Kelas : 3FA1
NPM : 11161009
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian epidemiologi Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua kasus TB yang tercatat sebagai kasus TB dan dilaporkan dari 22 puskesmas se Kabupaten
Bangkalan, termasuk data dari rumah sakit. Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer bersumber dari proses observasi dan wawancara secara tidak48 terstruktur. Informan
dalam proses wawancara adalah petugas program pengendalian TB paru Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangkalan. Data sekunder berupa laporan program TB dan laporan profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangkalan. Mengidentifikasi masalah TB paru di Kabupaten Bangkalan digunakan metode NGT (Nominal
Group Technique). Teknik kelompok nominal (Nominal group technique = NGT) adalah metode
pengambilan keputusan yang digunakan di berbagai kelompok dengan kemampuan sama dari berbagai
ukuran, yang\ ingin membuat keputusan dengan cepat.
Mendapatkan alternatif pemecahan masalah menggunakan teknik FGD (Focus Group Discussion) atau
informasi yang diperoleh dari berbagai metode dan sumber data selanjutnya diolah dalam bentuk narasi,
gambar, grafik dan tabel untuk dilakukan analisa secara deskriptif. Irwanto (2006: 1-2) mendefinisikan
FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok
TUGAS!!!
Artikel Penelitian diatas menunjukan bahwa artikel tersebut merupakan artikel kualitatif.
Jika dilihat dari segi perspektifnya sendiri lebih menggunakan perspektif emik (menjelaskan suatu
fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri).
Jika dilihat dari konsepnya sendiri penulis tersebut mengembangkan dan mengaitkan konsep atau teori yang
telah ada dengan yang terjadi dilapangan.
Jika dilihat dari pengumpulan datanya menggunakan metode observativ di rumah sakit daerah kabupaten
bangkala.
Untuk focus penelitiannya juga terdapat beberapa kategori didalam jurnal tersebut yang membuktikan
jurnal tersebut jurnal kualitatif.
PEMISAHAN RIFAMPISIN, ISONIAZID, DAN PIRAZINAMIDA DENGAN KLT
TERIMPREGNASI PARAFIN
Prawiranata, I.P.H.1, Widhiartini, I.A.A.2, Cahyadi, K.D.1, Wirasuta, I.M.A.G.1
ABSTRAK
Telah dilakukan pengembangan metode kromatografi untuk pemisahan rifampisin, isoniazid, dan
pirazinamida menggunakan pelat KLT terimpregnasi parafin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan metode pemisahan rifampisin, isoniazid, dan pirazinamida secara simultan.
KLT silika gel 60 GF254 diimpregnasi menggunakan parafin 10% (v/v) dalam dietil eter. Beberapa
variasi fase gerak yang dioptimasi mengacu pada campuran etanol : air (70:30 v/v) + 5% asam asetat glasial
+ 1% amonia 37%. Parameter kromatografi terbaik diperoleh dari pemisahan menggunakan fase gerak
campuran etanol : air (95:5 v/v) + 5% asam asetat glasial + 1% dietilamin. Fase gerak ini juga memberikan
pemisahan terbaik untuk ketiga senyawa dengan Rs > 1 dan α > 1. Pelat dipindai pada panjang gelombang
335 nm untuk analisis rifampisin dan 275 nm untuk analisis isoniazid dan pirazinamida menggunakan
KLTspektrofotodensitometer. Metode yang dikembangkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
pemisahan rifampisin, isoniazid, dan pirazinamida pada sampel obat ataupun sampel biologis.
Metodologi
Penyiapan larutan baku kerja, masing-masing senyawa dibuat larutan baku induk dengan konsentrasi 1
mg/mL dalam metanol. Larutan baku kerja dibuat dengan mengencerkan larutan baku induk hingga
diperoleh konsentrasi masingmasing senyawa 50 µg/mL. Impregnasi pelat, pelat KLT silika gel GF254
berukuran 5x10 cm sebanyak 4 lembar dicuci dengan metanol dan diaktivasi pada suhu 110°C selama 30
menit. Pelat diimpregnasi dengan parafin 10% (v/v) dalam dietil eter, dan dikeringkan selama 1 jam pada
suhu ruangan.Kromatografi, larutan baku kerja masing-masing senyawa ditotolkan secara tunggal dan
campuran sebanyak 10 µL (500 ng) pada keempat pelat dengan jarak antar totolan 1 cm dan lebar totolan
3,5 mm menggunakan linomat V.
Pelat dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang sebelumnya sudah dijenuhkan dengan fase gerak
selama 30 menit, pelat dielusi dengan arah vertikal menggunakan berbagai komposisi fase gerak hingga 9
cm dari tepi bawah pelat. Masingmasing noda pada pelat dipindai dengan spektrofotodensitometer-KLT
Scanner 3 pada panjang gelombang 335 nm untuk rifampisin serta 275 nm untuk isoniazid dan
pirazinamida, karena kedua senyawa ini memiliki panjang gelombang maksimum yang berdekatan.
Analisis pemisahan, fase gerak terbaik dipilih dengan cara membandingkan parameter kromatografi
(selektivitas (α) > 1, resolusi (Rs) > 1, dan tailing factor (Tf) = 1) (Sherma and Fried, 1994).
TUGAS!!!
Artikel Penelitian diatas menunjukan bahwa artikel tersebut merupakan artikel kuantitatif.
Jika dilihat dari segi perspektifnya sendiri lebih menggunakan perspektif etik (penggunaan sudut pandang
orang luar yang berjarak (dalam hal ini peneliti) untuk menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat).
Jika dilihat dari konsepnya sendiri penulis tersebut mengembangkan metode yang telah ada yaitu
kromatografi dengan sampel INH,RIF, dan PYZ yang dikembangkan menggunakan metode Kromatografi
terimpregmentasi paraffin.
Jika dilihat dari pengumpulan datanya menggunakan metode eksperimental dengan menyesuaikan data
dilapangan dengan data yang tertera pada literatur.
Untuk hipotesis penelitiannya juga terdapat hipotesis pada awal jurnal tersebut berdasarkan data penelitian
sebelumnya yang dijadikan patokan untuk pengembangan metode peneliti, hal ini membuktikan bahwa
jurnal jurnal tersebut termasuk jurnal kuantitatif.