1. Pengertian
Menurut Varney (2007), persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta.
Menurut JNPK-KR dalam Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal (2008), mengatakan
bahwa persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit.
a. Estrogen
Berfungsi untuk meningkatkan sensitifitas otot rahim dan memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin dan rangsangan
mekanis.
b. Progesteron
Berfungsi menurunkan sensitifitas otot rahim dan menyulitkan penerimaan rangsangan dari
luar seperti rangsangan oiksitoksin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis, dan
menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi. Pada kehamilan, kedua hormon tersebut
berada dalam keadaan seimbang sehingga kehamilan bisa dipertahankan. Dengan demikian
ada beberapa teori yang memungkinkan terjadinya proses persalinan :
= 0/5 H IV Di perineum
b. Kala II
Dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Kala II disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala II adalah
sebagai berikut:
1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi.
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vaginanya.
3) Perineum menonjol.
4) Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
5) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Lamanya Proses kala II ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
d. Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah itu Kala IV dimaksudkan
untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam
pertama
Sejumlah perubahan fisiologis terjadi pada ibu selama persalinan. Sangat penting bagi
bidan untuk memahami perubahan-perubahan ini agar dapat membedakan tanda-tanda dan
gejala persalinan normal dan abnormal. Perubahan fisiologis meliputi :
a. Tekanan darah meningkat, selama terjadinya kontraksi (sistolik rata-rata naik 10-20
mmHg dan diastolik 5-10 mmHg) antara kontraksi, tekanan darah kembali normal pada
level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan tekanan
darah.
b. Metabolisme, metabolisme karbohidrat anaerob dan aerob akan meningkat secara
berangsur, disebabkan karena kecemasan dan aktivitas otot skeletal. Peningkatan ini
ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan
dan cairan yang hilang.
c. Suhu tubuh, karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit
meningkat selama persalinan, terutama selama dan segera setelah persalinan.
Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak
autput, pernafasan dan cairan yang hilang.
d. Detak jantung, berhubungan dengan peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit
meningkat selama persalinan, terutama selama dan segera setelah persalinan.
Peningkatan ini jangan melebihi 0,5°C, sampai dengan 1°C, dan masih dikatakan
normal dalam 3 hari post partum.
e. Pernafasan, karena terjadinya peningkatan metabolisme, maka terjadi sedikit
peningkatan laju pernafasan yang dianggap normal. Hiperventilasi yang lama dianggap
tidak normal dan bisa menyebabkan alkalosis.
f. Perubahan pada ginjal, poliuri sering terjadi selama persalinan, mungkin disebabkan
oleh peningkatan kardiak autput, peningkatan filtrasi glomerolus dan peningkatan aliran
plasma ginjal. Protein urine yang sedikit dianggap biasa dalam persalinan.
g. Perubahan gastrointestinal, motilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara
substansi berkurang banyak sekali selama persalinan. Selain itu pengeluaran getah
lambung menjadi sangat lamban. Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut
dalam tempo yang biasa. Mual dan muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir kala
I.
h. Perubahan hematology, hemoglobin meningkat.
a. Engagemant
Peristiwa ketika diameter biparietal melewati pintu atas panggul dengan sutura sagitalis
melintang/ oblik didalam jalan lahir dan sedikit fleksi.
b. Penurunan kepala
Dimulai sebelum persalinan/ inpartu. Penurunan kepala terjadi bersamaan dengan
mekanisme lainnya.
c. Fleksi
Gerakan fleksi disebabkan karena janin terus didorong maju tetapi kepala janin
terhambet oleh servik, dinding Panggul atau dasar panggul. Pada kepala janin dengan
adanya fleksi maka diameter oksipitofrontalis 12cm berubah sub oksipitofrontalis 9cm,
Posisi dagu bergeser kearah dada janin, Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil lebih
jelas teraba daripada ubun-ubun besar.
11. Partograf
Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses
persalinan serta merupakan alat utama dalam pengambil keputusan klinik khususnya pada
persalinan kala I