Anda di halaman 1dari 27

Media Pembelajaran

Fisika
Kelompok Peminatan
Untuk SMA/MA Kelas XI
BAB 1
KESEIMBANGAN DAN
DINAMIKA BENDA TEGAR

Sumber: www.pixabay.com
A. DINAMIKA ROTASI
Resultan gaya dapat menyebabkan gerak translasi dan rotasi
(berputar terhadap suatu poros tertentu).

 F  ma
Torsi, yaitu ukuran
kecenderungan sebuah gaya
untuk memutar suatu benda
tegar terhadap suatu titik
poros tertentu.
A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia


Apakah Torsi Itu?

Gambar 6.1 Memutar baut dengan kunci inggris

Lengan
  momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya terhadap suatu poros melalui
didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari titik poros sampai memotong tegak
lurus garis kerja gaya .
l  r sin 
A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia


Apakah Torsi Itu?
 Torsi (atau momen gaya) terhadap suatu poros didefinisikan sebagai hasil kali

besar gaya dan lengan momennya.


Besar Torsi   F  rF sin 
Aturan Putaran Tangan Kanan untuk Torsi

Putar keempat jari yang dirapatkan dari arah


kepala vektor gaya F menuju ke arah poros rotasi
melalui sudut terkecil, maka arah ibu jari menunjuk
Gambar 6.2 Aturan putaran
tangan kanan untuk torsi menyatakan arah torsi.
A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia


Apakah Momen Inersia Itu? Momen
  inersia dari sebuah partikel bermassa
didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel
dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari titik
poros ().
Momen inersia partikel I  mr 2
Benda tegar disusun oleh banyak partikel.
1
EK rotasi  mv 2 I   mi ri2 m1r12  m2 r22  m3 r32 
2 i

1
EK rotasi   mr 2   2
2
A. DINAMIKA ROTASI
Contoh Soal:
Seorang ahli mesin sedang mendesain suatu bagian mesin yang terdiri atas tiga
penyambungan yang dihubungkan oleh tiga penopang ringan (lihat gambar). Ketiga
penyambung dapat dianggap sebagai partikel yang dihubungkan oleh btang-batang
ringan (massanya dapat diabaikan).
a) Berapakah momen inersia bagian mesin itu terhadap poros melalui A?
b) Berapakah momen inersia terhadap poros yang bertepatan dengan batang BC?
Jawab:
 
mB = 0,10
a) Partikel A terletak pada poros, sehingga jarak partikel kg
terhadap poros A sama dengan nol ().
AC 2  AB 2  BC 2  0, 50 2  0, 30 2  0,16
AC  0,16  0, 4 m mc = 0,20
kg
A. DINAMIKA ROTASI
Contoh Soal:
 Jarak partikel B dan C terhadap poros A; ;
Momen inersia terhadap poros A dapat dihotung dengan persamaan (6-5).
I   mi ri
2
m A rA2  mB rB2  mC rC2
i

 0   0,10 kg   0, 50 m    0, 20 kg   0, 40 m 
2 2

 0, 057 kg m 2

 b) Partikel B dan C terletak pada poros BC, sehingga momen inersia yang dihasilkan
keduanya sama dengan nol. Jadi, hanya partikel A yang menghasilkan momen inersia
terhadap poros BC dengan .
I   mi ri 2 m A rA2
i

  0, 30 kg   0, 40 m 
2

 0, 048 kg m 2
A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia

Momen Inersia Benda


Tegar dengan Massa
Terdistribusi Kontinu.
I   r 2 dm

Gambar 6.6 Benda tegar dibayangkan terdiri


 dari sejumlah elemen kecil yang berjarak dari
poros menghasilkan
A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia


A. DINAMIKA ROTASI

1. Torsi dan Momen Inersia


Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut.
F  mat
F  mr
rF  mr 2
Hukum II Newton untuk rotasi
at
  I  I
r
Gambar 6.7 Sebuah gaya bekerja pada
Dengan
  I = momen inersia (
  sebuah partikel bermassa yang sedang = Percepatan sudut
berotasi pada jarak menghasilkan sebuah
momen gaya yang besarnya jika tegak
= torsi , dan
lurus pada lintasan partikel = jarak titik ke poros
A. DINAMIKA ROTASI

2. Analisis Masalah Dinamika Rotasi Benda Tegar


1 1
I  mR 2   2 M  R 2  MR 2
2 2
  0  I

TR   MR 2    T  MR   1
 F  Ma dengan a   R
 Mg  T  M   R    2 
Subtitusi T  MR dari  1 ke  2  memberikan
Mg   MR   MR
Mg  2 MR
g
 
2R
A. DINAMIKA ROTASI
3. Pemecahan Masalah Dinamika Rotasi dengan Hukum Kekekalan Energi

Energi Kinetik Rotasi


1
EK rotasi  I 2
2
Energi Kinetik Benda yang Menggelinding
1 1
Gambar 6.9 Benda bergerak translasi EK  EK translasi  EK rotasi  mV 2  I  2
  dengan kecepatan sambil berotasi 2 2
dengan kecepatan sudut (gerak
melnggelinding). Energi kinetik total
adalah
A. DINAMIKA ROTASI

4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Apakah Momentum Sudut Itu?
Analog dengan momentum linear adalah momentum sudut.

L  I
Besar momentum sudut partikel

L  mrv
Gambar 6.11 Momentum sudut adalah suatu
besaran vektor yang arahnya diberikan oleh
aturan tangan kanan
A. DINAMIKA ROTASI

4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Kaitan antara dp d  mv  d  mr 


F   F 
dt dt dt
Momentum Sudut
d  mr 2 
dengan Torsi. rF 
dt
d  I 
 
dt
dL
 
dt
A. DINAMIKA ROTASI

4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Formulasi Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada Gerak Rotasi.
dL
jika    0, maka L  konstan
dt
 
Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi “jika
tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja
pada sistem , momentum sudut sistem adalah kekal
(tetap besarnya).”
L1  L2
I11  I 22
B. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

1. Keseimbangan Statis Sistem Partikel

Benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang bekerja
pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, gaya yang
bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi.

 Fx  0
Syarat Keseimbangan  F 0
Sistem Partikel  Fy  0
B. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

2. Syarat Keseimbangan Statis Benda Tegar

Suatu benda tegar berada dalam keseimbangan statis bila


mula-mula benda dalam keadaan diam dan resultan gaya
pada benda sama dengan nol, serta torsi terhadap titik
sembarang yang dipilih sebagai poros sama dengan nol.
 Fx  0
 F 0
(1) Resultan gaya harus nol
 Fy  0

(2) Resultan torsi harus nol  0


B. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

3. Analisis Masalah Keseimbangan Benda Tegar


C. TITIK BERAT

1. Apakah Titik Berat Itu?

Titik berat merupakan suatu titik di mana resultan gaya gravitasi


partikel-partikel terkonsentrasi pada titik tersebut.
C. TITIK BERAT

2. Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?

Gambar 6.19 Letak titik berat berbagai benda homogen yang bentuknya teratur
C. TITIK BERAT

3. Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?

w1 x1  w2 x2  w3 x3    wi x1
xG  
w1  w2  w3    wi

w1 y1  w2 y2  w3 y3    wi y1
yG  
w1  w2  w3    wi

  Gambar 6.22 Berat adalah resultan gaya berat


partikel-partikelnya. Garis kerja selalu melalui
titik pusat gravitasi, yang kita sebut titik berat
C. TITIK BERAT

4. Jenis-jenis keseimbangan
Mengapa titik berat sering diidentikkan dengan pusat massa?
m1 gx1  m2 gx2  m3 gx3  
xG 
m1 g  m2 g  m3 g  
g  m1 x1  m2 x2  m3 x3  

g  m1  m2  m3  
g  m1 x1  m2 x2  m3 x3    mi xi
xG  
g  m1  m2  m3    mi

g  m1 y1  m2 y2  m3 y3    mi yi
yG  
g  m1  m2  m3    mi
C. TITIK BERAT

5. Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?


Jenis-jenis Keseimbangan
1. Keseimbangan Stabil
Kesetimbangan Stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana
sesaat setelah gangguan kecil dihilangkan, benda akan kembali ke
kedudukan keseimbangannya semula.
2. Keseimbangan Labil
Keseimbangan yang dialami benda di mana sesaat setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya semula.

3. Keseimbangan Netral atau Indiferen


Keseimbangan di mana gangguan kecil yang diberikan tidak akan memengaruhi
keseimbangan benda.
C. TITIK BERAT

5. Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?


Jenis-jenis Keseimbangan

Gambar 6.26 Kaitan gerak titik berat dengan jenis keseimbangan benda
C. TITIK BERAT

6. Penerapan Konsep Titik Berat dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar 6.27 Ketika tubuh peloncat Gambar 6.28 Suatu tarikan mengganggu
melewati palang yang tinggi, pusat keseimbangan lawan anda. Dengan menghentikan
massa peloncat sebenarnya berada gerak kakunya, menyebabkan lawan tidak dapat
di bawah palang menjaga keseimbangannya sehingga ia jatuh
C. TITIK BERAT

6. Penerapan Konsep Titik Berat dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar 6.29 Pemain akrobat sedang


memperlihatkan teknik keseimbangan yang
mengagumkan dengan cara mengatur titik
berat gabungan mereka

Anda mungkin juga menyukai