Anda di halaman 1dari 8

ROBOT PENGIKUT GARIS DENGAN MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER ATMega8535
Elvina1, Baby Lolita B2 Wahyudi Aji K³
1
Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma
2,3
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana

Email : elvina.fajar@yahoo.com1, b_lolita@staff.gunadarma.ac.id2

ABSTRACT

Robot pengikut garis merupakan salah satu dari sekian banyak robot yang banyak dikembangkan hingga
diperlombakan dari banyak kalangan. Robot dalam penelitian ini bergerak berdasarkan sensor yang mendeteksi
garis hitam yang disediakan pada arena berwarna putih. Dengan memiliki empat buah sensor yang berada di
bagian bawah rangka robot serta didukung oleh dua buah motor DC yang berfungsi sebagai penggerak robot
sesuai alur perintah yang sudah diprogram dalam IC microkontroler.
Fungsi robot ini hanya mengikuti jalur atau track yang sudah ada dengan membedakan warna hitam dan
putih. Robot ini hanya menggunakan sensor Proximity yang dapat membedakan warna hitam dan putih.Sensor
proximity ini dapat dikalibrasi untuk menyesuaikan pembacaan sensor terhadap kondisi pencahayaan ruangan.
maka pembacaan sensor selalu akurat. Agar pergerakan robot menjadi halus, maka kecepatan robot diatur sesuai
kondisi pembacaan sensor proximity. Jika posisi robot menyimpang dari garis, maka robot akan melambat. Namun
jika robot tepat berada diatas garis, maka robot akan bergerak cepat.

Kata Kunci : Robot, Sensor, Warna

Robot yang dibuat ini sama sekali tidak


1. PENDAHULUAN membutuhkan campur tangan manusia untuk
pengontrol atau pengendali pada saat robot tersebut
1.1. Latar belakang berjalan atau bergerak, robot ini akan berjalan sendiri
menurut algoritma program yang dibuat oleh
Berawal dari riset yang dilakukan oleh manusia sebagai kecerdasan buatan yang diberikan
sebagian besar Negara maju mengenai robot yang untuk robot saat menyelesaikan tugas.. Robot ini
dapat membantu pekerjaan manusia, dampak ini menggunakan sensor Proximity yang dapat
sangat berpengaruh terhadap perkembangan membedakan warna hitam dan putih. Sensor
teknologi yang ada di nusantara sehingga mendorong proximity ini dapat dikalibrasi untuk menyesuaikan
para pakar elektronika maupun embedet system pembacaan sensor terhadap kondisi pencahayaan
untuk dapat membuat robot. Sebuah robot adalah ruangan, sehingga pembacaan sensor selalu akurat
sesuatu yang dapat diprogram dan diprogram ulang, dengan memanfaatkan mikrokontroller ATMega8535
dengan memiliki sistem mekanik atau penggerak yang menggunakan program bahasa C avr.
yang didesain untuk memindahkan barang-barang,
komponen-komponen atau alat-alat khusus dengan 1.2. Tujuan
berbagai program yang fleksibel dan mudah untuk
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk
disesuaikan untuk melaksanakan berbagai macam
mempelajari cara kerja dan pemanfaatan dari
tugas.
mikrokontroler ATMega8535 serta perancangan
Seperti yang telah diselenggarakan dan
elektronikanya yang mampu membuat Robot
popular dikalangan penggemar robot di tanah air
Pengikut Garis.
adalah Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diikuti
dari berbagai Universitas baik negeri maupun swasta.
1.3. Identifikasi Masalah
Tentunya robot-robot tersebut dapat dikembangkan
sehingga jauh lebih bermanfaat besar, seperti halnya Identifikasi Masalah pada penelitian ini adalah
robot pengikut garis dalam penelitian ini. Bila sebatas cara kerja pembuatan robot pengikut garis
dikembangkan lebih jauh dapat membantu dalam dari segi elektronika dan bahasa pemrograman dari
mencari jalan keluar pada ruangan yang memiliki program yang digunakan yaitu bahasa C avr.
banyak jalan seperti labirin.
2.2. Struktur Memori
2. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memaksimalkan performa dan
Pertama kali kata “ROBOT’ digunakan di paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard
New York pada tahun 1922 pada sebuah pentas (dengan memori dan bus terpisah untuk program dan
theater yang berjudul “RVR” , dinaskahi oleh Karel data). Instruksi pada memori program dieksekusi
Caper. Kata robot itu sendiri berasal dari kata robota dengan pipelining single level. Selagi sebuah
yang mempunyai arti bekerja. instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya
Tahun 1956, UNIMATION memulai bisnis diambil dari memori program.
robot dan baru pada tahun 1972 mendapatkan laba ATMega16 memiliki 16K byte flash memori
dari usahanya tersebut. Istilah robot semakin popular dengan lebar 16 atau 32 bit. Kapasitas memori itu
semenjak adanya film Starwars dan robot R2D2 sendiri terbagi manjadi dua bagian yaitu bagian boot
sekitar tahun 70-an. program dan bagian aplikasi program.
Ada berbagai komponen yang dapat digunakan Atmega 8535 memiliki 32 register, 64 register
sebagai sensor, kontroller dan aktuator robot. I/O dan 1024 data internal SRAM yang dapat
Komponen yang digunakan untuk membuat robot mengakses semua mode-mode pengalamatan.
pengikut garis adalah :
2.3. Interrupt
2.1. Mikrokontroller Atmega 8535
Interrupt merupakan suatu peristiwa yang
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS menyebabkan mikrokontroller menghentikan
8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC program sejenak untuk mengerjakan proses interrupt
(Reduced Instruction Set Computer) yang tersebut. Setelah interrupt yang dikerjakan tersebut
ditingkatkan. Hampir semua instruksi dieksekusi telah selesai maka mikrokontroller akan kembali ke
dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 rutin program yang telah dihentikan sejenak.
register general-purpose, timer/counter fleksibel Interrupt yang mempunyai prioritas tertinggi
dengan mode compare, interrupt internal dan tidak dapat diganggu oleh program yang lain maupun
eksternal, serial UART, programmable Watchdog interrupt yang mempunyai prioritas lebih rendah.
Timer, dan mode power saving. Mempunyai ADC Selama proses interrupt dijalankan maka Program
dan PWM internal. AVR juga mempunyai In- Counter (alamat dari instruksi yang sedang berjalan)
System Programmable Flash on-chip yang disimpan ke stack. Berikut merupakan prioritas
mengijinkan memori program untuk diprogram interrupt dari prioritas tinggi sampai prioritas rendah.
ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial
SPI.
2.4. Port sebagai input/output digital
ATmega8535 adalah mikrokontroller ATmega8535 mempunyai empat buah port yang
CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC
bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD. Keempat
yang ditingkatkan. ATMega8535 mempunyai
port tersebut merupakan jalur bi-directional dengan
throughoutput mendekati 1 MIPS per MHz.
pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga
buah register bit, yaitu DDxn, PORTxn, dan PINxn.
Huruf ‘x’mewakili nama huruf dari port sedangkan
huruf ‘n’ mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat
pada I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada
I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O
address PINx. Bit DDxn dalam regiter DDRx (Data
Direction Register) menentukan arah pin. Bila DDxn
diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. Bila
DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai pin input.
Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi
sebagai pin input, maka resistor pull-up akan
diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up,
PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai
pin output. Pin port adalah tri-state setelah kondisi
reset. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin
terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan
berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin
terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan
berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari kondisi
tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output
high (DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi
peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled
(DDxn=0, PORTxn=1)atau kondisi output low
(DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-up
Gambar 1. Blok Diagram Arsitektur ATMega8535
enabled dapat diterima sepenuhnya, selama sumber arus jika resistor-resistor pull-
lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan up diaktifkan. Pin-pin port B adalah tri-
perbedaan antara sebuah strong high driver dengan state ketika kondisi reset menjadi aktif
sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah, maka sekalipun clock tidak aktif.
bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk 5. Port C : Port C adalah port I/O 8-bit bi-
mematikan semua pull-up dalam semua port. directional dengan resistor-resistor
Peralihan dari kondisi input dengan pull-up ke internal pull-up. Buffer output port C
kondisi output low juga menimbulkan masalah yang mempunyai karaketristik drive yang
sama. Kita harus menggunakan kondisi tri-state simetris dengan kemampuan keduanya
(DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high sink dan source yang tinggi. Sebagai
(DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. input, port C yang mempunyai pull
eksternal yang rendah akan menjadi
2.5. Konfigurasi Pin AVR ATMega 8535 sumber arus jika resistor-resistor pull-
up diaktifkan. Pin-pin port C adalah tri-
Pin-pin pada ATMega8535 dengan kemasan
state ketika kondisi reset menjadi aktif
40-pin DIP (dual in- line package) ditunjukkan pada
seklipun clock tidak aktif. Jika
gambar 2. Kemasan pin tersebut terdiri dari 4 Port
antarmuka JTAG enable, resistor-
yang masing masing Port terdiri dari 8 buah pin.
resistor pull-up pada pin-pin PC5(TDI),
Selain itu juga terdapat RESET, VCC, GND 2 buah,
PC3(TMS), PC2(TCK) akan diktifkan
AVCC, XTAL1, XTAL2 dan AREF.
sekalipun terjadi reset.
6. Port D : Port D adalah port I/O 8-bit bi-
directional dengan resistor-resistor
internal pull-up. Buffer output port D
mempunyai karaketristik drive yang
simetris dengan kemampuan keduanya
sink dan source yang tinggi. Sebagai
input, port D yang mempunyai pull
eksternal yang rendah akan menjadi
sumber arus jika resistor-resistor pull-
up diaktifkan. Pin-pin port D adalah tri-
state ketika kondisi reset menjadi aktif
seklipun clock tidak aktif.
7. Reset : Sebuah low level pulsa yang lebih lama
daripada lebar pulsa minimum pada pin
Gambar 2. Pin-pin ATMega8535 kemasan 40-pin
ini akan menghasilkan reset meskipun
Diskripsi dari pin-pin ATMega 8535 adalah sebagai clock tidak berjalan.
berikut : 8. XTAL1 : Input inverting penguat Oscilator dan
input intenal clock operasi rangkaian.
1. VCC : Supply tegangan digital.
9. XTAL2 : Output dari inverting penguat Oscilator.
2. GND : Ground
10. AVCC : Pin supply tegangan untuk PortA dan
3. Port A : Port A sebagai input analog ke A/D A/D converter . Sebaiknya eksternalnya
konverter. Port A juga sebagai 8-bit bi- dihubungkan ke VCC meskipun ADC
directional port I/O, jika A/D konverter tidak digunakan. Jika ADC digunakan
tidak digunakan. Pin-pin port dapat seharusnya dihubungkan ke VCC
menyediakan resistor-resistor internal melalui low pass filter.
pull-up. Ketika port A digunakan
sebagai input dan pull eksternal yang 11. AREF : Pin referensi analog untuk A/D
rendah akan menjadi sumber arus jika konverter.
resistor-resistor pull-up diaktifkan. Pin-
pin port A adalah tri-state ketika kondisi 2.6. Sensor Proximity
reset menjadi aktif sekalipun clock tidak
aktif. Phototransistor yang digunakan terdiri dari dioda
pemancar inframerah dan sebuah silicon
4. Port B : Port B adalah port I/O 8-bit bi- phototransistor NPN yang disusun secara
directional dengan resistor-resistor berdampingan pada pertemuan poros optik di wadah
internal pull-up. Buffer output port B plastik hitam. Phototransistor bereaksi terhadap
mempunyai karaketristik drive yang radiasi yang berasal dari dioda pemancar hanya pada
simetris dengan kemampuan keduanya saat objek pemantul melewati radiasi dioda pemancar
sink dan source yang tinggi. Sebagai yang terlihat.
input, port B yang mempunyai pull
eksternal yang rendah akan menjadi
Kutub dari perlindungan elektromagnetik
melewatkan kutub dari magnet permanen. Pertukaran
mundur polaritas dari perlindungan elektromagnetik.
Pada saat perpindahan polaritas “Inersia” tetap yang
membuat motor ini bergerak.

Gambar 3. Sensor Proximity

Gambar 6. Rotasi 1 Motor DC


Motor listrik sederhana, ketika koil diberi daya,
medan magnet dibangkitkan disekitar sisi kiri dari
armature menekan keluar dari kiri magnet dan
menekan ke arah kanan yang disebabkan oleh rotasi.

Gambar 4. Skematik Phototransistor


Pada robot ini terdapat empat phototransistor yang
diletakkan secara sejajar.

2.7. Motor DC
Satu dari motor putar elektromagnetik
ditemukan oleh Michael Faraday ditahun 1821 dan Gambar 7. Rotasi 2 Motor DC
terdiri dari kawat yang bebas tergantung yang
dimasukkan ke dalam mercury. Sebuah magnet Kecepatan putaran dari motor DC sebanding
permanen diletakkan ditengah-tengah mercury. dengan tegangan yang diberikan dan juga sebanding
Ketika arus listrik mengalir ke kawat. Kawat tersebut dengan arus listrik yang diberikan. Pengendali
berputar mengelilingi magnet.. kecepatan dapat mencapai beberapa tingkat
kecepatan tergantung dari tipe batere yang diberikan,
tegangan yang diberikan, resistor dan komponen
elektronika lainnya. Efektifitasan tegangan dapat
bervariasi tergantung dari seri motor atau alat
elektronik yang di hubungkan yang terbuat dari
thrystor, transistor. Di sirkuitnya terbuat dari
tembaga, dan rata-rata tegangan yang diberikan ke
motor bervariasi dengan pensaklaran, pemberian
tegangan sangat cepat. Variasi “ON” dan “OFF”
dapat mengubah tegangan yang diberikan.
Gambar 5. Motor DC
Kemudian rancangan motor listrik 2. 5. Komponen Pendukung
menggunakan penghisap pertukaran ke dalam a. Saklar
solenoida. Konsep itu dapat dilihat sebagai versi Saklar pada robot ini terletak pada bagian
elektromagnetik dari dua gerak gaya internal belakang robot sehingga akan mudah bagi setiap
pembakaran mesin. Motor DC modern ditemukan pemakai untuk mengaktifkan robot ini.
secara tidak sengaja di tahun 1873 ketika Zenobe
Gramme menghubungkan sebuah dinamo yang b.Trimpot
sedang berputar ke dinamo sejenis yang kedua, Trimpot pada robot ini terletak pada bagian atas
penggerak itu sebagai motor. sehingga memudahkan bagi pengguna untuk
Motor DC sebelumnya mempunyai memutarnya. Trimpot pada robot ini berguna
perlindungan rotasi dibentuknya dalam untuk mengatur tingkat kesensitifitasan dari
elektromagnetik. Perpindahan perputaran disebut robot ini.
perputaran mundur langsung dari arus listrik yang c. Catu daya
sama setiap cyclenya. Untuk mengalirkannya, kutub Catu daya yang digunakan adalah accu kering
dari elektromanetik mendorong dan menarik dengan besar tegangan 12 volt dan arus sebesar
melawan magnet permanen keatas luar dari motor. 1.2 ampere, ini cukup untuk konsumsi daya yang
dibutuhkan oleh semua rangkain robot. Accu 4. PEMBAHASAN
kering ini digunakan karena lebih tahan lama
4.1. Cara kerja Blok Diagram Robot Pengikut
dibandingkan dengan catu daya lainnya seperti
Garis
baterai.
d. Kapasitor Sensor ATMega Driver Motor
Kapasitansi adalah nilai kapasistor yang Proximity 8535 Motor DC
menunjuknya banyaknya muatan yang tersimpan
dalam kapasistor. Nilai kapasistor dinyatakan
dalam bentuk Farad. Karena nilai farad terlalu Gambar 9. Blok Diagram
besar, maka kapasistor yang sering digunakan
adalah mikrofarad (
 F ), nanofarad ( nF ) dan 4.2. Sensor Proximity
pikofarad ( pF ). Sensor proximity prinsip kerjanya sangat
sederhana, hanya memanfaatkan sifat cahaya yang
e. Resistor
akan dipantulkan jika mengenai benda berwarna
Resistor adalah suatu komponen elektronika
terang dan akan diserap jika menganai benda yang
yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
berwarna gelap. Sebagai cahaya kita gunakan
sumber tegangan, resistor berfungsi untuk
LED(Light Emiting Diode) yang akan memancarkan
menghambat arus listrik.
cahaya dan untuk menangkap pantulan cahaya Led
f. Mekanik Robot kita gunakan Phototransistor. Jika sensor berada
Mekanik dalam robot ini tak terlalu sulit hanya diatas garis hitam maka phototransistor akan
meletakan komponen-komponen yang telah menerima sedikit cahaya pantulan. Tetapi jika sensor
dibuat pada sebuah aklirik atau plat semacamnya berada diatas garis putih maka Phototransistor akan
dan menyesuaikan komponen yang ada sehingga menerima banyak cahaya pantulan. Berikut adalah
terlihat lebih indah atau bagus. ilustrasinya:

Gambar 10. Prinsip kerja Sensor Proximity


Sifat dari phototransistor adalah jika semakin
banyak cahaya yang diterima, maka nilai
Gambar 8. Mekanik Robot resistansinya semakin kecil. Dengan melakukan
modifikasi maka besaran tersebut dapat diubah
3. METODE PENELITIAN menjadi tegangan, sehingga jika sensor berada di
Metode penelitian yang digunakan dalam garis hitam maka tegangan keluaran sensor akan kecil
penelitian ini adalah : demikian pula sebaliknya. Berikut adalah gambaran
rangkaian sensor proximity yang digunakan pada
1. Studi Pustaka robot ini:
Penulis mengambil teori-teori pendukung yang
berasal dari berbagai sumber buku dan internet.
2. Studi Lapangan
Dengan membuat robot pengikut garis, yang
meliputi :
a. Perancangan bangun robot dan perancangan
mekanika elektronik meliputi penentuan jenis
jenis mikrokontroler yaitu mikrokontroler
Atmega 8535
b. Berikutnya perancangan software untuk Gambar 11. Rangkaian sensor Proximity
menentukan bagaimana kode program yang
Agar dapat dibaca oleh mikrokontroler, maka
sesuai
tegangan sensor harus disesuaikan dengan level
c. Yang terakhir adalah pengujian alat untuk
tegangan TTL yaitu 0 - 2,5 volt untuk logika 0 dan 3
memastikan output yang diharapkan.
-5 volt untuk logika 1. Hal ini bisa dilakukan dengan
memasang operational amplifier yang difungsikan
sebagai komparator. Output dari phototransistor yang Line atau garis yang berada di bagian bawah robot.
masuk ke input inverting op-amp akan dibandingkan Cara kerja dari sensor proximity itu sendiri adalah
dengan tegangan tertentu dari variable resistor VR. sebagai pendeteksi garis berwarna hitam dan putih
Tegangan dari VR inilah yang kita atur agar sensor dimana transmitter dan resifer yang diletakan
proximity dapat menyesuaikan dengan kondisi berdampingan.
cahaya ruangan. Dari masing-masing sensor didapatkan sebuah
signal atau data yang merupakan inputan yang akan
ATMega8535
dikirim ke mikrokontroler, didalam mikrokontroler
Sebagai otak robot digunakan mikrokontroler ini signal akan diproses hingga menjadi data baru
AVR sejenis ATMega8535 yang akan membaca data seperti fuzzy logic, dari mikrokontroler akan
dari sensor proximity, lalu mengolahnya kemudian mengeluarkan signal yang diteruskan menuju IC
memutuskan arah pergerakan robot sesuai fuzzy logic L298 yang berfungsi sebagai H-Bridge atau sebagai
dari sensor proximity. driver motor DC. Pada IC L298 inilah yang akan
menentukan arah putaran dari motor DC mau
Driver Motor bergerak maju, putar kanan, putar kiri, atau mundur.
Untuk menggerakkan 2 buah motor dc, kita
4.3. Perancangan software
gunakan H-bridge motor driver L298, yang mampu
memberikan arus maksimal 1A ke tiap motor. Input Untuk mempermudah pembuatan program ini,
L298 ada 6 jalur terdiri dari input data arah terlebih dahulu dibuat flowchartnya. Berikut ini
pergerakan motor dan input untuk PWM (Pulse flowchart yang dibuat untuk membuat program
Widht Modulation) untuk mengatur kecepatan motor, tersebut.
pada input pwm inilah akan diberikan lebar pulsa
yang bervariasi dari mikrokontroler. start
Motor DC
Motor DC merupakan blok output, dimana
outputnya berupa gerakan motor. Motor terhubung Inisiali
dengan driver motor yaitu pin ouput pada motor sasi Port
driver, dimana gerakan motor bergantung pada output
dari driver motor yang diberikan kepada motor DC.
Masing-masing motor terdapat dua inputan, yang
jika diberi tegangan berbeda akan menyebabkan Robot Maju
motor berputar satu arah, jika tegangan yang
diberikan di balik maka motor akan berputar
berlawanan arah. Arah-arah ini akan menentukan
gerakan robot untuk maju, mundur ataupun belok.
Y
Sensor Robot
4.2. Cara kerja Rangkaian Secara Detail Proximity mengikuti
terdeteksi garis

end

Gambar 13. Flowchart Program


Software yang digunakan untuk pembuatan
listing program dan mengkompile file asm menjadi
hex digunakan software CodeVision AVR C
Compiler, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 12. Rangkaian Mikrokontroller


Robot yang dibuat adalah robot pengikut garis
yang mampu mengikuti garis dengan lebar garis 1,5
cm dan mempunyai torsi yang cukup besar serta
mengutamakan sensor proximitiy sebagai pendeteksi
Gambar 14. CodeVisionAVR
1. Jalankan CodeVisionAVR, kemudian klik File - 5. klik File -> Generate, Save and Exit
> New, lalu pilih Project
6. Buat source code seperti pada Lampiran
sebelumnya.
7. Setelah selesai membuat source code, klik
Setting -> Programmer
8. Plih AVR Chip Programmer Type : Kanda
System STK200+/300 dan pilih Printer Port pada
LPT1 : 378h

Gambar 15. Project baru


2. “Do you want to use the CodeWizardAVR?”
klik Yes
3. Pilih Chip yang digunakan, chip : Atmega16,
clock : 11.059200 MH

Gambar 18. Seting printer port


9. Mengklik Project -> Configure, kemudian
memilih menu After Make dan mengaktifkan
Program the Chip.
Gambar 16. Penggunaan chip 10. Lalu untuk meng-compile project, klik Project
-> Make
4. Melakukan setting sebagai berikut :
Port : Port A sebagai Input dan Port C sebagai 11. Dalam kondisi ini jika tidak ada error maka
Output. file siap didownload ke chip. Lalu pastikan
koneksi kabel downloader dan chip sudah
terpasang dengan benar.
12. Menyalakan power supply dan klik Program.
Tunggu hingga proses download selesai.
4.4. Cara penggunaan dan Uji Coba Alat
Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan
robot line tracker. letakkan robot di arena.
1. Pasang baterai.
2. Tekan tombol switch ON.
3. Robot berjalan maju.
4. Robot akan mendeteksi garis, Robot berbelok
sesuai algoritma.
5. Untuk selesai menjalankan robot tekan tombol
OFF.
Proses ujicoba dilakukan pada sensor yang
digunakan, berikut ini adalah tabel selama uji coba
dilakukan.
Sebelum mengambil data pengamatan maka kita
harus mendefinisikan seluruh kemungkinan
pembacan sensor proximity. Dengan demikian kita
dapat menentukan pergerakan robot yang tujuannya
adalah menjaga agar robot tepat berada tepat berada
diatas garis berikut ini adalah beberapa kemungkinan
pembacaan garis oleh sensor proximity:
Gambar 17. Seting port mikon yang digunakan
Pengambilan data ini dilakukan secara berulang kali
sehingga menjadi data seperti tabel di atas.

5. KESIMPULAN
Kinerja robot secara garis besar dipengaruhi
oleh sensor proximity yang menjadi inputan untuk
mikrokontroller, dimana sensor ini menggunakan
Transmiter dan Receiver yang letaknya
berdampingan untuk transmiter sendiri
menggunakan cahaya dari led dan receivernya
menggunakan phototransistor yang cukup sensitive.

Gambar 19. Kemungkinan Sensor yang Terkena Garis Jika sensor mendeteksi adanya garis maka
robot akan bergerak sesuai kondisi. Jika sensor
Setelah mengetahui kemungkinan-kemungkinan kanan yang terdeteksi maka robot akan berbelok
posisi sensor,maka selanjutnya definisikan aksi dari kekanan, jika sensor kiri yang terdeteksi maka robot
setiap kondisi tersebut. akan berbelok kekiri, jika sensor tengah yang
Tabel 1. Data pengamatan Sensor Proximity pada Garis terdeteksi maka robot akan bergerak maju. Diluar
kondisi tersebut robot akan bergerak sesuai perintah
Kondisi Sensor Jika Terkena Garis Aksi Robot terakhir yang dijalankan.
Posisi
Sensor Ski SKiT SKaT Ska
Belok kiri
1 Hitam Putih Putih Putih Tajam DAFTAR PUSTAKA
Belok kiri
2 Hitam Hitam Putih Putih sedang 1. Anonim, Microcontroller, http://en. wikipedia.
Belok kiri
3 Putih Hitam Putih Putih dikit
org /wiki/Microcontroller, Desember 2006
4 Putih Hitam Hitam Putih Maju 2. Anonim, X t a l , http:// en.wikipedia.org /wiki
Belok kanan / Xtal, Desember 2006
5 Putih Putih Hitam Putih dikit
Belok kanan 3. Anonim, http://pdf1.alldatasheet.com,
6 Putih Putih Hitam Hitam sedang
Belok kanan
4. Anonim, , a t m e l, http://www.atmel.com,
7 Putih Putih Putih Hitam tajam Desember 2006
Keterangan: Ski = Sensor kiri, SKiT = Sensor Kiri Tengah, 5. Anonim, Panduan Praktikum Modul Dasar
SKaT = Sensor kanan Tengah, Ska = Sensor kanan. Mikrokontroller, Jakarta, Gunadarma, 2004

Tabel 2. Data pengamatan Sensor Proximity pada


6. Blocher, Richard. Dasar Elektronika,
Komparator Yogyakarta, Andi, 2003

Logic sensor pada Pergerakan tiap


7. Halsal, Fred. Dasar-Dasar Elektronika,
komparator Motor Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 1997
Motor Motor
No Ski SKiT SKaT Ska Kiri Kanan
8. Rosydi Lukman dan Elvanto Yanuar Ikhsan.
Maju Mikrokontroller 8051, Depok, Prasimax, 2001
1 0 1 1 1 Diam Cepat
Maju Maju
9. Setiawan, Rachmad. Mikrokontroller MCS-
2 0 0 1 1 Lambat Cepat 51, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2006
Maju Maju
3 1 0 1 1 Sedang Cepat
Maju Maju
4 1 0 0 1 Cepat Cepat
Maju Maju
5 1 1 0 1 Cepat Sedang
Maju Maju
6 1 1 0 0 Cepat Lambat
Maju
7 1 1 1 0 Cepat Diam

Pengambilan data pada sensor proximity dilakukan


dengan menggunakan warna hitam dari bahan isolatif
dan warna putih menggunakan melamin dengan
bantuan komparator maka dapat diketahui logikanya:
0 (low) = berkisaran antara 0 sampai 2,5 volt.
1 (High) = berkisaran antara 3volt sampai 5 volt.

Anda mungkin juga menyukai