Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan laporan pendidikan ahli madya
kebidanan
Disusun oleh :
NIM : 201801013
TAHUN 2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pati,
Pembimbing I
NIK.19850724201809257
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
NIK.19820720200910236 NIK.19850724201809257
Mengetahui
Direktur
NIK. 19850724200801225
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan
Tahun 2021”.
dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal laporan tugas akhir ini
dapat terwujud dalam bentuk sekarang, oleh sebab itu penulis ingin
4. Bidan Rahma Amd. Keb selaku bidan desa Muktiharjo yang telah
5. Seluruh staf Akademi Kebidanan Duta Dharma Pati yang telah memberikan
kekurangan dan jauh dari kata sempurna untuk itu penulis mohon kritik dan
iv
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tenaga
Pati,
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................i
Halaman Persetujuan..................................................................................ii
Halaman Pengesahan.................................................................................iii
Kata Pengantar...........................................................................................iv
Daftar Isi.....................................................................................................vi
Daftar Tabel................................................................................................viii
Daftar Lampiran..........................................................................................ix
Daftar Singkatan.........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................12
A. Latar Belakang............................................................................12
B. Pembatasan Masalah.................................................................16
C. Tujuan.........................................................................................17
D. Manfaat ......................................................................................17
B. Lokasi...........................................................................................134
C. Subjek..........................................................................................134
vi
D. Waktu...........................................................................................134
E. Instrumen.....................................................................................134
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 : Partograf
ix
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
DM : Diabetes Millitus
x
DEPKES : Depertemen Kesehatan
HB : Hemoglobin
IM : Intra Muskular
PX : Processus Xifoideus
RI : Republik Indonesia
xi
SC :Sectio Caesarea
TT : Tetanus Toksoid
KB : Keluarga Berencana
KU : Keadaan Umum
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
angka kematian ibu. Ibu hamil yang tergolong dalam resiko tinggi adalah
riwayat kurang baik pada kehamilan dan persalinan yang lalu (misalnya
riwayat keguguran, pendarahan pasca kelahiran dan lahir mati), tinggi badan
kurang dari 145 cm, berat badan rendah/kurus, usia kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun, memiliki empat anak atau lebih, jarak antara dua
kehamilan kurang dari dua tahun, riwayat menderita anemia atau kurang
darah, pendarahan pada kehamilan, tekanan darah tinggi, sakit kepala hebat
dan adanya bengkak pada tungkai, kelainan letak janin atau bentuk panggul
yang tidak normal, riwayat penyakit kronik, seperti diabetes dan darah tinggi
1.280 kasus, hipertensi dalam kehamilan 1.066 kasus, infeksi 207 kasus.
Kemudian AKI di provinsi Jawa Tengah tahun 2019 sebanyak 416 kasus dari
Tengah 117 karena Hipertensi dalam kehamilan, 105 karena sebab lain
13
14
peredaran darah, dan 3 lain-lain (Data Dinkes pati, 2020). Kemudian data AKI
tahun 2019 tidak ada kasus AKI di puskesmas (Puskesmas Margorejo Pati,
2020).
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah
Prov,2019).
dari kematian bayi yaitu BBLR, Asfiksia. Di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019
sebanyak 4.450 kasus dari 527.433 jumlah kelahiran hidup, terdiri dari 1.097
karena BBLR, 720 karena Asfiksia, 71 karena sepsis, 461 karena kelainan
bawaan, 146 karena Pneumonia, 132 karena diare, 35 karena kelainan saraf,
53 karena kelainan cerna dan 1.735 karena sebab lain (Profil Kesehatan RI,
2019).
Di Kabupaten Pati AKB pada tahun 2020 sebanyak 135 kasus, yang
pada bulan Januari-Desember tahun 2020 yaitu sejumlah 128 kasus. Kasus
tersebut meliputi usia lebih dari 35 tahun 38 kasus, kek 23 kasus, usia kurang
kasus, jarak kehamilan kurang dari 2 tahun 3 kasus, PEB 3 kasus, Paritas 2
previa 1 kasus, batu ginjal 1 kasus, protein urin +3 1 kasus, dan lain-lain 5
masalah usia, paritas dan jarak kehamilan atau yang dikenal dengan “4T”
yaitu terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak dan terlalu dekat. Paritas yang
rahim ibu bisa kembali seperti sebelum hamil. Tetapi pada paritas lebih dari 3
elastisitas otot-otot rahim tidak kembali seperti semula seperti sebelum hamil
AKB pada tahun 2019 di Provinsi Jawa Tengah yaitu Program 5NG (JateNG
hulu hingga hilir, yaitu dengan menggerakkan bidan desa dan kader PKK.
Program 5NG dilaksanakan dalam 4 Fase, yaitu : Fase sebelum Hamil, Fase
kehamilan, Fase Persalinan, dan Fase Nifas. Pada fase pra hamil terdapat
dua terminologi yaitu stop dan tunda, stop hamil pada ibu usia > 35 tahun dan
sudah memiliki anak, serta tunda kehamilan jika usia < 20 tahun dan kondisi
kesehatan belum optimal. Selain itu, minimal ibu hamil periksa ke tenaga
kesehatan (dokter dan bidan) sebanyak 4 kali selama kehamilan. Ibu hamil
terakhir (nifas) yaitu mencatat dan memonitor ibu dan bayi sampai 1000 hari
hamil terganggu akibat rasa takut, tegang, bingung yang selanjutnya ibu akan
merasa cemas oleh bayangan rasa sakit yang dideritanya dulu sewaktu
kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan paritas menjelang proses
terhadap ibu hamil trimester III dengan paritas menjelang persalinan, dapat
17
kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan paritas (Jannah, 2015).
Dewinny S, 2019).
B. Pembatasan Masalah
bersalin bayi baru lahir, nifas sampai dengan keluarga berencana dengan
pendekatan keluarga.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
keluarga Tn. D dengan faktor resiko paritas dari hamil, bersalin, nifas, dan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
pendekatan keluarga.
2. Manfaat Praktisi
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB, untuk meningkatkan
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB, sehingga menambah
c. Bagi Penulis
pendekatan keluarga mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar/Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
seorang ibu selesai haid atau ada 14 hari sebelum siklus haid
berikutnya. Inilah dikatakan masa subur dari calon ibu, dalam waktu
7-10 hari berikutnya sel telur yang sudah dibuahi akan tertanam
b. Diagnosa Kehamilan
adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
20
21
minggu.
c) Ngidam
minggu.
(1) Pengaruh estrogen-progesteron somatomammotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada
payudara.
f) Sering miksi
sering miksi.
h) Pigmentasi kulit
darah.
a) Perut membesar.
(1) Tanda hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
kehamilan 10 minggu.
minggu.
alat doppler
c) kista ovarium
d) Hematometra
e) Menopause
1) Oksigen
Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat yang terlalu ramai dan
2) Nutrisi
3) Personal hygiene
2014).
4) Pakaian
Untuk pakaian, ibu hamil harus memakai baju yang praktis untuk
yang tidak bertumit dan tidak bertali karena dapat merepotkan ibu
5) Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
tidur dikurangi.
c) Setiap habis buang air besar dan buang air kecil, cebok
6) Seksual
sebagai berikut:
wanita hamil.
menyebabkan kontraksi.
7) Mobilisasi
9) Istirahat/ Tidur
tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang
malam hari selama 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada
Bila tinggi badan <145 cm, maka faktor resiko panggul sempit,
Bila < 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita KEK dan beresiko
melahirkan BBLR.
jantung janin
masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit
segera dirujuk.
8) Tes Laboratorium
endapan.
yanglebih jelas.
yang menggumpal.
reduksi :
masalah.
1) Faktor Fisik
a) Status kesehatan
(a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
rendah (BBLR).
diwaspadai.
(a) Hipertensi
(d) Anemia
b) Status gizi
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang
juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi
persalinan.
c) Gaya Hidup
(1) Perokok
janin.
blues.
2) Faktor Psikologis
b) Support Keluarga
g. Faktor Paritas
melahirkan yang lahir hidup atau lahir mati. Resiko ibu yang sering
masing-masing.
hidup yang baik untuk keluarga dalam hal gizi, pendidikan, tempat
langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang 9
jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan
kehamilan yang tidak ideal atau yang disebut “4 terlalu” (4T) dan
mendapat penanganan.
transportasi.
a) Perdarahan
setelah bayi dan plasenta lahir dan seorang ibu yang berulang
atonia uteri.
b) Letak Sungsang
letak sungsang.
2. Persalinan
a. Pengertian
(Indrayani, 2016;h.21).
mengurangi resiko kematian ibu dan janin pada saat persalinan (Eka
kehamilan 42 minggu.
2) Teori Oxytocin
3) Peregangan otot-otot
4) Pengaruh janin
lama .
5) Teori prostaglandin
(kurniarum,2016;h.5).
d. Tanda-tanda persalinan
a) Terjadi Lightening
kanalis servikalis.
semakin meningkat.
e. Tahapan persalinan
1) Kala I
2) Kala II
lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam
tekanan darah rectum ibu merasa seperti mau buang air besar
dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai
3) Kala III
tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras
4) Kala IV
darah dari vagina, tapi tidak banyak yang berasal dari pembuluh
1) Power (kekuatan)
ligamen.
a) His
kuat.
rahim.
b) Tenaga mengejan
2010).
(1) Janin
(2) Plasenta
(Prawiroharjo,2016;h.195).
1) Kebutuhan Oksigen
perlu diperhatikan oleh bidan, terutama pada kala I dan kala II,
sedikit.
3) Kebutuhan Eliminasi
sciatica
Pada kala II dan kala III untuk menjaga kebersihan diri ibu
jam observasi, maka pastikan keadaan ibu sudah bersih. Ibu dapat
5) Kebutuhan Istirahat
persalinan (kala I, II, III maupun IV) yang dimaksud adalah bidan
ada tekanan emosional dan fisik. Hal ini dilakukan selama tidak
ada his (disela-sela his). Ibu bisa berhenti sejenak untuk melepas
rasa sakit akibat his, makan atau minum, atau melakukan hal
memungkinkan ibu dapat tidur. Namun pada kala II, sebaiknya ibu
nyaman.
janin.
keadaan perineum.
punggung.
berada di depan bidan. Hindari posisi bidan yang berada di sisi ibu
kenyamanan Tindakan.
dan vaginanya
c) Perineum menonjol.
pakai.
pemeriksan dalam.
kali/menit).
meneran
dengan keinginannya
mendokumentasikan temuan-temuan
mulai meneran.
meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
untuk menera:
meneran.
g) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
kontraksi.
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya kepala
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakkan tangan yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan
kain atau kasa yang bersih. (langkah ini tidak harus dilakukan)
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi:
secara spontan.
Lahir bahu
menariknya kea rah bawah dan kearah luar hingga bahu anterior
manarik kea rah atas dan kea rah luar untuk melahirkan bahu
posterior
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusupkan tangan yang ada
meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kea rah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
28) memegang tali pusat dengan sarung tangan, melindungi bayi dari
menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,
menghendakinya.
Oksitosin
oksitosin 10 unit I.M. di gluteus atau 1/3 paha atas kanan ibu
35) meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat
puting susu).
Mengeluarkan plasenta
menitberikutnya
Pemijatan uterus
73
Menilai perdarahan
baik
44) Menempatkan klem tali pusat esinfeksi tingkat tinggi atau steril
klorin 0,5 %
pervaginam
normal
75
setelah dekontaminasi
Dokumentasi
2018; h. 334-347).
3. Nifas
a. Pengertian
apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu masa nifas, tujuan
diberikannya asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain untuk :
dapat dilaksanakan.
1) Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat
2) Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama, 20-30 menit pada
jam kedua, jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai keras
menghentikan pendarahan.
78
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua.
payudara,kebersihan diri.
rasa nyaman.
masa nifas yang harus dipahami oleh seorang bidan antara lain :
komplikasi.
cukup; Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui); Pil zat besi harus diminum untuk
2) Ambulasi
karena merasa letih dan sakit. Namun ibu harus dibantu turun dari
3) Eliminasi : Bak/Bab
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama
kesulitan untuk buang air kecil dengan pispot di atas tempat tidur.
tertahan.
4) Kebersihan Diri/Perineum
kali selesai buang air kecil dan besar. Sarankan ibu untuk
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik,
81
ibu untuk mencuci tangan dengan dan air sebelum dan sesudah
5) Istirahat
6) Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
7) Keluarga Berencana
82
terjadi pada ibu masa nifas yaitu perubahan pada uterus, lokia, vagina
berikut :
a) Involusi uterus
implantasi plasenta.
minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
cm.
c) Lochea
infeksi
yang mungkin
disebabkan tinggalnya
sisa atau selaput
plasenta.
Sanguinolent 4-7 hari Merah Sisa darah bercampur
a kecoklatan lendir.
dan
berlendir
Serosa 4-7 hari Kuning Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum, juga
terdiri dari leukosit dan
robekan atau laserasi
plasenta. Lochea serosa
dan alba yang berlanjut
bisa menandakan
adanya endometriosis,
terutama jika disertai
demam, rasa sakit atau
nyeri tekan pada
abdomen.
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,
berlangsung sel desidua dan sel
2-6 epitel, selaput lendir
postpartum serviks serta serabut
jaringan yang mati.
Lochea Terjadi infeksi keluar
purulenta cairan seperti nanah
berbau busuk.
Lokhea Lochea tidak lancar
astasis keluarnya.
Sumber: Fitriana, 2018
sembuh.
suhumukosa.
menjadi retrofleksi.
a) Hormone placenta
b) Hormone pituitary
c) Hormon oksitosin
a) Suhu
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Tekanan darah
adalah:
1) Fase taking in
rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu
3) Fase letting go
berlangsung
diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya, ibu
a. Pengertian
Pengertian bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur
4000 gram (Depkes. RI, 2015). Bayi baru lahir normal adalah bayi
42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru
lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu, lahir melalui jalan lahir
kuat, nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-
1) Kebutuhan Fisik
a) Nutrisi
kuningan (kolostrum)
b) Personal Hygiene
(1) Neonatus harus selalu dijaga agar tetap bersih, hanta dan
kelahiran.
(2) Mandikan setiap pagi dan sore dengan air hangat. Jika ingin
(3) Ganti popok sesegera mungkin bila kotor, baik karena urin atau
feses. Kulit harus segera dibersihkan baik cair maupun dengan lap
sebagai berikut :
1) Kunjungan I
2) Kunjungan II
3) Kunjungan III
pasca persalinan.
4) Kunjungan IV
selama lahir 1/3 cairan ini diperas dari paru-paru, jika proses
paru basah.
Setelah bayi lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru
darah
5) Metabolisme glukosa
sendiri pada saat bayi lahir, glukosa darah akan menurun dalam
glikogen.
dengan baik pada saat lahir, kemampuan ini masih cukup selain
asam lambung.
tubuh
rahim ibu yang hangat menuju lingkungan luar rahim yang jauh
1) Konduksi
2) Radiasi
3) Konveksi
4) Evaporasi
yaitu:
1) Menangis
tidak jelas dan aktif menangis. Tangis yang normal adalah kuat
2) Tidur Nyenyak
serta teratur.
Keadaan tidur REM bayi bernafas tidak teratur dan meringis serta
4) Aktif – Sadar
5) Tenang-Sadar
terfokus.
6) Transisional
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian
h:84).
dua, yaitu:
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
c. Metode Kontrasepsi
a) Pengertian
oleh sperma.
operasi.
benar.
Indikasi
Kontra Indikasi
(1) Hamil
memiliki anak.
proliferasi.
f) Cara Sterilisasi
uterus.
(spinal/epidural)
adalah
operasi.
kering.
104
(5) Kalau ada keluhan, muntah yang hebat, nyeri perut, sesak
pelayanan terdekat.
luka kering)
a) Cara kerja
ringan dari pada sunat/khitanan pada pria. Bekas operasi hanya satu
luka di tenga atau luka kecil dikanan kiri kantong zakar (kantung buah
spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel mani pria (saluran mani pria).
b) Keuntungan
(5) Ada kepastian bahwa cara ini efektif (kemungkinan gagal tidak
dari istri.
c) Kelemahan
(4) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih mempunyai anak
lagi.
(6) Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun.
e) Kontra Indikasi
disembuhkan dulu.
oklusi.
pemeriksaan.
(1) Pada analisa sperma stelah 3 bulan pasca vasektomi ataus etelah
vasektomi, misalnya:
vasektomi.
tidak sama dengan kebiri, dank arena itu tidak terjadi perubahan
hormonal.
beberapa penyulit :
perdarahan.
6. Asuhan Keluarga
108
a. Pengertian
keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
mempertahankan kebudayaan.
keuarga adalah :
adalah :
109
atau istri.
b. Tipe/bentuk keluarga
wanita dari pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
berbagai suku hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang
sangat kuat.
c. Tugas-tugas keluarga
berikut :
kedudukannya masing-masing.
lebih luas.
111
d. Ciri-ciri keluarga
3) Berbentuk monogram.
4) Bertanggungjawab.
5) Pengambil keputusan.
2020; h.8-11).
112
1. Asuhan
a. Asuhan Kebidanan
b. Kebidanan
konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Flora Niu.
2017, h. 10).
sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan (Liva Maita, dkk, 2015,
h.2).
c. Bidan
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
1) Tujuan umum
secara produktif.
2) Tujuan khusus
lahir, anak.
1) Health Monitor
115
perkembangan keluarga.
memerlukan.
maupun individual.
4) Sebagai fasilitator
pemecahanmasalahnya.
5) Pendidik kesehatan
116
sehat.
3. Manajemen Kebidanan
a. Varney
1) Pengertian
a) Diagnosa Kebidanan/Nomenklatur
b) Masalah
c) Kebutuhan Pasien
pasien.
2020, h; 98-104).
b. SOAP
kebidanan :
1) Data Subjektif
120
2) Data Objektif
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
keenam dan ketuju.
kehamilan.
meliputi pelayanan :
c) Perijinan
peraturan perundang-undangan.
secara perorangan.
(6) Instansi Pemberian Izin adalah instansi atau satuan kerja yang
perundang-undangan.
123
balita dan anak pra sekolah serta deteksi dini kasus penyulit,
Peraturan Menteri.
meliputi:
b) Komunikasi efektif.
Studi Kasus adalah suatu bentuk kasus masalah yang memiliki sifat
2021”.
B. Lokasi
C. Subyek
126
127
Continuity Of Care mulai dari hamil trimester III, bersalin nifas, bayi baru
D. Waktu
E. Instrumen
h.156).
1. Data primer
sebuah subjek atau objek dari penelitian (Amir dan Lidia,2020; h. 83).
Menurut Dewi (2017; h.104-105) Data primer dalam studi kasus ini
diperoleh dari:
1) Inspeksi
konjungtiva merah.
2) Palpasi
kanan dan kiri ibu. Leopold III, menentukan bagian janin yang
3) Perkusi
4) Auskultasi
pendengaran.
b. Wawancara
h.317).
3) Data subyektif
130
meliputi :
c) Riwayat perkawinan
d) Riwayat obstetri
e) Riwayat KB.
f) Psikososio-spiritual.
c. Observasi
keadaan atau situasi dari sebuah subjek penelitian. Pada tahap ini
juga pada ibu hamil, nifas, bayi baru lahir dan kb.
2. Data sekunder
contohnya data sekunder bisa berupa dokumen atau arsip yang dimiliki
a. Dokumentasi
b. Kepustakaan
Ai Yeyeh, Rukiyah, dk, et al. Asuhan Kebidanan Persalinan 1.Jakarta: CV. Trans
Info Media;2019
Dinkes Jateng. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2019 [Diakses pada
tanggal 2 Desember 2020]. Didapat dari :
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/storage/2020/09/Profil-Jateng-tahun-
2019.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Selamatkan Ibu dan Anak
melalui Program “5NG”. [Diakses tanggal 5 Desember 2020] Didapat dari :
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/03/12/program-inovasi-unggulan-
5ng-jateng-gayeng-nginceng-wong-meteng/
Hamzah, Amir dan Lidia Susanti. Metode penelitian kuantitatif. Malang : Literasi
nusantara abadi; 2020.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. [Diakses pada tanggal 22
November 2020] Didapat dari :
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Kurnianirum, Ari. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir (BBL).
Jakarta: Kemenkes RI;2016
Liva Maita,dkk. Asuhan kebidanan Bagi Para Para Bidan Di komunitas. Jakarta:
CV.Trans Info Media. 2015
133
Manggiasih. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Prasekolah. Jakarta: Trans Info Media; 2016.
Meyliya Qudriani dan Seventina Nurul Hidayah Tahun 2017, Seminar Nasional
IPTEK Terapan (SENIT) [Diakses pada tanggal 2 Maret 2021] Di dapat
dari : file:///C:/Users/margi%20sugiarto/Downloads/563-1613-1-PB.pdf
Puskesmas Margorejo Pati. Data Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
tahun 2020
Rukiyah, Ai Yeyeh da Lia Yuliati. Asuhan kebidanan Pada Ibu Masa Nifas.
Jakarta: CV. Trans Info Media; 2018
134
Ulfah. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Bandung: CV. MEDIA SAINS INDONESIA;
2020. [Diakses tanggal 13 Januari 2021]. Didapat dari :
https://books.google.co.id/books?
id=KjMLEAAAQBAJ&pg=PA93&dq=manajemen+kebidanan+7+langkah+var
ney&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi69POWqpbvAhVDWX0KHXpODOoQ6AE
wA3oECAUQAg#v=onepage&q=manajemen %20kebidanan
%207%20langkah%20varney&f=true
Yeyeh, dkk. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Pustaka Baru,2017
135
Yunita, Aditiawarman, 2016 Jurnal Ners Vol. 3 No. 1 [Diakses pada tanggal 5
Maret 2021] Didapat dari :
https://media.neliti.com/media/publications/115508-ID-none.pdf