Anda di halaman 1dari 5

HAPALAN

Nama : Celly Junita Savitri

Npm : 19250004

Prodi : DIII Keperawatan

206 Nama Tulang Beserta Nama Latinnya


RANGKA AKSAL
1. KRANIAL (Tengkorak)

 1 tulang dahi (frontal)


 2 tulang ubun-ubun (parietal)
 1 tulang kepala belakang (osipital)
 2 tulang baji (sphenoid)
 2 tulang pelipis (temporal)
 2 tulang hidung(nasal)
 2 tulang pipi (zigomatik)
 1 tulang rahang atas (maksila)
 2 tulang rahang bawah (mandibula)
 1 tulang lidah (vomel)
 2 tulang langit-langit di dalam mulut (platinum)
 2 tulang tapis (ethmoid)
 2 tulang air mata (lakrimal)

2. TULANG TELINGA

 2 tulang martil (Malleus)
 2 tulang landasan (Incus)
 2 tulang sanggurdi (Stapes)

3. VERTEBRA COLUMNIS (Ruas Tulang Belakang)

 7 ruas tulang leher(Cervical)
 12 ruas tulang punggung(Dorsal/Thorax)
 5 ruas tulang pinggang (Lumbalis)
 5 ruas tulang kelangkang (Sacrum)
 4 ruas tulang ekor (Cogcig)
4.STERNUM( Tulang Dada)
tiga kesatuan yang hanya dihitung satu tulang.

 Tulang hulu (Manubrium)


 Tulang badan (Sterni)
 Taju pedang (Xyphoid Proccesus)

5. COSTAE (Tulang Rusuk)

 7 pasang tulang rusuk sejati (Costa Vera)


 3 pasang tulang rusuk palsu (Costa Spuria)
 2 pasang tulang rusuk melayang (Costa Fluctuantes)

RANGKA APENDIKULER
1. Bahu

 2 tulang belikat (Scapula)


 2 tulang selangka (Clavicula)

2. Panggul

 2 tulang pinggul (Illium)


 2 tulang duduk (Ischium)
 2 tulang kemaluan (Pubis)

3. Lengan

 2 tulang lengan atas (Humerus)


 2 tulang pengumpil (Radius)
 2 tulang hasta (Ulna)
 2x8 tulang pergelangan tangan (Carpal)
 2x5 tulang telapak tangan (Metacarpal)
 2x14 ruas tulang jari tangan (Falanges)

4. Tungkai

 2 tulang paha (Femur)


 2 tulang tempurung lutut (Patella)
 2 tulang kering (Tibia)
 2 tulang betis (Fibula)
 2 tulang tumit (Kalkaneum)
 2x7 tulang pergelangan kaki (Tarsal)
 2x5 tulang telapak kaki (Metatarsal)
 2x14 ruas tulang jari kaki (Falanges)

12 SARAF BESERTA FUNGSINYA

1. Saraf kranial I: olfaktori


Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut mengirim
informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika Anda tidak sengaja
mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.
2. Saraf kranial II: optik
Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf inilah yang
berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar, bersama dengan bagian-
bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan informasi ke otak untuk diolah
sehingga kita bisa mengenali objek yang dilihat.
3. Saraf kranial III: okulomotor
Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil
di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar mata Anda.
Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf
okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang
diterima mata.
4. Saraf kranial IV: troklear
Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke
bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.

5. Saraf kranial V: trigeminal


Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik maupun
sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
• Saraf optalmikus
Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas, seperti dahi,
kulit kepala, dan kelopak mata.
• Saraf maksilaris
Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah seperti
pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang ada di rahang
atas.
• Saraf mandibular
Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim
informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot rahang
dan telinga. Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.
6. Saraf kranial VI: abdusen
Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini
fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat
mata melotot atau melirik.
7. Saraf kranial VII: fasialis
Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf fasialis
terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

 Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah


 Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular
 Merasakan sensasi di telinga luar
 Kemampuan merasakan makanan

8. Saraf kranial VIII: vestibulokoklear


Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia.
Saraf ini mengandung dua komponen, yaitu:

 Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat
gaya gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi
seimbang.
 Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.

9. Saraf kranial IX: glossofaringeal


Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini penjelasannya:

 Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan,
tonsil, telinga tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk
merasakan sensasi di lidah bagian belakang.
 Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot
stilofaringeus yang memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

10. Saraf kranial X: vagus


Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga
parasimpatik.

 Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar,
tenggorokan, jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.
 Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit
mulut bagian lunak.
 Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi
otot halus di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

11. Saraf kranial XI: aksesorius


Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot inilah
yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai keinginan.
12. Saraf kranial XII: hipoglosus

Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas motorik.
Sebab, saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

Anda mungkin juga menyukai