3903 8377 1 SM
3903 8377 1 SM
ABSTRACT
Recently, the need of the high strength concrete is increased, because of the rapid technology
development in the concrete technology area. In the performing of the high strength concrete is
rather difficult on the mixing, pouring, and vibrating, because, the raw concrete mix is very
viscous. The aim of this research is to find out the ideal slump value of the high strength
concrete mix which is used the local aggregate with superplasticizer and silica fume, therefore it
can be performed the good workability of the fresh concrete and design strength of the
concrete (f’c = 50 MPa) could be reached. The experiment was conducted by compressive
strength testing on one hundred twenty cylinder specimens with the slump value of 0-10 mm,
10-30 mm, 30-60 mm and 60-180 mm. As the result of the test is obtained the idealized design
slump value is 30–60 mm.
Keywords : high strength concrete, local aggregate, slump
1
Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNLAM
Slump
Uraian
Maximum Minimum
Dy Y 2 Ry Ay ................................ (5)
Tabel 3. Hubungan Nilai Slump, Kadar Air Campuran/Air Bebas, Ukuran Agregat Maximum
dan Jenis Agregat (Koesnadi, 1975)
S l u m p (mm) 0 – 10 10 - 30 30 - 60 60 – 180
V . B . (det) 12 6 - 12 3-6 0–3
Ukuran Maximum Jenis Kadar Air Bebas
Agregat (mm) Agregat (kg/m3)
alami 150 180 205 225
10
dipecah 180 205 230 250
alami 135 160 180 190
20
dipecah 170 190 210 225
alami 115 140 160 175
40
dipecah 155 175 190 205
Total n i Y 2
Material yang akan digunakan dalam ideal dapat di evaluasi dengan melihat
penelitian ini adalah: besaran angka standart deviasi yang
- Agregat yang dipakai adalah batu pecah terendah dan dengan melihat mutu beton
(Karang Jawa), dan pasir (Rantau) yang (f’c) paling besar yang dihasilkan diantara
berasal dari daerah Kalimantan Selatan semua variasi.
- Semen yang dipakai adalah semen tipe
Hal ini berarti nilai slump ideal campuran
I.
akan menghasilkan suatu adukan dengan
- Untuk beton mutu tinggi campuran
tingkat kemudahan kerja (workability) yang
diberi bahan tambahan:
tinggi dalam pelaksanaan.
1. Superplasticizer: menambah
kelecakan adukan & mereduksi air b. Analisis Statistik
5 s/d 20 %.
2. Silica Fume: memperkecil porositas Analisis Varians Satu Arah
(Aman Subakti, 1994) Data uji tekan yang diperoleh selanjutnya
dilakukan analisis varians terhadap empat
b. Perencanaan Campuran Beton populasi tersebut dengan memakai
Bertujuan untuk mendapatkan komposisi persamaan (3), (4), (5), dan (6).
campuran antara semen, agregat kasar, Kriteria pengujian adalah :
halus, dan air.
Dilakukan dengan statistik F , pengujian
c. Pemeliharaan (Curing) hipotesis nol H0 dengan tandingan H1 :
Dalam proses pengerasan beton selama 28 H0 : 1 = 2 = ….….. = k
hari dilaboratorium, pemeliharaan benda H1 : 1 2 ….….. k
uji dilakukan dengan cara perendaman
total didalam drum yang berisi air. Dengan peluang 0,95 ( = 0,05) didapat
Ftabel dari tabel distribusi F.
Pengujian Kekuatan Tekan Benda Uji Jika harga (Fhitung < Ftabel), maka hipotesis
Silinder nol diterima, dan jika harga (Fhitung
Setelah berumur 28 hari semua benda uji Ftabel), maka hipotesis nol ditolak
(variasi 1, variasi 2, variasi 3, dan variasi 4) Interpretasi data:
diuji dengan alat uji tekan beton (Universal
Testing Machine). Semua data hasil - H0 diterima
pengujian dicatat untuk analisis data. Berarti pengaruh nilai slump campuran itu
tidak berbeda nyata terhadap mutu beton
Analisis data yang dihasilkan antara keempat variasi
tersebut.
a. Evaluasi Nilai Slump
Semua hasil uji tekan dari keempat macam - H0 ditolak
campuran, yaitu (variasi 1, variasi 2, variasi Berarti pengaruh nilai slump campuran
3 dan variasi 4) dapat dihitung kuat tekan menyebabkan perbedaan yang nyata
betonnya dengan persamaan (1), dan (2), terhadap mutu beton yang dihasilkan
kemudian dibandingkan nilainya antara antara keempat variasi tersebut.
semua variasi 1, 2, 3 dan 4. Nilai slump
PERSIAPAN
BAHAN :
- SEMEN
-AIR
PEMERIKSAAN - AGREGAT HALUS
BAHAN - AGREGAT KASAR
- SILICA FUME
- SUPERPLASTICIZER
ANALISIS
DATA
Pada perencanaan campuran beton mutu Setelah diadakan pengujian dari material
tinggi ini menggunakan Semen Gresik type yang akan digunakan maka dibuat suatu
I, jenis agregat yang dipakai adalah agregat komposisi campuran beton dengan empat
kasar yang berasal dari batu pecah Karang variasi yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Jawa, dan agregat halus yang berasal dari Rencana adukan campuran beton ini
pasir Rantau. Mutu beton yang akan menggunakan bahan tambahan
direncanakan adalah mutu beton yang Superplasticizer dan Silica Fume sehingga
mencapai kriteria beton mutu tinggi, yaitu dalam pelaksanaannya jumlah air dapat
50 MPa (500 kg/cm2). dikurangi sebanyak 5 s/d 20%, dengan
dosis sebagai berikut:
Hasil pengujian laboratorium agregat halus - Superplasticizer = 2,5 % x berat semen
dan agregat kasar dapat dilihat pada Tabel - Silika Fume = 10 % x berat semen.
5 dan Tabel 6. Sedangkan hasil analisa
Tabel 11. Hasil Pengujian dan Pengolahan Data Kuat Tekan Beton
Slump Percobaan (mm)
Nilai Pencapaian
Sebelum Sesudah S f’cr f’c
Variasi Slump terhadap mutu
Super Super (MPa) (MPa) (MPa)
(mm) rencana
plasticizer plasticizer
1 0 – 10 9,80 48,40 0,77 49,64 48,37 Tak tercapai
2 10 – 30 27,50 75,50 0,65 49,73 48,67 Tak tercapai
3 30 – 60 40,80 99,70 0,28 52,34 51,88 Tercapai
4 60 - 180 90,70 150,50 0,39 51,50 50,86 Tercapai
Analisis Varians
Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa hasil berpengaruh langsung terhadap tingkat
pengujian terhadap empat variasi campuran kemudahan kerja (workability) dan akan
ternyata variasi 3, dan variasi 4 dapat menghasilkan mutu beton yang berbeda
mencapai persyaratan beton mutu tinggi (f’c nyata diantara keempat variasi slump
≥ 50 MPa), dan terlihat bahwa semakin campuran tersebut. Dalam perencanaan
rendah nilai standart deviasi yang didapat campuran, semakin besar nilai slump
semakin tinggi tingkat pengendalian mutu, campuran maka akan semakin besar jumlah
dan semakin tinggi pula mutu beton yang semen yang diperlukan. Oleh sebab itu nilai
dihasilkan.Hasil pengujian hipotesis yang slump ideal harus berada diantara batas
dapat dilihat pada Tabel 12 didapat bahwa ekonomis dan workabilitas. Dalam penelitian
Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, hal ini ini nilai slump ideal dapat ditentukan pada
berarti bahwa nilai slump campuran mutu beton tertinggi yang dihasilkan (51,88
MPa), yaitu berkisar antara 30 s/d 60 mm tinggi, dengan kuat tekan karakteristik
(lihat Tabel 11) dengan kadar semen 636 yang dapat dicapai lebih dari 50 MPa.
kg/m3, agregat halus 633 kg/m3, agregat
kasar 990 kg/m3, kadar air 210 kg/m3, dan UCAPAN TERIMA KASIH
bahan tambah Silica Fume 63,60 kg/m3,
Superplasticizer 15,90 kg/m3 (lihat Tabel Penulis mengucapkan terima kasih kepada
10). Prof. DR.Ir. Hj. Hakimah Halim MSc. selaku
Ketua Lemlit dan pengelola Proyek
KESIMPULAN Penelitian Dosen Muda Berbagai Bidang
Ilmu untuk biaya penelitian ini.
Hasil dari pengujian yang telah dilakukan di
laboratorium menghasilkan kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
sebagai berikut:
1. Nilai slump ideal ditentukan pada mutu Aman Subakti, Teknologi Beton Dalam
beton tertinggi yang dihasilkan (51,88 Praktek, Divisi Percetakan Jurusan Teknik
MPa), yaitu berkisar antara 30 s/d 60 Sipil FTSP Institut Teknologi Sepuluh
mm dengan kadar semen 636 kg/m3, Nopember, 1994.
agregat halus 633 kg/m3, agregat kasar
990 kg/m3, kadar air 210 kg/m3, dan Nugraha. P., Concrete Technology,
bahan tambah Silica Fume 63,60 kg/m3, Universitas Kristen Petra, 1980.
Superplasticizer 15,90 kg/m3 Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan,
2. Dalam pelaksanaan pembuatan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
campuran beton, nilai slump sangat NI-2, Lembaga Penyelidikan Masalah
mempengaruhi tingkat kemudahan Bangunan, 1971.
pengerjaan (workability), dan dapat
mempengaruhi kekuatan tekan beton. Koesnadi, Teknologi Beton I & II,
3. Agregat lokal (pasir Rantau, dan batu Departemen, Teknik Sipil ITB, 1975.
pecah Karang Jawa) daerah Kalimantan
Sudjana, Metoda Statistika (edisi keenam),
Selatan ternyata dapat digunakan untuk
Bandung, 1996.
pembuatan campuran beton mutu