Aliran Fenomenologis-Humanistik
“I speak as a person, from a context of personal
experience and personal learnings.”
(Rogers, dalam On Becoming a Person, 1961:1)
Manusia digerakkan
oleh ‘daya hidup’ (force
of life) yang disebut
Rogers sebagai “the
actualizing tendency” Kecenderungan tersebut
(kecenderungan untuk merupakan motivasi
beraktualisasi) yang secara inherent ada
dalam setiap bentuk
kehidupan.
Asumsi Dasar
self-image.
Bahkan di tengah kekacauan
manusia tetap punya harapan
Pandangan tentang sains, teori dan riset
Ro g e r s m e m p r o m o s i k a n d a n m e n g g u n a k a n
pendekatan fenomenologis dalam kajian terhadap
kepribadian.
Setiap orang mempersepsi dunia secara unik,
membentuk medan fenomenal individual (individual’s
Real self a d a l a h a s p e k d a r i
individu yang ada dalam
kecenderungan aktualisasi yang
mengikuti organismic valuing ,
ke b u t u h a n d a n m e n e r i m a
positive regard dan self-regard.
Real self adalah apa yang akan
dicapai seseorang jika segala
sesuatu yang berkenaan
dengannya berjalan secara baik.
Ideal Self
mempertahankan struktur-diri.
Congruence (Kongruensi): kesesuaian antara
diri/konsep-diri dan pengalaman.