ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan realisisasi program Dinas Sosial kota Jambi
dalam membentuk mental dan keterampilan anak jalanan. Jenis penelitian kualitatif
deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh
melalui wawancara dan dokumentasi. Informan ditentukan secara purposive, beberapa
informan penelitian yaitu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial,
Anak dan Lanjut Usia Dalam Dinas Sosial kota Jambi dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja
kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi program Dinas Sosial kota Jambi
dalam membentuk mental dan keterampilan anak jalanan tahun 2017-2018 cukup baik dalam
melaksanakan pembinaan anak jalanan. Dalam program ini anak jalanan diberikan empat
bentuk bimbingan yaitu bimbingan mental, fisik, sosial, dan keterampilan namun bimbingan
keterampilan belum terealisasikan dengan baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya kerja
sama antara Dinas Sosial kota Jambi dengan masyarakat, kurangnya kesadaran diri pada
anak jalanan dan keterbatasan dana sehingga program ini terkesan tidak berkelanjutan. Oleh
karena itu pemerintah memberikan bantuan berupa uang dan peralatan yang dibutuhkan
anak jalanan untuk membuka usaha.
Kata Kunci: Dinas Sosial, mental, keterampilan, anak jalanan, Jambi
ABSTRACT
This article is aims to explain how the realization of the program that carried out by
the Jambi City Social Service in shaping the mental and skills of street children in 2017-2018.
This research used descriptive qualitative methods. Data sources that have been used are
primary and secondary data obtained through interviews and documentation. The informants
in this study were determined by purposive sampling, some of the research informants are:
the Head of Social Rehabilitation, the Head of the Social Rehabilitation Section, Children and
Elderly in the Jambi City Social Service and the Jambi Municipal Civil Service Police Unit.
The results showed that the realization of Social Service program in Jambi City shaping the
mental and skills of street children in 2017-2018 was quite good in carrying out street
children's development programs. In this program street children are given four forms of
guidance, namely mental, physical, social, and skill guidance but the guidance of skills has
not been fully realized. This is due to the lack of cooperation between the Jambi City Social
Service and the community so that the program seems unsustainable.
432 | Realisasi program..
tidak hanya kesehatan jasmani saja batas tugas masing masing sesuai
anak jalanan ini juga diperhatikan bidang kemampuannya, meskipun
kesehatan rohani. Untuk memastikan tugasnya berbeda bukan berarti tugas
mental anak jalanan sehat maka Dinas tersebut berdiri sendiri melainkan
Sosial juga melakukan bimbingan adanya kerjasama antar bidang. Jika
mental yang dilakukan oleh psikolog dikaitkan dengan teori diatas, Dinas
serta ustadz. Bimbingan ini bertujuan sosial Kota Jambi merupakan
untuk memperbaiki mental anak yang organisasi formal yang memiliki tugas
akan berpengaruh pada perilaku anak resmi yang terikat dengan peraturan
ke depannya. sehingga tidak bisa bertindak bebas.
Namun dalam hal kerja sama untuk
2. Tahap transformasi
melaksanakan program pembinaan
kemampuan dimana dalam tahap ini
anak jalanan ini, dinas sosial diberikan
adalah pemberian pendidikan,
kebebasan untuk bekerjasama dengan
wawasan, dan pengetahuan pada
masyarakat, organisasi nonformal
anak. Dalam program pembinaan anak
ataupun dunia usaha.
jalanan ini anak masih sedikit
menerima wawasan atau pendidikan Kenyataannya dari hasil
yang diberikan oleh Dinas Sosial kota penelitian kerja sama yang dilakukan
Jambi. dengan masyarakat masih sangat
minim yang mengakibatkan program
3. Tahap peningkatan
ini tidak berkelanjutan. Jika anak
kemampuan adalah tahap
tersebut terampil, mereka bisa
peningkatan inisiatif dan inovatif pada
melakukan sebuah usaha atau bekerja
anak sehingga mereka dapat mandiri.
tanpa harus kembali ke jalanan lagi.
Berdasarkan temuan di lapangan,
kemampuan anak jalanan masih b. Kurangnya kesadaran diri pada
sangat minim baik itu dalam segi anak jalanan
pengetahuan maupun keterampilan Pada umumnya anak jalanan
sehingga membuat mereka serba identik dengan kerusakan mental yang
terbatas dalam menyalurkan berasal dari faktor keluarga maupun
kemampuannya untuk bekerja. faktor pergaulan atau lingkungan
Kendala Dalam Realisasi Program sekitarnya. Anak memilih bekerja
Dinas Sosial Kota Jambi Dalam karena kurangnya makanan yang ada
Membentuk Mental dan di rumah. Beberapa dari mereka
Keterampilan Anak Jalanan Tahun meninggalkan rumah dan menjadi
2017-2018 anak jalanan, dan biasanya berasal dari
a. Kurangnya Kerja Sama keluarga yang kasar dan kurangnya
keharmonisan dalam keluarga
Fathoni (2006:24) (Puruhita, 2016). Keputusan yang
mengungkapkan, organisasi formal diambil anak jalanan bukan semata-
memiliki tugas resmi sesuai dengan mata berdasarkan motif ekonomi,
peraturan yang telah ditentukan. melainkan pilihan rasional dalam
Organisasi formal tidak dapat upaya memenuhi kebutuhan
memenuhi hasrat dan perasaan para hidupnya (Indarto, 2009). Tahap
anggota pekerja dalam suatu penyadaran dan pembentukan
organisasi karena adanya peraturan perilaku anak membutuhkan motivasi
yang mutlak. Setiap orang memiliki
P a g e | 437
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 5 2019
agar mereka dapat mencapai jalanan yang bergabung di sekolah
kesuksesannya, karena apabila anak singgah akan lari dan kembali ke jalan.
tidak termotivasi maka cenderung Upaya Dinas Sosial Kota Jambi dalam
malas dan tidak bersemangat. Merealisasikan Program
Berdasarkan dari hasil Pembentukan Mental dan
penelitian yang dilakukan, kurangnya Keterampilan Anak Jalanan Tahun
perhatian orang tua dan orang tua 2017-2018
yang bercerai dapat mengakibatkan a. Sosialisasi ke sekolah dan ke
anak rentan untuk kembali ke jalanan. masyarakat untuk pencegahan
Ditambah lagi dengan pembinaan kenakalan anak.
yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota
Jambi yang masih belum optimal Dalam upaya mencegah dan
dalam menangani permasalahan anak mengantisipasi munculnya anak
jalanan. jalanan maka pemerintah kota Jambi
melalui Dinas Sosial kota Jambi
c. Keterbatasan Dana melakukan sosialisasi guna mencegah
Dana merupakan suatu sumber kenakalan anak. Sosialisasi ini
daya yang penting sebagai penunjang dilakukan ke sekolah-sekolah dan ke
untuk berjalannya sebuah program. masyarakat yang bertujuan untuk
Dalam program pembinaan anak menginformasikan kepada anak anak
jalanan ini dana yang minim menjadi yang masih berusia 6-18 tahun untuk
kendala usaha melakukan rehabilitasi tidak salah mengikuti pergaulan. Di
sosial kepada anak jalanan. Hal ini usia anak yang rentan ini tentunya
berhubungan dengan pembinaan yang mereka selalu mengikuti hal-hal yang
seharusnya dilakukan oleh membuat mereka senang tanpa
pembimbing yang sesuai dengan memikirkan dampaknya.
bidangnya. Namun karena Sosialisasi yang dilakukan ke
keterbatasan dana, maka pembimbing sekolah oleh Dinas Sosial kota Jambi
anak jalanan hanya dilakukan secara adalah dengan memberikan materi
sukarela. Dalam menjalankan mengenai dampak dan bahaya apabila
bimbingan keterampilan ini juga anak melakukan kegiatan di jalanan.
membutuhkan tambahan waktu Sementara itu, sosialisasi yang
selama pembinaan sehingga dana dilakukan ke masyarakat khususnya
yang dibutuhkan juga bertambah. para orang tua bertujuan agar
Sama halnya dengan hasil mengawasi anaknya dalam bergaul
penelitian Tarwilah (2013) yang dan selalu memberikan perhatian
mengungkapkan bahwa pelayanan lebih.
pendidikan anak jalanan masih minim, b. Pemberian bantuan kepada
karena ada persoalan keterbatasan anak jalanan di kota Jambi
sumber daya, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya Untuk mencegah timbulnya
keuangan. Kondisi ini juga membawa anak jalanan maka Dinas Sosial
masalah tersendiri dalam memberikan melakukan pengawasan dan
pelayanan pendidikan bagi anak pemantauan terhadap anak jalanan di
jalanan. Jika tidak hati-hati, anak kota Jambi, pengawasan ini bertujuan
untuk melihat apa yang melatar
438 | Realisasi program..