Anda di halaman 1dari 5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Inisial Pasien RD
Umur 19 tahun
Jenis Kelamin Perempuan

1. Pemeriksaan Glukosa Darah ( Metode GOD – PAP)

Sampel : 10
Reagen : 1000 reagen GOD
Masa inkubasi : 15 menit
Hasil : 78 mg/dl

Hasil yang didapat dari pemeriksaan glukosa pada Saudari RD


menunjukkan nilai normal karena nilai nomal kadar glukosa darah adalah
75-115 mg/dl.

2. Pemeriksaan Kolesterol Darah ( Metode CHOD-PAP)

Sampel : 10
Reagen : 1000 working reagen
Masa inkubasi : 20 menit
Hasil : 94 mg/dl

Hasil yang didapat dari pemeriksaan kolesterol pada Saudari RD


menunjukkan nilai yang normal karena nilai normal kolesterol memiliki 2
kategori yaitu dapat dicurigai pada angka diatas 220 mg/dl atau 5.7
mmol/l dan kolesterol meningkat pada angkat diatas 260 mg/dl ata 6.7
mmol/l.

3. Pemeriksaan Total Protein ( Metode Biuret)

Sampel : 20
Reagen : 1000 reagen biuret
Masa inkubasi : 10 menit
Hasil : 10 gr/dl

Hasil yang didapat dari pemeriksaan protein pada Saudari RD


menunjukkan nilai yang tidak normal karena nilai normal kadar protein
untuk orang dewasa dengan umur 3 tahun-keatas adalah 6,2 gr/dl – 8,5
gr/dl sedangkan nilai normal untuk bayi adalah 4,6 gr/dl – 7,0 gr/dl.

B. Pembahasan

1. Pemeriksaan Glukosa Darah ( Metode GOD – PAP)

Dalam pemeriksaan kadar glukosa darah dapat diukur dengan


menggunakan metode GOD-PAP yaitu prinsip oksidasi glukosa oleh
glukooksidase (GOD) menjadi asam glukonat dan H2O2. Kemudian,
H2O2 direaksikan dengan 4-aminoantipirin dan fenol menghasilkan
chinonime yang berwarna kemerahan dan H2O, reaksi ini dikatalisis
oleh enzim peroksidase (POD). Chinonime yang terbentuk equivalen
dengan glukosa sehingga warna yang terukur akan sebanding dengan
kadar pada glukosa tersebut (Amatsier, 2003).

GOD
Glukosa+ O2 → Asam glukonat + H2O2
POD

2 H2O2 + 4 aminoantipirine + fenol → Chinonime + H2O


Pengukurannya dilakukan dengan mencampur plasma darah
pasien dengan reagen GOD, lalu warna yang terbentuk dibaca dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm. Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah pasien tersebut berada pada ambang
batas normal yaitu 78 mg/dl, dari nilai normal 75-115 mg/dl.
Agar dapat berfungsi secara optimal, tubuh hendaknya dapat
mempertahankan konsentrasi darah gula (dalam bentuk glukosa)
dalam batas-batas tertentu, yaitu 70-120 mg/ml dalam keadaan puasa.
Bila gula darah naik di atas 170 mg/100ml, gula akan dikeluarkan
melalui urine. Sebaliknya bila gula darah turun hingga 40-50 mg/ml,
kita akan merasa gugup, pusing, lemas dan lapar. Gula darah terlalu
tinggi disebut hiperglikemia dan bila terlalu rendah disebut
hipoglikemia. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat
menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula
yang berkaitan dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal,
dan saraf. Beberapa macam hormon terlibat dalam pengaturan darah
ini, salah satunya hormon insulin (Amatsier, 2003).

2. Pemeriksaan Kolesterol Darah ( Metode CHOD-PAP)

Pada pemeriksaan kolesterol darah digunakan metode


enzymatic photometric test CHOD-PAP. Metode tersebut
mempunyai prinsip reaksi pembentukan Quinoneimine dari
kolesterol, dimana senyawa ini mempunyai panjang gelombang
(λmax) serapan pada 546 nm.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil 94 mg/dl yang
dikategorikan normal. Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya
adalah < 200 mg/dl bila > 200 mg/dl berarti risiko untuk terjadinya
PJK (Penyakit Jantung Koroner) meningkat. Bila kadar kolesterol
darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi tidak ada faktor resiko
lainnya untuk PJK maka biasanya tidak diperlukan penanggulangan
yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar tersebut didapatkan PJK
atau 2 faktor risiko lainnya untuk PJK maka diperlukan pengobatan
yang intensif seperti halnya penderita dengan kadar kolesterol yang
tinggi atau > 240 mg/dl.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan
laboratorium adalah :
a. Obat aspirin dan kortikosteroid dapat meningkatkan kadar
kolesterol serum
b. Hipoksia berat dapat meningkatkan kadar kolesterol serum
c. Diet tinggi kolesterol yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan
dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol serum
(Widyaningsih, 2010)
3. Pemeriksaan Total Protein ( Metode Biuret)

Pada pemeriksaan total protein digunakan metode biuret.


Metode tersebut menggunakan serum darah yang nantinya akan
bereaksi dengan ion kupri (Cu 2+) dalam suasana alkalis dengan hasil
yang memberikan warna ungu.
Protein + Cu 2+ → kompleks warna
Intensitas warna yang terbentuk akan setara dengan jumlah protein
dalam sampel.
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa kadar total prorein
darah pasien adalah 10 gr/dl . Dari hasil ini dapat diketahui bahwa
kadar total protein pasien melebihi nilai normal yaitu 6,2 gr/dl – 8,5
gr/dl. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah
faktor praktikan yang melakukan inkubasi dengan waktu yang terlalu
lama atau dalam pengambilan reagen atau sampel yang tidak sesuai
ukuran (berlebihan). Selain itu, faktor dari pasien juga memengaruhi
dikarenakan asupan yang masuk kedalam tubuh mengandung protein
yang cukup tinggi sehingga berdampak pada hasil yang diperoleh
(Amatsier, 2003).

Dapus

Amatsier, Yunita. (2003). Prinsip Dasar Ilmu


Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai