AKREDITASI PERGURUAN TINGGI.
Diharapkan buku ini dapat memberikan arahan yang jelas mengenai standar yang
digunakan sebagai tolok ukur penilaian serta langkah-langkah dalam rangka akreditasi
perguruan tinggi.
Kriteria akreditasi adalah patokan akreditasi yang mengacu pada standar nasional
pendidikan tinggi. Dalam pengembangan kriteria akreditasi, SN-Dikti dijadikan sebagai
acuan utama. Kriteria akreditasi dijabarkan ke dalam elemen penilaian dengan
mempertimbangkan interaksi antar standar dari SN-Dikti yang mengukur capaian mutu
pendidikan tinggi. Mengingat akreditasi tidak hanya menilai pemenuhan (compliance),
namun juga menilai kinerja (performance) perguruan tinggi, maka penilaian akreditasi
mempertimbangkan capaian standar pendidikan tinggi yang disusun dan ditetapkan
perguruan tinggi yang melampaui SN-Dikti. Penilaian akreditasi dilakukan dengan
menggunakan data dan informasi yang tersedia pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDDikti).
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan
antara visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian sasaran perguruan tinggi,
2) pemahaman, komitmen dan konsistensi pengembangan perguruan tinggi untuk
mencapai kinerja dan mutu yang ditargetkan dengan langkah-langkah program yang
terencana, efektif, dan terarah dalam rangka pewujudan visi dan penyelenggaraan
misi, serta 3) kemampuan mengadopsi visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan tinggi
sebagai pedoman pengembangan unit-unit di dalam lingkungan perguruan tinggi.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) kelengkapan struktur dan organ perguruan
tinggi untuk dapat mewujudkan prinsip-prinsip tata pamong yang baik dan efektif, 2)
kinerja dan keefektifan kepemimpinan, tata pamong, sistem manajemen sumberdaya
dan program perguruan tinggi, termasuk sistem komunikasi dan teknologi informasi
yang digunakan untuk mendukung tata pamong dan tata kelola perguruan tinggi, 3)
kelengkapan dan kejelasan sistem penjaminan mutu internal serta konsistensi dan
keefektifan implementasinya, serta 4) keberadaan kebijakan dan terselenggaranya
kerjasama dan kemitraan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik
akademik maupun non akademik pada perguruan tinggi secara berkelanjutan pada
tataran nasional, regional, maupun internasional, serta keefektifannya untuk
mencapai visi dan misi perguruan tinggi dan meningkatkan daya saing perguruan
tinggi.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan sistem penerimaan
mahasiswa baru yang memenuhi prinsip-prinsip keterbukaan akses dan ekuitas serta
konsistensi pelaksanaannya, 2) keefektifan sistem penerimaan mahasiswa baru yang
adil dan objektif, keseimbangan rasio mahasiswa dengan dosen dan tenaga
kependidikan di tingkat perguruan tinggi yang menunjang pelaksanaan pembelajaran
yang efektif dan efisien, 3) Kebijakan, program, keterlibatan, dan prestasi mahasiswa
dalam pembinaan minat, bakat, dan keprofesian, serta 4) keberadaan kebijakan dan
penyelenggaraan sistem layanan bagi mahasiswa.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan sistem
perekrutan, pengembangan, pemantauan, penghargaan, sanksi dan pemutusan
hubungan kerja, baik bagi dosen maupun tenaga kependidikan untuk menjamin
terselenggaranya kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat yang bermutu sesuai visi dan misi perguruan tinggi serta konsistensi
pelaksanaannya, 2) keefektifan sistem perekrutan, pengembangan, pemantauan,
penghargaan, dan sanksi pada ketersediaan sumberdaya dari segi jumlah, kualifikasi
pendidikan dan kompetensi, untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu sesuai visi dan misi
perguruan tinggi, serta 3) keberadaan mekanisme survei kepuasan, tingkat
kepuasan, dan umpan balik dosen dan tenaga kependidikan tentang manajemen
SDM.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan sistem
pembiayaan penyelenggaraan pendidikan tinggi serta konsistensi pelaksanaanya, 2)
kecukupan, keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas, serta keberlanjutan pembiayaan
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, 3) keberadaan kebijakan dan sistem penyediaan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan tinggi serta konsistensi
pelaksanaanya, serta 4) kecukupan, keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas, serta
keberlanjutan penyediaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan dukungan
perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, sistem
penilaian, dan sistem penjaminan mutu untuk menunjang tercapainya capaian
pembelajaran lulusan dalam rangka pewujudan visi dan misi penyelenggaraan
perguruan tinggi, dan 2) keberadaan kebijakan integrasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dalam proses pendidikan dan konsistensi
pelaksanaannya.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan arah
pengembangan penelitian tingkat perguruan tinggi serta dukungan perguruan tinggi
pada pengembangan dan pelaksanaan kegiatan penelitian di unit kerja, 2)
keunggulan, kesesuaian arah, dan program penelitian dengan visi perguruan tinggi,
serta 3) keberadaan dan keberfungsian kelompok riset dan laboratorium riset.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan arah
pengembangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat perguruan tinggi
serta dukungan perguruan tinggi pada pengembangan dan pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat di unit kerja, 2) keunggulan dan kesesuaian program
pengabdian pada masyarakat dengan visi dan misi perguruan tinggi, serta 3)
keberadaan dan keberfungsian kelompok pelaksana PkM.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) produktivitas program pendidikan, dinilai dari
efisiensi edukasi dan masa studi mahasiswa, 2) hasil penelusuran lulusan, umpan
balik dari pengguna lulusan, dan persepsi publik terhadap mutu lulusan sesuai
dengan capaian pembelajaran lulusan yang ditetapkan oleh program studi, 3) jumlah
dan keungggulan publikasi ilmiah, jumlah sitasi, jumlah hak kekayaan intelektual, dan
kemanfaatan/dampak hasil penelitian terhadap pewujudan visi dan penyelenggaraan
misi, serta kontribusi pengabdian kepada masyarakat pada pengembangan dan
pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, serta 4) adopsi hasil
penelitian dan pelembagaan hasil pengabdian kepada masyarakat oleh pemangku
kepentingan dan masyarakat.
Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi perguruan tinggi dilakukan melalui
mekanisme penilaian sejawat (peer review) oleh Tim Asesor yang terdiri atas dosen dan
para pakar dalam berbagai bidang keilmuan yang memahami hakikat
penyelenggaraan/pengelolaan perguruan tinggi. Proses akreditasi melibatkan perguruan
tinggi, BAN-PT, asesor dan validator yang difasilitasi oleh program aplikasi SAPTO (Sistem
Akreditasi Perguruan Tinggi On-line). Keterkaitan antar pihak yang terlibat dalam siklus
proses akreditasi perguruan tinggi ditunjukkan dalam Gambar 1.
Perguruan SAPTO
Tinggi
Tim Validator
Tim Asesor
Kegiatan Perguruan Tinggi Staf BAN-PT Asesor Validator DE BAN-PT Kelengkapan Waktu Luaran
USULAN
AKREDITASI
I
PT 6 bulan sebelum
menyampaikan Surat Pengantar, Dokumen
batas akhir masa
dokumen usulan Akreditasi, Surat Pernyataan, Notifikasi revisi atau diterima
berlaku status
akreditasi Statuta, Renstra
terakreditasi
PENERIMAAN
DOKUMEN
II
Penerimaan dan
pemeriksaan
dokumen usulan Dokumen usulan akreditasi 10 menit Check list
akreditasi Tidak
1
Penetapan status
LENGKAP
dokumen usulan ? Check list 30 menit Notifikasi revisi atau diterima
akreditasi
2
Ya
PROSES ASESMEN
KECUKUPAN (AK)
III
Tidak
Penugasan
Nama PT, Daftar nama
asesor 5 menit Notifikasi penawaran AK
asesor
1
Asesor
menerima/ TERIMA Notifikasi penawaran AK 3 hari Notifikasi menerima/menolak penugasan
?
menolak
penugasan
2
Ya
Pelaksanaan
Asesmen
Dokumen usulan akreditasi 7 hari Laporan AK
Kecukupan
3
Penugasan
validator Laporan AK 5 menit Notofikasi ke validator
4
Ya
Penyelesaian
Ya
administrasi AK Penetapan hasil AK 3 hari Usulan jadwal AL
9
Pengusulan
jadwal AL
c b a
10
Kegiatan Perguruan Tinggi Staf BAN-PT Asesor Validator DE BAN-PT Kelengkapan Waktu Luaran
c b a
PROSES ASESMEN
LAPANGAN (AL)
IV
SETUJU
Persetujuan Tidak
? Usulan jadwal AL Jadwal AL
jadwal AL
1
Ya
Pemberitahuan
pelaksanaan AL Jadwal AL 5 menit Notifikasi AL ke PT dan asesor
2
Persiapan
dokumen AL
3
Penyampaian
draf I laporan Draf I laporan akreditasi 7 hari Notifikasi ke PT
akreditasi ke PT
6
Penyampaian
tanggapan draf I
laporan akreditasi Catatan/ tanggapan atas draf I laporan
Draf I laporan akreditasi 7 hari
oleh PT akreditasi
7
Tidak
Perbaikan hasil
validasi Catatan perbaikan draf II
3 hari Laporan akreditasi yang telah diperbaiki
laporan akreditasi
11
Persetujuan hasil
validasi Laporan akreditasi yang telah
Tidak
SETUJU 4 hari Laporan akreditasi tervalidasi
? diperbaiki
12
Ya
Penyelesaian
administrasi AL
13
PENETAPAN HASIL
AKREDITASI
V
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
VI
Jika terdapat pengaduan dari masyarakat atau keberatan dari perguruan tinggi yang
diakreditasi atas hasil akreditasi, maka BAN-PT berkewajiban untuk melakukan kajian atas
kesahihan dan keandalan informasi aduan/keberatan tersebut. Jika hasil kajian
menyimpulkan perlu adanya tindaklanjut, maka dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas publik kepada masyarakat, BAN-PT akan melakukan:
PANDUAN PENYUSUNAN
LAPORAN EVALUASI DIRI
IAPT 3.0
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelesaikan
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0). Instrumen ini disusun guna
memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan sekaligus sebagai upaya untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan dan menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan mutu
eksternal yang umum berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah sebagai upaya
membangun budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
IAPT 3.0, dan berisi Kerangka Konseptual, Struktur Laporan Evaluasi Diri, dan Format Laporan
Evaluasi Diri yang harus digunakan oleh Perguruan Tinggi di dalam mengajukan permohonan
Akreditasi Perguruan Tinggi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 i
DAFTAR ISI
Halaman
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 ii
BAGIAN KESATU
KERANGKA KONSEPTUAL
Dalam upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan, setiap institusi pendidikan tinggi
harus merencanakan seluruh upaya pengembangannya berbasis evaluasi diri yang
dilakukan secara komprehensif, terstruktur dan sistematis. Evaluasi diri harus digunakan
untuk memahami dengan baik kondisi dan mutu institusi saat ini (Institution Quality and
Condition at Present/IQCAP) untuk digunakan sebagai landasan institusi menentukan
kondisi dan mutu yang diinginkan di masa yang akan datang (Institution Quality and
Condition at Future/IQCAF).
Evaluasi adalah upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data dan fakta
menjadi informasi yang handal dan sahih, sehingga dapat disimpulkan kondisi yang
benar. Secara umum evaluasi dilakukan dengan tujuan atau terkait dengan hal-hal
sebagai berikut.
1) Evaluasi dilakukan untuk memperlihatkan pencapaian mutu institusi.
2) Evaluasi merupakan alat manajerial, untuk menjaga agar kinerja institusi yang telah
dicapai tetap terjaga keberlangsungannya.
3) Evaluasi merupakan alat manajerial yang ditujukan untuk penyusunan rencana
pengembangan institusi di masa mendatang.
Pengumpulan data dan fakta merupakan hal yang sangat penting dalam proses
penyusunan Laporan Evaluasi Diri. Pelaksanaan evaluasi diri secara berkala dan
berkesinambungan seharusnya menjadi suatu kebiasaan dalam manajemen perguruan
tinggi sehingga terbangun tradisi yang baik dalam pengelolaan dan pengembangan
institusi. Ketika tradisi ini telah terbangun, maka usaha untuk perbaikan proses dan
mencari berbagai alternatif proses yang lebih baik akan sangat mudah dilakukan.
Evaluasi tidak semata-mata bertujuan membuktikan kinerja tetapi lebih kepada upaya
peningkatan kinerja institusi (Stufflebeam et al., Educational Evaluation and Design
Making, 1997). Oleh karena itu beberapa manfaat evaluasi diri antara lain:
1) mendapatkan gambaran tentang kondisi riil institusi;
2) sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan institusi;
3) sebagai landasan untuk merancang program pengembangan institusi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 1
II. Konsep Evaluasi
Salah satu model evaluasi yang sering digunakan adalah model pencapaian sasaran
atau congruency model. Pada dasarnya model ini adalah proses pengukuran secara
kuantitatif (kuantifikasi) dengan membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan
tujuan yang diinginkan. Namun demikian, salah satu kelemahan dari model ini adalah
sulitnya untuk mengukur dampak (outcomes/impact) dari suatu proses pengembangan
secara tepat, meskipun untuk hal ini masih dapat dilakukan antisipasi.
Penggunaan model ini didasarkan pada: 1) penentuan tujuan yang jelas, 2) penetapan
“kebutuhan/standar minimum yang harus dipenuhi”, 3) komponen masukan, 4)
proses, dan 5) luaran serta capaian yang menjadi target evaluasi.
3) Masukan
Masukan adalah berbagai hal yang dapat dan akan digunakan dalam proses
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masukan dapat berupa (1)
sumber daya berwujud (tangible), seperti: mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, dana, sarana dan prasarana, dan (2) sumber daya tidak
berwujud (intangible) seperti visi dan misi, kurikulum, pengetahuan, sikap,
kreativitas, tata nilai dan budaya.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 2
4) Proses
Proses adalah usaha untuk mendayagunakan sistem, sumber daya yang tersedia
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendistribusian, pengalokasian dan interaksi antar sumber daya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari proses ini. Proses tersebut mencakup aspek:
tatapamong, tatakelola, kepemimpinan, pembelajaran, suasana akademik,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada awal suatu rencana evaluasi diri, ukuran-ukuran yang akan digunakan untuk menilai
kinerja dan capaian kualitas harus ditetapkan terlebih dahulu. Ukuran-ukuran tersebut
disebut indikator. Indikator kinerja adalah data atau fakta empiris yang dapat berupa data
kualitatif ataupun kuantitatif, yang menandai capaian dari perkembangan suatu institusi
atau programnya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam model evaluasi diri, indikator kinerja dapat digunakan untuk menggambarkan
efisiensi, produktivitas, efektivitas dan faktor-faktor yang dapat menunjukkan kesehatan
organisasi seperti: akuntabilitas, kemampuan inovatif dalam konteks menjaga
keberlangsungan institusi dan kualitas yang telah diraihnya, serta suasana akademis.
Dengan kata lain, kualitas dicerminkan dengan konvergensi dari seluruh indikator kinerja
tersebut.
1) Efisiensi
Efisiensi adalah kesesuaian antara input dan proses yang dilaksanakan.
Tingkatan efisiensi dapat diperlihatkan dengan bagaimana peran dan kinerja
manajemen sumber daya dalam pelaksanaan proses tersebut. Tingkat efisiensi
dapat dihitung berdasarkan perbandingan antara sumber daya yang telah
dimanfaatkan dengan sumber daya yang digunakan dalam melaksanakan proses
tersebut. Semakin kecil hasil perbandingan tersebut, maka semakin besar tingkat
efisiensinya.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 3
2) Produktivitas
Produktivitas adalah kesesuaian antara proses dengan luaran yang dihasilkan.
Tingkat produktivitas umumnya diperlihatkan dengan perbandingan jumlah luaran
yang dihasilkan dari suatu proses yang memanfaatkan sumber daya dengan
standar tertentu. Perubahan proses dapat mempengaruhi tingkat produktivitas.
3) Efektivitas
Efektivitas adalah kesesuaian antara tujuan atau sasaran dengan luaran yang
dihasilkan. Tingkat efektivitas dapat diperlihatkan dengan membandingkan tujuan
dengan hasil dari proses (termasuk dampak yang dihasilkan). Usaha untuk
menentukan tingkat efektivitas secara kuantitatif didalam proses evaluasi diri
dilingkungan pendidikan tinggi sangat sulit untuk dilakukan, karena tujuan atau
sasaran yang ditetapkan pada pendidikan tinggi sering tidak dinyatakan secara
kuantitatif.
4) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah tingkat pertanggungjawaban yang menyangkut bagaimana
sumber daya institusi pendidikan tinggi dimanfaatkan dalam upaya dan kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban dapat terkait
dengan tingkat efisiensi, kesesuaian dengan norma dan peraturan perundangan
yang berlaku. Berbeda dengan auditabilitas, akuntabilitas yang lebih luas karena
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a) Kesesuaian antara tujuan yang ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi
dengan falsafah, moral dan etika yang dianut secara umum dalam
masyarakat.
b) Kesesuaian antara tujuan yang ditetapkan dengan pola kegiatan sivitas
akademika serta hasil dan dampak yang dicapai.
c) Keterbukaan terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan
penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi.
d) Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan.
e) Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik yang tidak
menyimpang dari pengaturan dan kesepakatan yang ditetapkan.
f) Kesadaran sivitas akademika bahwa aktualisasi perilaku dan tingkah
lakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan lembaga dan
masyarakat.
5) Suasana Akademik
Secara sederhana, suasana akademik diartikan sebagai tingkat kepuasan dan
motivasi sivitas akademika dalam menyelesaikan tugasnya untuk mencapai tujuan
institusi. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menjelaskan mengenai
suasana akademik. Pada tingkat individu, faktor seperti tujuan, aspirasi dan tata
nilai yang dimiliki individu, sangat memegang peranan penting. Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengelola staf, adalah bagaimana membuat cara dan suasana
kerja yang didasarkan atas keterbukaan, kejelasan dan saling pengertian, yang
pada akhirnya akan dapat menghasilkan komitmen yang tinggi untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 4
6) Kemampuan Inovatif
Kemampuan inovatif adalah kemampuan institusi dalam menghasilkan nilai
tambah pada luaran. Di dalam merencanakan dan mengimplementasikan
kegiatannya, institusi pendidikan tinggi harus selalu memperhatikan dan mengacu
pada perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Apabila institusi
pendidikan tinggi tidak mempunyai kemampuan inovasi atau tidak mampu
mengakomodasi maupun mengantisipasi perubahan yang terjadi di masyarakat,
maka institusi tersebut akan ditinggalkan atau ditolak kehadirannya oleh
masyarakat.
Kualitas Laporan Evaluasi Diri sangat ditentukan oleh ketepatan pemilihan langkah-
langkah yang dilaksanakan dalam proses penyusunan laporan tersebut. Proses evaluasi
diri dapat mengikuti pendekatan prinsip 5i yaitu inisiasi, idealisme, informasi,
identifikasi dan insepsi, untuk menentukan masa depan yang diinginkan. Penggunaan
pendekatan prinsip 5i pada umumnya dilaksanakan secara simultan dengan
mempertimbangkan banyak faktor. Inisiasi untuk membuat rencana pengembangan
suatu institusi sampai terbentuknya rencana tersebut, harus secara sungguh-sungguh
mengikuti beberapa prosedur/langkah-langkah sebagai berikut:
1) Inisiasi
Setiap rencana, pasti dihasilkan dari suatu prakarsa yang didasari atas
pemahaman terhadap beberapa persyaratan untuk pembuatan rencana
pengembangan. Beberapa aktor kunci (key actors/key persons), pada umumnya
adalah pimpinan institusi, dapat memberikan kontribusi yang visioner dalam
pembuatan suatu rencana yang diinginkan.
2) Idealisme
Rencana adalah suatu pengintegrasian antara gagasan (idea) dengan idealisme,
karena rencana adalah alat pengambilan keputusan yang digunakan untuk
memutuskan implementasi atau pelaksanaan pembangunan masa depan yang
diinginkan.
3) Informasi
Kualitas suatu rencana sangat ditentukan oleh adanya data dan informasi yang
relevan. Data dan informasi ini akan dianalisis, disimpulkan, dan digunakan untuk
penyusunan rencana pengembangan.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 5
4) Identifikasi
Hasil evaluasi dan analisis akan menjadi dasar/landasan untuk mengidentifikasi
isu-isu strategis, permasalahan atau program-program unggulan dan berbagai hal
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tujuan
dan sasaran pengembangan.
Kelima langkah tersebut di atas harus diikuti dan dilaksanakan untuk menghasilkan
Laporan Evaluasi Diri yang berkualitas. Sehingga kelima langkah tersebut di atas harus
dijabarkan secara sistematis menjadi langkah-langkah yang lebih rinci sebagai berikut:
1) Pemosisian
Langkah ini diartikan sebagai kegiatan pengumpulan dan pengolahan berbagai
data dan informasi yang diperlukan untuk pembuatan Laporan Evaluasi Diri.
Kegiatan ini merupakan tugas dan tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi.
Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, dapat dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 6
e) Analisis awal atau interprestasi tabel
Data dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu (1) data profil (profile
data) dan (2) data kinerja (performance data). Data profil adalah data yang
diambil saat itu, sedangkan data kinerja adalah data yang diambil dalam kurun
waktu tertentu. Data kinerja adalah sederetan data profil yang disusun
berdasarkan waktu pengambilan data profil tersebut.
Untuk data profil, interpretasi dilakukan dengan membandingkan antara
data tersebut dan indikator kinerja institusi, yang merupakan standar yang
ingin dicapai. Kesimpulan dari interpretasi tersebut, umumnya adalah gradasi
buruk sampai dengan baik. Dikatakan baik, apabila data profil sesuai atau
melebihi standar yang diacu, demikian juga sebaiknya. Untuk data kinerja,
yang harus dicermati adalah kecenderungan yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu. Perlu diprediksi kelanjutan kecenderungan tersebut di masa
mendatang.
3) Tujuan Institusi
Tujuan institusi dapat diartikan sebagai gambaran kondisi dan situasi institusi di
masa depan yang diinginkan pada kurun waktu tertentu.
4) Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah penjabaran tujuan institusi dalam bentuk angka
(kuantifikasi).
5) Analisis Situasi
Analisis situasi adalah kegiatan analisis data dan informasi menggunakan metoda
analisis yang relevan dan umum dipakai (seperti SWOT analysis, Root-Cause
Analysis). Kegiatan ini sebaiknya dilakukan setelah penetapan indikator kinerja
institusi, karena indikator kinerja institusi diperlukan untuk melakukan analisis
kesenjangan (gap analysis) antara kondisi yang ada pada saat ini dengan kondisi
di masa depan yang diinginkan.
6) Kesimpulan
Kesimpulan adalah rangkuman dan kesimpulan dari hasil analisis situasional.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 7
7) Langkah Strategis
Langkah strategis dapat diartikan sebagai kegiatan identifikasi berbagai strategi
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari
banyak strategi yang telah berhasil diidentifikasi, harus ditetapkan, strategi
mana yang dipilih. Pengambilan keputusan strategi mana yang diambil, sebaiknya
dilakukan pimpinan institusi bersama task force dan semua staf institusi.
8) Rencana Implementasi
Rencana implementasi dapat diartikan sebagai penjabaran dari strategi yang
dipilih menjadi aktivitas-aktivitas yang dapat dilaksanakan di tingkat operasional.
Tujuan dan indikator kinerja untuk masing-masing aktivitas tersebut harus selalu
mengacu pada tujuan institusi dan indikator kinerja institusi.
3) Pembagian Kerja
Mengingat beban kerja tim yang cukup berat dan waktu pembuatan laporan yang
umumnya terbatas, maka perlu dilakukan pembagian pekerjaan yang jelas.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 8
5) Penulisan Laporan Evaluasi Diri
Mengingat materi yang harus disampaikan dalam Laporan Evaluasi Diri harus
gayut dan terlihat benang merahnya, penulisan laporan evaluasi diri seyogyanya
tidak dilakukan oleh orang yang berbeda untuk setiap bagian. Agar di dalam
penjabaran materi tersebut dapat tersusun secara runut dan mudah dibaca, serta
dipahami, perlu ditunjuk satu atau lebih anggota tim yang bertugas sebagai proof
reader materi yang telah ditulis tersebut. Draft akhir LED harus direview oleh
pimpinan.
2) Keserbacakupan
Keserbacakupan laporan evaluasi diri dinilai berdasarkan kesesuaian serta
kelengkapan aspek dan isu penting yang diperhatikan, diamati dan dianalisis
dalam proses penyusunan laporan evaluasi diri. Tingkat keserbacakupan dari
laporan evaluasi diri juga akan dinilai berdasarkan apakah laporan evaluasi diri
tersebut dapat dipercaya dengan kerangka pikir yang logis, didukung oleh data
yang relevan dan akurat dalam merepresentasikan masalah yang berhasil
diidentifikasi, apakah solusi alternatif dan kesimpulan yang didasarkan atas hasil
analisis data internal dan eksternal institusi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 9
3) Kualitas Data
Kualitas data yang digunakan untuk penyusunan laporan evaluasi diri harus
cukup (adequate), akurat (accurate), konsisten (consistent) antara data satu
dengan lainnya, dan sesuai (relevant) dengan aspek atau isu yang dibahas,
dalam menjelaskan masing-masing unsur yang ada pada faktor internal maupun
faktor eksternal. Data yang digunakan untuk penyusunan laporan evaluasi diri
harus dengan jelas disebutkan sumbernya, keterkaitannya dengan isu atau
aspek yang dibahas, asumsi dasar penggunaan data tersebut, dan metodologi
pengumpulan data. Untuk dapat menilai data accuracy, maka perlu diuraikan
metodologi pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang digunakan.
4) Kedalaman Analisis
6) Rencana Pengembangan
Rencana Pengembangan adalah gambaran secara global, ringkas dan jelas
tentang rencana pengembangan, baik untuk perbaikan masalah dan kelemahan
yang berhasil diidentifikasi maupun untuk mendapat keunggulan kompetitif.
Dari hasil analisis, dapat diketahui secara cepat kondisi institusi pada saat ini
(current condition) dan arah pengembangan institusi di masa mendatang. Apabila
dilakukan analisis menggunakan metode SWOT, pada dasarnya, ada 2 arah
pengembangan institusi yang didasarkan atas hasil analisis SWOT, yaitu: 1) arah
pengembangan yang sifatnya ekspansi, dan 2) arah pengembangan yang
sifatnya konsolidasi. Arah pengembangan yang sifatnya ekspansi, baru dapat
dilaksanakan apabila kekuatan (strengths) yang dimiliki institusi jauh lebih
besar, baik jumlah dan intensitasnya, jika dibandingkan dengan kelemahan
(weaknesses) yang dimilikinya dan juga bila peluang (opportunities) yang
berhasil diidentifikasi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ancaman
(threats) yang dihadapinya.
7) Kejujuran
Evaluasi diri harus dilakukan secara jujur, dengan data riil yang dimiliki institusi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 10
BAGIAN KEDUA
STRUKTUR LAPORAN EVALUASI DIRI
I. PENDAHULUAN
Bagian ini berisi deskrispi yang memuat dasar penyusunan, tim penyusun, dan
mekanisme kerja penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED).
A. Dasar Penyusunan
Bagian ini berisi kebijakan tentang penyusunan evaluasi diri di perguruan tinggi yang
didalamnya termasuk juga tujuan dilakukannya penyusunan LED. Pada bagian ini,
institusi harus mampu menunjukkan keterkaitan LED dengan rencana pengembangan
institusi.
A. Kondisi Eksternal
Bagian ini menjelaskan kondisi eksternal perguruan tinggi yang terdiri dari lingkungan
makro dan lingkungan mikro ditingkat lokal, nasional, dan internasional. Lingkungan
makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek pesaing,
pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber tenaga
kependidikan, e-Learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware (OCW),
kebutuhan dunia usaha/industri dan masyarakat, mitra, dan aliansi. Unit pengelola
perlu menganalisis aspek-aspek dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro yang
relevan dan dapat mempengaruhi eksistensi dan pengembangan institusi.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 11
B. Profil Institusi
Bagian ini berisi deskripsi sejarah institusi, visi, misi, tujuan, sasaran dan tata nilai,
organisasi (fakultas, lembaga, dan program studi), mahasiswa dan lulusan, sumber
daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana,
sistem penjaminan mutu internal, serta kinerja perguruan tinggi, yang disajikan secara
ringkas dan mengemukakan hal-hal yang paling penting. Aspek yang harus termuat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Sejarah institusi
Institusi harus mampu menjelaskan mandat pendirian dan perkembangan
perguruan tinggi (jika terjadi pergeseran mandat atau perubahan bentuk
institusi) secara ringkas dan jelas.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 12
8. Kinerja institusi
Berisi deskripsi capaian dan luaran perguruan tinggi yang paling diunggulkan.
C. KRITERIA
Laporan evaluasi diri harus memuat 9 (sembilan) kriteria akreditasi yang meliputi
kriteria: 1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi, 2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan
Kerjasama, 3) Mahasiswa, 4) Sumber Daya Manusia, 5) Keuangan, Sarana, dan
Prasarana, 6) Pendidikan, 7) Penelitian, 8) Pengabdian kepada Masyarakat, dan 9)
Luaran dan Capaian Tridharma.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS), yang mencakup antara
lain: keterlibatan para pemangku kepentingan internal maupun eksternal,
pertimbangan terhadap kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan
kebutuhan pengembangan perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup: penyusunan,
evaluasi, sosialisasi, dan implementasi VMTS ke dalam peraturan dan
program pengembangan.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 13
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian VMTS yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
dan evaluasi terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar
masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian
VMTS.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama yang mencakup: sistem tata pamong, kepemimpinan, pengelolaan,
kode etik, penjaminan mutu, dan kerjasama. Tata pamong merujuk pada
struktur organisasi, mekanisme dan proses bagaimana suatu institusi
dikendalikan dan diarahkan untuk melaksanakan misi dan mencapai visinya.
Tata pamong juga harus mengimplementasikan manajemen risiko untuk
menjamin keberlangsungan perguruan tinggi. Pada bagian ini harus
dideskripsikan perwujudan tata pamong universitas yang baik (good university
governance/GUG), sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu, dan
kerjasama dengan mitra.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan pengembangan sistem tata
pamong yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, legalitas organisasi dan tata
kerja institusi, sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 14
4. Indikator Kinerja Utama
a) Tata Pamong dan Tata Kelola
1) Ketersediaan dokumen formal sistem tata pamong dan tata kelola
untuk menyusun arah strategis sesuai dengan konteks institusi untuk
menjamin akuntabilitas, keberlanjutan dan transparansi, serta
memitigasi potensi risiko, termasuk dalam pengembangan
organisasi.
2) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja
institusi beserta tugas pokok dan fungsinya.
3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan GUG
mencakup 5 pilar, yaitu: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, dan berkeadilan.
b) Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan yang mencakup:
1) Kepemimpinan Operasional, ditunjukkan melalui kemampuan
pimpinan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholders
internal untuk merealisasikan rencana strategis dan operasional,
serta kemampuan dalam mengambil keputusan strategis dalam
melaksanakan kebijakan operasional.
2) Kepemimpinan Organisasional, ditunjukkan melalui kemampuan
pimpinan untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan
kebijakan organisasional, serta perannya sebagai agen perubahan
sekaligus motivator akan tercapainya visi, misi, budaya dan tujuan
strategis perguruan tinggi.
3) Kepemimpinan Publik, ditunjukkan melalui kemampuan pimpinan
dalam menjalin kerjasama tridharma dan menjadikan perguruan
tinggi menjadi rujukan publik.
c) Pengelolaan
1) Ketersediaan bukti formal keberfungsian sistem pengelolaan
fungsional dan operasional perguruan tinggi yang meliputi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan
pengawasan (controlling).
2) Ketersediaan dokumen formal dan pedoman pengelolaan mencakup
aspek: a) pendidikan, b) pengembangan suasana akademik dan
otonomi keilmuan, c) kemahasiswaan, d) penelitian, e) PkM, f) SDM,
g) Keuangan, h) Sarana dan Prasarana, i) Sistem Penjaminan Mutu,
dan j) Kerjasama.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi kebijakan dan
pedoman pengelolaan aspek: a) pendidikan, b) pengembangan
suasana akademik dan otonomi keilmuan, c) kemahasiswaan, d)
penelitian, e) PkM, f) SDM, g) Keuangan, h) Sarana dan Prasarana,
i) Sistem Penjaminan Mutu, dan j) Kerjasama.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 15
4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan dan
penetapan terhadap rencana strategis (yang mencakup perencanaan
finansial dan sumber daya, pengelolaan dan pengendalian risiko,
kepatuhan terhadap peraturan, konflik kepentingan, pelaporan dan
audit).
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 16
e) Kerjasama
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur
pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri), dan
monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama.
2) Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan
kemitraan yang ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi.
3) Ketersediaan data jumlah, lingkup, relevansi, dan kemanfaatan
kerjasama.
4) Ketersediaan bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
kemitraan, tingkat kepuasan kepuasan mitra kerjasama yang diukur
dengan instrumen yang sahih, serta upaya perbaikan mutu jejaring
dan kemitraan untuk menjamin ketercapaian visi, misi dan tujuan
strategis.
5) Bukti sahih kerjasama tridharma yang dilengkapi dengan hasil
analisis data terkait manfaat kerjasama bagi perguruan tinggi (Tabel
1.c. LKPT).
8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku
kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna
dan mitra yang memenuhi aspek-aspek berikut:
1) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan,
2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara
komprehensif,
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 17
3) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
pengambilan keputusan, dan
4) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.
5) review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku
kepentingan.
6) hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku
kepentingan.
C.3 Mahasiswa
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait mahasiswa yang mencakup sistem
seleksi dan layanan mahasiswa.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup sistem
penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa (bimbingan dan
konseling, pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills,
layanan beasiswa, bimbingan karir dan kewirausahaan, dan layanan
kesehatan).
b) Layanan mahasiswa
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 18
Layanan mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk seluruh
mahasiswa dalam bentuk pembinaan, peningkatan dan pengembangan:
1) penalaran, termasuk softskills,
2) minat dan bakat, termasuk didalamnya pengembangan kegiatan
mahasiswa dan UKM,
3) kesejahteraan, yang dapat meliputi bimbingan konseling, beasiswa,
layanan kesehatan, serta
4) karir dan bimbingan kewirausahaan.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk
kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan
analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 19
C.4 Sumber Daya Manusia
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mencakup: kualifikasi, kompetensi, beban kerja, proporsi, serta
pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup:
a) Kebijakan penetapan standar kualifikasi, kompetensi, beban kerja,
proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
b) Pengelolaan SDM mencakup:
1) Perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan,
retensi, pemberhentian, dan pensiun telah ditetapkan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, dan PkM.
2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan,
pengembangan, retensi, pemberhentian, dan pensiun ditetapkan
serta dikomunikasikan.
3) Kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi, workshop,
simposium, dll.
4) Skema pemberian penghargaan (reward), pengakuan, mentoring
yang diimplementasikan untuk memotivasi dan mendukung
pelaksanaan tridharma.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 20
b) Kinerja dosen
Analisis data tentang:
1) Produktivitas Penelitian dan PkM (Tabel 3.c.1 dan Tabel 3.c.2
LKPT).
2) Rekognisi Dosen (Tabel 3.d LKPT).
c) Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.). Indikator Kecukupan:
FTE tenaga kependidikan, jumlah, dukungan teknologi informasi
(fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi tenaga
kependidikan.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 21
C.5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait keuangan yang mencakup:
penetapan, perencanaan, implementasi, pelaporan, audit, dan perbaikan
pengelolaan keuangan, dan penetapan standar perguruan tinggi terkait
sarana dan prasarana yang mencakup: sistem perencanaan, pemeliharaan,
evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik, termasuk fasilitas teknologi
informasi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal tentang:
a) Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan,
sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan pertanggung
jawaban.
b) Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup:
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan
penghapusan.
b) Sarana
1) Kecukupan, Aksesibilitas, dan Mutu Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiap
pakaian mencakup: fasilitas dan peralatan untuk Proses Belajar
Mengajar (PBM), Penelitian, dan PkM. Mengacu kepada SN DIKTI
Pasal 32. PT harus menyediakan sarana untuk yang berkebutuhan
khusus.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 22
2) Kecukupan, Aksesibilitas dan Mutu Sistem informasi
Ketersediaan sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk:
a) mengumpulkan data yang akurat, dapat dipertanggung jawabkan
dan terjaga kerahasiaanya.
b) mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan. (Misal: SIMPT,
SIM Perpustakaan, Database, dan Sistem Informasi PBM).
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran perguruan
tinggi (pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang
digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 23
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Keuangan, Sarana dan
Prasarana serta Tindak Lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana.
C.6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait pendidikan yang mencakup
kurikulum, pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam
pembelajaran, dan suasana akademik yang didasarkan atas analisis internal
dan eksternal, serta posisi dan daya saing perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan pendidikan yang
mencakup tujuan dan sasaran pendidikan, strategi dan metode untuk
mencapainya dan instrumen atau cara untuk mengukur efektivitasnya.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 24
3) Ketersediaan pedoman pelaksanaan kurikulum yang mencakup
pemantauan dan peninjauan kurikulum yang mempertimbangkan
umpan balik dari para pemangku kepentingan, pencapaian isu-isu
strategis untuk menjamin kesesuaian dan kemutakhirannya.
b) Pembelajaran
1) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penerapan sistem penugasan
dosen berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penetapan strategi, metode
dan media pembelajaran serta penilaian pembelajaran.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi sistem
monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan mutu proses
pembelajaran.
4) Analis data tentang pembelajaran dalam bentuk praktikum, praktik
dan praktik lapangan yang diselenggarakan untuk pembentukan
kompetensi mahasiswa program studi (Tabel 2.c LKPT). Data dan
analisis disampaikan oleh pengusul dari perguruan tinggi vokasi.
d) Suasana akademik
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang
mencakup: kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan
otonomi keilmuan.
2) Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya suasana akademik
yang kondusif dan dapat berupa:
a. Keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas akademika
dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan PkM baik pada skala
lokal/nasional/ internasional,
b. Keterlaksanaan program/kegiatan non akademik yang
melibatkan seluruh warga kampus yang didukung oleh
ketersediaan sarana, prasarana, dan dana yang memadai.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang langkah-langkah strategis
yang dilakukan untuk meningkatkan suasana akademik.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 25
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk melampaui
SN DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor,
dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan
(terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 26
C.7 Penelitian
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait penelitian yang mencakup:
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian yang didasarkan atas
analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya saing perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan penelitian yang mencakup
perencanaan (termasuk arah dan fokus penelitian), pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian serta panduan penelitian.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 27
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses penelitian
(peneliti dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
peneliti dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM yang
didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya saing
perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan PkM yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 28
3. Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar
Bagian ini menjelaskan standar perguruan tinggi dan strategi pencapaian
standar terkait PkM di perguruan tinggi yang mencakup: perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan PkM, yang memenuhi dan/atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pada bagian ini juga harus diuraikan
sumber daya yang akan dialokasikan untuk mencapai standar yang telah
ditetapkan serta mekanisme kontrol pencapaiannya.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 29
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses PkM
(pengabdi dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengabdi dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 30
3) Produk/Jasa yang Diadopsi oleh Industri/Masyarakat (Tabel 5.g
LKPT). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
perguruan tinggi vokasi.
4) Luaran Lainnya (Tabel 5.h LKPT).
5. Kepuasan Pengguna
Bagian ini berisi:
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran
perguruan tinggi (pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan
instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan analisis
datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 31
D. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSTITUSI
3. Strategi pengembangan
Kemampuan institusi dalam menetapkan prioritas pengembangan sesuai dengan
kapasitas, kebutuhan, dan rencana strategi pengembangan institusi secara
keseluruhan.
4. Program Keberlanjutan
Mekanisme penjaminan keberlangsungan program dan good practices yang
dihasilkan, serta jaminan ketersediaan sumber daya untuk mendukung
pelaksanaan program termasuk rencana penjaminan mutu yang berkelanjutan.
III. PENUTUP
Bagian ini berisi deskrispi yang memuat kesimpulan dari Laporan Evaluasi Diri (LED).
LAMPIRAN
Disampaikan sebagai dokumen terpisah.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 32
LAMPIRAN: FORMAT LAPORAN EVALUASI DIRI
HALAMAN MUKA
LAMBANG
PERGURUAN
TINGGI
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 33
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PT : .......................................................................
Peringkat Terbaru
Akreditasi Perguruan Tinggi : ........................................................................
Status dan
Nomor dan Tanggal
No. Program Program Studi Peringkat
Tanggal SK **) Kadaluarsa
Akreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
...
Catatan:
*) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.
**) Lampirkan salinan Surat Keputusan Akreditasi Program Studi terakhir.
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 34
IDENTITAS TIM PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 35
KATA PENGANTAR
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 36
RINGKASAN EKSEKUTIF
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 37
DAFTAR ISI
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 38
Petunjuk Penulisan:
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 39
Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 3 tahun 2019 tentang
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi
PANDUAN PENYUSUNAN
LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
IAPT 3.0
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelesaikan
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0). Instrumen ini disusun guna
memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan sekaligus sebagai upaya untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan dan menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan mutu
eksternal yang umum berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah sebagai upaya
membangun budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari IAPT 3.0, dan berisi format baku pengisian data Indikator Kinerja yang harus
digunakan oleh Perguruan Tinggi di dalam mengajukan permohonan Akreditasi Perguruan
Tinggi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
HALAMAN MUKA 1
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI 2
IDENTITAS TIM PENYUSUN 3
BORANG INDIKATOR KINERJA UTAMA 4
1. TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJASAMA 4
2. MAHASISWA 6
3. SUMBER DAYA MANUSIA 9
4. KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA 13
5. LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA 15
LAMBANG
PERGURUAN
TINGGI
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PT : .......................................................................
Peringkat Terbaru
Akreditasi Institusi : ........................................................................
Catatan:
*) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.
**) Lampirkan salinan Surat Keputusan Akreditasi Program Studi terakhir.
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MMMM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MMMM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MMMM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MMMM – YYYY
Tanda Tangan :
a. Sertifikasi/Akreditasi/Audit Eksternal
Sertifikasi/Akreditasi Eksternal
Lingkup
Lembaga Jenis Tingkat
(PT/ Masa
No. Sertitikasi/ Sertifikasi/ (Nas/Int) Keterangan
Fakultas/ **) Berlaku
Akreditasi Akreditasi
Unit)*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
…
Catatan:
*)
Lingkup sertifikasi/akreditasi/audit dapat berada di tingkat perguruan tinggi, fakultas,
program studi, laboratorium, atau unit lain yang relevan.
**)
Tingkat sertifikasi/akreditasi: nasional atau internasional
Sp-2
Sp-1
S-3T
S-2T
Pro-
fesi
D-4
D-3
D-2
D-1
S-3
S-2
S-1
Akreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Terakreditasi NUnggul =
1
Unggul
2 Terakreditasi A NA=
Terakreditasi NBaik_Sekali
3
Baik Sekali =
4 Terakreditasi B NB=
Terakreditasi NBaik =
5
Baik
6 Terakreditasi C NC=
Terakreditasi NM=
7
Minimum
Tidak NK=
8 Terakreditasi/
Kadaluarsa
Jumlah NPS =
Catatan:
Program studi telah memiliki izin operasional dan terdaftar pada sistem akreditasi
BAN-PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
Program studi baru yang telah beroperasi > 2 tahun sejak terbitnya ijin pembukaan
program studi dan belum mendapat status terakreditasi dicatat sebagai program
studi yang tidak terakreditasi/kadaluarsa.
2. Mahasiswa
Tuliskan daya tampung, jumlah calon mahasiswa, jumlah mahasiswa baru dan jumlah
mahasiswa aktif untuk setiap kelompok program (akademik, profesi dan vokasi) dalam 5
(lima) tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
Tuliskan jumlah mahasiswa asing di tiap fakultas/program studi yang terdaftar dalam 3
(tiga) tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
Butir c. berikut ini diisi oleh pengusul dari perguruan tinggi vokasi
Tuliskan bobot kredit mata kuliah dengan bentuk pembelajaran teori, praktikum/praktik
dan praktik lapangan di tiap program studi pada program utama berdasarkan kurikulum
yang berlaku saat TS dengan mengikuti format tabel berikut ini.
Tuliskan jumlah dosen tetap berdasarkan pendidikan tertinggi di tiap unit pengelola
(fakultas/departemen/jurusan) dengan mengikuti format tabel berikut ini.
Tuliskan jumlah dosen tetap dengan jabatan akademik Guru Besar, Lektor Kepala, Lektor,
atau Asisten, serta jumlah dosen tetap berstatus tenaga pengajar, dengan mengikuti
format tabel berikut ini.
Tuliskan jumlah dosen tidak tetap dengan jabatan akademik Guru Besar, Lektor Kepala,
Lektor, atau Asisten, serta jumlah dosen tidak tetap berstatus tenaga pengajar, dengan
mengikuti format tabel berikut ini.
Tuliskan jumlah dosen aktif, jumlah mahasiswa (student body) dan jumlah mahasiswa
terdaftar yang mengikuti Tugas Akhir (TA) pada saat TS dengan mengikuti format tabel
berikut ini.
Tuliskan jumlah judul penelitian yang dilaksanakan oleh dosen tetap pada TS-2 sampai
dengan TS berdasarkan sumber pembiayaan dengan mengikuti format tabel berikut ini.
d. Rekognisi dosen
Tuliskan pengakuan atas prestasi/kinerja dosen tetap yang diterima dalam 3 tahun
terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
a. Perolehan Dana
Tuliskan data perolehan dana perguruan tinggi berdasarkan sumber perolehan dana
dalam 3 tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
Tuliskan data penggunaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir dengan
mengikuti format tabel berikut ini.
Jumlah DTNR =
Catatan:
*)
termasuk gaji dan tunjangan dosen dan tenaga kependidikan.
**)
termasuk dana yang dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan penelitian.
***)
termasuk dana yang dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan PkM.
****)
diambil dari laporan pertanggungjawaban dana penelitian dan PkM yang dikelola
dan tercatat di rekening dosen peneliti atau dosen pelaksana PkM. Penggunaan
dana tidak tercatat di rekening perguruan tinggi.
a. Capaian Pembelajaran
Tuliskan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan untuk setiap program dalam 3
(tiga) tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini. Data dilengkapi dengan
jumlah program studi dan jumlah lulusan untuk setiap program.
Butir g. berikut ini diisi oleh pengusul dari perguruan tinggi vokasi
Tuliskan prestasi akademik yang dicapai mahasiswa dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan
mengikuti format tabel berikut ini. Data dilengkapi dengan keterangan kegiatan prestasi
yang diikuti (nama kegiatan, waktu, tingkat, dan prestasi yang dicapai).
Tuliskan prestasi non-akademik yang dicapai mahasiswa dalam 5 (lima) tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut ini. Data dilengkapi dengan keterangan kegiatan
prestasi yang diikuti (nama kegiatan, waktu, tingkat, dan prestasi yang dicapai).
Tuliskan rata-rata masa studi lulusan untuk setiap program dalam 3 (tiga) tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut ini. Data dilengkapi dengan jumlah program studi
dan jumlah lulusan untuk setiap program.
Tuliskan jumlah mahasiswa per angkatan per tahun mulai dari tahun pertama studi sampai
dengan tahun terakhir sesuai batas masa studi, serta jumlah lulusan sampai dengan tahun
terakhir sesuai batas masa studi untuk setiap program dengan mengikuti format tabel
berikut ini.
Tabel 5.c.2).a Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program
Doktor/Doktor Terapan/Sub-spesialis
Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada Tahun*) Jumlah
Tahun
Awal Awal Awal Awal Awal Awal Akhir Lulusan s.d.
Masuk
TS-6 TS-5 TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS Akhir TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
TS-6 a1 = b1 = c1 =
TS-5
TS-4
TS-3
TS-2 d1 = e1 = f1 =
TS-1
TS
Catatan :
*)
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a1, b1, c1, d1, e1 dan f1 harus tetap tercantum pada tabel di atas.
TS = Tahun akademik penuh terakhir.
TS-n = Tahun akademik n tahun sebelum TS.
Tabel 5.c.2).c.1 Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program
Profesi 1 tahun
Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada
Tahun Jumlah Lulusan
Tahun*)
Masuk padaakhir TS
awal TS-1 awal TS akhir TS
(1) (2) (3) (4) (5)
TS-1 a31 = b31 = c31 =
TS d31 = e31 = f31 =
Catatan :
*)
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a31, b31, c31, d31, e31 dan f31 harus tetap tercantum pada tabel di atas.
TS = Tahun akademik penuh terakhir.
TS-n = Tahun akademik n tahun sebelum TS.
Tabel 5.c.2).c.2 Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program
Profesi 2 tahun
Jumlah Lulusan
Tahun Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada Tahun*)
s.d. akhir TS
Masuk
awal TS-2 awal TS-1 akhir TS
(1) (2) (3) (4) (5)
TS-2 a32 = b32= c32=
TS-1 d32 = e32 = f32 =
TS
Catatan :
*)
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a32, b32, c32, d32, e32 dan f32 harus tetap tercantum pada tabel di atas.
TS = Tahun akademik penuh terakhir.
TS-n = Tahun akademik n tahun sebelum TS.
Tabel 5.c.2).e Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program
Diploma Tiga
Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada Tahun*)
Tahun Jumlah Lulusan
awal awal awal awal Akhir
Masuk s.d. akhir TS
TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
TS-4 a5 = b5 = c5 =
TS-3
TS-2 d5 = e5 = f5 =
TS-1
TS
Catatan :
*)
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a5, b5, c5, d5, e5 dan f5 harus tetap tercantum pada tabel di atas.
TS = Tahun akademik penuh terakhir.
TS-n = Tahun akademik n tahun sebelum TS.
Tabel 5.c.2).g Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program
Diploma Satu
Tahun Jumlah Mahasiswa per Angkatan *) Jumlah Lulusan
Masuk awal TS-1 awal TS akhir TS pada akhir TS
(1) (2) (3) (4) (5)
TS-1 a7= b7 = c7 =
TS d7 = e7 = f7 =
Catatan :
*)
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a7, b7, c7, d7, e7 dan f7 harus tetap tercantum pada tabel di atas.
TS = Tahun akademik penuh terakhir.
TS-n = Tahun akademik n tahun sebelum TS.
Tuliskan jumlah lulusan dan jumlah lulusan yang memberikan jawaban pada kegiatan
studi penelusuran lulusan dalam 3 (tiga) tahun, mulai TS-4 sampai dengan TS-2, dengan
mengikuti format tabel berikut ini. Tabel digunakan sebagai referensi untuk penilaian butir
5.d.1), 5.d.2) dan 5.e.2).
Tuliskan persentase kesesuaian bidang kerja dalam 3 tahun, mulai TS-4 sampai dengan
TS-2, dengan mengikuti format tabel berikut ini. Data diambil dari hasil studi penelusuran
lulusan.
Tuliskan jumlah lulusan dan jumlah lulusan yang dinilai oleh pengguna pada kegiatan studi
penelusuran lulusan dalam 3 tahun, mulai TS-4 sampai dengan TS-2, dengan mengikuti
format tabel berikut ini. Tabel digunakan sebagai referensi untuk penilaian butir 5.e.1).
Tuliskan jumlah judul publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap dan mahasiswa
program magister/magister terapan atau doktor/doktor terapan dalam 3 (tiga) tahun
terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
g. Sitasi ilmiah
Tuliskan judul artikel karya ilmiah dosen tetap yang disitasi dalam 3 (tiga) tahun
terakhirdengan mengikuti format tabel berikut ini.
h. Luaran Lainnya
Tuliskan luaran penelitian dan luaran PkM yang dihasilkan oleh dosen tetap dalam 3 (tiga)
tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini.
PEDOMAN PENILAIAN
IAPT 3.0
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
menyelesaikan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0).
Instrumen ini disusun guna memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan
sekaligus sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan
menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan mutu eksternal yang umum
berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah sebagai upaya membangun
budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Pedoman Penilaian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari IAPT 3.0, dan
berisi panduan penilaian akreditasi dan format yang harus digunakan di dalam
Akreditasi Perguruan Tinggi.
Halaman
Kriteria akreditasi adalah patokan akreditasi yang mengacu pada standar nasional
pendidikan tinggi. Dalam pengembangan kriteria akreditasi, SN-Dikti dijadikan sebagai
rujukan utama. Kriteria akreditasi dijabarkan ke dalam elemen penilaian dengan
mempertimbangkan interaksi antar standar dari SN-Dikti yang mengukur capaian mutu
pendidikan tinggi. Mengingat akreditasi tidak hanya menilai pemenuhan (compliance),
namun juga menilai kinerja (performance) perguruan tinggi, maka penilaian akreditasi
mempertimbangkan capaian standar pendidikan tinggi yang disusun dan ditetapkan
perguruan tinggi yang melampaui SN-Dikti. BAN-PT menetapkan fokus penilaian ke dalam
kriteria yang mencakup komitmen perguruan tinggi terhadap kapasitas institusi dan
keefektifan pendidikan yang terdiri atas 9 (sembilan) kriteria sebagai berikut.
Selain penilaian atas 9 kriteria akreditasi seperti tersebut diatas, penilaian akreditasi
perguruan tinggi juga mencakup penilaian atas kemampuan perguruan tinggi dalam
mengenal kondisi eksternal yang mempengaruhi eksistensi dan perkembangan perguruan
tinggi, kemampuan perguruan tinggi dalam mendeskripsikan profil dirinya pada beberapa
aspek penting dan strategis, serta kemampuan perguruan tinggi dalam menganalisis dan
menetapkan program pengembangan di masa depan.
Deskripsi masing-masing bagian yang terdiri atas: Bagian A Kondisi Eksternal,
Bagian B Profil Institusi, Bagian C Kriteria, dan Bagian D Analisis dan Penetapan Program
Pengembangan beserta fokus penilaian dan rincian elemen-elemen yang dinilai akan
dijelaskan pada Sub-bab A sampai dengan Sub-bab D berikut ini.
Bagian ini menjelaskan kondisi eksternal perguruan tinggi yang terdiri atas lingkungan
makro dan lingkungan mikro di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Lingkungan
makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek pesaing, pengguna
lulusan, sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber tenaga kependidikan,
e-Learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware (OCW), kebutuhan dunia
usaha/industri dan masyarakat, mitra, dan aliansi. Penilaian difokuskan pada
kemampuan perguruan tinggi dalam menganalisis aspek-aspek dalam lingkungan
makro dan lingkungan mikro yang relevan dan dapat mempengaruhi eksistensi dan
pengembangan perguruan tinggi, serta konsistensi informasi dengan hasil analisis
evaluasi diri terhadap rencana pengembangan ke depan.
B. Profil Institusi
Bagian ini berisi deskripsi sejarah institusi, visi, misi, tujuan, sasaran dan tata nilai,
organisasi (fakultas, lembaga, dan program studi), mahasiswa dan lulusan, sumber
daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana,
sistem penjaminan mutu internal, serta kinerja perguruan tinggi. Penilaian difokuskan
pada kemampuan perguruan tinggi dalam menyajikan seluruh informasi secara ringkas,
komprehensif, serta konsisten terhadap data dan informasi yang disampaikan pada
masing-masing kriteria.
C. Kriteria
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antara
visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian sasaran perguruan tinggi, 2)
pemahaman, komitmen dan konsistensi pengembangan perguruan tinggi untuk mencapai
kinerja dan mutu yang ditargetkan dengan langkah-langkah program yang terencana,
efektif, dan terarah dalam rangka pewujudan visi dan penyelenggaraan misi, serta 3)
kemampuan mengadopsi visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan tinggi sebagai pedoman
pengembangan unit-unit di dalam lingkungan perguruan tinggi.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) kelengkapan struktur dan organ perguruan tinggi
untuk dapat mewujudkan prinsip-prinsip tata pamong yang baik dan efektif, 2) kinerja dan
keefektifan kepemimpinan, tata pamong, sistem manajemen sumberdaya dan program
perguruan tinggi, termasuk sistem komunikasi dan teknologi informasi yang digunakan
untuk mendukung tata pamong dan tata kelola perguruan tinggi, 3) kelengkapan dan
kejelasan sistem penjaminan mutu internal serta konsistensi dan keefektifan
implementasinya, serta 4) keberadaan kebijakan dan terselenggaranya kerjasama dan
kemitraan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik akademik maupun non
akademik pada perguruan tinggi secara berkelanjutan pada tataran nasional, regional,
maupun internasional, serta keefektifannya untuk mencapai visi dan misi perguruan tinggi
dan meningkatkan daya saing perguruan tinggi.
C.3 Mahasiswa
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan sistem penerimaan
mahasiswa baru yang memenuhi prinsip-prinsip keterbukaan akses dan ekuitas serta
konsistensi pelaksanaannya, 2) keefektifan sistem penerimaan mahasiswa baru yang adil
dan objektif, keseimbangan rasio mahasiswa dengan dosen dan tenaga kependidikan di
tingkat perguruan tinggi yang menunjang pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan
efisien, 3) Kebijakan, program, keterlibatan, dan prestasi mahasiswa dalam pembinaan
minat, bakat, dan keprofesian, serta 4) keberadaan kebijakan dan penyelenggaraan sistem
layanan bagi mahasiswa.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan sistem perekrutan,
pengembangan, pemantauan, penghargaan, sanksi dan pemutusan hubungan kerja, baik
bagi dosen maupun tenaga kependidikan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu sesuai visi dan
misi perguruan tinggi serta konsistensi pelaksanaannya, 2) keefektifan sistem perekrutan,
pengembangan, pemantauan, penghargaan, dan sanksi pada ketersediaan sumberdaya
dari segi jumlah, kualifikasi pendidikan dan kompetensi, untuk menyelenggarakan kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu sesuai visi dan
misi perguruan tinggi, serta 3) keberadaan mekanisme survei kepuasan, tingkat kepuasan,
dan umpan balik dosen dan tenaga kependidikan tentang manajemen SDM.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan sistem pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan tinggi serta konsistensi pelaksanaanya, 2) kecukupan,
keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas, serta keberlanjutan pembiayaan untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, 3)
keberadaan kebijakan dan sistem penyediaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
penyelenggaraan pendidikan tinggi serta konsistensi pelaksanaanya, serta 4) kecukupan,
keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas, serta keberlanjutan penyediaan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
C.6 Pendidikan
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan dukungan perguruan
tinggi dalam pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, sistem penilaian, dan
sistem penjaminan mutu untuk menunjang tercapainya capaian pembelajaran lulusan
dalam rangka pewujudan visi dan misi penyelenggaraan perguruan tinggi, dan 2)
keberadaan kebijakan integrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam proses pendidikan dan konsistensi pelaksanaannya.
C.7 Penelitian
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan arah pengembangan
penelitian tingkat perguruan tinggi serta dukungan perguruan tinggi pada pengembangan
dan pelaksanaan kegiatan penelitian di unit kerja, 2) keunggulan, kesesuaian arah, dan
program penelitian dengan visi perguruan tinggi, serta 3) keberadaan dan keberfungsian
kelompok riset dan laboratorium riset.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) keberadaan kebijakan dan arah pengembangan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat perguruan tinggi serta dukungan
perguruan tinggi pada pengembangan dan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di unit kerja, 2) keunggulan dan kesesuaian program pengabdian pada
masyarakat dengan visi dan misi perguruan
tinggi, serta 3) keberadaan dan keberfungsian kelompok pelaksana PkM.
Fokus Penilaian
Penilaian kriteria ini difokuskan pada: 1) produktivitas program pendidikan, dinilai dari
efisiensi edukasi dan masa studi mahasiswa, 2) hasil penelusuran lulusan, umpan balik dari
pengguna lulusan, dan persepsi publik terhadap mutu lulusan sesuai dengan capaian
pembelajaran lulusan yang ditetapkan oleh program studi, 3) jumlah dan keungggulan
publikasi ilmiah, jumlah sitasi, jumlah hak kekayaan intelektual, dan kemanfaatan/dampak
hasil penelitian terhadap pewujudan visi dan
penyelenggaraan misi, serta kontribusi pengabdian kepada masyarakat pada
pengembangan dan pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, serta
4) adopsi hasil penelitian dan pelembagaan hasil pengabdian kepada masyarakat oleh
pemangku kepentingan dan masyarakat.
Bagian ini menjelaskan analisis capaian kinerja yang telah dilakukan perguruan tinggi serta
upaya perguruan tinggi dalam merumuskan strategi pengembangan beserta program-
program yang berkelanjutan di masa depan. Penilaian pada bagian ini difokuskan pada
aspek: a) keserbacakupan (kelengkapan, keluasan, dan kedalaman), ketepatan,
ketajaman, dan kesesuaian analisis capaian kinerja serta konsistensi dengan setiap kriteria,
b) ketepatan analisis SWOT atau analisis yang relevan di dalam mengembangkan strategi
institusi, c) ketepatan di dalam menetapkan prioritas program pengembangan, serta d)
kemampuan perguruan tinggi dalam merumuskan kebijakan dan strategi, serta menyiapkan
sumberdaya untuk melaksanakan program secara realistik.
Penilaian setiap butir secara rinci dapat dilihat pada Buku Matriks Penilaian Laporan
Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi.
Selanjutnya nilai akreditasi (NA) dihitung secara kumulatif dengan memperhatikan
bobot tiap butir penilaian, dengan perhitungan sebagai berikut.
Bobot untuk tiap Bab, Kriteria dan Elemen ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini. Bobot untuk
butir penilaian dapat berbeda antara instrumen akreditasi perguruan tinggi akademik
maupun perguruan tinggi vokasi. Bobot untuk tiap butir penilaian dapat dilihat pada
Lampiran 1 - Bobot Penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi - PT Akademik, dan Lampiran 2
- Bobot Penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi - PT Vokasi.
Hasil akreditasi perguruan tinggi dinyatakan dengan status: Terakreditasi atau Tidak
Terakreditasi. Perguruan tinggi dengan Status Terakreditasi diberi peringkat Unggul, Baik
Sekali, atau Baik. Penetapan status akreditasi dan peringkat terakreditasi ditentukan oleh
Nilai Akreditasi, Pemenuhan Syarat Perlu Terakreditasi, dan Syarat Perlu Peringkat,
dengan penjelasan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3 berikut ini.
1 NA 361 V V - Unggul
2 NA 361 V X - Baik Sekali
3 301 NA 361 V - V Terakreditasi Baik Sekali
4 301 NA 361 V - X Baik
5 200 NA 301 V - - Baik
6 NA 200 X V/X V/X Tidak -
7 NA 200 V/X - - Terakreditasi -
*)
Syarat Perlu Terakreditasi diberlakukan pada butir-butir penilaian yang menentukan
status akreditasi, yaitu:
a) Skor butir penilaian Kecukupan Dosen Perguruan Tinggi (Rasio jumlah dosen
tetap yang memenuhi persyaratan dosen terhadap jumlah program studi) 2,0.
b) Skor butir penilaian Dosen Tidak Tetap (Persentase jumlah dosen tidak tetap
terhadap jumlah seluruh dosen) 2,0.
c) Skor butir penilaian Sistem Penjaminan Mutu (Ketersediaan dokumen formal
SPMI, Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik pengembangan budaya
mutu di perguruan tinggi) 2,0.
d) Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (Efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan
mutu) 2,0.
Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka perguruan tinggi tidak
terakreditasi.
**)
Syarat Perlu Peringkat diberlakukan pada beberapa butir penilaian yang menunjukkan
keunggulan perguruan tinggi pada peringkat Unggul dan Baik Sekali, yaitu:
a) Peringkat Unggul:
1. Skor butir penilaian Sistem Penjaminan Mutu (Ketersediaan dokumen formal
SPMI, Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik pengembangan
budaya mutu di perguruan tinggi) 3,0.
2. Skor butir penilaian Akreditasi Program Studi (Perolehan status terakreditasi
program studi oleh BAN-PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri) 3,25.
3. Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (Efektivitas pelaksanaan sistem
penjaminan mutu) 3,0.
4. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah di Jurnal (Jumlah publikasi di jurnal
dalam 3 tahun terakhir) 3,25.
Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka peringkat terakreditasi
perguruan tinggi akan ditetapkan menjadi Baik Sekali.
Masa berlaku akreditasi perguruan tinggi untuk semua peringkat akreditasi adalah 5 tahun.
Perguruan tinggi yang tidak terakreditasi atau yang ingin mengajukan reakreditasi dapat
menyampaikan usulan untuk diakreditasi kembali setelah melakukan perbaikan-perbaikan
berarti paling cepat satu tahun terhitung mulai tanggal diterbitkannya surat keputusan
penetapan status terakreditasi/tidak terakreditasi oleh BAN-PT.
Penilaian akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Tim Asesor melalui tahap
kegiatan asesmen kecukupan dan asesmen lapangan. Hasil penilaian ditulis masing-
masing dalam 3 (tiga) buah berkas untuk perguruan tinggi akademik maupun perguruan
tinggi vokasi, yang terdiri atas:
Perguruan Tinggi Akademik:
o Laporan Asesmen Kecukupan – Perguruan Tinggi Akademik
o Berita Acara Asesmen Lapangan – Perguruan Tinggi Akademik
o Rekomendasi Pembinaan Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Vokasi:
o Laporan Asesmen Kecukupan – Perguruan Tinggi Akademik
o Berita Acara Asesmen Lapangan – Perguruan Tinggi Akademik
o Rekomendasi Pembinaan Perguruan Tinggi
Pada tahap asesmen kecukupan seluruh data dan informasi yang tertulis dalam
Laporan Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dinilai secara mandiri oleh
masing-masing anggota Tim Asesor menggunakan form Laporan Asesmen Kecukupan.
Pengisian Skor untuk butir yang bersifat kualitatif dan perhitungan Skor untuk butir yang
bersifat kuantitatif dilakukan pada form Kertas Kerja yang merupakan bagian dari aplikasi
spreadsheet yang terintegrasi dengan program aplikasi SAPTO. Selanjutnya hasil penilaian
mandiri dirangkum menjadi penilaian asesmen kecukupan yang terkonsolidasi untuk
digunakan sebagai dasar penilaian Tim Asesor saat melakukan asesmen lapangan ke
perguruan tinggi.
Pada tahap asesmen lapangan Tim Asesor menggunakan form Berita Acara untuk
menuliskan seluruh informasi terkait butir-butir penilaian yang telah diverifikasi melalui
observasi dan wawancara. Form Berita Acara akan menjadi laporan kegiatan asesmen
lapangan yang ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi dan Tim Asesor. Pada
kegiatan asesmen lapangan Tim Asesor akan menyampaikan rekomendasi yang ditulis
dalam bentuk uraian menyeluruh dan kualitatif atas tiap kriteria yang menjelaskan kekuatan
(keunggulan) dan kelemahan dari perguruan tinggi yang disertai dengan pemberian
apresiasi/ komendasi (commendation) atas hasil yang telah dicapai, serta pemberian saran
perbaikan/rekomendasi (recommendation) untuk hal-hal yang masih harus diperbaiki dan
ditingkatkan. Pada tahap akhir kegiatan asesmen lapangan Tim Asesor akan menetapkan
Skor akhir yang disepakati bersama untuk tiap butir penilaian yang akan terakumulasi
menjadi Nilai Akreditasi Perguruan Tinggi.
Penilaian Individual
DESKRIPSI PENILAIAN
ASESOR BERDASARKAN
NO. ELEMEN INDIKATOR SKOR
DATA DAN INFORMASI
LED DAN LKPT
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil butir 1
analisis SWOT dan/atau
analisis lain serta rencana
pengembangan ke depan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan butir 2
informasi dalam profil dan
konsistensi antara profil
dengan data dan
informasi yang
disampaikan pada
masing-masing kriteria.
3 C Kriteria Perguruan Tinggi memiliki butir 3
C.1 rencana pengembangan
Visi, Misi, Tujuan jangka panjang,
dan Sasaran menengah, dan pendek
C.1.4 yang memuat indikator
Indikator Kinerja kinerja dan targetnya
Utama untuk mengukur
ketercapaian tujuan
strategis yang telah
ditetapkan.
4 C.2 A. Ketersediaan dokumen butir 4
Tata Pamong, Tata formal sistem tata
Kelola dan pamong sesuai konteks
Kerjasama institusi untuk menjamin
C.2.4 akuntabilitas,
Indikator Kinerja keberlanjutan dan
Utama transparansi, serta
mitigasi potensi risiko.
ttd
( Asesor C )
Penilaian Individual
DESKRIPSI PENILAIAN
ASESOR BERDASARKAN
NO. ELEMEN INDIKATOR SKOR
DATA DAN INFORMASI
LED DAN LKPT
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil butir 1
analisis SWOT dan/atau
analisis lain serta rencana
pengembangan ke depan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan informasi butir 2
dalam profil dan
konsistensi antara profil
dengan data dan informasi
yang disampaikan pada
masing-masing kriteria.
3 C Kriteria Perguruan Tinggi memiliki butir 3
C.1 rencana pengembangan
Visi, Misi, Tujuan jangka panjang,
dan Sasaran menengah, dan pendek
C.1.4 yang memuat indikator
Indikator Kinerja kinerja dan targetnya untuk
Utama mengukur ketercapaian
tujuan strategis yang telah
ditetapkan.
4 C.2 A. Ketersediaan dokumen butir 4
Tata Pamong, Tata formal sistem tata pamong
Kelola dan sesuai konteks institusi
Kerjasama untuk menjamin
C.2.4 akuntabilitas,
Indikator Kinerja keberlanjutan dan
Utama transparansi, serta mitigasi
C.2.4.a) potensi risiko.
Sistem Tata Pamong B. Ketersediaan bukti yang
sahih terkait upaya institusi
melindungi integritas
akademik dan kualitas
pendidikan tinggi.
ttd
( Asesor C )
DESKRIPSI DESKRIPSI
PENILAIAN TIM PENILAIAN TIM
ASESOR ASESOR
REKOMENDASI
NO. ELEMEN BERDASARKAN BERDASARKAN
PEMBINAAN
DATA DAN HASIL VERIFIKASI
INFORMASI LED ASESMEN
DAN LKPT LAPANGAN
1 A Kondisi Eksternal
2 B Profil Institusi
3 C Kriteria
C.1
Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran
C.1.4
Indikator Kinerja
Utama
4 C.2
Tata Pamong, Tata
Kelola dan
Kerjasama
C.2.4
Indikator Kinerja
Utama
C.2.4.a)
Sistem Tata Pamong
5 C.2.4.b)
Kepemimpinan
6 C.2.4.c)
Pengelolaan
7 C.2.4.d)
Sistem Penjaminan
Mutu
8 Tabel 1.a LKPT
Sertifikasi/Akreditasi
Eksternal
9 Tabel 1.a LKPT
Audit Eksternal
Keuangan
Berita acara visitasi ini ditandatangani oleh Asesor dan Pimpinan Perguruan Tinggi,
setelah isi tabel tersebut di atas diperiksa dan disetujui oleh kedua pihak.
Rektor/Ketua/Direktur (Asesor 1)
Perguruan Tinggi
(Asesor 3)
(Asesor 4)
(Asesor 6)
(Asesor 7)
DESKRIPSI DESKRIPSI
PENILAIAN TIM PENILAIAN TIM
ASESOR ASESOR
REKOMENDASI
NO. ELEMEN BERDASARKAN BERDASARKAN
PEMBINAAN
DATA DAN HASIL VERIFIKASI
INFORMASI LED ASESMEN
DAN LKPT LAPANGAN
1 A Kondisi Eksternal
2 B Profil Institusi
3 C Kriteria
C.1
Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran
C.1.4
Indikator Kinerja
Utama
4 C.2
Tata Pamong, Tata
Kelola dan
Kerjasama
C.2.4
Indikator Kinerja
Utama
C.2.4.a)
Sistem Tata Pamong
5 C.2.4.b)
Kepemimpinan
6 C.2.4.c)
Pengelolaan
7 C.2.4.d)
Sistem Penjaminan
Mutu
8 Tabel 1.a LKPT
Sertifikasi/Akreditasi
Eksternal
9 Tabel 1.a LKPT
Audit Eksternal
Keuangan
Berita acara visitasi ini ditandatangani oleh Asesor dan Pimpinan Perguruan Tinggi,
setelah isi tabel tersebut di atas diperiksa dan disetujui oleh kedua pihak.
Rektor/Ketua/Direktur (Asesor 1)
Perguruan Tinggi
(Asesor 3)
(Asesor 5)
(Asesor 6)
(Asesor 7)
Rekomendasi ditulis dalam bentuk uraian menyeluruh dan kualitatif atas setiap
kriteria yang menjelaskan kekuatan (keunggulan) dan kelemahan dari perguruan
tinggi yang disertai dengan pemberian apresiasi/ komendasi (commendation) atas
hasil yang telah dicapai, serta pemberian saran perbaikan/rekomendasi
(recommendation) untuk hal-hal yang masih harus diperbaiki dan ditingkatkan.
Berdasarkan hasil asesmen kecukupan dan asesmen lapangan, tim asesor
memberikan rekomendasi pembinaan perguruan tinggi sebagai berikut.
Rekomendasi
Rekomendasi
KRITERIA 3 MAHASISWA
Apresiasi/Komendasi
Rekomendasi
Rekomendasi
Rekomendasi
KRITERIA 6 PENDIDIKAN
Apresiasi/Komendasi
Rekomendasi
KRITERIA 7 PENELITIAN
Apresiasi/Komendasi
Rekomendasi
Rekomendasi
Rekomendasi
(Asesor 1) (Asesor 3)
(Asesor 4)
(Asesor 5)
(Asesor 6)
(Asesor 7)
NO.
BAB/ KRITERIA/ ELEMEN / BUTIR PENILAIAN BOBOT
BUTIR
A Kondisi Eksternal
1 Konsistensi dengan hasil analisis SWOT
dan/atau analisis lain serta rencana 1,00
pengembangan ke depan.
B Profil Institusi
2 Keserbacakupan informasi dalam profil dan
konsistensi antara profil dengan data dan
1,00
informasi yang disampaikan pada masing-
masing kriteria.
C Kriteria
1 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
4 Indikator Kinerja Utama
3 Perguruan Tinggi memiliki rencana
pengembangan jangka panjang, menengah, dan
pendek yang memuat indikator kinerja dan 4,00
targetnya untuk mengukur ketercapaian tujuan
strategis yang telah ditetapkan.
2 Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama
4 Indikator Kinerja Utama
4 a) Sistem Tata Pamong 0,98
1) Ketersediaan dokumen formal sistem tata
pamong untuk menyusun arah strategis sesuai
dengan konteks insitusi untuk menjamin
akuntabilitas, keberlanjutan dan transparansi,
serta memitigasi potensi risiko.
2) Ketersediaan bukti yang sahih terkait upaya
institusi melindungi integritas akademik dan
kualitas pendidikan tinggi.
3) Ketersediaan dokumen formal struktur
organisasi dan tata kerja institusi beserta tugas
dan fungsinya.
4) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek
baik perwujudan GUG (yang paling tidak
mencakup aspek kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan),
dan manajemen risiko.
5) Keberadaan dan keberfungsian lembaga/fungsi
penegakan kode etik untuk menjamin tata nilai
dan integritas.
5 b) Kepemimpinan 0,62
NO.
BAB/ KRITERIA/ ELEMEN / BUTIR PENILAIAN BOBOT
BUTIR
A Kondisi Eksternal
1 Konsistensi dengan hasil analisis SWOT
dan/atau analisis lain serta rencana 1,00
pengembangan ke depan.
B Profil Institusi
2 Keserbacakupan informasi dalam profil dan
konsistensi antara profil dengan data dan
1,00
informasi yang disampaikan pada masing-
masing kriteria.
C Kriteria
1 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
4 Indikator Kinerja Utama
3 Perguruan Tinggi memiliki rencana
pengembangan jangka panjang, menengah, dan
pendek yang memuat indikator kinerja dan 4,00
targetnya untuk mengukur ketercapaian tujuan
strategis yang telah ditetapkan.
2 Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama
4 Indikator Kinerja Utama
4 a) Sistem Tata Pamong 0,98
1) Ketersediaan dokumen formal sistem tata
pamong untuk menyusun arah strategis sesuai
dengan konteks insitusi untuk menjamin
akuntabilitas, keberlanjutan dan transparansi,
serta memitigasi potensi risiko.
2) Ketersediaan bukti yang sahih terkait upaya
institusi melindungi integritas akademik dan
kualitas pendidikan tinggi.
3) Ketersediaan dokumen formal struktur
organisasi dan tata kerja institusi beserta tugas
dan fungsinya.
4) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek
baik perwujudan GUG (yang paling tidak
mencakup aspek kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan),
dan manajemen risiko.
5) Keberadaan dan keberfungsian lembaga/fungsi
penegakan kode etik untuk menjamin tata nilai
dan integritas.
5 b) Kepemimpinan 0,62
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI AKADEMIK, PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) BADAN HUKUM (BH)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait upaya bukti yang sahih bukti yang sahih bukti yang sahih dokumen yang tidak memiliki dokumen
institusi melindungi (dokumen formal (dokumen formal (dokumen formal sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan
integritas akademik dan kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas
kualitas pendidikan guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas dan kualitas institusi.
tinggi. dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi. dan kualitas institusi.
dilaksanakan secara dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan konsisten.
efisien.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait praktik bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait memiliki bukti yang sahih
baik perwujudan Good praktik baik perwujudan praktik baik perwujudan praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan terkait praktik
University Governance GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG namun hanya penyelenggaraan GUG
(paling tidak mencakup kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, mencakup beberapa mencakup aspek:
aspek kredibilitas, akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung aspek GUG (kredibilitas, kredibilitas, transparansi,
transparansi, jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan transparansi, akuntabilitas, tanggung
akuntabilitas, tanggung manajemen risiko secara manajemen risiko secara manajemen risiko. akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan
jawab, dan keadilan), dan konsisten, efektif, dan konsisten. Perguruan Perguruan tinggi jawab, keadilan, dan manajemen risiko.
manajemen risiko. efisien. Perguruan tinggi tinggi mengumumkan mengumumkan manajemen risiko).
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan ringkasan laporan
mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada tahunan kepada
ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat. masyarakat.
tahunan kepada masyarakat.
masyarakat (PP No. 4
Tahun 2014 Pasal 33
ayat 3).
E. Keberadaan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
keberfungsian lembaga yang lembaga yang lembaga yang lembaga yang tidak memiliki lembaga/fungsi
lembaga/fungsi sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya yang melaksanakan
penegakan kode etik melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau penegakan kode etik
untuk menjamin tata nilai fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang tidak berjalan untuk menjamin tata nilai
dan integritas. dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dan integritas.
etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata
Skor = (A + (2 x B) + C + nilai dan integritas secara nilai dan integritas secara nilai dan integritas. nilai dan integritas.
(2 x D) + (2 x E)) / 8 konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek, serta belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara mempertimbangkan aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten, serta keunikan organisasi
2) pengorganisasian efisien, serta mempertimbangkan perguruan tinggi
(organizing ), mempertimbangkan keunikan organisasi berbadan hukum sesuai
3) penempatan personil keunikan organisasi perguruan tinggi statuta masing-masing.
(staffing ), perguruan tinggi berbadan hukum sesuai
4) pengarahan (leading ), berbadan hukum sesuai statuta masing-masing.
dan statuta masing-masing..
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Tidak ada audit eksternal
audit eksternal keuangan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan
di perguruan tinggi. Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik atau Audit
Wajar Tanpa Wajar Tanpa Wajar Dengan Tidak Wajar (Adverse eksternal dilakukan oleh
Tabel 1.a LKPT Pengecualian Pengecualian dengan Pengecualian (Qualified Opinion ). kantor Akuntan Publik
Audit Eksternal (Unqualified Opinion ). Paragraf Penjelasan Opinion ). dengan Tanpa Opini
Keuangan (Modified Unqualified (Disclaimer of Opinion ).
Opinion ).
10 Perolehan status Jika NSA < 3,50 ,
Jika NSA 3,50 ,
terakreditasi program
maka Skor = 4 . maka Skor = NSA + 0,5 .
studi oleh BAN-PT atau
Lembaga Akreditasi NSA = (4 x NUnggul + 3,5 x NA + 3 x NBaik_Sekali + 2,5 x NB + 2 x NBaik + 1,5 x NC) / (NUnggul + NA + NBaik_Sekali + NB + NBaik + NC + NK)
Mandiri (LAM). NUnggul = Jumlah program studi terakreditasi Unggul.
NBaik_Sekali = Jumlah program studi terakreditasi Baik Sekali.
Tabel 1.b LKPT NBaik = Jumlah program studi terakreditasi Baik.
Akreditasi Program Studi N = Jumlah program studi terakreditasi A.
A
NB = Jumlah program studi terakreditasi B.
NC = Jumlah program studi terakreditasi C.
NK = Jumlah program studi tidak terakreditasi/ kadaluarsa.
Catatan: program studi baru dengan status terakreditasi minimum tidak dimasukkan dalam perhitungan NSA.
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang belum dari 1.
kependidikan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan memenuhi tingkat
berdasarkan jenis kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kecukupan dan
pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk (pustakawan, laboran,
mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan teknisi, dll.)
tridharma, fungsi dan tridharma dan fungsi tridharma secara efektif.
pengembangan institusi institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika 30% < PDM < 45% , Jika PDM 45% ,
Jika PDM 30% ,
Prasarana dana yang bersumber
maka Skor = 4 . maka Skor = (24 - (40 x PDM)) / 3 . maka Skor = (40 - (40 x PDM)) / 11.
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana terlihat sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
dari ketersediaan, yang relevan dan yang relevan untuk untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana untuk
kemutakhiran, dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, pembelajaran, penelitian, mendukung
relevansi, mencakup: mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
fasilitas dan peralatan pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan yang berkebutuhan PkM dan memfasilitasi
untuk pembelajaran, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI. khusus sesuai SN-DIKTI. yang berkebutuhan
penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI khusus sesuai SN-DIKTI.
memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus.
38 C.6 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pendidikan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan memiliki kebijakan
C.6.4 pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
Indikator Kinerja Utama kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum.
C.6.4.a) mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
Kurikulum keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi
dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat)
perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi namun
pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu belum mencakup
pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengembangan ilmu
kebutuhan stakeholders . kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders . pengetahuan dan
yang komprehensif dan yang komprehensif. kebutuhan stakeholders .
mempertimbangkan
perubahan di masa
depan.
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
44 C.8 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Pengabdian kepada dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dan 2. memiliki dokumen
masyarakat Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM.
C.8.4 yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan
Indikator Kinerja Utama pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
C.8.4.a) jalan PkM, sumber daya, jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya
Pelaksanaan PkM sasaran program (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana
strategis dan indikator PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran
kinerja. program strategis dan program strategis dan program strategis dan
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta indikator kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi daya saing
saing internasional. nasional.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS > 2 ,
maka Skor3a = 4 . maka Skor = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3a = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor3b = 4 . maka Skor3b = 24 - (8 x MS) .
maka Skor3b = 0 .
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS > 7 ,
maka Skor4 = 4 .
Jika 4,5 < MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS < 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 < MS 5 ,
atau MS > 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
50 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
51 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
54 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
56 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,1 , b = 1 , c = 2
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
60 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
61 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
62 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI AKADEMIK, PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait upaya bukti yang sahih bukti yang sahih bukti yang sahih dokumen yang tidak memiliki dokumen
institusi melindungi (dokumen formal (dokumen formal (dokumen formal sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan
integritas akademik dan kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas
kualitas pendidikan guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas dan kualitas institusi.
tinggi. dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi. dan kualitas institusi.
dilaksanakan secara dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan konsisten.
efisien.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait praktik bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait memiliki bukti yang sahih
baik perwujudan Good praktik baik perwujudan praktik baik perwujudan praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan terkait praktik
University Governance GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG namun hanya penyelenggaraan GUG
(paling tidak mencakup kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, mencakup beberapa mencakup aspek:
aspek kredibilitas, akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung aspek GUG (kredibilitas, kredibilitas, transparansi,
transparansi, jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan transparansi, akuntabilitas, tanggung
akuntabilitas, tanggung manajemen risiko secara manajemen risiko secara manajemen risiko. akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan
jawab, dan keadilan), dan konsisten, efektif, dan konsisten. Perguruan Perguruan tinggi jawab, keadilan, dan manajemen risiko.
manajemen risiko. efisien. Perguruan tinggi tinggi mengumumkan mengumumkan manajemen risiko).
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan ringkasan laporan
mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada tahunan kepada
ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat. masyarakat.
tahunan kepada masyarakat.
masyarakat (PP No. 4
Tahun 2014 Pasal 33
ayat 3).
E. Keberadaan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
keberfungsian lembaga yang lembaga yang lembaga yang lembaga yang tidak memiliki lembaga/fungsi
lembaga/fungsi sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya yang melaksanakan
penegakan kode etik melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau penegakan kode etik
untuk menjamin tata nilai fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang tidak berjalan untuk menjamin tata nilai
dan integritas. dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dan integritas.
etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata
Skor = (A + (2 x B) + C + nilai dan integritas secara nilai dan integritas secara nilai dan integritas. nilai dan integritas.
(2 x D) + (2 x E)) / 8 konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Tidak ada audit eksternal
audit eksternal keuangan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan
di perguruan tinggi. Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik atau Audit
Wajar Tanpa Wajar Tanpa Wajar Dengan Tidak Wajar (Adverse eksternal dilakukan oleh
Tabel 1.a LKPT Pengecualian Pengecualian dengan Pengecualian (Qualified Opinion ). kantor Akuntan Publik
Audit Eksternal (Unqualified Opinion ). Paragraf Penjelasan Opinion ). dengan Tanpa Opini
Keuangan (Modified Unqualified (Disclaimer of Opinion ).
Opinion ).
10 Perolehan status Jika NSA < 3,50 ,
Jika NSA 3,50 ,
terakreditasi program
maka Skor = 4 . maka Skor = NSA + 0,5 .
studi oleh BAN-PT atau
Lembaga Akreditasi NSA = (4 x NUnggul + 3,5 x NA + 3 x NBaik_Sekali + 2,5 x NB + 2 x NBaik + 1,5 x NC) / (NUnggul + NA + NBaik_Sekali + NB + NBaik + NC + NK)
Mandiri (LAM). NUnggul = Jumlah program studi terakreditasi Unggul.
NBaik_Sekali = Jumlah program studi terakreditasi Baik Sekali.
Tabel 1.b LKPT NBaik = Jumlah program studi terakreditasi Baik.
Akreditasi Program Studi N = Jumlah program studi terakreditasi A.
A
NB = Jumlah program studi terakreditasi B.
NC = Jumlah program studi terakreditasi C.
NK = Jumlah program studi tidak terakreditasi/ kadaluarsa.
Catatan: program studi baru dengan status terakreditasi minimum tidak dimasukkan dalam perhitungan NSA.
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang belum dari 1.
kependidikan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan memenuhi tingkat
berdasarkan jenis kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kecukupan dan
pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk (pustakawan, laboran,
mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan teknisi, dll.)
tridharma, fungsi dan tridharma dan fungsi tridharma secara efektif.
pengembangan institusi institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika 40% < PDM < 55% , Jika PDM 55% ,
Jika PDM 40% ,
Prasarana dana yang bersumber
maka Skor = 4 . maka Skor = (28 - (40 x PDM)) / 3 . maka Skor = (40 - (40 x PDM)) / 9.
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana terlihat sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
dari ketersediaan, yang relevan dan yang relevan untuk untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana untuk
kemutakhiran, dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, pembelajaran, penelitian, mendukung
relevansi, mencakup: mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
fasilitas dan peralatan pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan yang berkebutuhan PkM dan memfasilitasi
untuk pembelajaran, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI. khusus sesuai SN-DIKTI. yang berkebutuhan
penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI khusus sesuai SN-DIKTI.
memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus.
38 C.6 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pendidikan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan memiliki kebijakan
C.6.4 pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
Indikator Kinerja Utama kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum.
C.6.4.a) mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
Kurikulum keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi
dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat)
perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi namun
pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu belum mencakup
pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengembangan ilmu
kebutuhan stakeholders . kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders . pengetahuan dan
yang komprehensif dan yang komprehensif. kebutuhan stakeholders .
mempertimbangkan
perubahan di masa
depan.
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
44 C.8 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Pengabdian kepada dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dan 2. memiliki dokumen
masyarakat Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM.
C.8.4 yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan
Indikator Kinerja Utama pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
C.8.4.a) jalan PkM, sumber daya, jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya
Pelaksanaan PkM sasaran program (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana
strategis dan indikator PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran
kinerja. program strategis dan program strategis dan program strategis dan
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta indikator kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi daya saing
saing internasional. nasional.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS > 2 ,
maka Skor3a = 4 . maka Skor = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3a = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor3b = 4 . maka Skor3b = 24 - (8 x MS) .
maka Skor3b = 0 .
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS > 7 ,
maka Skor4 = 4 .
Jika 4,5 < MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS < 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 < MS 5 ,
atau MS > 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
50 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
51 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
54 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
56 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,1 , b = 1 , c = 2
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
60 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
61 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
62 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI AKADEMIK, PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) SATUAN KERJA (SATKER)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait upaya bukti yang sahih bukti yang sahih bukti yang sahih dokumen yang tidak memiliki dokumen
institusi melindungi (dokumen formal (dokumen formal (dokumen formal sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan
integritas akademik dan kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas
kualitas pendidikan guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas dan kualitas institusi.
tinggi. dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi. dan kualitas institusi.
dilaksanakan secara dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan konsisten.
efisien.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait praktik bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait memiliki bukti yang sahih
baik perwujudan Good praktik baik perwujudan praktik baik perwujudan praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan terkait praktik
University Governance GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG namun hanya penyelenggaraan GUG
(paling tidak mencakup kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, mencakup beberapa mencakup aspek:
aspek kredibilitas, akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung aspek GUG (kredibilitas, kredibilitas, transparansi,
transparansi, jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan transparansi, akuntabilitas, tanggung
akuntabilitas, tanggung manajemen risiko secara manajemen risiko secara manajemen risiko. akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan
jawab, dan keadilan), dan konsisten, efektif, dan konsisten. Perguruan Perguruan tinggi jawab, keadilan, dan manajemen risiko.
manajemen risiko. efisien. Perguruan tinggi tinggi mengumumkan mengumumkan manajemen risiko).
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan ringkasan laporan
mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada tahunan kepada
ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat. masyarakat.
tahunan kepada masyarakat.
masyarakat (PP No. 4
Tahun 2014 Pasal 33
ayat 3).
E. Keberadaan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
keberfungsian lembaga yang lembaga yang lembaga yang lembaga yang tidak memiliki lembaga/fungsi
lembaga/fungsi sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya yang melaksanakan
penegakan kode etik melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau penegakan kode etik
untuk menjamin tata nilai fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang tidak berjalan untuk menjamin tata nilai
dan integritas. dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dan integritas.
etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata
Skor = (A + (2 x B) + C + nilai dan integritas secara nilai dan integritas secara nilai dan integritas. nilai dan integritas.
(2 x D) + (2 x E)) / 8 konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Seluruh temuan pada Sebagian besar temuan Sebagian temuan pada Seluruh temuan pada Tidak ada skor kurang
audit eksternal keuangan hasil pemeriksaan pada hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan dari 1.
di perguruan tinggi. inspektorat tahun inspektorat tahun inspektorat tahun inspektorat tahun
sebelumnya telah sebelumnya telah sebelumnya telah sebelumnya belum
Tabel 1.a LKPT ditindak lanjuti. ditindak lanjuti. ditindak lanjuti. ditindak lanjuti.
Audit Eksternal
Keuangan
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang belum dari 1.
kependidikan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan memenuhi tingkat
berdasarkan jenis kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kecukupan dan
pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk (pustakawan, laboran,
mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan teknisi, dll.)
tridharma, fungsi dan tridharma dan fungsi tridharma secara efektif.
pengembangan institusi institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika 50% < PDM < 65% , Jika PDM 65% ,
Jika PDM 50% ,
Prasarana dana yang bersumber
maka Skor = 4 . maka Skor = (32 - (40 x PDM)) / 3 . maka Skor = (40 - (40 x PDM)) / 7.
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana terlihat sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
dari ketersediaan, yang relevan dan yang relevan untuk untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana untuk
kemutakhiran, dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, pembelajaran, penelitian, mendukung
relevansi, mencakup: mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
fasilitas dan peralatan pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan yang berkebutuhan PkM dan memfasilitasi
untuk pembelajaran, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI. khusus sesuai SN-DIKTI. yang berkebutuhan
penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI khusus sesuai SN-DIKTI.
memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus.
38 C.6 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pendidikan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan memiliki kebijakan
C.6.4 pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
Indikator Kinerja Utama kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum.
C.6.4.a) mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
Kurikulum keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi
dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat)
perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi namun
pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu belum mencakup
pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengembangan ilmu
kebutuhan stakeholders . kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders . pengetahuan dan
yang komprehensif dan yang komprehensif. kebutuhan stakeholders .
mempertimbangkan
perubahan di masa
depan.
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
44 C.8 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Pengabdian kepada dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dan 2. memiliki dokumen
masyarakat Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM.
C.8.4 yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan
Indikator Kinerja Utama pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
C.8.4.a) jalan PkM, sumber daya, jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya
Pelaksanaan PkM sasaran program (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana
strategis dan indikator PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran
kinerja. program strategis dan program strategis dan program strategis dan
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta indikator kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi daya saing
saing internasional. nasional.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS > 2 ,
maka Skor3a = 4 . maka Skor = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3a = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor3b = 4 . maka Skor3b = 24 - (8 x MS) .
maka Skor3b = 0 .
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS > 7 ,
maka Skor4 = 4 .
Jika 4,5 < MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS < 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 < MS 5 ,
atau MS > 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
50 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
51 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
54 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
56 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,1 , b = 1 , c = 2
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
60 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
61 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
62 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI AKADEMIK, PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait upaya bukti yang sahih bukti yang sahih bukti yang sahih dokumen yang tidak memiliki dokumen
institusi melindungi (dokumen formal (dokumen formal (dokumen formal sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan
integritas akademik dan kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas
kualitas pendidikan guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas guna menjamin integritas dan kualitas institusi.
tinggi. dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi yang dan kualitas institusi. dan kualitas institusi.
dilaksanakan secara dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan konsisten.
efisien.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih terkait praktik bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait bukti yang sahih terkait memiliki bukti yang sahih
baik perwujudan Good praktik baik perwujudan praktik baik perwujudan praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan terkait praktik
University Governance GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG mencakup aspek: GUG namun hanya penyelenggaraan GUG
(paling tidak mencakup kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, kredibilitas, transparansi, mencakup beberapa mencakup aspek:
aspek kredibilitas, akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung aspek GUG (kredibilitas, kredibilitas, transparansi,
transparansi, jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan jawab, keadilan, dan transparansi, akuntabilitas, tanggung
akuntabilitas, tanggung manajemen risiko secara manajemen risiko secara manajemen risiko. akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan
jawab, dan keadilan), dan konsisten, efektif, dan konsisten. Perguruan Perguruan tinggi jawab, keadilan, dan manajemen risiko.
manajemen risiko. efisien. Perguruan tinggi tinggi mengumumkan mengumumkan manajemen risiko).
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan ringkasan laporan
mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada tahunan kepada
ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat. masyarakat.
tahunan kepada masyarakat.
masyarakat (PP No. 4
Tahun 2014 Pasal 33
ayat 3).
E. Keberadaan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
keberfungsian lembaga yang lembaga yang lembaga yang lembaga yang tidak memiliki lembaga/fungsi
lembaga/fungsi sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya yang melaksanakan
penegakan kode etik melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau penegakan kode etik
untuk menjamin tata nilai fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang berjalan fungsi yang tidak berjalan untuk menjamin tata nilai
dan integritas. dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dalam penegakan kode dan integritas.
etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata etik untuk menjamin tata
Skor = (A + (2 x B) + C + nilai dan integritas secara nilai dan integritas secara nilai dan integritas. nilai dan integritas.
(2 x D) + (2 x E)) / 8 konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Audit eksternal dilakukan Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara Tidak ada Skor kurang
audit eksternal keuangan terhadap Badan menyampaikan laporan menyampaikan laporan tidak menyampaikan dari 1.
di perguruan tinggi. Penyelenggara oleh keuangan perguruan keuangan perguruan laporan keuangan
kantor Akuntan Publik. tinggi ke pemangku tinggi ke pemangku perguruan tinggi ke pihak
Tabel 1.a LKPT kepentingan internal dan kepentingan internal. manapun.
Audit Eksternal eksternal.
Keuangan
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang memenuhi tendik yang belum dari 1.
kependidikan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan tingkat kecukupan dan memenuhi tingkat
berdasarkan jenis kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kecukupan dan
pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk teknisi, dll.) untuk (pustakawan, laboran,
mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan teknisi, dll.)
tridharma, fungsi dan tridharma dan fungsi tridharma secara efektif.
pengembangan institusi institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika PDM > 75% ,
Jika PDM 75% ,
Prasarana dana yang bersumber Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor = 4 . maka Skor = 10 - (8 x PDM) .
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana terlihat sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
dari ketersediaan, yang relevan dan yang relevan untuk untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana untuk
kemutakhiran, dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, pembelajaran, penelitian, mendukung
relevansi, mencakup: mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
fasilitas dan peralatan pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan yang berkebutuhan PkM dan memfasilitasi
untuk pembelajaran, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI. khusus sesuai SN-DIKTI. yang berkebutuhan
penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI khusus sesuai SN-DIKTI.
memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus.
38 C.6 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pendidikan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan memiliki kebijakan
C.6.4 pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
Indikator Kinerja Utama kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum.
C.6.4.a) mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
Kurikulum keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi keterkaitan dengan visi
dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat) dan misi (mandat)
perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi namun
pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu pengembangan ilmu belum mencakup
pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengembangan ilmu
kebutuhan stakeholders . kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders kebutuhan stakeholders . pengetahuan dan
yang komprehensif dan yang komprehensif. kebutuhan stakeholders .
mempertimbangkan
perubahan di masa
depan.
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
44 C.8 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Pengabdian kepada dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dan 2. memiliki dokumen
masyarakat Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM Rencana Strategis PkM.
C.8.4 yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan
Indikator Kinerja Utama pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
C.8.4.a) jalan PkM, sumber daya, jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya
Pelaksanaan PkM sasaran program (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana
strategis dan indikator PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran
kinerja. program strategis dan program strategis dan program strategis dan
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta indikator kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi daya saing
saing internasional. nasional.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS > 2 ,
maka Skor3a = 4 . maka Skor = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3a = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor3b = 4 . maka Skor3b = 24 - (8 x MS) .
maka Skor3b = 0 .
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS > 7 ,
maka Skor4 = 4 .
Jika 4,5 < MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS < 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 < MS 5 ,
atau MS > 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
50 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
51 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
54 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
56 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,1 , b = 1 , c = 2
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
60 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
61 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
62 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI VOKASI, PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
C. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur memiliki dokumen formal
organisasi dan tata kerja organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi dan tata kerja struktur organisasi dan
institusi beserta tugas industrial advisory board industrial advisory board industrial advisory board institusi namun tidak tata kerja institusi.
dan fungsinya yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan dilengkapi tugas dan
kebutuhan program yang kebutuhan program yang kebutuhan program yang fungsi guna menjamin
diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan terlaksananya fungsi
tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang perguruan tinggi.
dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan
fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin
terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi
perguruan tinggi secara perguruan tinggi secara perguruan tinggi.
konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Audit eksternal dilakukan Tidak ada audit eksternal
audit eksternal keuangan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan oleh Kantor Akuntan
di perguruan tinggi. Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik dengan Opini Publik atau Audit
Wajar Tanpa Wajar Tanpa Wajar Dengan Tidak Wajar (Adverse eksternal dilakukan oleh
Tabel 1.a LKPT Pengecualian Pengecualian dengan Pengecualian (Qualified Opinion ). kantor Akuntan Publik
Audit Eksternal (Unqualified Opinion ). Paragraf Penjelasan Opinion ). dengan Tanpa Opini
Keuangan (Modified Unqualified (Disclaimer of Opinion ).
Opinion ).
10 Perolehan status Jika NSA < 3,50 ,
Jika NSA 3,50 ,
terakreditasi program
maka Skor = 4 . maka Skor = NSA + 0,5 .
studi oleh BAN-PT atau
Lembaga Akreditasi NSA = (4 x NUnggul + 3,5 x NA + 3 x NBaik_Sekali + 2,5 x NB + 2 x NBaik + 1,5 x NC) / (NUnggul + NA + NBaik_Sekali + NB + NBaik + NC + NK)
Mandiri (LAM). NUnggul = Jumlah program studi terakreditasi Unggul.
NBaik_Sekali = Jumlah program studi terakreditasi Baik Sekali.
Tabel 1.b LKPT NBaik = Jumlah program studi terakreditasi Baik.
Akreditasi Program Studi N = Jumlah program studi terakreditasi A.
A
NB = Jumlah program studi terakreditasi B.
NC = Jumlah program studi terakreditasi C.
NK = Jumlah program studi tidak terakreditasi/ kadaluarsa.
Catatan: program studi baru dengan status terakreditasi minimum tidak dimasukkan dalam perhitungan NSA.
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
25 Rasio jumlah mahasiswa Jika RMDT < 12 ,
terhadap jumlah dosen
Jika 12 ≤ RMDT 24 , maka Skor = RMDT / 3 .
tetap.
maka Skor = 4 . Jika 24 < RMDT < 40 , Jika RMDT ≥ 40 ,
Tabel 3.b LKPT maka Skor = 10 - (RMDT / 4) . maka Skor = 0 .
Beban Kerja Dosen
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan dari 1.
kependidikan yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang belum memenuhi
berdasarkan jenis kecukupan dan kecukupan dan kecukupan dan tingkat kecukupan dan
pekerjaannya kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran,
teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.)
untuk mendukung untuk mendukung untuk mendukung
pelaksanaan tridharma, pelaksanaan tridharma pelaksanaan tridharma
fungsi dan dan fungsi institusi secara efektif.
pengembangan institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika 40% < PDM < 55% , Jika PDM 55% ,
Jika PDM 40% ,
Prasarana dana yang bersumber
maka Skor = 4 . maka Skor = (28 - (40 x PDM)) / 3 . maka Skor = (40 - (40 x PDM)) / 9.
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
terlihat dari ketersediaan, yang: yang: untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana
kemutakhiran, dan 1) relevan dan mutakhir 1) relevan untuk pembelajaran pembelajaran, penelitian, untuk mendukung
relevansi yang untuk mendukung mendukung (ketersediaan alat pada PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
mendukung pembelajaran pembelajaran saat praktik yang berkebutuhan dan PkM dan
pembelajaran, penelitian, (ketersediaan alat pada (ketersediaan alat pada memungkinkan khusus sesuai SN-DIKTI. memfasilitasi yang
dan PkM, sekaligus untuk saat praktik mencukupi saat praktik mencukupi mahasiswa berkebutuhan khusus
kegiatan pengembangan sehingga memungkinkan sehingga mahasiswa menggunakannya secara sesuai SN-DIKTI.
dan pelayanan termasuk seorang mahasiswa menggunakannya secara langsung), penelitian,
teaching factory (factory mempraktikkannya langsung), penelitian, PkM, dan memfasilitasi
for teaching ) atau secara langsung), PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan
teaching industry penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI.
(attachment ke industri). memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus 2) mendukung tridharma
sesuai SN-DIKTI. melalui start up/inkubator
2) mendukung tridharma teaching factory (factory
melalui keberadaan for teaching) atau
teaching factory (factory teaching industry
for teaching) atau (attachment ke industri).
teaching industry
(attachment ke industri).
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
41 C.6.4.c) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Integrasi Penelitian dan dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal memiliki dokumen formal
PkM dalam Pembelajaran kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman
untuk mengintegrasikan yang komprehensif dan yang komprehensif untuk untuk mengintegrasikan yang belum lengkap untuk mengintegrasikan
kegiatan penelitian dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
PkM ke dalam mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke dalam kegiatan penelitian atau PkM ke dalam
pembelajaran. kegiatan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. PkM ke dalam pembelajaran.
PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman yang belum memiliki pedoman
pelaksanaan, evaluasi, evaluasi, pengendalian, evaluasi, pengendalian, evaluasi dan lengkap tentang pelaksanaan, evaluasi
pengendalian, dan dan peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas pengendalian secara pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian secara
peningkatan kualitas secara berkelanjutan secara terintegrasi terintegrasi kegiatan dan pengendalian secara terintegrasi kegiatan
secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan kegiatan penelitian dan penelitian dan PkM ke terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke
integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke PkM ke dalam dalam pembelajaran. penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran. dalam pembelajaran.
dalam pembelajaran.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang dokumen tentang analisis memiliki dokumen
langkah-langkah strategis analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan dan perencanaan analisis dan perencanaan
yang dilakukan untuk strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan
meningkatkan suasana suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan
akademik. implementasinya secara implementasinya secara implementasinya. implementasinya namun implementasinya.
efektif dan konsisten. efektif. tidak sahih.
Skor = (A + (2 x B) + (2 x
C)) / 5
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
pedoman PkM dan bukti pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM namun memiliki pedoman PkM.
sosialisasinya. disosialisasikan, mudah disosialisasikan, mudah disosialisasikan dan belum disosialisasikan.
diakses, sesuai dengan diakses, serta dipahami mudah diakses oleh
rencana strategis PkM, oleh pemangku pemangku kepentingan.
serta dipahami oleh kepentingan.
pemangku kepentingan.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a.1) LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
51 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
52 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
55 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
Tabel 5.e.1) LKPT Jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban paling sedikit:
Kepuasan Pengguna - 10% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang.
Lulusan - 20% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban memenuhi ketentuan diatas, maka Skor akhir = Skor.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban tidak memenuhi ketentuan diatas, maka berlaku perhitungan
Skor akhir sebagai berikut:
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 10%) x Skor.
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 20%) x Skor.
57 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,05 , b = 0,5 , c = 1
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
61 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
62 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
63 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI VOKASI, PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) SATUAN KERJA (SATKER)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
C. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur memiliki dokumen formal
organisasi dan tata kerja organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi dan tata kerja struktur organisasi dan
institusi beserta tugas industrial advisory board industrial advisory board industrial advisory board institusi namun tidak tata kerja institusi.
dan fungsinya yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan dilengkapi tugas dan
kebutuhan program yang kebutuhan program yang kebutuhan program yang fungsi guna menjamin
diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan terlaksananya fungsi
tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang perguruan tinggi.
dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan
fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin
terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi
perguruan tinggi secara perguruan tinggi secara perguruan tinggi.
konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Seluruh temuan pada Sebagian besar temuan Sebagian temuan pada Seluruh temuan pada Tidak ada skor kurang
audit eksternal keuangan hasil pemeriksaan pada hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan dari 1.
di perguruan tinggi. inspektorat tahun inspektorat tahun inspektorat tahun inspektorat tahun
sebelumnya telah sebelumnya telah sebelumnya telah sebelumnya belum
Tabel 1.a LKPT ditindak lanjuti. ditindak lanjuti. ditindak lanjuti. ditindak lanjuti.
Audit Eksternal
Keuangan
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
25 Rasio jumlah mahasiswa Jika RMDT < 12 ,
terhadap jumlah dosen
Jika 12 ≤ RMDT 24 , maka Skor = RMDT / 3 .
tetap.
maka Skor = 4 . Jika 24 < RMDT < 40 , Jika RMDT ≥ 40 ,
Tabel 3.b LKPT maka Skor = 10 - (RMDT / 4) . maka Skor = 0 .
Beban Kerja Dosen
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan dari 1.
kependidikan yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang belum memenuhi
berdasarkan jenis kecukupan dan kecukupan dan kecukupan dan tingkat kecukupan dan
pekerjaannya kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran,
teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.)
untuk mendukung untuk mendukung untuk mendukung
pelaksanaan tridharma, pelaksanaan tridharma pelaksanaan tridharma
fungsi dan dan fungsi institusi secara efektif.
pengembangan institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika 50% < PDM < 65% , Jika PDM 65% ,
Jika PDM 50% ,
Prasarana dana yang bersumber
maka Skor = 4 . maka Skor = (32 - (40 x PDM)) / 3 . maka Skor = (40 - (40 x PDM)) / 7.
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
terlihat dari ketersediaan, yang: yang: untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana
kemutakhiran, dan 1) relevan dan mutakhir 1) relevan untuk pembelajaran pembelajaran, penelitian, untuk mendukung
relevansi yang untuk mendukung mendukung (ketersediaan alat pada PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
mendukung pembelajaran pembelajaran saat praktik yang berkebutuhan dan PkM dan
pembelajaran, penelitian, (ketersediaan alat pada (ketersediaan alat pada memungkinkan khusus sesuai SN-DIKTI. memfasilitasi yang
dan PkM, sekaligus untuk saat praktik mencukupi saat praktik mencukupi mahasiswa berkebutuhan khusus
kegiatan pengembangan sehingga memungkinkan sehingga mahasiswa menggunakannya secara sesuai SN-DIKTI.
dan pelayanan termasuk seorang mahasiswa menggunakannya secara langsung), penelitian,
teaching factory (factory mempraktikkannya langsung), penelitian, PkM, dan memfasilitasi
for teaching ) atau secara langsung), PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan
teaching industry penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI.
(attachment ke industri). memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus 2) mendukung tridharma
sesuai SN-DIKTI. melalui start up/inkubator
2) mendukung tridharma teaching factory (factory
melalui keberadaan for teaching) atau
teaching factory (factory teaching industry
for teaching) atau (attachment ke industri).
teaching industry
(attachment ke industri).
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
41 C.6.4.c) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Integrasi Penelitian dan dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal memiliki dokumen formal
PkM dalam Pembelajaran kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman
untuk mengintegrasikan yang komprehensif dan yang komprehensif untuk untuk mengintegrasikan yang belum lengkap untuk mengintegrasikan
kegiatan penelitian dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
PkM ke dalam mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke dalam kegiatan penelitian atau PkM ke dalam
pembelajaran. kegiatan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. PkM ke dalam pembelajaran.
PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman yang belum memiliki pedoman
pelaksanaan, evaluasi, evaluasi, pengendalian, evaluasi, pengendalian, evaluasi dan lengkap tentang pelaksanaan, evaluasi
pengendalian, dan dan peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas pengendalian secara pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian secara
peningkatan kualitas secara berkelanjutan secara terintegrasi terintegrasi kegiatan dan pengendalian secara terintegrasi kegiatan
secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan kegiatan penelitian dan penelitian dan PkM ke terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke
integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke PkM ke dalam dalam pembelajaran. penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran. dalam pembelajaran.
dalam pembelajaran.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang dokumen tentang analisis memiliki dokumen
langkah-langkah strategis analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan dan perencanaan analisis dan perencanaan
yang dilakukan untuk strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan
meningkatkan suasana suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan
akademik. implementasinya secara implementasinya secara implementasinya. implementasinya namun implementasinya.
efektif dan konsisten. efektif. tidak sahih.
Skor = (A + (2 x B) + (2 x
C)) / 5
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
pedoman PkM dan bukti pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM namun memiliki pedoman PkM.
sosialisasinya. disosialisasikan, mudah disosialisasikan, mudah disosialisasikan dan belum disosialisasikan.
diakses, sesuai dengan diakses, serta dipahami mudah diakses oleh
rencana strategis PkM, oleh pemangku pemangku kepentingan.
serta dipahami oleh kepentingan.
pemangku kepentingan.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a.1) LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS > 7 ,
maka Skor4 = 4 .
Jika 4,5 < MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS < 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 < MS 5 ,
atau MS > 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
51 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
52 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
55 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
Tabel 5.e.1) LKPT Jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban paling sedikit:
Kepuasan Pengguna - 10% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang.
Lulusan - 20% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban memenuhi ketentuan diatas, maka Skor akhir = Skor.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban tidak memenuhi ketentuan diatas, maka berlaku perhitungan
Skor akhir sebagai berikut:
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 10%) x Skor.
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 20%) x Skor.
57 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,05 , b = 0,5 , c = 1
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
61 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
62 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
63 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI VOKASI, PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS)
Skor
No Bab/Kriteria/Elemen Indikator
4 3 2 1 0
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi mampu: Perguruan tinggi: Perguruan tinggi tidak
analisis SWOT dan/atau 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mengidentifikasi 1) mampu melakukan analisis
analisis lain serta kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang kondisi lingkungan yang mengidentifikasi kondisi terhadap kondisi
rencana pengembangan relevan, komprehensif, relevan dan relevan, lingkungan yang relevan, lingkungan.
ke depan. dan strategis, komprehensif, 2) menetapkan posisi 2) belum mampu
2) menetapkan posisi 2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif menetapkan posisi
perguruan tinggi relatif perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya, perguruan tinggi relatif
terhadap lingkungannya, terhadap lingkungannya, 3) menggunakan hasil terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil 3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi 3) belum menggunakan
identifikasi dan posisi identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk hasil identifikasi dan
yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk melakukan analisis posisi yang ditetapkan
melakukan analisis melakukan analisis SWOT/analisis lain yang untuk melakukan analisis
SWOT/analisis lain yang SWOT/analisis lain yang relevan, dan SWOT/analisis lain yang
relevan, dan relevan, dan 4) menghasilkan program relevan, dan
4) menghasilkan program 4) menghasilkan program pengembangan yang 4) menghasilkan program
pengembangan yang pengembangan yang konsisten dengan hasil pengembangan yang
konsisten dengan hasil konsisten dengan hasil analisis SWOT/analisis tidak konsisten dengan
analisis SWOT/analisis analisis SWOT/analisis lain yang digunakan. hasil analisis
lain yang digunakan. lain yang digunakan. SWOT/analisis lain yang
digunakan.
2 B Profil Institusi Keserbacakupan Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi Deskripsi profil institusi
informasi dalam profil menunjukkan menunjukkan menunjukkan kurang menunjukkan tidak menunjukkan
dan konsistensi antara keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan
profil dengan data dan informasi yang informasi yang informasi dan konsisten informasi dan kurang informasi dan tidak
informasi yang disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan konsisten dengan data konsisten dengan data
disampaikan pada ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang dan informasi yang dan informasi yang
masing-masing kriteria. konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada disampaikan pada disampaikan pada
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
disampaikan pada disampaikan pada
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria.
4 C.2 A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
Tata Pamong, Tata Kelola dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem dokumen formal sistem memiliki dokumen formal
dan Kerjasama tata pamong sesuai tata pamong yang tata pamong yang tata pamong yang tata pamong tetapi belum sistem tata pamong.
C.2.4 konteks institusi untuk dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam
Indikator Kinerja Utama menjamin akuntabilitas, berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan
C.2.4.a) keberlanjutan dan peraturan yang peraturan yang peraturan sesuai konteks peraturan.
Sistem Tata Pamong transparansi, serta digunakan secara digunakan secara institusi serta menjamin
mitigasi potensi risiko. konsisten, efektif, dan konsisten sesuai konteks akuntabilitas,
efisien sesuai konteks institusi serta menjamin keberlanjutan,
institusi serta menjamin akuntabilitas, transparansi, dan mitigasi
akuntabilitas, keberlanjutan, potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
potensi risiko.
C. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur dokumen formal struktur memiliki dokumen formal
organisasi dan tata kerja organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi dan tata kerja struktur organisasi dan
institusi beserta tugas industrial advisory board industrial advisory board industrial advisory board institusi namun tidak tata kerja institusi.
dan fungsinya yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan dilengkapi tugas dan
kebutuhan program yang kebutuhan program yang kebutuhan program yang fungsi guna menjamin
diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan terlaksananya fungsi
tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang perguruan tinggi.
dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan
fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin
terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi
perguruan tinggi secara perguruan tinggi secara perguruan tinggi.
konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pengelolaan formal keberfungsian bukti formal bukti formal bukti formal bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional dan operasional
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi namun perguruan tinggi.
aspek sebagai berikut: mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek yang mencakup 5 aspek. belum mencakup semua
1) perencanaan dilaksanakan secara dilaksanakan secara aspek.
(planning ), konsisten, efektif, dan konsisten.
2) pengorganisasian efisien.
(organizing ),
3) penempatan personil
(staffing ),
4) pengarahan (leading ),
dan
5) pengawasan
(controlling ).
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
Skor = (A + (2 x B)) / 3
8 A. Perolehan sertifikasi/
Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
akreditasi eksternal oleh Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
lembaga internasional
atau internasional NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
bereputasi. NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas yang diberikan oleh lembaga internasional
bereputasi.
Tabel 1.a LKPT NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga
Sertifikasi/Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang diberikan oleh lembaga internasional/nasional
bereputasi.
Skor = (Skor_A +
Skor_B) / 2
9 Pelaksanaan dan hasil Audit eksternal dilakukan Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara Tidak ada Skor kurang
audit eksternal keuangan terhadap Badan menyampaikan laporan menyampaikan laporan tidak menyampaikan dari 1.
di perguruan tinggi. Penyelenggara oleh keuangan perguruan keuangan perguruan laporan keuangan
kantor Akuntan Publik. tinggi ke pemangku tinggi ke pemangku perguruan tinggi ke pihak
Tabel 1.a LKPT kepentingan internal dan kepentingan internal. manapun.
Audit Eksternal eksternal.
Keuangan
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan dokumen perencanaan memiliki dokumen
pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring perencanaan
dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna dan kemitraan yang tidak pengembangan jejaring
ditetapkan untuk sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan mendukung pencapaian dan kemitraan.
mencapai visi, misi dan mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. visi, misi, dan tujuan
tujuan strategis institusi. tujuan strategis institusi. strategis institusi. strategis institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra jejaring dan mitra memiliki jejaring dan
relevansi, dan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama yang relevan kerjasama namun tidak mitra kerjasama.
kebermanfaatan dengan VMTS dan dengan VMTS dan dan bermanfaat bagi relevan.
kerjasama. bermanfaat bagi bermanfaat bagi institusi.
pengembangan pengembangan
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian Kinerja dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi laporan pencapaian memiliki laporan
ketidakberhasilan yang memenuhi 2 aspek, yang memenuhi 2 aspek yang memenuhi 2 aspek. kinerja namun belum pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang dilaksanakan setiap dan dilaksanakan setiap dianalisis dan dievaluasi.
telah ditetapkan institusi tahun dan hasilnya tahun.
pada tiap kriteria yang dipublikasikan kepada
memenuhi 2 aspek para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja harus
diukur dengan metoda
yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta
dievaluasi, dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja
mencakup identifikasi
akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan
dan faktor penghambat
ketercapaian standard,
dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan institusi.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara 0 Perguruan tinggi tidak
Layanan Kemahasiswaan layanan kemahasiswaan. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika 5 RDPS < 10 , Jika RDPS < 5 ,
Jika RDPS 10 ,
Sumber Daya Manusia yang memenuhi
maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
C.4.4 persyaratan dosen
24 Persentase jumlah dosen Jika 10% <PDTT 40% , Jika PDTT > 40% ,
Jika PDTT 10% ,
tidak tetap terhadap
maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tidak tetap). NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.4) LKPT
Dosen Tidak Tetap
25 Rasio jumlah mahasiswa Jika RMDT < 12 ,
terhadap jumlah dosen
Jika 12 ≤ RMDT 24 , maka Skor = RMDT / 3 .
tetap.
maka Skor = 4 . Jika 24 < RMDT < 40 , Jika RMDT ≥ 40 ,
Tabel 3.b LKPT maka Skor = 10 - (RMDT / 4) . maka Skor = 0 .
Beban Kerja Dosen
29 C.4.4.c) Kecukupan dan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Tidak ada Skor kurang
Tenaga Kependidikan kualifikasi tenaga tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan tenaga kependidikan dari 1.
kependidikan yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang memenuhi tingkat yang belum memenuhi
berdasarkan jenis kecukupan dan kecukupan dan kecukupan dan tingkat kecukupan dan
pekerjaannya kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan kualifikasi berdasarkan
(pustakawan, laboran, jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya jenis pekerjaannya
teknisi, dll.). (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran, (pustakawan, laboran,
teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.) teknisi, instruktur, dll.)
untuk mendukung untuk mendukung untuk mendukung
pelaksanaan tridharma, pelaksanaan tridharma pelaksanaan tridharma
fungsi dan dan fungsi institusi secara efektif.
pengembangan institusi secara efektif.
secara efektif.
30 C.5 Keuangan, Sarana dan Persentase perolehan Jika PDM > 75% ,
Jika PDM 75% ,
Prasarana dana yang bersumber Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor = 4 . maka Skor = 10 - (8 x PDM) .
C.5.4 dari mahasiswa terhadap
Indikator Kinerja Utama total perolehan dana PDM = (DM / DT) x 100%
C.5.4.a) perguruan tinggi. DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir.
Keuangan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 4.a LKPT
Perolehan Dana
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Sarana dan Prasarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana memiliki sarana dan
terlihat dari ketersediaan, yang: yang: untuk mendukung yang kurang mendukung prasarana
kemutakhiran, dan 1) relevan dan mutakhir 1) relevan untuk pembelajaran pembelajaran, penelitian, untuk mendukung
relevansi yang untuk mendukung mendukung (ketersediaan alat pada PkM, dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian,
mendukung pembelajaran pembelajaran saat praktik yang berkebutuhan dan PkM dan
pembelajaran, penelitian, (ketersediaan alat pada (ketersediaan alat pada memungkinkan khusus sesuai SN-DIKTI. memfasilitasi yang
dan PkM, sekaligus untuk saat praktik mencukupi saat praktik mencukupi mahasiswa berkebutuhan khusus
kegiatan pengembangan sehingga memungkinkan sehingga mahasiswa menggunakannya secara sesuai SN-DIKTI.
dan pelayanan termasuk seorang mahasiswa menggunakannya secara langsung), penelitian,
teaching factory (factory mempraktikkannya langsung), penelitian, PkM, dan memfasilitasi
for teaching ) atau secara langsung), PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan
teaching industry penelitian, PkM, dan yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI.
(attachment ke industri). memfasilitasi yang khusus sesuai SN-DIKTI.
berkebutuhan khusus 2) mendukung tridharma
sesuai SN-DIKTI. melalui start up/inkubator
2) mendukung tridharma teaching factory (factory
melalui keberadaan for teaching) atau
teaching factory (factory teaching industry
for teaching) atau (attachment ke industri).
teaching industry
(attachment ke industri).
39 C.6.4.b) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Pembelajaran pedoman tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penerapan sistem komprehensif dan rinci komprehensif tentang penerapan sistem lengkap tentang tentang penerapan
penugasan dosen tentang penerapan penerapan sistem penugasan dosen penerapan sistem sistem penugasan dosen.
berdasarkan kebutuhan, sistem penugasan dosen penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, penugasan dosen.
kualifikasi, keahlian dan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman. kualifikasi, keahlian dan kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi belum
yang sahih tentang pedoman yang pedoman yang pedoman tentang pedoman yang belum memiliki pedoman
penetapan strategi, komprehensif dan rinci komprehensif tentang penetapan strategi, lengkap tentang tentang penetapan
metode dan media tentang penetapan penetapan strategi, metode dan media penetapan strategi, strategi, metode dan
pembelajaran serta strategi, metode dan metode dan media pembelajaran, serta metode dan media media pembelajaran,
penilaian pembelajaran. media pembelajaran, pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. pembelajaran, serta serta penilaian
serta penilaian penilaian pembelajaran. penilaian pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
41 C.6.4.c) A. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
Integrasi Penelitian dan dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal dokumen formal memiliki dokumen formal
PkM dalam Pembelajaran kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman kebijakan dan pedoman
untuk mengintegrasikan yang komprehensif dan yang komprehensif untuk untuk mengintegrasikan yang belum lengkap untuk mengintegrasikan
kegiatan penelitian dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
PkM ke dalam mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke dalam kegiatan penelitian atau PkM ke dalam
pembelajaran. kegiatan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. PkM ke dalam pembelajaran.
PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman pelaksanaan, pedoman yang belum memiliki pedoman
pelaksanaan, evaluasi, evaluasi, pengendalian, evaluasi, pengendalian, evaluasi dan lengkap tentang pelaksanaan, evaluasi
pengendalian, dan dan peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas pengendalian secara pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian secara
peningkatan kualitas secara berkelanjutan secara terintegrasi terintegrasi kegiatan dan pengendalian secara terintegrasi kegiatan
secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan kegiatan penelitian dan penelitian dan PkM ke terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke
integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke PkM ke dalam dalam pembelajaran. penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran. pembelajaran. dalam pembelajaran.
dalam pembelajaran.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang dokumen tentang analisis memiliki dokumen
langkah-langkah strategis analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan analisis dan perencanaan dan perencanaan analisis dan perencanaan
yang dilakukan untuk strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan strategis pengembangan
meningkatkan suasana suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan
akademik. implementasinya secara implementasinya secara implementasinya. implementasinya namun implementasinya.
efektif dan konsisten. efektif. tidak sahih.
Skor = (A + (2 x B) + (2 x
C)) / 5
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan dokumen laporan memiliki dokumen
penelitian kepada kegiatan penelitian, yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang kegiatan penelitian yang laporan kegiatan
pimpinan perguruan memenuhi 5 aspek, yang memenuhi 3 dari 5 dibuat oleh pengelola dibuat oleh pengelola penelitian.
tinggi dan mitra/pemberi dibuat oleh pengelola aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
dana, memenuhi aspek- penelitian dilaporkan pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
aspek berikut: kepada pimpinan kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau mitra/pemberi
1) komprehensif, perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana dana terkait.
2) rinci, mitra/pemberi dana. mitra/pemberi dana terkait.
3) relevan, terkait.
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
B. Ketersediaan Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
pedoman PkM dan bukti pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM yang pedoman PkM namun memiliki pedoman PkM.
sosialisasinya. disosialisasikan, mudah disosialisasikan, mudah disosialisasikan dan belum disosialisasikan.
diakses, sesuai dengan diakses, serta dipahami mudah diakses oleh
rencana strategis PkM, oleh pemangku pemangku kepentingan.
serta dipahami oleh kepentingan.
pemangku kepentingan.
C. Bukti yang sahih Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak
tentang pelaksanaan bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang bukti yang sahih tentang memiliki bukti yang sahih
proses PkM mencakup 6 pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM pelaksanaan proses PkM tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek yang mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap. proses PkM.
1) tatacara penilaian dan serta melakukan review serta melakukan review
review, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
2) legalitas proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
pengangkatan reviewer, sampai 6) secara berkala sampai 6) secara
3) hasil penilaian usul dan ditindaklanjuti. berkala.
PkM,
4) legalitas penugasan
pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi memiliki Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
Kelompok Pelaksana PkM pelaksana PkM. kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM kelompok pelaksana PkM mempunyai bukti legal mempunyai kelompok
yang fungsional yang yang fungsional yang yang fungsional yang formal keberadaan pelaksana PkM.
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan kelompok pelaksana
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal formal PkM.
formal keberadaan formal keberadaan keberadaan kelompok
kelompok pelaksana kelompok pelaksana pelaksana PkM.
PkM, PkM, dan
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya saing
nasional.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan Capaian dalam 3 tahun terakhir.
Tridharma Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK < 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
C.9.4 Tabel 5.a.1) LKPT maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Indikator Kinerja Utama Capaian Pembelajaran Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
C.9.4.a)
Jika MS < 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 < MS 3 ,
atau MS > 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
51 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi < 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk setiap
maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 7
52 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% < PPsi < 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap
maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 5.c.2) LKPT PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = S(Skori x NPi) / SNPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 7
55 Tingkat kepuasan
pengguna lulusan dinilai Skor = S TKi / 7
terhadap aspek:
Tabel 5.e.1) LKPT Jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban paling sedikit:
Kepuasan Pengguna - 10% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang.
Lulusan - 20% untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban memenuhi ketentuan diatas, maka Skor akhir = Skor.
Jika jumlah tanggapan pengguna lulusan yang memberikan jawaban tidak memenuhi ketentuan diatas, maka berlaku perhitungan
Skor akhir sebagai berikut:
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun paling sedikit 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 10%) x Skor.
- untuk perguruan tinggi dengan jumlah lulusan tiap tahun kurang dari 5000 orang, maka Skor akhir = (PJ / 20%) x Skor.
57 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal Jika RI < a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
Penelitian dalam 3 tahun terakhir.
maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
Jika RI a ,
Tabel 5.f LKPT Jika 0 < RI < a dan 0 < RN < b ,
maka Skor = 4 . Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL < c ,
Publikasi Ilmiah maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
RL = NA1 / NDT , RN = (NA2 + NA3) / NDT , RI = NA4 / NDT Faktor: a = 0,05 , b = 0,5 , c = 1
NA1 = Jumlah publikasi di jurnal tidak terakreditasi.
NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
61 D Analisis dan Penetapan Keserbacakupan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan (kelengkapan, keluasan, melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis
D.1 dan kedalaman), capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja yang: capaian kinerja.
ketepatan, ketajaman,
62 D.2 Ketepatan analisis Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Analisis SWOT atau SWOT atau analisis yang melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis melakukan analisis untuk
Analisis Lain yang relevan didalam SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain SWOT atau analisis lain mengembangkan strategi
Relevan mengembangkan strategi yang relevan, serta yang relevan, serta yang relevan, serta yang memenuhi aspek- institusi.
institusi. memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi 1) melakukan identifikasi
kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor kekuatan atau faktor
pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat, atau faktor penghambat,
peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman peluang dan ancaman
yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi yang dihadapi institusi,
dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dilakukan secara tepat, dan
dan
4) menghasilkan program-
program pengembangan
alternatif yang tepat.
63 D.3 Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Program Pengembangan menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas menetapkan prioritas
program pengembangan. program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan program pengembangan.
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil namun belum
analisis SWOT atau analisis SWOT atau analisis SWOT atau mempertimbangan
analisis lainnya yang analisis lainnya yang analisis lainnya yang secara komprehensif:
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
secara komprehensif: secara komprehensif: secara komprehensif:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelesaikan
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0). Instrumen ini disusun guna
memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini, dan sekaligus sebagai upaya untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan dan menyesuaikan dengan praktek baik penjaminan
mutu eksternal yang umum berlaku. Tujuan utama pengembangan IAPT 3.0 adalah
sebagai upaya membangun budaya mutu di Perguruan Tinggi.
Pedoman asesmen lapangan ini merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
IAPT 3.0, dan berisi latar belakang, tujuan, prinsip dasar, kriteria dan fokus penilaian, panel
asesor, tahapan asesmen lapangan, laporan, rekomendasi, dan kode etik asesor.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan panel asesor dan perguruan tinggi dalam
pelaksanaan asesmen lapangan.
Tahap evaluasi data dan informasi merupakan proses penilaian terhadap permohonan
yang diajukan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi kepada BAN-PT. Evaluasi kecukupan atas
data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Pasal 45
Permenristekdikti No 32 Tahun 2016 dilakukan oleh asesor. Dalam evaluasi tersebut,
asesor BAN-PT menggunakan data dan informasi pada PDDikti dan dokumen lain yang
diajukan oleh perguruan tinggi. Dalam hal kondisi tertentu BAN-PT dapat melakukan
asesmen lapangan sesuai kebutuhan.
Dengan telah diberlakukannya IAPT 3.0 sejak 1 Oktober 2018, perlu disusun Panduan
Asesmen Lapangan yang baru sesuai dengan kebutuhan dan kriteria penilaian yang diatur
dalam instrumen dimaksud. Dokumen ini dimaksudkan sebagai acuan dan panduan bagi
panel asesor dalam melaksanakan asesmen lapangan akreditasi perguruan tinggi.
B. Tujuan
Asesmen Lapangan dilakukan dengan tujuan untuk:
1) mengkonfirmasi data dan informasi yang diajukan perguruan tinggi sebagai dasar
dalam penilaian kriteria akreditasi perguruan tinggi.
2) Menjamin bahwa proses akreditasi dilakukan secara independen, akurat, obyektif,
transparan, akuntabel, ketidakberpihakan, kredibel, menyeluruh, efektif, dan efisien
(Permenristekdikti Nomor 32 Tahun 2016; PerBan-PT Nomor 2 Tahun 2017).
1) Jumlah asesor. Setiap perguruan tinggi diases oleh panel asesor yang
jumlahnya bergantung pada jumlah program studi yang diselenggarakan,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Jumlah
No Jumlah PS
Asesor
1 1-5 2
2 6-15 3
3 16-50 4
4 51-100 5
5 101-150 6
6 ≥ 151 7
2) Lokasi penugasan dan asal asesor. Asesor tidak boleh melakukan asesmen
pada perguruan tinggi yang berada dalam provinsi yang sama dengan institusi
asal asesor.
3) Bentuk/kekhasan perguruan tinggi. Paling tidak salah satu asesor berasal dari
perguruan tinggi dengan bentuk dan/atau kekhasan yang sama.
Asesmen lapangan dalam APT 3.0 juga melibatkan seorang mahasiswa sebagai
observer. Mahasiswa yang ditugaskan sebagai observer ditetapkan oleh DE.
Mahasiswa yang dilibatkan sebagai observer tersebut diundang oleh DE terutama
dari PT yang terakreditasi A/Unggul dengan memperhatikan sebaran wilayah dan
bentuk pengelolaan perguruan tinggi. Sebelum ditugaskan mahasiswa tersebut
diberikan pelatihan oleh DE antara lain terkait dengan proses akreditasi dan hak serta
kewajiban sebagai observer. Meskipun tidak memberikan skor penilaian, mahasiswa
sebagai observer dalam panel asesor berhak untuk mengajukan pertanyaan dalam
setiap sesi dan mengajukan saran dalam proses penilaian oleh panel asesor.
c. Mahasiswa
1) Fokus Penilaian
g. Penelitian
1) Fokus Penilaian
b. Asesor
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, panel asesor melakukan
hal-hal berikut.
1) Melakukan koordinasi panel asesor.
2) Menyiapkan laporan AK terkonsolidasi sebagai bahan penyusunan
Berita Acara Visitasi.
3) Menyampaikan laporan AK terkonsolidasi ke observer.
4) Menyusun langkah-langkah kegiatan, jadwal dan target asesmen
lapangan.
5) Membagi tugas khusus yang akan dilakukan oleh masing-masing
anggota panel asesor pada saat pelaksanaan asesmen lapangan.
c. Observer
1) Mempelajari laporan AK terkonsolidasi.
2) Menyiapkan catatan-catatan yang akan diamati atau diklarifikasi
pada saat asesmen lapangan.
d. Perguruan Tinggi
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, perguruan tinggi
melakukan hal-hal sebagai berikut.
3.1. Menghubungi panel asesor dan observer segera setelah menerima
pemberitahuan visitasi terutama terkait dengan penjemputan,
penyediaan dukungan teknis kepada panel asesor dan observer,
serta jadwal kegiatan asesmen.
3.2. Menyiapkan bantuan teknis kepada panel asesor.
3.3. Menyiapkan ruangan khusus di kampus yang digunakan untuk kerja
panel asesor.
3.4. Menyiapkan data, informasi, dan dokumen pendukung visitasi.
3.5. Menyiapkan pihak-pihak yang akan ditemui oleh panel asesor.
b. Perguruan tinggi
1) Menyediakan semua data dan informasi pendukung LKPT dan LED
serta bukti lainnya untuk kepentingan asesmen lapangan.
2) Memberikan penjelasan isi LKPT dan LED yang telah disampaikan
kepada BAN-PT beserta informasi pelengkap yang dipandang
perlu.
3) Memfasilitasi pertemuan asesor dengan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni, pengguna lulusan, dan mitrakerja yang
dianggap perlu.
4) Memfasilitasi asesor untuk melakukan pemeriksaan lapangan
secara efisien dan tepat sasaran.
5) Memberikan bantuan teknis kepada panel asesor untuk
memperlancar kegiatan asesmen lapangan.
c. Observer
Kegiatan asemen lapangan akreditasi perguruan tinggi paling tidak meliputi sesi-sesi sebagai berikut.
Kedatangan Asesor di
1 Panel asesor dan Tim Akreditasi
PT
Hari
Pertama Konsolidasi panel Penyiapan Laporan AK terkonsolidasi dan butir butir
2 Panel asesor
asesor yang akan dilakukan klarifikasi
Hari
Kedua Ishoma
Ishoma
Penyampaian feed
Penyampaian Berita Acara ke Pimpinan Perguruan
back dan Panel asesor, Pimpinan PT, dan
6 Tinggi dan Pengecekkan Berita Acara asesmen
penandatangan Berita Tim Akreditasi
lapangan
Acara AL
Hari
Ketiga Penandatanganan Berita Acara Asesmen Lapangan Panel asesor, Pimpinan PT,
7 Wrap Up
dan Penyampaian Rekomendasi Hasil Akreditasi Undangan
a. Asesor
1) Menyusun berita acara hasil asesmen lapangan dengan merujuk
pada fokus penilaian, dan hal-hal lain yang dianggap penting.
2) Menyajikan dan mendiskusikan berita acara dengan pimpinan
perguruan tinggi.
3) Memperbaiki berita acara berdasarkan hasil diskusi dengan
pimpinan perguruan tinggi, jika diperlukan.
4) Menandatangani berita acara yang telah disepakati bersama
pimpinan perguruan tinggi.
5) Menyiapkan laporan akreditasi berdasarkan berita acara yang telah
disepakati.
6) Mengirimkan berita acara, seluruh hasil penilaian, dan laporan
akreditasi kepada DE BAN-PT melalui SAPTO, serta laporan
keuangan melalui SEPTIKeu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
setelah asesmen lapangan dilakukan.
b. DE BAN-PT
1) Mengirimkan draft I laporan akreditasi kepada pimpinan perguruan
tinggi melalui SAPTO.
2) Menerima laporan hasil asesmen lapangan dari panel Asesor dan
selanjutnya melakukan proses perhitungan skor akreditasi.
3) Melakukan validasi hasil asesmen lapangan.
4) Apabila diperlukan, meminta klarifikasi dari asesor dan atau
perguruan tinggi.
5) Menyelesaikan proses administrasi asesor dan observer segera
setelah proses akreditasi dinyatakan selesai.
c. Perguruan tinggi
1) Menerima, mempelajari, dan memberikan catatan atas draft I
laporan akreditasi (jika ada).
2) Mengirimkan kembali draft I yang telah diperiksa ke DE-BAN-PT
melalui SAPTO.
d. Observer
NO
BAGIAN ISI
BAB
Bagian pendahuluan berisi informasi
singkat tentang latar belakang; tujuan;
I Pendahuluan
panel asesor dan observer; pelaksanaan
asesmen
2. Suasana Akademik
Suasana akademik merupakan iklim yang mendukung interaksi antar sivitas
akademika untuk mengoptimumkan proses pembelajaran. Suasana akademik
merupakan fungsi kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi yang
berkenaan dengan perbaikan proses pembelajaran, termasuk manajemen
pengembangan dan implementasi kurikulum, penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dengan penyediaan sumber daya
yang bermutu.
3. Manajemen Internal
Manajemen internal adalah upaya perguruan tinggi untuk: memperbaiki
manajemen dan organisasi, memperbaiki semangat dan motivasi staf, menata
alokasi/mekanisme pendanaan yang lebih baik, mengoptimalkan alokasi dan
pemanfaatan sumber daya, aliran sumber daya yang diperoleh dari kegiatan
lain dapat dimanfaatkan untuk keseluruhan program, pendekatan dari bawah
ke atas untuk mengembangkan rencana, dan inisiatif dan tanggung jawab
setiap unsur.
4. Keberlanjutan
Keberlanjutan upaya perguruan tinggi untuk mempertahankan kelanggengan
penyelenggaraan program perguruan tinggi mencakup penyelenggaraan
sistem karir dan upaya menyediakan pekerjaan bagi lulusan, pemberdayaan
partisipasi masyarakat, mengembangkan dan memanfaatkan jaringan kerja
sama dan kemitraan, serta membangun dan memanfaatkan dukungan wilayah
regional.
6. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan keseluruhan kemampuan individu kunci, yaitu
orang-orang dalam organisasi, yang terlibat dalam perumusan, operasi, dan
interaksi dengan lingkungan; kekuatan visi yang memberikan arah pada
penyusunan rencana pengembangan, membimbing pelaksanaan rencana ke
arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan; komitmen kelembagaan; serta
pengembangan hubungan dan nilai kompetitif yang memperlihatkan nilai
tambah dan kompetitif. Dalam rangka pengelolaan perguruan tinggi, elemen-
elemen kepemimpinan itu diwujudkan dalam pengelolaan kurikulum serta
penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh
penyediaan sumber daya yang bermutu.
Asesor dilarang:
1) menyampaikan pendapat pribadi yang mengatasnamakan BAN-PT;
2) mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari kegiatan
akreditasi;
3) meminta atau menerima pemberian hadiah dalam bentuk apapun yang
patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai asesor;
4) memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang
berhubungan dengan akreditasi;
5) mengubah data dan informasi, termasuk hasil penilaian yang telah
diserahkan kepada BAN-PT.
Asesor dilarang:
1) meminta layanan yang tidak terkait proses asesmen;
2) mengenakan pakaian yang kurang pantas;
3) mengemukakan kekurangpercayaan diri sebagai asesor;
4) memberi komentar yang di luar konteks atau substansi yang terkait
asesmen;
5) memberi gambaran mengenai nilai hasil asesmen kepada program studi/
perguruan tinggi;
6) memberikan janji-janji di luar kewenangan asesor;
7) menggunakan sebutan yang kurang pantas seperti “kalian”, “kamu” untuk
pihak program studi/perguruan tinggi;
8) berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy”;
9) mendominasi sesi asesmen atau terlalu pasif;
10) saling menyalahkan di antara asesor;
11) menyampaikan sejumlah pertanyaan sekaligus sehingga
membingungkan program studi/perguruan tinggi yang diases;
12) menyalahkan asesor lain yang melakukan asesmen sebelumnya;
13) bersikap menggurui, menonjolkan diri, meremehkan, dan arogan;
14) menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi atmosfir
diskusi;
15) menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku dan bahasa tubuh;
16) terjebak pada hal-hal yang tidak substantif, tidak spesifik, debat kusir,
atau debat pada satu topik berkepanjangan;
17) meninggalkan sesi selama asesmen lapangan;
18) tidak menyimak pada saat pihak program studi/perguruan tinggi yang
diases berbicara atau menjelaskan;
19) menggunakan informasi yang belum dikonfirmasi untuk mengambil
keputusan atau menilai;
J. PENUTUP
Salah satu tahap dari proses akreditasi ialah melakukan asesmen lapangan untuk
verifikasi, validasi, dan melengkapi data dan informasi yang disajikan dokumen
akreditasi. Asesmen lapangan dilakukan selama 4 hari kerja penuh di lapangan oleh
panel asesor yang terdiri atas 2 sampai 7 orang pakar sejawat (peer group) yang
memahami hakekat pengelolaan suatu perguruan tinggi dan seorang mahasiswa
perguruan tinggi lain sebagai observer. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan
panel asesor dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan asesmen lapangan.
.