Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Kasus: Pengelolaan Sampah di TPA Sukoharjo, Margorejo PATI)

Oleh

Muhammad Fajrul Isnen (18.31.00239)

Muhammad Sultan Mahasin (18.31.00296)

Abstrak

Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh,


dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Pati Nomor 7 tahun 2010 tentang Pengelolaan sampah pasal 14 ayat 1,
pengurangan sampah dapat dilakukan pengurangan sampah dapat dilakukan
melalui pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali sampah
(reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Salah satunya TPA di Kabupaten
Pati terletak di Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo. TPA tersebut disiapkan
menjadi penimbunan dan pengelolaan berbasis edukatif lingkungan hidup.

PENDAHULUAN
Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh
kegiatan manusia. Meningkatnya jumlah volume sampah dipengaruhi dengan
menignkatnya jumlah penduduk dan pola konsumsi dari penduduk itu sendiri. Hal
tersebut menunjukkan pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya
jumlah sampah yang tidak diikuti dengan kemapuan pengelolaan dan pemrosesan
sampah dengan baik di Tempat Pemrosesan Akhir sehingga sampah yang tidak
diproses dengan baik menjadi salah satu penyumbang terjadinya pencemaran.
Terjadi peningkatan jumlah sampah di TPA koharjo Pati. Data jumlah
sampah yang masuk ke TPA Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Dari tahun 2013 rata-rata sampah yang masuk ke TPA sebanyak

1
1.062,77 ton/bulan, hingga tahun 2016 rata-rata sampah yang masuk terhitung
sebanyak 1.569,16 ton/bulan.
Pengelolaan sampah menjadi penting adanya melihat permaslahan sampah
tidak hanya berhenti sebatas permasalahan lingkungan saja, tetapi juga
menyangkut permasalahan sosial dan ekonomi. Namun Sejatinya, apabila sampah
dapat dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap
masyarakat. Karena tujuan pengelolaan sampah adalah untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
sumber daya.
Kegiatan penanganan sampah meliputi: 1) pemilahan dalam bentuk
pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan sifat
sampah, 2) pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah
dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan
sampah terpadu, 3) pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber
atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir, 4) pengolahan dalam bentuk
mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah, 5) pemrosesan akhir
sampah dalam bentuk pengembalian sampah atau residu hasil pengolahan
sebelumnya ke media lingkungan secara aman

PEMBAHASAN
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo Pati awal didirikan pada
tahun 1985 silam oleh mantan Bupati Pati bernama Saoedji. Lahan TPA
dahulunya merupakan bekas kuburan cina yang dirataan oleh pemerintah Pati
untuk dijadikan lokasi pembuangan sampah. Kemudian pada tahun 1994 TPA
mulai ditata kembali. Hingga pada tahun 2002, pihak DPU Pati mulai melakukan
pengelolaan maksimal guna mendukung penilaian Adipura Pengelolaan TPA
Sukoharjo terus melakukan pembenahan. Proses pengolahan sampah yang
dulunya masih menggunakan sistem Open Dumping yaitu sampah ditumpuk dan
tidak tertutup, kemudian ditangani menjadi sistem Controlled Landfill, yaitu
gundukan sampah ditutup dengan jeda waktu setiap dua hari sekali, dan sekarang

2
telah menggunakan sistem Sanitary Landfill. “TPA Sanitary Landfill merupakan
sarana pengurangan sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan
secara sistematis. Dengan penyebaran dan pemadatan sampah pada area
pengurugan dan penutupan sampah setiap hari. Pemrosesan sampah dengan
melakukan penutupan sampah menggunakan lapisan tananh yang dilakukan pada
tahap akhir hari operasi, sehingga setelah operasi berakhir tidak akan terlihat
adanya timbunan sampah

Penutupan sel sampah dengan tanah penutup juga dilakukan setiap hari
Perubahan sistem pengolahan sampah dari Controlled Landfill menjadi Sanitary
Landfill oleh pengelola TPA dilakukan selain untuk meningkatkan sistem
pengelolaan sampah, tetapi juga produk yang dihasilkan dari sistem pengolahan
tersebut berupa gas metan diolah dan disalurkan kepada masyarakat sekitar TPA.
Hal ini disebabkan gas metan dihasilkan dari timbunan sampah yang membusuk
sehingga terdapat proses pembusukan sampah terlebih dahulu. Gas metan diolah
dan disalurkan untuk dimanfaatkan sebagai pengganti gas LPG guna keperluan
memasak. Awalnya gas metan hanya dimanfaatkan untuk keperluan memasak di
dapur TPA ketika ada tamu dari luar yang berkunjung ke TPA, namun sekarang
telah disalurkan ke rumah warga sekitar1.

1
Imro’ Atuz Zahro’, STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) (Studi di Objek Wisata Edukatif TPA
Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati), FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI, UNIVERSITAS NEGERI ISLAM WALISONGO SEMARANG 2019
Hlm. 56-58

3
Berikut adalah gambar pengolahan sampah dengan sistem Sanitary
Landfill di TPA

PYROLYSIS SAMPAH PLASTIK RESIDUAL MENJADI BAHAN BAKAR


MINYAK

Agar volume sampah yang ditimbun dalam zona akif berkurang sehingga
menambah umur TPA, telah dilakukan pula kegiatan daur ulang sampah dari
sampah yang masuk ke dalam TPA Sukoharjo baik sampah organik maupun
anorganik. Salah satu inovasi di TPA Sukoharjo dalam rangka mengurangi
timbunan sampah adalah mengolah sampah anorganik berupaplastik menjadi
bahan bakar alternatif.

Minat masyarakat dalam penggunaan plastik untuk aktivitas sehari-hari


semakin meningkat sehingga jumlah sampah plastik yang dihasilkan juga semakin
meningkat. Dampaknya adalah banyaknya volume sampah plastik yang terangkut
ke TPA padahal sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk bisa
terurai di alam. Di dalam TPA Sukoharjo terdapat aktivitas pemilahan oleh
sejumlah pemulung untuk mengambil sampah plastik dan lainnya yang dapat
dijual kembali/di daur ulang. Untuk jenis plastik yang tidak laku dijual inilah yang
kemudian diolah lebih lanjut di TPA Sukoharjo menjadi bahan bakar alternatif
menggunakan alat destilator sampah plastik.

4
Pengolahan sampah plastik diawali dengan memasukkan sampah plastik
ke dalam tangki reaktor (ruang pembakaran) diatas tungku pembakar kemudian
dipanaskan hingga temperatur dalam reaktor berkisar antara 300-400 oC. Sumber
bahan bakar untuk memanaskan tangki reaktor alat destilator ini berasal dari
pengolahan gas metan TPA Sukoharjo menjadi biogas. Uap hasil pembakaran
ditampung pada kolom uap untuk selanjutnya dikondensasikan/ diembunkan di
dalam kondensor. Terdapat 4 kondensor yang terhubung pada tangki reaktor di
TPA Sukoharjo. Pada setiap kondensor dipasang pipa penyalur untuk mengalirkan
embun dari uap yang dihasilkan. Tetes demi tetes embun ditampung dalam drum
penampungan. Alat destilator ini membutuhkan waktu selama 3 hari dalam sekali
proses dari plastik sampai menjadi cairan bahan bakar minyak.

Dalam sekali proses alat destilator memerlukan 3 m3 sampah plastik


(plastik yang tidak dapat didaur ulang/ tidak laku jual) yang berlangsung selama 3
hari, sehingga dalam 1 bulan alat destilator limbah plastik dapat mengurangi
sampah plastik sebesar 24 m3.2

2
Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (Iklphd) Kabupaten Pati Tahun
2017. Hal. 99.

5
KESIMPULAN

Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh,


dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Pati Nomor 7 tahun 2010 tentang Pengelolaan sampah pasal 14 ayat 1,
pengurangan sampah dapat dilakukan pengurangan sampah dapat dilakukan
melalui pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali sampah
(reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Salah satunya TPA di Kabupaten
Pati terletak di Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo. TPA tersebut disiapkan
menjadi penimbunan dan pengelolaan berbasis edukatif lingkungan hidup.

6
DAFTAR PUSTAKA

Imro’ Atuz Zahro’, STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) (Studi di Objek Wisata
Edukatif TPA Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati), FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI, UNIVERSITAS NEGERI ISLAM
WALISONGO SEMARANG 2019.

Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah


(Iklphd) Kabupaten Pati Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai