Disusun oleh :
Aulia Tavian 616080717005
Dosen Pembimbing :
Ns. Masitoh Tampubolon, S.Kep.
Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena
sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk
menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri
bayi saat penyuntikan imunisasi.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, dengan pendekatan static
group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri pada
responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok
kontrol.
Intervensi non-farmakologi merupakan hal yang disukai karena
memiliki sedikit efek samping dan didasarkan pada pengkajian klinik,
sehingga perawat juga dapat melakukannya saat dokter tidak berada
ditempat (Kashaninia, et al. 2008).
Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai
analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama
prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa
aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan
penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien.
Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat
bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di
daerah setempat.
Studi mengenai intervensi untuk menurunkan nyeri
selama vaksinasi pada bayi, mendapatkan hasil
bahwa bayi yang berusia dibawah 6 bulan dan
mendapatkan ASI serta anak yang berusia 6-48
bulan dan menggunakan sukrosa dan
lidokainprilokain secara signifikan menurunkan durasi
waktu menangis dan skor nyeri dibandingkan
dengan kelompok kontrol (Dilli, Kucuk & Dallar,
2008).
Keefektifan pemberian ASI untuk menurunkan nyeri pada bayi juga
didapatkan oleh Dilli, Kucuk dan Dallar (2008). Dalam penelitiannya
terlihat bahwa pemberian ASI selama imunisasi efektif pada anak
yang berusia dibawah 6 bulan, sedangkan anak yang berusia 6-48
bulan, skor nyeri menurun setelah diberikan 12% sucrose solution
dan lidocaine-prilocaine cream. Hal ini berbeda dengan hasil
temuan peneliti, dimana penurunan tingkat nyeri terjadi pada bayi
yang berusia 0 sampai 12 bulan pada kelompok intervensi.