Anda di halaman 1dari 21

SNI 3945:2016

da
n
St
an
Standar Nasional Indonesia da
rdi
sa
si
Na
sio
na
l,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
Teh hijau k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”

ICS 67.140.10 Badan Standardisasi Nasional


da
n
St
an
da
rdi
sa
si
Na
sio
na
l,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
© BSN 2016 n.
go
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan .id
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN da
n
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
tid
www.bsn.go.id ak
un
tu
k
di
Diterbitkan di Jakarta ko
m
er
si
al
ka
n”
SNI 3945:2016 SNI 3945:2016
da
n
Daftar isi St
an
da
rdi
Daftar isi.....................................................................................................................................i sa
Prakata .....................................................................................................................................ii si
Na
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
sio
1 Ruang lingkup................................................................................................................... 1 na
l,
2 Acuan normatif.................................................................................................................. 1
Co
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................. 2 py
st
4 Klasifikasi.......................................................................................................................... 5
an
5 Persyaratan mutu ............................................................................................................. 5 da
6 Pengambilan Contoh ........................................................................................................ 7 r
ini
7 Cara Uji............................................................................................................................. 7 di
8 Pengemasan..................................................................................................................... 8 bu
at
9 Penandaan ....................................................................................................................... 8 un
10 Rekomendasi.................................................................................................................... 8 tu
k
Lampiran A .............................................................................................................................. 9 pe
Lampiran B ............................................................................................................................ 11 na
ya
Bibliografi ............................................................................................................................... 15 ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”

© BSN 2016 i
da
Prakata n
St
an
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini merupakan revisi dari SNI 01-3945-1995, Teh hijau. da
Standar ini direvisi dan dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut: rdi
sa
- Menyesuaikan standar dengan peraturan-peraturan baru yang berlaku saat ini khususnya si
ISO 11287 Green tea – Definition and basic requirements. Na
- Menyesuaikan standar dengan tuntutan konsumen, kondisi perkebunan, industri teh dan sio
situasi perdagangan teh saat ini. na
l,
Revisi SNI ini mencakup ruang lingkup, acuan normatif, definisi, syarat mutu, pengambilan Co
contoh, cara uji, pengemasan dan penandaan. py
st
Standar ini dirumuskan oleh KomiteTeknis 65-03 : Pertanian. Standar ini telah dibahas an
melalui rapat teknis dan terakhir disepakati dalam konsensus di Bandung tanggal 19 da
November 2015. Hadir dalam konsensus tersebut ketua dan anggota Komite Teknis 65-03: r
Pertanian dan instansi terkait lainnya. ini
di
Standar ini telah melalui jajak pendapat pada tanggal 26 Februari 2016 sampai dengan 25 bu
Mei 2016 dan disetujui menjadi Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI). at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”

© BSN 2016 ii
SNI 3945:2016
da
n
Pendahuluan St
an
da
Indonesia merupakan salah satu negara produsen teh hijau di dunia. Permintaan pasar rdi
terhadap teh hijau baik di pasar dunia maupun di pasar dalam negeri terus meningkat seiring sa
dengan perkembangan trend gaya hidup sehat. Dengan demikian diperlukan standar mutu si
teh hijau.
Na
sio
Teh hijau diproduksi di beberapa wilayah perkebunan teh yang berasal dari satu atau
na
beberapa wilayah produksi. Karakteristik mutu teh hijau dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain elevasi, kondisi agroklimat, varietas dan klon tanaman yang digunakan, cara
l,
budidaya, teknologi dan kebijakan kehalusan mutu petikan dan penanganan pucuk segar Co
hingga ke pabrik, kondisi dan teknologi pengolahan, sortasi, pengemasan, dan penyimpanan py
yang digunakan. Selain itu, mutu seduhan teh hijau dipengaruhi oleh air seduhan yang st
digunakan, cara dan kondisi penyeduhan. an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”

© BSN 2016 iii


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 3945:2016 SNI 3945:2016

da
Teh hijau n
St
an
da
1 Ruang lingkup rdi
sa
Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, pengemasan dan si
penandaan untuk teh hijau tidak termasuk teh hijau yang diolah lebih lanjut seperti teh hijau
Na
decaf, teh hijau yang dicampur dengan bahan lainnya (teh wangi) dan penggosongan serta
sio
ekstraksi lebih lanjut.
na
l,
2 Acuan normatif
Co
py
Untuk acuan normatif tidak bertanggal berlaku edisi terakhir (termasuk revisi dan atau st
amandemennya). an
da
SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan r
ini
ISO 1573, Tea — Determination of loss in mass at 103 °C di
ISO 1575, Tea — Determination of total ash bu
at
ISO 1576, Tea — Determination of water-soluble ash and water-insoluble ash
un
ISO 1577, Tea — Determination of acid-insoluble ash tu
ISO 1578, Tea — Determination of alkalinity of water-soluble ash k
pe
ISO 1839, Tea — Sampling na
ISO 5498, Agricultural food products — Determination of crude fibre content — General ya
method ng
an
ISO 9768, Tea — Determination of water extract di
ISO 14502-1, Determination of substances characteristic of green and black tea — Part 1: w
Content of total Polyphenols in tea — Colorimetric method using Folin-Ciocalteu reagent w
ISO 15598, Tea — Determination of crude fibre content w.
bs
SNI ISO 4833-1, Mikrobiologi rantai pangan - Metode horizontal untuk enumerasi n.
mikroorganisme - Bagian 1: Penghitungan koloni pada suhu 30 °C dengan teknik cawan go
tuang (ISO 4833-1:2013, IDT) .id
SNI ISO 4833- 2, Mikrobiologi rantai pangan - Metode horizontal untuk enumerasi da
mikroorganisme - Bagian 2: Penghitungan koloni pada suhu 30 °C dengan teknik cawan n
sebar (ISO 4833-2:2013 dan Cor 1:2014, IDT) tid
ak
SNI ISO 4831, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk deteksi dan
un
enumerasi koliform – Teknik Angka Paling Mungkin (APM)
tu
SNI ISO 21527-2, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk k
enumerasi kapang dan khamir – Bagian 2: Teknik penghitungan koloni pada produk dengan di
aktivitas air kurang dari atau sama dengan 0,95 ko
SNI 7313, Batas Maksimum Residu Pestisida pada Hasil Pertanian m
er
SNI 2896, Cara uji cemaran logam dalam makanan si
SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan al
ka
SNI 4866, Cara uji cemaran Arsen dalam makanan
n”
CAC/GL 50-2004 General Guideline on Sampling

© BSN©2016
BSN 2016 1 dari 115dari 15
da
Pedoman pengujian residu pestisida dalam hasil pertanian, 2006, Direktorat Jenderal n
Tanaman Pangan, Departemen Pertanian St
an
da
3 Istilah dan definisi rdi
sa
Untuk tujuan dalam penggunaan dokumen ini, berikut adalah istilah dan definisi yang si
digunakan : Na
sio
3.1 na
teh hijau l,
teh kering hasil pengolahan pucuk dan daun muda tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Co
Kuntze) melalui proses pelayuan tanpa melalui proses oksidasi enzimatis, melalui proses py
penggulungan dan atau penggilingan, pengeringan, sortasi dan grading sehingga aman bagi st
konsumen an
da
3.2 r
oksidasi enzimatis ini
proses bertemunya polifenol dengan enzim polifenol oksidase yang semuanya terdapat
dalam daun teh dengan bantuan oksigen di sekitarnya
di
bu
3.3 at
tip un
bagian teh kering yang berasal dari ujung pekoe/kuncup daun yang berwarna silver atau tu
golden k
pe
3.4 na
pekoe super ya
teh hijau yang partikelnya tergulung padat terpilin, berwarna hijau sampai hijau kehitaman, ng
sangat sedikit tercampur tulang daun dengan ukuran panjang partikel antara 2 sampai 5 mm an
di
3.5 w
pekoe w
teh hijau yang partikelnya tergulung padat terpilin berwarna hijau kehitaman, berukuran lebih w.
panjang dari pada pekoe super dengan ukuran panjang partikelnya lebih dari 5 mm, sedikit bs
tercampur serat dan tulang daun n.
go
3.6
.id
jikeng
teh hijau yang partikelnya tergulung longgar dan kurang terpilin, berwarna hijau kehitaman da
sampai kuning kecoklatan, tercampur banyak tulang daun dengan ukuran panjang n
partikelnya antara 1 sampai 20 mm tid
ak
3.7 un
bubuk 1 tu
teh hijau yang partikelnya tidak tergulung tetapi berupa potongan pipih, berwarna kehitaman k
sampai kuning kecoklatan, minimal 75 % lolos ayakan mesh 4 dan tertahan ayakan mesh di
10, sedikit tercampur serat dan tulang daun ko
m
3.8 er
bubuk 2 si
teh hijau yang partikelnya tidak tergulung tetapi berupa potongan pipih, berwarna hijau al
kehitaman sampai kuning kecoklatan minimal 75 % lolos ayakan mesh 10 dan tertahan ka
ayakan mesh 45, banyak tercampur serat dan tulang daun n”
SNI 3945:2016 SNI 3945:2016

da
3.9 n
bubuk 3 St
teh hijau yang partikelnya tidak tergulung tetapi berupa potongan pipih, berwarna hijau an
kehitaman sampai kuning kecoklatan minimal 75 % lolos ayakan mesh 45, banyak tercampur da
serat tulang daun rdi
sa
3.10 si
tulang daun(stalk) Na
teh hijau yang 100 % partikel gagangnya berwarna kuning kecoklatan dengan ukuran sio
panjang partikelnya antara 3 mm sampai 30 mm na
l,
3.11 Co
Gun Powder 1 (GP 1) py
teh hijau yang partikelnya berbentuk butiran tergulung sangat padat berwarna hijau sampai st
kehitaman, minimal 75 % lolos ayakan mesh 10 dan tertahan ayakan mesh 14, murni tak an
tercampur serat dan tulang daun
da
r
3.12
Gun Powder 2 (GP 2)
ini
teh hijau yang partikelnya berbentuk butiran tergulung padat, berwarna hijau sampai hijau di
kehitaman, minimal 75 % lolos ayakan mesh 6 dan tertahan ayakan mesh 10, murni tak bu
tercampur serat maupun tulang daun at
un
3.13 tu
Gun Powder 3 (GP 3) k
teh hijau yang partikelnya berbentuk butiran tergulung kurang padat, berwarna hijau pe
sampai hijau kehitaman, minimal 75 % lolos ayakan mesh 4 dan tertahan ayakan mesh 6, na
murni tidak tercampur tulang dan serat daun ya
ng
3.14 an
Chun Mee 1 (CM 1) di
teh hijau yang partikelnya tergulung padat memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai w
hitam, minimal 75 % lolos ayakan mesh 10 dan tertahan ayakan mesh 18, murni tak w
tercampur tulang dan serat daun
w.
bs
3.15
n.
Chun Mee 2 (CM2)
teh hijau yang partikelnya tergulung padat memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai
go
hitam, minimal 75 % lolos ayakan mesh 8 dan tertahan ayakan mesh 14, sedikit tercampur .id
tulang dan serat daun da
n
3.16 tid
Chun Mee 3 (CM 3) ak
teh hijau yang partikelnya tergulung padat memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai un
hitam, minimal 75% lolos ayakan mesh 6 dan tertahan ayakan mesh 14, sedikit tercampur tu
tulang dan serat daun k
di
3.17 ko
Chun Mee 4 (CM 4) m
teh hijau yang partikelnya tergulung padat memanjang, berwarna kehijauan sampai hitam, er
minimal 75 % lolos ayakan mesh 6 dan tertahan ayakan mesh 10, tercampur agak banyak si
tulang dan serat daun al
ka
n”
da
3.18
n
Sow Mee 1 (SM 1) St
teh hijau yang partikelnya berupa potongan pipih, warna hitam kehijauan kecoklatan minimal an
75 % lolos ayakan mesh 10 dan tertahan ayakan mesh 18, mengandung tip da
rdi
3.19 sa
Sow Mee 2 (SM 2) si
teh hijau yang partikelnya berupa potongan pipih, warna hitam kehijauan sampai kecoklatan Na
minimal 75 % lolos ayakan mesh 14 dan tertahan ayakan mesh 25, mengandung sedikit tip sio
na
3.20 l,
Broken Mixed (BM) Co
partikel daun teh yang berupa campuran antara dua atau lebih jenis mutu teh hijau py
st
3.21 an
Broken Tea (BT) da
partikel daun teh yang agak pipih dan tidak terpilin baik, berwarna hijau kehitaman sampai r
hijau kekuningan, lolos ayakan mesh 6 atau mesh 7 dan tertahan ayakan mesh 14
ini
di
3.22
bu
fanning (F)
partikel daun teh yang pendek, berwarna hijau kehitaman sampai hijau kekuningan, at
berukuran kecil dan pipih, lolos ayakan mesh 18 dan tertahan ayakan mesh 20 atau mesh 22 un
tu
3.23 k
dust pe
partikel daun teh yang berukuran kecil, berbentuk butiran, dan berwarna hijau kehitaman na
sampai hijau kekuningan, lolos ayakan mesh 22 dan tertahan ayakan mesh 30 ya
ng
3.24 an
benda asing di
benda yang bukan berasal dari hasil pemetikan daun teh w
w
3.25 w.
aroma asing bs
aroma lain selain teh yang dapat terjadi karena terkontaminasi bahan lain antara lain logam n.
dan infeksi mikroba go
.id
3.26 da
rasa asing n
rasa lain selain teh yang dapat terjadi karena terkontaminasi bahan lain, antara lain logam
dan infeksi mikroba
tid
ak
3.27 un
penguat warna tu
ingredient khas yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja k
ditambahkan ke dalam produk yang dapat memberikan, menambah, atau di
mempertegas warna produk ko
m
3.28 er
penguat aroma si
ingredient khas yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja al
ditambahkan ke dalam produk yang dapat memberikan, menambah, atau ka
mempertegas aroma produk n”
da
3.29
n
penguat rasa St
ingredient khas yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja an
ditambahkan ke dalam produk yang dapat memberikan, menambah, atau da
mempertegas rasa produk rdi
sa
si
4 Klasifikasi Na
sio
Menurut bentuk dan ukuran partikelnya, teh hijau digolongkan menjadi 20 (dua puluh) jenis na
yaitu : l,
Co
1. Pekoe Super py
2. Pekoe st
3. Jikeng an
4. Bubuk 1 da
5. Bubuk 2 r
6. Bubuk 3 ini
7. Broken Tea di
8. Fanning bu
9. Dust at
10. Tulang daun
un
11. Gun Powder 1 (GP1)
12. Gun Powder 2 (GP2)
tu
13. Gun Powder 3 (GP3) k
14. Chun Mee 1 (CM1) pe
15. Chun Mee 2 (CM2) na
16. Chun Mee 3 (CM3) ya
17. Chun Mee 4 (CM4) ng
18. Sow Mee 1 (SM1) an
19. Sow Mee 2 (SM2) di
20. Broken Mixed (BM) w
w
w.
5 Persyaratan mutu bs
n.
go
Syarat mutu teh hitam terdiri dari syarat mutu umum (fisik dan organoleptik) sesuai Tabel 1 .id
dan syarat mutu khusus sesuai Tabel 2. da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”
da
Tabel 1 – Syarat umum (fisik dan organoleptik) n
St
an
da
No. Parameter Persyaratan mutu rdi
sa
1. Kenampakan keringan teh hijau si
1.1 Ukuran partikel Harus sesuai dengan jenis Na
Hijau kehitaman sampai dengan kuning sio
1.2 Warna na
kecoklatan
Tergulung/terpilin sempurna sampai dengan l,
1.3 Bentuk Co
bubuk, batang serat
py
1.4 Aroma Normal, khas teh hijau st
1.5 Tekstur Padat sampai dengan tidak padat an
Sangat seragam sampai dengan kurang da
1.6 Keragaman ukuran
seragam r
1.7 Benda asing Tidak ada ini
2. Penilaian air seduhan di
bu
Hijau kekuningan sangat cerah, sampai
2.1 Warna at
dengan merah kekuningan un
2.2 Rasa yang meliputi unsur kesegaran Sangat enak khas teh hijau (very good) tu
(briskness), kekuatan (strength), sampai dengan tidak enak (bad) k
aroma (flavour), dan rasa asing pe
3. Kenampakan ampas seduhan na
(infused leaf) ya
ng
3.1 Warna Hijau kekuningan sangat cerah sampai
an
dengan kusam (dull) di
3.2 Aroma Khas teh hijau w
4 Bahan tambahan pangan w
4.1 Penguat warna Tidak ada w.
4.2 Penguat aroma Tidak ada bs
4.3 Penguat rasa Tidak ada n.
go
.id
da
Tabel 2 – Syarat khusus
n
No. Parameter Satuan Syarat Mutu
tid
ak
1. Kadar air (b/b) % Maks 8 un
2. Kadar ekstrak dalam air (b/b) % Min 32 tu
3. Kadar abu total (b/b) % 4-8 k
Kadar abu larut dalam air (b/b) dari Abu di
4. % Min 45 ko
Total
5. Kadar abu tidak larut dalam asam (b/b) % Maks 1 m
er
6. Alkalinitas abu larut dalam air (b/b) % 1 –3
si
7. Kadar serat kasar (b/b) % Maks 16,5 al
8. Polifenol (b/b) % Min 15 ka
9. Cemaran logam n”
9.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks 2
da
Tabel 2 – Syarat khusus (lanjutan) n
St
9.2 Timah (Sn) mg/kg Maks 40 an
da
9.3 Raksa (Hg) mg/kg Maks 0,03
rdi
9.4 Arsen (As) mg/kg Maks 1 sa
9.5 Kadmium (Cd) mg/kg Maks 0,2 si
9.6 Seng (Zn) mg/kg Maks 40 Na
10. Cemaran mikroba sio
10.1 Angka Lempeng Total Koloni/g Maks 1 x 10 6 na
10.2 Coliform Koloni/g Maks 3 x 103 l,
Co
10.3 Kapang dan khamir Koloni/g Maks 4 x 105
py
st
an
6 Pengambilan Contoh da
r
Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428 atau CAC/GL 50-2004 yang dilakukan ini
oleh petugas pengambil contoh yang kompeten. di
bu
7 Cara Uji
at
un
Cara uji masing-masing karakter disajikan pada Tabel 3.
tu
Tabel 3 – Cara pengujian
k
pe
No. Kriteria uji Cara Pengujian na
1. Fisik dan organoleptik Sesuai Lampiran A dan Lampiran B ya
2. Kadar air (b/b) ISO 1573 ng
3. Kadar ekstrak dalam air (b/b) ISO 9768 an
4. Kadar abu total (b/b) ISO 1575 di
5. Kadar abu larut dalam air (b/b) dari ISO 1576
w
Abu Total w
6. Kadar abu tidak larut dalam asam ISO 1577 w.
(b/b) bs
7. Alkalinitas abu larut dalam air (b/b) ISO 1578 n.
go
8. Kadar serat kasar (b/b) ISO 5498 atau ISO 15598a .id
9. Polifenol (b/b) ISO 14502-1 da
10. Kadar Cemaran Logam SNI 2896 n
10.1 Timbal (Pb) tid
10.2 Timah (Sn) ak
10.3 Raksa (Hg) un
10.4 Kadmium (Cd) tu
10.5 Seng (Zn) k
10.6 Arsen (As) SNI 4866 di
11. Kadar Cemaran Mikroba ko
11.1 Angka Lempeng Total SNI ISO 4833-1; SNI ISO 4833-2 m
11.2 Coliform SNI ISO 4831 er
11.3 Kapang dan khamir SNI ISO 21527-2 si
al
Catatan....cara pengujian untuk menentukan kadar serat kasar pada teh secara spesifik mengacu ka
pada ISO 15598; namun untuk keperluan rutin cukup dapat mengacu pada ISO 5498. Pada kasus
perselisihan, harus mengacu pada ISO 15598. Persyaratan mutu tidak berubah terkait dengan cara
n”
pengujian yang digunakan.
da
8 Pengemasan
n
St
Teh hijau harus dikemas dalam wadah yang tertutup, bersih, dan kering, tidak an
mempengaruhi mutu teh di dalamnya, serta aman selama penyimpanan dan pengangkutan. da
rdi
sa
9 Penandaan si
Na
Penandaan dari kemasan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan kesepakatan antara sio
pihak-pihak yang berkepentingan, minimal mencantumkan : na
l,
- Nama barang Co
- Jenis mutu py
- Nama produsen st
- Berat bersih an
- Kode produksi / chop da
r
ini
10 Rekomendasi di
bu
Apabila dibutuhkan dalam perdagangan, teh hijau harus memenuhi syarat Batas Maksimum at
Residu (BMR) sesuai SNI 7313 atau Codex Pesticide Residues, dan atau regulasi un
kontaminan di Indonesia dan negara tujuan ekspor. tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”
da
n
Lampiran A
St
(normatif)
an
Cara uji fisik – Penentuan besarnya ukuran partikel teh hijau da
rdi
sa
si
Na
A.1 Prinsip
sio
na
Pemisahan secara fisik dengan menggunakan ayakan
l,
A.2 Peralatan
Co
py
Ayakan yang mempunyai lubang bujur sangkar dengan ukuran mesh 4 dan mesh 80 st
an
A.3 Prosedur da
r
Siapkan contoh uji kurang lebih 100 gram, lalu ayak dengan menggunakan ayakan ukuran ini
mesh 7, mesh 16 dan mesh 80 yang telah tersusun berurutan sesuai dengan ukurannya di
hingga tidak terjadi pemindahan partikel bu
at
A.4 Cara menyatakan hasil un
tu
Hasil pengujian teh hijau dinyatakan sebagai berikut : k
pe
1. Pekoe super, apabila ukuran panjang partikel antara 2 sampai 5 mm na
2. Pekoe, apabila ukuran partikelnya lebih dari 5 mm ya
3. Jikeng apabila panjang partikelnya 1 sampai 20 mm ng
4. Bubuk 1, apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 4 dan tertahan ayakan an
mesh 10 di
5. Bubuk 2, apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 10 dan tertahan ayakan w
mesh 45 w
6. Bubuk 3, apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 45 w.
7. Broken Tea (BT), apabila partikelnya lolos ayakan mesh 6 atau mesh 7 dan tertahan bs
ayakan mesh 14 n.
8. Fanning (F), apabila partikelnya lolos ayakan mesh 18 dan tertahan ayakan mesh 20 go
atau mesh 22
.id
9. Dust, apabila partikelnya lolos ayakan mesh 22 dan tertahan ayakan mesh 30
da
10. Tulang (stalk), apabila ukuran panjangnya partikelnya antara 3 sampai 30 mm
11. Gun Powder 1 (GP1), apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 10 dan
n
tertahan ayakan mesh 14 tid
12. Gun Powder 2 (GP2), apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 6 dan ak
tertahan ayakan mesh 10 un
13. Gun Powder 3 (GP3), apabila partikelnya sebagian besar lolos ayakan mesh 4 dan tu
tertahan ayakan mesh 6 k
14. Chun Mee 1 (CM1), apabila sebagian besar partikelnya lolos ayakan mesh 10 dan di
tertahan ayakan mesh 18 ko
15. Chun Mee 2 (CM2), apabila sebagian besar partikelnya lolos ayakan mesh 8 dan m
sebagian kecil tertahan ayakan mesh 14 er
16. Chun Mee 3 (CM3), apabila sebagian besar partikelnya lolos ayakan mesh 6 dan si
tertahan ayakan mesh 14, dan sebagian tertahan ayakan mesh 18 al
17. Chun Mee 4 (CM4), apabila sebagian besar partikelnya lolos ayakan mesh 6 dan ka
tertahan ayakan mesh 10 n”
da
18. Sow Mee 1 (SM1), apabila sebagian besar partikelnya tertahan ayakan mesh 10 dan n
sebagian kecil tertahan ayakan mesh 18 St
19. Sow Mee 2 (SM2), apabila sebagian besar partikelnya lolos ayakan mesh 14 dan an
sebagian kecil tertahan ayakan mesh 25 da
20. Broken Mixed (BM), apabila partikelnya berupa campuran antara dua atau lebih jenis rdi
mutu teh hijau sa
si
Na
sio
na
l,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”
da
n
Lampiran B
St
(normatif)
an
Cara uji fisik dan organoleptik – Penentuan kenampakan teh hijau kering, air da
seduhan, dan ampas seduhan teh hijau rdi
sa
si
B.1 Prinsip
Na
sio
Pengamatan secara visual dan organoleptik terhadap kenampakan teh hijau kering,
kenampakan air seduhan serta ampas seduhan na
l,
B.2 Peralatan Co
py
Neraca standar dengan anak timbangan 2,84 gram dan 5,68 gram atau neraca analisis st
dengan kapasitas 200 gram (ketelitian 0,1 mg) an
Katel untuk mendidihkan air da
Kompor gas/listrik r
Timer ini
Cangkir pencoba dan tutup ukuran 140 ml atau 280 ml yang berwarna putih dan terbuat di
dari porselen bu
Mangkok pencaba (bowl) harus berwarna putih dan terbuat dari porselen at
Alas berwarna putih un
Alas berwarna hitam tu
Ember penampung ludah atau spithoon dan beroda k
pe
B.3 Prosedur na
ya
B.3.1 Kenampakan keringan teh hijau ng
an
Sebarkan contoh uji secara merata diatas alas yang berwarna hitam dan amati di
warnanya w
Pindahkan contoh uji dan sebarkan pada alas yang berwarna putih, kemudian amati w
bentuk, aroma, tekstur, keseragaman ukuran, serta adanya benda asing. w.
bs
B.3.2 Kenampakan air seduhan n.
go
Timbang contoh uji yang berukuran 4 gram contoh uji masukan ke dalam cangkir .id
pencoba yang berukuran 220 ml da
Didihkan air murni sampai tepat mendidih, kemudian tuangkan ke dalam cangkir n
pencoba yang telah berisi contoh uji, tutup, dan biarkan selama 10 menit
tid
Tuangkan seduhan teh kedalam mangkok pencoba dan usahakan agar tidak ada ampas
seduhan yang ikut serta
ak
Lakukan pengamatan terhadap warna, rasa, dan aroma air seduhan sesuai dengan un
kriteria penilaian sebagai berikut : tu
a. Warna meliputi jenis warna, kepekatan, kejernihan, kecerahan, dan sifat hidup air k
seduhan, serta tidak ada bahan tambahan penguat warna di
b. Rasa meliputi kekuatan, kesegaran, pungency, dan flavour, serta tidak ada bahan ko
tambahan penguat rasa m
c. Aroma meliputi aroma khas teh hijau dan ada tidaknya aroma asing, serta tidak ada er
bahan tambahan penguat aroma si
al
ka
n”
da
B.3.3 Kenampakan ampas seduhan
n
St
Pindahkan ampas seduhan yang tertinggal dalam cangkir pencoba ke tutup dengan posisi an
terbalik lalu amati warna serta kerataan ampas secara visual da
rdi
B.4 Cara menyatakan hasil sa
si
B.4.1 Kenampakan keringan teh hijau Na
sio
- Nyatakan hasil sesuai dengan penilaian yang dilakukan na
a. Warna dinyatakan dengan hijau kehitaman/hitam, kehijauan/hijau kekuningan/ l,
kekuningan/kehitaman/kuning kecoklatan Co
b. Bentuk dinyatakan dengan tergulung sempurna/kurang tergulung, keriting/tidak py
keriting, lembaran sempit/lembaran lebar/bubuk/batang/serat st
c. Aroma dinyatakan dengan normal/kurang normal/tidak normal an
d. Tekstur dinyatakan dengan padat/kurang padat/tidak padat da
e. Benda asing dinyatakan dengan ada atau tidak ada r
ini
- Rangkuman penilaian kenampakan keringan teh hijau di
Penilaian kenampakan keringan teh hijau merupakan kombinasi unsur-unsur penilaian bu
(warna, bentuk, aroma, tekstur, keragaman ukuran, dan benda asing) dengan nilai at
sebagai berikut : un
A = Sangat baik (very good) tu
B = Baik (good) k
C = Sedang (fair)
pe
D = Kurang baik (unsatisfactory)
na
E = Tidak baik (bad)
ya
ng
Adapun rincian penjelasan nilai untuk masing-masing jenis teh dapat dilihat pada Tabel A.1
an
Tabel B.1 – Rincian Penilaian Kenampakan teh hijau terhadap unsur warna, bentuk, di
aroma, tekstur, keragaman ukuran dan w
w
Penilaian w.
bs
Karakteristik
A= B = baik C = sedang D = Kurang E = Tidak n.
sangat baik baik go
.id
baik
da
Warna Hijau Hitam Hijau Kehitaman Kuning n
kehitaman kehijauan kekuningan/ kecoklatan tid
kekuningan ak
Bentuk Tergulung Tergulung/ Kurang Tidak Bubuk, un
sempurna terpilin tergulung terpilin/lembaran batang, tu
serat k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”
da
Tabel B.1 – (lanjutan) n
St
Penilaian an
da
Karakteristik
A= B = Baik C = sedang D = Kurang E = Tidak rdi
sangat baik baik sa
si
baik
Na
Aroma Normal Normal Normal khas Kurang khas Tidak sio
khas teh khas teh teh hijau teh hijau normal/ na
hijau hijau aroma asing l,
Co
Tekstur Padat Padat/tidak Kurang padat Tidak padat Tidak padat py
rapuh /rapuh st
an
Keseragaman Sangat Seragam Kucup Kurang Tidak da
ukuran seragam seragam seragam seragam r
ini
Benda asing Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada di
bu
at
B.4.2 Kenampakan air seduhan un
tu
Nyatakan penilaian air seduhan terhadap warna, rasa, dan aroma sesuai hasil pengamatan k
dari penilaian yang dilakukan pe
na
- Penilaian warna air seduhan dapat dinyatakan dengan memberikan nilai/score angka ya
dari 1 sampai dengan 5 dengan penjelasan sebagai berikut : ng
a. Nilai 5 : apabila air seduhan berwarna hijau kekuningan dan sangat cerah an
b. Nilai 4 : apabila air seduhan berwarna kuning kehijauan dan cerah di
c. Nilai 3 : apabila air seduhan berwarna kuning kemerahan dan cukup cerah
w
d. Nilai 2 : apabila air seduhan berwarna merah dan kusam (dull)
e. Nilai 1 : apabila air seduhan berwarna merah kecoklatan dan sangat kusam (very
w
dull), nilai 1 tidak digunakan dalam standar ini w.
bs
- Penilaian rasa air seduhan meliputi unsur-unsur kesegaran (briskness) kekuatan n.
(strength), aroma (flavour), dan rasa asing, dengan penjelasan sebagai berikut : go
a. Kesegaran adalah teh yang segar merupakan kebalikan dari teh ringan (soft) .id
b. Kekuatan adalah kombinasi antara kepekatan, rasa sepat yang menggigit, tetapi da
tidak pahit n
c. Aroma (flavour) adalah kombinasi antara rasa dan aroma yang spesifik tid
d. Rasa asing adalah rasa yang menyimpang dari khas teh hijau seperti tainted ak
(tercemar) un
tu
- Penilaian rasa dinyatakan dengan memberikan nilai (score) ganjil dari angka 20 sampai k
dengan 50 dengan penjelasan sebagai berikut : di
a. Nilai 21 sampai dengan 29 : apabila unsur-unsur penilaian rasa dinyatakan tidak ko
enak (bad) sampai kurang enak (unsatisfactory) m
b. Nilai 31 sampai dengan 39 : apabila unsur-unsur penilaian rasa dinyatakan sedang er
(fairly good) sampai enak (good) si
c. Nilai 41 sampai dengan 49 : apabila unsur-unsur penilaian rasa dinyatakan enak al
(good) sampai sangat enak (very good) ka
n”
da
B.4.3 Kenampakan ampas seduhan
n
St
Penilaian dinyatakan terhadap warna yang mencangkup kerataan warnanya. Penilaian an
ampas seduhan dapat dinyatakan dengan memberikan nilai dengan huruf a, b, c, d, dan e da
dengan penjelasan sebagai berikut : rdi
sa
a = apabila ampas seduhan berwarna hijau sangat cerah si
b = apabila ampas seduhan berwarna hijau cerah Na
c = apabila ampas seduhan berwarna hijau agak cerah sio
d = apabila ampas seduhan berwarna hijau kecoklatan na
e = apabila ampas seduhan berwarna kusam / gelap l,
Co
B.4.4 Contoh penilaian hasil uji secara lengkap py
st
Hasil penilaian keringan teh hijau secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai berikut : an
da
Apabila dari hasil uji diperoleh : r
Kenampakan keringan teh hijau baik dinilai B ini
Warna air seduhan berwarna hijau kekuningan dan cerah dinilai 4 di
Rasa enak dinilai 37 bu
Warna ampas seduhan berwarna hijau cerah dinilai b at
un
Dengan demikian maka hasil pengujian dinyatakan : B/4/37/b. tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”
da
n
Bibliografi
St
an
da
ISO 11287(E), Green tea – Definition and basic requirements rdi
sa
si
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Na
No.HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba
dan Kimia dalam Makanan
sio
na
l,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bs
n.
go
.id
da
n
tid
ak
un
tu
k
di
ko
m
er
si
al
ka
n”

Anda mungkin juga menyukai