Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

PERAN LAYANAN SOSIAL DALAM MENGELOLA ANAK JALANAN

DI BANJARMASIN

THE ROLE OF SOCIAL SERVICES IN MANAGING ROAD CHILDREN

IN BANJARMASIN

Gladis Ade Riana

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Jl.A.Yani km 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan Kode Pos 70714, Indonesia

*Email : 2010914220009@mhs.ulm.ac.id

No. Handphone : 085754841857

ABSTRAK

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data
berdasarkan observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisis kualitatif digunakan dalam
analisis data yang meliputi pengumpulan, reduksi, dan penyajian data. Validitas data
diperiksa dengan triangulasi dan menggunakan bahan referensi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : (1) untuk menghadapi prosedur pengelolaan anak jalanan secara
edukatif seperti : pengetahuan, keterampilan, penekanan pada pengetahuan dan sikap
pendidikan psikologi. (2) Pelaksanaan program pencegahan anak jalanan didasarkan pada
data yang dikumpulkam oleh penggrebekan Satpol PP atau Trantib dan datanya kemudian
dijadikan input pencegahan anak jalanan. (3) Mengatasi kendala yang dihadapi oleh anak
jalanan yaitu anak jalanan harus kembali pada lingkungan perkembangan yang saat ini
cenderung hidup di jalanan dan melakukan kegiatan ekonomi. Cara mengatasi kendala anak
jalanan antara lain dengan bersosialisasi kepada masyarakat khususnya pengendara sepeda
motor dan mobil agar tidak memberikan uang kepada anak jalanan. Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disarankan : (1) Pengabdian kepada masyarakat harus mampu
menciptakan model baru dalam pengelolaan dan pengawasan anak jalanan, selain
memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba karena anak jalanan sangat rentan
terhadap bahaya narkoba. (2) Tidak hanya mengacu pada anak jalanan yang ditangkap

1
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

satpol pp, tetapi juga melibatkan peran masyarakat sekitar dalam pelaksanaan program ini
agar bisa dicegah sebisa mungkin. (3) Dalam menghadapi anak jalanan setelah mendapat
pembinaaan, mereka cenderung kembali ke kehidupan anak jalanan dan melakukan kegiatan
ekonomi di jalan. Oleh karena itu, kita dapat memberikan memberikan keterampilan
intruksional yang dapat digunakan anak-anak agar mereka tidak lagi berada di jalanan.

Kata Kunci: pengobatan; pencegahan; anak jalanan; pelayanan sosial

ABSTRACK

The method used in this research is qualitative method. Data collection based on
observation, interviews and literature study. Qualitative analysis is used in data analysis
which includes information, reduction, and data presentation. Data validity is based on
triangulation and uses reference materials. The results showed that: (1) to deal with street
children management procedures in an educational manner such as: knowledge, skills, skills,
knowledge and attitudes of psychological education. (2) Implementation of street children
prevention programs on the data collected by the Satpol PP or Trantib raids and the data
then used as input for street child prevention. (3) Overcoming the environment that is on the
streets of street children, street children must return to the environment that currently tends
to be on the streets and carry out economic activities. How to solve the problem of street
children, among others, is by socializing with the community, especially motorbike and car
riders, so as not to give money to street children. Based on these results, it can be taken: (1)
Community service must be able to create new models in the management and supervision of
street children, in addition to providing knowledge about the dangers of drugs because street
children are very vulnerable to the dangers of drugs. (2) It does not only refer to street
children who are arrested by Satpol PP, but also involves the role of the community in
implementing this program in order to prevent as much as possible. (3) In dealing with street
children after receiving guidance, they tend to return to the life of street children and carry
out economic activities on the road. Therefore, we can provide instructional skills that
children can use so that they are No longer on the streets.

Keywords: treatment; prevention; Street children; social services

2
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

PENDAHULUAN Jumlah anak jalanan di Kota


Banjarmasin pada tahun 2012 sebanyak 22
Menurut studi Kementrian Sosial
orang dan seluruhnya telah dilatih. Pada
Indonesia, anak jalanan adalah anak yang
2013, jumlah anak jalanan meningkat
menghabiskan sebagian waktunya di
menjadi 79 orang, dan jumlah pungutan
jalanan atau tempat umum lainnya untuk
hanya 48 orang. Yang cukup
mencari nafkah, dengan rentang usia 6-18
memperhatinkan, pada tahun 2014 jumlah
tahun. Adapun waktu yang dihabiskan
anak jalanan meningkat lagi menjadi 89
anak-anak di jalan sekitar 4 jam dalam satu
orang, sedangkan jumlah anak tidak
hari. Pada dasarnya anak-anak jalanan
bertambah hanya 48 orang. Penyebabnya
menghabiskan waktu mereka demi
berbeda salah satunya kemiskinan dan
mencari nafkah baik secara kerelaan hati
telah melakukan berbagai upaya untuk
maupun desakan orangtuanya [1].
mengatasi masalah anak jalanan. Dengan
Anak jalanan atau biasa disingkat berjalannya waktu dan perekonomian saat
adalah potret kehidupan anak-anak yang ini di Indonesia, dengan naiknya harga
kegiatan sehari-harinya di jalan. Kita dapat bahan kebutuhan pokok, jumlah anak
dengan mudah menemukan keberadaannya jalanan juga semakin bertambah, kondisi
di setiap sudut kota, misalnya di Kota dan permasalahan mereka juga berbeda
Banjarmasin. Usia mereka relatif muda dengan kendala pemenuhan kebutuhan
dan masih dalam tahapan belajar dan dasar, kesehatan yang buruk, rendahnya
merasakan pendidikan yang seharusnya partisipasi dalam pendidikan dan kondisi
tidak menjadi anak jalanan. soal [2].

Beberapa anak jalanan di kota Fenomena anak jalanan adalah


Banjarmasin hidupnya bergantung pada gambaran nyata terhadap pemenuhan hak
membersihkan kaca mobil di lalu lintas, anak yang masih jauh dari harapan.
berjualan kue, mengatur tata letak sandal Mereka harus bekerja di jalanan yang
di masjid. Mereka selalu berharap seharusnya seusia mereka pergi ke
mendapat belas kasihan dari orang lain sekolah, belajar, bermain dengan teman-
tidak peduli semua orang yang mereka teman seusianya. Maka dari itu penelitian
temui baik di jalan raya, pasar, tempat ini diharapkan memperkenalkan peran
hiburan, restoran, dan tempat-tempat layanan sosial untuk mengatasi masalah
lainnya. anak jalanan di kota Banjarmasin [2].

3
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

TINJAUAN PUSTAKA juga diharapkan akan membawa


perubahan keterampilan yang mengarah
1. Perlindungan dan Hak Anak
kedalam tindakan yang lebih baik [2].
Perlindungan anak adalah segala upaya
4. Pelayanan Sosial
untuk menciptakan kondisi agar setiap
anak dapat melaksanakan hak dan Pelayanan sosial adalah agen
kewajibannya dengan tujuan pemerintah yang melakukan tugas
perkembangan fisik dan mental serta pemerintah dalam upaya kesejahteraan
pertumbuhan anak normal, merupakan sosial. Layanan sosial dan ketenagakerjaan
perwujudan dari keadilan sosial sehingga memiliki tugas kinerja utama dalam
perlindungan anak diupayakan dalam pembangunan bantuan sosial, rehabilitasi,
segala bidang kehidupan bernegara pembangunan kesejahteraan sosial, dan
ataupun bermasyarakat [3]. mengembangkan tenaga kerja. Dalam
melaksanakan tugas layanan sosial dibantu
2. Anak Jalanan
oleh pekerja sosial. Pekerja sosial adalah
Menurut studi Kementrian Sosial petugas khusus yang terampil di
Indonesia, anak jalanan adalah anak yang Departemen Sosial dalam usaha
menghabiskan sebagian waktunya di pengabdian kesejahteraan sosial [2].
jalanan atau tempat umum lainnya untuk
METODE PENELITIAN
mencari nafkah, dengan rentang usia 6-18
tahun. Adapun waktu yang dihabiskan Penelitian ini bertujuan untuk
anak-anak di jalan sekitar 4 jam dalam satu memberikan gambaran tentang penelitian
hari. Pada dasarnya anak-anak jalanan peran pengabdian masyarakat dalam
menghabiskan waktu mereka demi penanggulangan anak jalanan di kota
mencari nafkah baik secara kerelaan hati Banjarmasin secara luas, komprehensif,
maupun desakan orangtuanya [1]. holistic, dan mendalam. Penelitian
dilakukan di Jalan Piere Tendean, Jalan
3. Penyuluhan
Pangeran Antasari dan Taman Kamboja.
Penyuluhan dikatakan sebagai proses Peneliti menemukan tempat tersebut
perubahan tingkah laku, proses ini karena dianggap mudah untuk menemukan
ditekankan untuk mengubah perilaku yang anak-anak jalanan. Sumber data yang
sedang dihadapi. Di proses perubahan dipilih adalah Purposeful Sampling, suatu
perilaku diperlukan tujuan berubah yang teknik pengambilan sampel sumber data
tidak hanya menambah pengetahuan tetapi mempertimbangkan pertimbangan tertentu.

4
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

Teknik pengumpulan data pada penelitian Rencana tersebut antara lain, pencegahan :
ini adalah wawancara, observasi, dan bekerjasama dengan satpol pp, sosialisasi
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan anak jalanan, dan melakukan razia
dengan mengatur data, terhadap anak jalanan, rehabilitasi : anak-
mendeskripsikannya sebagai unit, anak jalanan yang tertangkap ditempatkan
menyusun pola, memilih data-data penting dirumah singgah untuk membina anak
mana yang akan dipelajari, dan menarik jalanan, pemberdayaan : bertujuan agar
kesimpulan yang dapat dibagikan kepada anak jalanan di kemudian hari memperoleh
orang lain. Kegiatan analisis data dalam keterampilan tertentu yang dapat mereka
penelitian ini meliputi menggunakan gunakan sebagai jaminan untuk bekerja,
bahan-bahan referensi [1][2]. diharapkan secara bertahap mereka akan
berhenti menjadi anak jalanan. Pemberian
HASIL DAN PEMBAHASAN
izin ini dimulai dari tahap identifikasi atau
1. Program Layanan Sosial di Kota pendataan anak jalanan [2].
Banjarmasin dalam Menangani
3. Kendala yang Dihadapi dalam
Anak Jalanan
Menangani Anak Jalanan
Anak jalanan merupakan masalah
Dalam proses perencanaan program
sosial yang kompleks terkait dengan
kerja tidak semuanya berhasil dan
masalah sosial lainnya, khususnya
mencapai tujuannya. Sementara itu,
kemiskinan. Mengatasi permasalahan anak
program kerja masyarakat pengasuhan
jalanan memang tidak mudah. Berdasarkan
anak jalanan di kota Banjarmasin tidak
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
lepas dari faktor-faktor yang menghambat
program layanan sosial di Banjarmasin
proses perencanaan program penanganan
bertujuan untuk mengatasi anak jalanan.
anak jalanan di Banjarmasin. Keterbatasan
Penanganan anak jalanan yaitu menangani
data, faktor anak jalanan, dan pusat
pendidikan dari segi pengetahuan,
konseling khusus bagi anak jalanan yang
keterampilan, dan sikap [1][2].
akan mendapatkan bimbingan, pendidikan
2. Menerapkan Rencana Layanan dan pelatihan yang bermanfaat bagi anak
Sosial dalam Pengelolaan Anak jalanan. Dengan adanya tempat konseling
Jalanan di Kota Banjarmasin akan lebih efektif dalam memberdayakan
anak jalanan atau merehabilitasi mereka
Pelaksanaan rencana mengacu pada
dengan hasil anak jalanan benar-benar
penerapan semua keputusan dan peraturan.
dilibatkan dalam memberikan pembinaan,

5
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

konseling, pendidikan, dan pelatihan pengemudi yang sedang dalam perjalanan


keterampilan bahkan untuk tujuan agar tidak memberikan uang kepada anak
pembinaan atau pemantauan anak-anak yang beraktivitas di jalan raya [1][2][3].
jalanan [2].
SIMPULAN
Cara mengatasi kendala yang
Program layanan sosial
dihadapi dengan memberikan pembinaan
penanggulanagan anak jalanan di kota
kepribadian, disiplin, pendidikan
Banjarmasin berupa sosialisasi
pengetahuan, dan pelatihan keterampilan.
pengetahuan pendidikan seperti kebiasaan
Dalam hal ini memang perlu melibatkan
hidup sehat bertujuan agar anak jalanan
masyarakat dalam pelaksanaan berbagai
menjaga kebersihan. Melalui sosialisasi ini
perencanaan, karena tanpa dukungan
anak-anak jalanan yang sebelumnya tidak
masyarakat rencana ini tidak akan
tahu menjadi tahu dan diharapkan dapat
membuahkan hasil yang maksimal.
bermanfaat bagi dirinya maupun orang
Hasil wawancara menyimpulkan lain. Pendidikan keterampilan berkaitan
bahwa kendala yang dihadapi adalah dengan keterampilan dengan bidang kerja
sulitnya mengakses anak jalanan saat tertentu misalnya seminar. Dalam hal
mendapatkan data. Selain itu, masih pengetahuan sikap ditekankan pada
kurangnya kesadaran yang disosialisasikan pelatihan mental disiplin agar anak jalanan
tentang bahaya yang ditimbulkan oleh memiliki sikap yang lebih terkontrol,
anak yang tidak melarang anaknya disiplin, dan bukan anarki. Dengan
menjadi anak jalanan. Selain itu, pengumpulan data yang dikumpulkan oleh
kehidupan anak-anak yang telah bertahun- penggrebekkan satpol pp dan trantib maka
tahun berada di jalanan tidak seimbang penanganan anak jalanan di Banjarmasin
dengan pembinaan hanya selama tiga hari. dilaksanakan, kemudian data tersebut
Kendala lainnya, anak jalanan yang digunakan sebagai masukan untuk
mendapat bimbingan setelah kembali ke penanganan anak jalanan. Kendala yang
lingkungannya cenderung kembali hidup dihadapi layanan sosial adalah anak
di jalanan dan melakukan aktivitas jalanan yang mendapat bimbingan setelah
ekonomi. Dan faktor keluarga ada orang kembali ke lingkungannya maka dia
tua yang membiarkan anaknya kembali hidup dijalan dan melakukan
menjalankan usahanya di jalan raya. Cara aktifitas ekonomi. Cara untuk mengatasi
mengatasi kendala anak jalanan sebaiknya permasalahan ini yaitu dengan sosialisasi
mendampingi masyarakat terutama kepada masyarakat pengendara sepeda

6
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

motor maupun mobil untuk tidak Aldi, A. H. (2020). Kontribusi antara


memberikan uang pada anak di sepanjang kepercayaan diri dengan interaksi sosial
jalan. terhadap presentasi diri pada peserta duta
FKIP ULM tahun 2018. Jurnal Pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Bimbingan Dan Konseling, 3(2).
Abbas, E. W. (2020). Ersis Writing
Shadiqi, M. A., Anward, H. H., & Erlyani,
Theory: Cara Mudah Menulis.
N. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan
Abbas, E. W. (2020). Menulis Artikel Emosional dengan Perilaku Pro-
Jurnal Internasional. Lingkungan Serta Perbedaannya
berdasarkan Jenis Kelamin. Ecopsy, 1(1),
Abbas, E. W., & Erlyani, N. (2020).
195923.
Menulis di Kala Badai Covid-19.
Shadiqi, M. A. Memahami dan Mencegah
Syahruddin, S. (2020). Peer Review-
Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya
Motivasi Belajar Anak Jalanan (Studi
Ilmiah. Buletin Psikologi, 27(1), 30-42.
Kasus Pada Anak Jalanan yang Bersekolah
di SD Mawar 2 Banjarmasin); Tahun Varamitha, S., Akbar, S. N., & Erlyani, N.
Penelitian 2018. (2016). Stigma Sosial pada Keluarga
Miskin dari Pasien Gangguan Jiwa. Jurnal
Syaharuddin, S., ABBAS, E. W.,
Ecopsy, 1(3).
Subiyakto, B., Winarso, H. F.,
Permatasari, M. A., Olfah, R., & Rusli, R. Irawan, A., Yuniarrahmah, E., & Anward,
(2018). Motivasi Belajar Anak Jalanan H. H. (2016). Gambaran Kenakalan
(Studi Kasus pada Anak Jalanan yang Berlalu Lintas pada Remaja dan Faktor–
Bersekolah di SD Mawar 2 Faktor Penyebab. Jurnal Ecopsy, 2(3).
Banjarmasin). Motivasi Belajar Anak
[1] Suyanto, B. (2010). Masalah sosial
Jalanan (Studi Kasus pada Anak Jalanan
anak. Kencana.
yang Bersekolah di SD Mawar 2
Banjarmasin). [2] Ramadhani, M., & Matnuh, S. H.
(2016). Peran Dinas Sosial Dalam
Qamariyanti, Y. (2020). Plagiat Checker:
Penanggulangan Anak Jalanan di Kota
Penanganan Anak Berhadapan Hukum
Banjarmasin. Jurnal Pendidikan
Mewujudkan Perlindungan Hukum Dan
Kewarganegaraan, 6(11).
Pemenuhan Hak-Hak Anak Di Kalimantan
Selatan.

7
Jurnal Edukasi dan Psikologi : Volume 01, Nomer 01, November 2020

[3] Fitriani, R. (2016). Peranan Anak. Jurnal Hukum Samudra


Penyelenggara Perlindungan Anak Dalam Keadilan, 11(2), 250-358.
Melindungi Dan Memenuhi Hak-Hak

Anda mungkin juga menyukai