Anda di halaman 1dari 57

Judul:

Pemahaman Kurikulum PAUD

Modul Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut bagi Pendidik PAUD


Dalam Jaringan

Pengarah:
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat,
Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.

Penanggung Jawab:
Subkoordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia
Edi Suswantoro, S.Pd, M.Ds.

Desain Cover:
Mustopa Kamiludin

Tim Penyelaras:
Sriwahyuningsih, M.Pd.
Yuyun Nurfalah, S.Kom.

Diselaraskan berdasarkan Bahan Ajar Direktorat Pembinaan Guru dan


Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Terbitan Tahun 2017

© 2020
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa barat

i
KATA PENGANTAR

Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama yaitu mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik, baik pada satuan anak usia dini (PAUD) maupun pendidikan
yang lebih lanjut.

Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang pendidik


PAUD harus menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Selaras dengan
kebijakan pembangunan yang meletakkan pengembangan sumber daya
manusia (SDM) sebagai prioritas pembangunan nasional, maka kedudukan
dan peran pendidik PAUD semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

Pusat Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-


PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa Barat sebagai institusi pemerintah yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) PAUD salah satunya adalah melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan berjenjang tingkat lanjut bagi pendidik PAUD dalam jaringan
(Diklat Daring). Modul ini disusun dan diselaraskan sebagai bahan ajar bagi
penyelenggaraan kegiatan diklat dimaksud. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

Bandung, September 2020

Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.


NIP. 196101261988031002

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 1
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 1
C. INDIKATOR .................................................................................................... 1
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 1
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 9
F. EVALUASI ...................................................................................................... 10
G. PENUGASAN ................................................................................................. 11

KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM DAN PENYUSUNAN KURIKULUM
LEMBAGA/SATUAN PAUD
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 12
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 12
C. INDIKATOR .................................................................................................... 12
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 12
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 45
F. EVALUASI ...................................................................................................... 49
G. PENUGASAN ................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA

iii
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN STRUKTUR KURIKULUM

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Kurikulum PAUD

B. KOMPETENSI DASAR
Peserta diharapkan dapat memahami konsep, landasan, tujuan, fungsi,
ruang lingkup pengembangan kurikulum PAUD dan struktur kurikulum PAUD

C. INDIKATOR
1. Memahami Konsep Kurikulum
2. Memahami landasan pengembangan kurikulum PAUD
3. Memahami tujuan pengembangan kurikulum PAUD
4. Memahami ruang lingkup pengembangan kurikulum PAUD
5. Memahami struktur kurikulum PAUD

D. URAIAN MATERI
1. Konsep Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dalam arti luas atau modern tidak hanya mencakup tentang
rencana pembelajaran saja. Akan tetapi juga mencakup tentang segala
sesuatu yang nyata yang terjadi dalam proses pendidikan di sekolah, baik
di dalam ataupun di luar kelas. Maka kurikulum bisa diartikan juga sebagai
entitas pendidikan yang mengatur tentang kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler.
Kurikulum sebagai kerangka kerja (framework) yang berisi rencana dan
implementasi sebuah program untuk mengembangkan semua aspek
perkembangan anak dalam menyiapkan anak mencapai keberhasilan di

1
sekolah dan tahap selanjutnya melalui pengalaman belajar yang
bermakna, menarik, dan berkualitas tinggi.
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh
berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Pendidikan
anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik-
integratif agar di masa emas perkembangan anak mendapatkan stimulasi
yang utuh, untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi
tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur. Komponen
untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
Kurikulum PAUD adalah keseluruhan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang dikembangkan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal.
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) PAUD diartikan sebagai
suatu kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan PAUD sesuai dengankarakteristik, kondisi, potensi,
serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan di satuan PAUD.
Kurikulum ini dibuat oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan
karakteristik satuan PAUD, seperti keadaan lingkungan, peserta didik,
pendidik, sarana dan prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari,
serta program yang akan dilakukan oleh satuan PAUD. Untuk melahirkan
Kurikulum PAUD yang berkualitas setiap pengelola kurikulum PAUD
hendaklah memiliki kemampuan manajerial dan kemampuan
kepemimpinan kurikulum yang memadai.
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang
digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang
tepat, strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung
berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya. Guru harus memiliki visi yang kuat tentang apa yang
ingin dikembangkan pada anak, pengetahuan dan keterampilan yang
dapat dipelajari anak, dan sikap yang akan ditanamkan pada anak.

2
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong
perkembangan peserta didik secara optimal melalui pengalaman belajar
yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung anak
berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan
yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris.
a. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merujuk pada filosofi sebagai
berikut:
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini mengenalkan pengalaman belajar dalam
konteks budaya Indonesia. Budaya menjadi latar, sekaligus konten
dalam pembelajaran PAUD untuk membangun kompetensi diri yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan yang
menunjang pengembagan budaya secara kreatif.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini mengenalkan
budaya bangsa sebagai milik
kehidupan anak. Anak
diharapkan peduli, mengenal,
menyayangi, dan bangga
terhadap budaya bangsa
yang harus dirawat dan
dilestarikan serta dijadikan
latar kehidupan bermasya- Foto: PAUD Bunda Ganesa Bandung
rakat dan bernegara.
3) Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta
untuk belajar mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya.

3
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, memfasilitasi anak
membangun pengalaman melalui proses belajar aktif sesuai dengan
minat anak. Anak didukung untuk memiliki banyak pengetahuan
tentang diri dan lingkungan, serta menguasai berbagai keterampilan
yang diperlukan untuk pengembangan dirinya di masa depan.
4) Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus-
menerus dan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tuladha, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani. Guru sebagai hendaklah
dapat menjadi teladan (role model) bagi anak dalam bersikap dan
berperilaku. Guru juga membangun minat dan keinginan anak untuk
terus belajar melalui kegiatan yang menyenangkan. Guru menjadi
fasilitator yang diperlukan anak untuk belajar.
5) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan belajar melalui
bermain yang menyenangkan.

b. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
landasan sosiologis dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku pada
masyarakat dimana anak tinggal. Kurikulum PAUD mengangkat
keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan. Perbedaan kebiasaan-budaya-
agama-fisik harus mampu mengembangkan sikap saling memahami
dan menghargai.

c. Landasan Psikologis-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diterapkan melalui proses
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan karakteristik
anak usia dini. Setiap anak memiliki keunikan baik dari kecepatan
kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun bakat yang
dimilikinya. Guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran yang

4
sesuai dengan kerakteristik anak usia dini. Hal yang penting dipahami
oleh guru bahwa anak akan belajar dengan baik bila dilaksanakan
dalam suasana yang menyenangkan. Guru diharapkan memahami
tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan cara belajar anak.

d. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan
berdasarkan berbagai teori yakni; (1) teori perkembangan anak;
menyatakan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang kompleks,
tergantung pada kecepatan perkembangan masing-masing, (2) teori
perkembangan otak, bahwa jejaring antarsel neuron menentukan
kemampuan dan kecerdasan berpikir seseorang, dimana jejaring
tersebut dibangun sangat cepat pada usia dini. Disamping itu
dinyatakan bahwa pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan
dengan cara melakukan langsung dengan benda nyata untuk
merangsang sensitifitas penginderaan, (3) teori pedagogis,
menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi lingkungan yang
aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk
mencari tahu dan melakukan.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan
kompetensi-kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak.

e. Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
landasan yuridis sebagai berikut:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala

5
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan
yang kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
5) Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik-Integratif;
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini; dan
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum PAUD


a. Tujuan pengembangan kurikulum PAUD secara pedagogis adalah
untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap
pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang diperlukan oleh
anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan
berikutnya.
b. Tujuan pengembangan kurikulum secara umum adalah
untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara
menyeluruh serta terjadinya komunikasi interaktif. (Oemar,
2016:11)
Kurikulum bagi anak usia dini haruslah memfokuskan pada
perkembangan yang optimal pada seorang anak melalui
lingkungan sekitarnya yang dapat menggali berbagai
potensi tersebut melalui permainan serta hubungan dengan
orang tua atau orang dewasa lainnya. Sementara itu, kelas-
: PAUD Bunda Ganesa Bandung
kelas bagi anak usia dini merupakan kelas yang mampu
menciptakan suasana kelas yang kreatif dan penuh
kegembiraan bagi anak.

6
c. Tujuan pengembangan kurikulum oleh satuan PAUD dalam
beberapa bidang pengembangan, antara lain: keterampilan sosial
dan interpersonal, keterampilan kemandirian dan intrapersonal,
belajar cara belajar dan mengembangkan kecintaan akan belajar,
guru dan kemampuan berfikir, kesiapan belajar, bahasa dan
kemampuan baca-tulis, pendidikan kepribadian, musik dan seni,
kesejahteraan dan hidup sehat, serta kemandirian (George,
2015:31).
d. Tujuan Kurikulum PAUD
Kurikulum PAUD bertujuan untuk mendorong berkembangnya
potensi anak secara optimal melalui pengalaman belajar yang
bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap
selanjutnya.

4. Fungsi Kurikulum PAUD


Kurikulum PAUD (KTSP) diperlukan sebagai acuan atau panduan
lembaga untuk:
a. Menyelenggarakan program lembaga
b. Melaksanakan berbagai layanan dilembaga
c. Melaksanakan proses pembelajaran dan
melakukan evaluasi hasil belajar

5. Ruang Lingkup Kurikulum PAUD


a. Kurikukum Makro PAUD, yaitu STPPA sebagai Standar Nasional
Kurikulum Secara Nasional.
b. Kurikulum Meso PAUD, yaitun Kurikulum Lembaga atau Satuan,
merupakan perwujudan KTSP PAUD di setiap satuan PAUD.
c. Kurikulum Mikro PAUD, terdiri dari Program semester, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

6. Struktur Kurikulum PAUD

7
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar,
dan lama belajar.
Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang
terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program
pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4)
program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-
emosional, dan (6) program pengembangan seni.
Program pengembangan dimaksud adalah perwujudan suasana
belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan berpikir, kinestetik,
bahasa, sosial emosional, dan bahasa melalui kegiatan bermain. Suasana
belajar diartikan segala sesuatu yang dapat mendorong minat anak untuk
belajar. Anak dapat belajar dengan baik apabila:
a. Orang-orang yang ada di sekitarnya menyenangkan. Guru yang
ramah, memperlakukan semua anak secara adil, teman bermain
yang saling menerima, komunikasi yang hangat, terbuka, santun, dan
terjadi dalam dua arah.
b. Lingkungan yang menyenangkan. Tersedia alat main yang memadai,
bersih, tertata dengan tepat sesuai dengan pertumbuhan fisik anak,
dan dapat digunakan oleh anak sesuai dengan pikirannya. Luas
tempat di dalam dan di luar cukup untuk anak dapat melakukan
kegiatan dengan nyaman adalah pijakan lingkungan yang sangat
mendukung kebebasan anak berkreasi.
c. Proses pembelajaran yang mendukung
kebebasan berpikir, tanpa tekanan,
sedikit instruksi dan pembatasan dari
guru. Guru memberi respon yang tepat
saat anak bertanya, memberikan
penguatan disaat anak menemukan
sesuatu/berhasil melakukan sesuatu,
memberikan bantuan saat anak
memerlukan.

8
E. RANGKUMAN MATERI
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang
digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat,
strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung berkembangnya
kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan
yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris.
Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 PAUD adalah untuk mendorong
berkembangnya potensi anak secara optimal melalui pengalaman belajar
yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung anak berhasil di
sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya.
Kurikulum PAUD berfungsi untuk: 1) menyelenggarakan program lembaga;
2) melaksanakan berbagai layanan di lembaga; 3) melaksanakan proses
pembelajaran dan melakukan evaluasi hasil belajar
Ruang Lingkup Kurikulum PAUD, adalah 1) kurikukum makro PAUD, yaitu
STPPA sebagai standar nasional kurikulum secara nasional.; 2) kurikulum meso
PAUD, yaitu kurikulum lembaga atau satuan, merupakan perwujudan KTSP
PAUD di setiap satuan PAUD.; 3) kurikulum mikro PAUD, terdiri dari program
layanan mulai dari tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian
sebagai perwujudan dari kurikulum stimulasi yang nyata untuk menfasilitasi
anak.
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
lama belajar, bertujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik
secara optimal melalui pengalaman belajar yang bermakna dan
menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan
pada tahap selanjutnya dan sudah dikembangkan atas dasar pengkajian
landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan yuridis yang
jelas dan telah teruji secara empiris
Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang terdiri: (1)
program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program

9
pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4)
program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-
emosional, dan (6) program pengembangan seni.

F. EVALUASI
Berilah tanda X (silang) pada salah satu jawaban yang anda anggap tepat.
1. Di bawah ini, yang tidak termasuk ke dalam perangkat komponen
yang terdapat di dalam kurikulum, adalah:
a. Rencana pembelajaran
b. Pengaturan mengenai isi, dan bahan pelajaran
c. Sumber pustaka media
d. Tujuan pembelajaran
2. Berikut adalah program yang tidak termasuk ke dalam program-
program pengembangan yang terdapat di dalam muatan kurikulum,
yaitu:
a. Program pengembangan nilai agama dan moral serta fisik motorik
b. Program pengembangan nilai sosial pendidik
c. Program pengembangan kognitif dan bahasa
d. Program pengembangan sosial-emosional dan seni
3. Sesuai dengan tujuan kurikulum, kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dicapai direfleksikan dalam kebiasaan:
a. Berpikir c. Membaca
b. Bertindak d. Melakukan
4. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku pada
masyarakat dimana anak tinggal adalah penyusunan kurikulum yang
dikembangkan berdasarkan pada landasan:
a. Psikologis c. Filosofis
b. Sosiologis d. Teoritis
5. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang berpandangan bahwa
perkembangan anak menyatakan bahwa setiap anak memiliki
kecerdasan yang kompleks dikembangkan berdasarkan landasan:
a. Psikologis c. Filosofis
b. Sosiologis d. Teoritis

10
G. PENUGASAN
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan
yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris, jelaskan dari masing-masing
pengkajian tersebut dan berikan contoh aplikasinya dalam konteks
pembelajaran.

11
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM DAN
PENYUSUNAN KURIKULUM LEMBAGA/SATUAN PAUD

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Kurikulum PAUD

B. KOMPETENSI DASAR
Memahami pengembangan muatan kurikulum PAUD dan penyusunan
kurikulum lembaga / satuan PAUD.

C. INDIKATOR
1) Memahami pengembangan muatan kurikulum PAUD.
2) Memahami penyusunan kurikulum lembaga/ satuan PAUD

D. URAIAN MATERI
1. Memahami Muatan Kurikulum
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti proses
pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum disebut kompetensi.
Kompetensi dalam kurikulum PAUD mengacu pada perkembangan anak.
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di usia
6 (enam) tahun. Kompetensi Inti yang disingkat menjadi KI, secara
terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
KI-1 mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran
mengenal agama yang dianutnya. KI–2 mencerminkan kecerdasan sosial-

12
emosional sebagai sikap dan perilaku yang mengenal perasaan diri, orang
lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. KI–3 mencerminkan kecerdasan logika matematika, bahasa,
natural, dan seni. KI–4 mencerminkan kemampuan praktis yang
diharapkan dikuasai anak dalam bentuk hasil karya, gagasan, dan
motorik.
Kompetensi inti (KI) sebagai dasar untuk pengembangan kompetensi
dasar (KD). rumusan masing-masing kompetensi inti terurai pada tabel di
bawah ini.

KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya
diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan
diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar,
menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi;
mengolah informasi/mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan melalui
kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

Kompetensi dasar (KD) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran
tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan setiap program
pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. Kompetensi dasar sikap spiritual (KD-1) dalam rangka menjabarkan KI-
1
b. Kompetensi dasar sikap sosial (KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-2

13
c. Kompetensi dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan KI-
3
d. Kompetensi dasar keterampilan KD-4) dalam rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap kompetensi dasar untuk setiap kompetensi inti adalah
sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui


agama yang dianutnya ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup
hidup sehat, rasa ingin sehat
tahu, kreatif dan estetis, 2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
percaya diri, disiplin, ingin tahu
mandiri, peduli, mampu 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
bekerjasama, mampu kreatif
menyesuaikan diri, jujur, 2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
dan santun dalam estetis
berinteraksi dengan 2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
keluarga, guru dan/atau percaya diri
pengasuh, dan teman 2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
taat terhadap aturan sehari-hari untuk
melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
sabar (mau menunggu giliran, mau
mendengar ketika orang lain berbicara)
untuk melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan
kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
peduli dan mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10.Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
menghargai dan toleran kepada orang lain
2.11.Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan
diri
2.12.Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
tanggung jawab
2.13.Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
jujur
2.14.Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
rendah hati dan santun kepada orang tua,
pendidik, dan teman
KI-3. Mengenali diri, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
keluarga, teman, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan
pendidik dan/atau akhlak mulia
pengasuh, lingkungan 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan

14
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sekitar, teknologi, seni, gerakannya untuk pengembangan motorik


dan budaya di rumah, kasar dan motorik halus
tempat bermain dan 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
satuan PAUD dengan 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
cara: mengamati sehari-hari dan berperilaku kreatif
dengan indra (melihat, 3.6. Mengenal benda-benda di sekitarnya
mendengar, menghidu, (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
merasa, meraba); suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
menanya; 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
mengumpulkan informasi; teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
mengolah informasi/ budaya, transportasi)
mengasosiasikan, dan 3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
mengomunikasikan tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan,
melalui kegiatan bermain dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain,
peralatan pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak
dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal
dan nonverbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan
minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas
seni
KI-4. Menunjukkan yang 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari
diketahui, dirasakan, dengan tuntunan orang dewasa
dibutuhkan, dan 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai
dipikirkan melalui cerminan akhlak mulia
bahasa, musik, gerakan, 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
dan karya secara pengembangan motorik kasar dan halus
produktif dan kreatif, 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
serta mencerminkan sehat
perilaku anak berakhlak 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara
mulia kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan
bagaimana benda-benda di sekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,

15
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan,


dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana
(peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal
dalam berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan
minat diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
dengan menggunakan berbagai media

KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan


berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui
kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2
dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD
sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan
keteladanan dari pendidik.
KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan
dikembangkan melalui kegiatan bermain yang terprogram melalui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh satuan PAUD.
Lama Belajar yang diharapkan pada setiap kelompok usia dialokasikan
jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu. Jumlah waktu minimal
tersebut adalah:
a. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling
sedikit 120 menit per minggu;
b. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 900 menit per minggu.

16
Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu, wajib melaksanakan
pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan
terprogram. Pengasuhan terprogram merupakan kegiatan pengasuhan
orang tua yang dibina oleh satuan PAUD.
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang
dicapai anak pada usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan
indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut:
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan
peserta didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan
berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
d. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan
kelompok usia:
1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;
2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;
3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;
4) Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;
5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;
6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;
7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;
8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;
9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan
10) Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator


perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan
cermat. Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:
Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai
perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

17
a. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan
pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik
dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi
kemajuan perkembangan peserta didik.

b. Indikator juga dapat:


1) Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
2) Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3) Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap
terlampir (Lihat Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013
PAUD).
Para guru hendaklah memahami keterkaitan dan hubungan
kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator perkembangan. Hal-hal
yang harus dipahami guru meliputi:
a. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi
Dasar.
b. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
c. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling
terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial
(KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
pengetahuan/keterampilan (KI-4).
d. Keempat kelompok KI tersebut menjadi acuan dalam
pengembangan Kompetensi Dasar. KI-1 yaitu kompetensi yang
berkenaan dengan sikap spiritual dan KI-2 yaitu yang berkenaan
dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan
bermain yang berhubungan dengan pengetahuan (KI-3) dan
penerapan pengetahuan (KI-4)
e. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD).
f. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan
belajar peserta didik PAUD pada usia lahir sampai dengan 6 tahun
dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.

18
g. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

2. Prinsip, Prosedur, dan Mekanisme Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) PAUD
a. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP
1) Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi,
bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk
kebutuhan khusus.
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan.
Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia anak (age
appropriateness), selaras dengan potensi, minat dan karakteristik
termasuk kebutuhan khusus anak sebagai kekhasan
perkembangan individu anak (individual appropriateness).
Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir
kebutuhan dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin,
sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua
anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa
ada diskriminasi aspek apapun.

2) Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual


Kurikulum disusun dengan
mempertimbangkan karakter daerah,
kondisi satuan PAUD, dan kebutuhan
anak. Kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) bersifat operasional
yang memungkinkan pengembangan
sesuai dengan karakteristik, visi, misi Foto: Dokumen pribadi
lembaga PAUD masing-masing.

3) Mencakup semua dimensi kompetensi dan program


pengembangan

19
Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua
program pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik
(motorik kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku
keselamatan), kognitif (belajar dan pemecahan masalah, berfikir
logis, berfikir simbolik), bahasa (memahami bahasa reseptif,
mengekspresikan bahasa, keaksaraan), sosial-emosional
(kesadaran diri, rasa tanggung-jawab untuk diri dan orang lain,
perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik,
drama dan beragam bidang seni lainnya).

4) Program pengembangan sebagai dasar pembentukan


kepribadian anak
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan
sosial bukan menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan
jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud
adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat,
rasa ingin tahu, sikap estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar,
mandiri, peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja sama,
mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung jawab, rendah hati dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang
dewasa lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD.

5) Memperhatikan tingkat perkembangan anak


Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan
secara vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga,
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan kesinambungan
horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir – 2 tahun,
usia 2 - 4 tahun dan usia 4 - 6 tahun merupakan rangkaian yang
saling berkesinambungan).

6) Mempertimbangkan cara anak belajar

20
Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang
memungkinkan anak membentuk pengalamannya dengan cara
belajar anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar
dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke
sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on
experience).
7) Holistik – integratif
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan
secara seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi,
pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak.
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan
sosial-emosional.
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk
membantu pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan
untuk memberi dukungan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan
aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan, dan rasa takut.
Untuk melaksanakan layanan holistik- integratif tersebut, satuan
PAUD harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu,
Bina Keluarga Balita (BKB), dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan
Anak Indonesia (KPPAI).

8) Belajar melalui bermain


Kurikulum disusun untuk membuka
kesempatan belajar anak untuk
membangun pengalamannya. Dalam
membangun pengalamannya terjadi
proses keterampilan, nilai-nilai, dan
karakter di bawah bimbingan pendidik.
Proses membangun pengalaman
bersifat aktif. Anak terlibat langsung
dalam kegiatan bermain yang
menyenangkan. Selama bermain anak
menggunakan ide-ide baru mereka,

21
belajar mengambil keputusan, dan
memecahkan masalah sederhana.

9) Memberi pengalaman belajar


Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak
dengan berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara
dinamis untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, sesuai
dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter yang
ingin dibangun, dan budaya Indonesia.

10) Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya


Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke
dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara
pengalaman yang sudah dimiliki anak denganFoto:
pengalaman baru Bandung
PAUD Bunda Ganesa
untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-
norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya
berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai
sumber pembelajaran bagi anak usia dini.

b. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP

1) Tahap Analisis Konteks

22
a) Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan
PAUD
b) Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi,
peluang, dan tantangan yang terkait dengan peserta didik,
pendidik, sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang
mendasari, serta program yang akan dilakukan.
Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas peraturan PP nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional
c) PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
Tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini, sebagai
pengganti peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58
Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.
e) Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini
f) Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
PAUD

2) Tahap Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

23
a) Tm Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft
kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di
tahap sebelumnya.
b) Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang
untuk menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan
perundangan dan tujuan lembaga.
c) Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan
masukan dan perbaikan-perbaikan.
d) Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD
e) Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga
kependidikan, komite satuan PAUD/Komite orang tua.

3) Tahap Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

a) Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua
Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
disyahkan atau setidaknya diketahui.
b) Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum
untuk dapat diterapkan di satuan PAUD yang bersangkutan.
c) Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan
mengawasi pelaksanaan kurikulum dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.

c. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD (KTSP)


1) Dokumen KTSP

24
Dokumen 1 disebut juga dokumen induk berisi Visi, Misi,
Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan
Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program
Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD.
Dokumen II disebut juga dokumen program yang berisi Program
Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
(RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), dan
penilaian pembelajaran.
Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional
Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan PAUD.

2) Sistematika KTSP PAUD


Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan
sistematika sebagai berikut:

• Halaman Judul
• Kata Pengantar
• Lembar Pengesahan
• Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara,
pengelola dan guru dan Uraian Tugas
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi,
dll)
BAGIAN II. DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
1. Visi Satuan PAUD
2. Misi Satuan PAUD
3. Tujuan Satuan PAUD
C. Karakteristik
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
F. Standar Operasional Prosedur
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
D. Penilaian perkembangan
BAGIAN IV. PENUTUP 25
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
BAGIAN I. PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Singkat Satuan PAUD
Sejarah singkat menguraikan perjalanan lembaga dari dibentuk hingga
perkembangan saat ini termasuk prestasi yang telah dicapainya.
Contoh:
Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah
naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam
membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai
yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat
itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak
usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas pembelajaran. Bu
Haryanto menyampaikan kegundahannya kepada dua tokoh masyarakat
yakni Bapak Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati untuk
membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak
hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor
kelurahan dengan menggunakan alat permainan seadanya yang digelar
bongkar pasang. Ternyata sambutan masyarakat sangat antusias. Tagl 21
Mei 2005 kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman Kanak-
Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya
didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak
Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta didik yang
berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan
perizinan ke Dinas Kabupaten ….dst.

B. Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusam menjelaskan: Struktur kepengurusan di satuan PAUD
termasuk tugasnya masing-masing.
Contoh:
Struktur Kepengurusan Taman Kanak-Kanak Kenanga
1) Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam:
• Pengembangan pendidikan di TK Kenanga
• Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam
rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana
• Dst
2) Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:
• Pengembangan program Taman kanak-Kanak
• Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
• Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
• Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman
Kanak-Kanak
• Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak
3) Guru bertanggung jawab dalam:

26
• Menyusun rencana pembelajaran
• Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
• Mencatat perkembangan anak
• Menyusun pelaporan perkembangan anak
• Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program
parenting.
• Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:
• Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan
peserta didik
• Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
• Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak
• Mengelola keuangan

C. Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga PAUD


Alamat dan peta lokasi satuan lembaga PAUD, menjelaskan: Lokasi
dimana PAUD berada dengan alamat lengkap bila perlu diberi gambar
peta lokasi..
Contoh:
Taman Kanak-Kanak Kenanga terletak di Jalan Kenanga Nomor 25 Rt 12
Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal
Provinsi Mercury. Status Satuan PAUD.

D. Status Satuan Lembaga PAUD


Status Satuan Lembaga PAUD: menjelaskan: status lembaga secara
administratif. Status kepemilikan tanah dan bangunan PAUD tsb.aApakah
memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM), Hak Guna Bangunan (HGB), telah
memiliki ijin operasioal, memiliki Noor Induk Satuan Nasional (NISN), dll atau
bagaimana?
Contoh
Taman Kanak-Kanak Kenanga telah memiliki izin operasional dari Dinas
Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 A/kep/2006 untuk program
Taman kanak-Kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNF tahun 2013
dengan Nomor sertifikat ……..

BAGIAN II. DOKUMEN I


A. Pendahuluan
1) Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan:
a) Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan PAUD
b) Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD.
Contoh:
Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan
sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena
itu layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan

27
memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi
tersebut, maka Taman Kanak-Kanak Kenanga … (sesuai nama satuan
PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD.
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah,
Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik
PAUD/Pengawas TK. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan
program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak-
Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan
pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan
keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk
peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap
dan berkesinambungan. Dst.....

2) Dasar dan Rujukan, Operasional Penyusunan KTSP


Dasar dan rujukan, operasional penyusunan KTSP menjelaskan:
Berbagai rujukan yang digunakan dalam penyusunan KTSP, baik
berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan
lainnya.
Contoh:
Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kenanga
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tahun 2014
tentang standar Nasional pendidikan anak usia dini, sebagai
pengganti peraturan menteri pendidikan nasional no 58 Tahun 2009
tentang standar pendidikan anak usia dini.
• Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD
• Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013
pasal 7
• Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2018

3) Tujuan
Tujuan menjelaskan: Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik,
dan orang tua peserta didik PAUD.
Contoh: …..
Tujuan KTSP: Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
sebagai:
• Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung
pencapaian keberhasilan belajar anak.

28
• Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan
PAUD kepada peserta didik
• Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
• Dst.

4) Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD


a) Visi
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan
atau diraih oleh Satuan PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin
dicapai oleh satuan PAUD
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
• Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
• Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksanaan
(pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD
sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan.
• Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua untuk meraih cita-cita bersama.

Contoh:
Rumusan Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga:
“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria
dan berakhlak mulia”

b) Misi
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan
PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah
dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa
yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya.
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
(1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.
(2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan
dating
(3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan
PAUD
Cara penyusunan misi:
• Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada
dalam visi.
• Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk
mendukung indikator yang ada dalam visi.
• Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk
mencapai visi.
Contoh:
Rumusan misi Taman Kanak-Kanak Kenanga
• Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan
sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
• Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan
berakhlak mulia secara mandiri.

29
• Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan
lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang
professional, bertanggungjawab dan berdaya saing nasional.

c) Tujuan
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai pada
waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu
panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka
waktu pendek
Contoh rumusan tujuan:
Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga
• Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
• Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap
diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.
• Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak
produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan
sederhana.
• Menjadikan anak beragama sejak dini.
• Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
• Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat kabupaten/kota
/provinsi/nasional.

3. Karakteristik KTSP PAUD


Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan, dan
strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka
mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output
PAUD yakni kesiapan belajar anak.
Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:
a) Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
b) Model pembelajaran yang digunakan
c) Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD

4. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran KTSP (Kurikulum


2013) PAUD
a) Program Pengembangan:
Program pengembangan berisi program pengembangan nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan seni. Setiap

30
program pengembangan mengembangkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan anak.

b) Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan dikenalkan pada
anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi
inti pada setiap anak.
Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan
memperhatikan:
1) Tahapan perkembangan anak
2) Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
3) Visi, misi dan tujuan lembaga
Langkah-Langkah Penyusunan Muatan / Materi Pembelajaran:
1) Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
2) Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan
3) Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD
4) Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan
kata kunci
5) Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya
dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan,
dan kekhasan satuan PAUD.
Cara pengisian Muatan / Materi Pembelajaran:
1) Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
2) Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar
3) Kolom 3 berisi materi yang telah dikembangkan dari KD

Berikut adalah contoh materi pembelajaran yang tertuang dalam


Dokumen I (KTSP).
CONTOH MUATAN PEMBELAJARAN
USIA 5-6 TAHUN
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai

31
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai • Kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan.
Moral adanya Tuhan melalui • Ciptaan-ciptaan Tuhan
Ciptannya • Sifat Tuhan sebagai pencipta
• Agama yang dianutnya
1.2 Menghargai diri • Bersyukur terhadap dirinya.
sendiri, orang lain, dan • Merawat tanaman dan binatang ciptaan
lingkungan sekitar Tuhan
sebagai rasa syukur • Bersyukur terhadap lingkungan (teman, orang
kepada Tuhan tua, guru)
• Saling menghargai (toleransi
2.13 Memiliki perilaku • Perilaku jujur dalam perkataan
yang mencerminkan • Perilaku jujur dalam perbuatan
sikap jujur
3.1 Mengenal kegiatan • Doa-doa (doa sebelum dan sesudah
beribadah sehari-hari belajar, doa
4.1. Melakukan sebelum dan sesudah makan, doa sebelum
kegiatan beribadah dan sesudah bangun tidur, doa untuk kedua
sehari-hari dengan orang tua, dll), sesuai agama yang dianutnya
tuntunan orang • Tata cara ibadah sesuai dengan
dewasa agama yang dianutnya

3.2 Mengenal perilaku • Tempat ibadah, dan lainnya sesuai dengan


baik sebagai cerminan agama yang dianut.
akhlak mulia • Hari-hari besar agama
4.2. Menunjukkan • Tata cara memberi salam
periaku santun sebagai • Tata cara makan dan minum
cerminan akhlak mulia • Cara menyampaikan terima kasih setelah
mendapatkan bantuan
• Cara meminta bantuan
• Tata cara berbicara secara santun
• Tata Cara berjalan melewati orang tua
• Tata cara berpakaian
• Perilaku baik dan santun disesuaikan
dengan agama dan adat setempat
Fisik Motorik 2.1 Memiliki perilaku • Makanan bergizi seimbang
yang mencerminkan • Kebersihan diri
hidup sehat • Kebersihan lingkungan
3.3. Mengenal anggota • Nama anggota tubuh
tubuh, fungsi, dan • Fungsi anggota tubuh
gerakannya untuk • Gerakan-gerakan untuk mengembangkan
pengembangan motorik kasar (kekuatan, keseimbangan,
motorik kasar dan kelenturan, kelincahan, koordinasi mata-
motorik halus tangan-kaki, kecepatan, ketepatan,)
4.3 Menggunakan • Gerakan-gerakan untuk mengembangkan
anggota tubuh untuk motorik halus (kekuatan, kelenturan,
pengembangan koordinasi mata dengan tangan)
motorik kasar dan
halus.
4.3. Mengetahui cara • Cara hidup bersih (mandi, gosok gigi, cuci
hidup sehat tangan, toilet training, berpakaian bersih,
4.4 Mampu menolong cara membuang sampah)
diri sendiri untuk hidup • Cara hidup sehat (olahraga/ aktivitas fisik) dan
sehat makanan gizi seimbang

Kognitif 2.2 Memiliki perilaku • Pembiasaan pengenalan benda-benda baru


yang mencerminkan • Pembiasaan pengenalan lingkungan baru
sikap ingin tahu • Pembiasaan pengenalan cara-cara baru
• Pembiasaan mau bertanya
2.3 Memiliki perilaku • pembiasaan eksplorasi lingkungan

32
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
yang mencerminkan • pembiasaan mengemukakan ide
sikap kreatif • pembiasaan berpikir liwes/fleksibel (dengan
berbagai alternative/kreatif)
• pembiasaan penggabungan ide-ide
3.5 Mengetahui cara • pemecahan masalah dalam kehidupan
memecahkan masalah sehari-hari dengan berbagai cara (dirumah,
sehari-hari dan disekolah, dan tempat bermain)
berprilaku kreatif • ketekunan menyelesaikan tugas
4.5 menyelesaikan • penerapan pengetahuan pengalaman ke
masalah sehari-hari dalam konteks baru
secara kreatif
3.6 mengenal benda- • benda-benda disekitar
benda di sekitarnya • kesadaran tentang angka (hubungan satu-
(nama, warna, bentuk, satu, jumlah dan perbandingan)
ukuran, pola,sifat, • hubungan symbol angka dan benda
suara, tekstur, fungsi • urutan
dan ciri lainya • operasional bilangan (nama bilangan, dan
4.6 menyampaikan jumlah, menghitung)
tentang apa dan • pengelompokkan dan dan sortir/memilah
bagaimana benda- berdasarkan warna, bentuk, ukuran, jenis, ciri
benda disekitar yang • penggabungan benda sesuai bentuk
dikenalnya (nama, (segitiga, kotak, dan lingkaran) dan sesuai
warna, bentuk, ukuram, dengan cirinya
pola, sifat, suara, • Pengukuran (besar-kecil, banyak-sedikit,
tekstur fungsi dan ciri- panjang- pendek, berat-ringan, tinggi-
ciri lainya) melalui rendah, ukuran tidak baku, waktu, volume,
berbagai hasil karya suhu)
3.7 Mengenal • Geometri dan ruang bentuk dua dimensi
lingkungan sosial (persegi, segi tiga, bulat, segi panjang);
(keluarga, teman, bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas,
tempat tinggal, tempat tabung); menghubungkan bentuk geometri
ibadah, budaya, dalam kehidupan sehari-hari.
transportasi) • Pola berdasarkan urutan warna, bentuk,
4.7 Menyajikan ukuran, bunyi, fungsi, sumber, dll
berbagai karya yang • Suara ( lantang-lembut,
berhubungan dengan ,cepat-lambat, tinggi-rendah)
lingkungan sosial • Tekstur (kasar-halus, keras- lunak)
(keluarga, teman, • Fungsi dan ciri-ciri benda
tempat tinggal, tempat • Mencocokkan lambang bilangan
ibadah, budaya, dengan jumlah bilangan
transportasi) dalam • Analisis data dan probabilitas (grafik, klasifikasi
bentuk gambar, sesuai obyek, merangkum temuan,
bercerita, bernyanyi, pengelompokan data sesuai obyek)
dan gerak tubuh
• Keluarga (hubungan dalam keluarga,
peran, kebiasaan, garis keturunan, dst;)
• Teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat
tinggal, hubungan pertemanan, dst)
• Tempat tinggal (lokasi tempat anak tinggal,
pedesaan/ pantai/
pegunungan/kota/industri)
• Budaya (perayaan terkait adat, pakaian,
tarian, makanan, permainan, bahasa dan
lagu daerah, dst)
• Transportasi (transportasi darat, air, udara,
transportasi dahulu, dan sekarang).
• Pekerjaan, atribut dan tugas- tugasnya
(petani, buruh, guru, dll),
• Kegiatan orang di pagi, siang, malam, dll).

33
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
• Tempat-tempat umum ( sekolah, pasar,
rumah sakit, kantor polisi, masjid, gereja, balai
desa, jalan raya terminal
• Negara (aturan pemerintahan, lambing,
negara, lagu kebangsaan, wilayah,
pahlawan, cinta tanah air
3.8 Mengenal • Manusia (fisik, organ tubuh, kebutuhan,
lingkungan alam gejala tubuh, penyakit dsb
(hewan, tanaman, • Hewan ( jenis, ciri-ciri, siklus hidup, dan
cuaca, tanah, air, tempat tinggalnya, manfaat, kaitan hewan,
batu-batuan, dll) manusia, dsb)
4.8 Menyajikan • Tanaman (jenis, ciri
berbagai karya yang • Benda-benda langit (matahari, bulan,
berhubungan dengan bintang, pelangi, kaitan benda benda langit
lingkungan alam dengan manusia
(hewan, tanaman, • Gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-
cuaca, tanah, air, malam, tanah, batu, kaitan gejala alam
batu-batuan, dll) dengan manusia, dsb)
dalam bentuk gambar, • Peristiwa alam (tanah longsor, banjir,
bercerita, bernyanyi, gunung meletus, tsunami, angin topan,
dan gerak tubuh sebab akibat kejadia, kaitan peristiwa alam
dengan manusia
3.9 Mengenal teknologi • Nama benda
sederhana (peralatan • Bagian-bagian benda
rumah tangga, • Fungsi/manfaat benda
peralatan bermain, • Cara menggunakan secara tepat
peralatan • Cara merawat
pertukangan, dll) • Hubungan benda-benda dalam membantu
4.9 Menggunakan manusia
teknologi sederhana
untuk menyelesaikan Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa
tugas dan kegiatannya peralatan sekolah, perabot rumah tangga,
(peralatan rumah perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-
tangga, peralatan barang bekas pakai
bermain, peralatan
pertukangan, dll)
Sosial Emosional 2.5 Memiliki perilaku • Kebiasaan menyapa guru atau teman
yang mencerminkan • Kebiasaan berani tampil di depan teman,
sikap percaya diri guru, orang tua dan lingkungan sosial
lainnya.
• Kebiasaan berani mengemukakan
pendapat, menyampaikan keinginan,
berkomunikasi dengan orang yang belum
dikenal sebelumnya dengan
pengawasan guru.
• Bangga terhadap hasil karya
• Bangga terhadap Negara,budaya dan
identitas diri
2.6 Memiliki perilaku • Aturan di rumah
yang mencerminkan • Aturan di sekolah
sikap taat terhadap • Aturan di lingkungan rumah
aturan sehari-hari untuk • Kesepakatan di kelas
melatih kedisiplinan • Kebiasaan baik di kelas dan lingkungan
sekolah.
• Kebiasaan baik di kelas dan lingkungan
sekolah
• Paham aturan di masyarakat.
2.7 Memiliki perilaku • Kesediaan diri untuk menahan diri
yang mencerminkan • Sikap mau menunggu giliran

34
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
sikap sabar (mau • Sikap mau mendengarkan ketika orang lain
menunggu giliran, mau berbicara
mendengar ketika
orang lain berbicara)
untuk melatih
kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku • Kebiasaan tidak bergantung pada orang
yang mencerminkan lain
kemandirian • Kebiasaan menolong diri sendiri (mis:
mengambil botol minum, mencuci tangan,
memakai sepatu, dsb)
2.9 Memiliki perilaku • Kebiasaan berbagi makanan atau mainan.
yang mencerminkan • Kebiasaan menunjukkan per- hatian kepada
sikap peduli dan mau orang lain
membantu jika diminta • Kebiasaan menawarkan bantuan pada
bantuannya orang lain
• Kepekaan membantu orang lain yang
membutuhkan
• Kebiasaan menghargai hak/
pendapat/karya orang lain
2.10 memiliki perilaki • Perilaku anak yang menerima perbedaan
yang mencerminkan teman dengan dirinya,
sikap kerjasama • Cara menghargai karya teman,
• Cara menghargai pendapat teman, mau
berbagi, mendengarkan dengan sabar
pendapat teman,
• Cara berterima kasih atas bantuan yang
diterima,
2.11 Memiliki perilaku • Kegiatan transisi,
yang dapat • Cara menghadapi situasi berbeda
menyesuaikan diri • Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan
kondisi alam.
2.12 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang tanggung jawab
yang mencerminkan • Pentingnya bertanggung jawab
sikap tanggungjawab • Cara bertanggung jawab (mau mengakui
kesalahan dengan meminta maaf),
• Cara merapihkan/ membereskan mainan
pada tempat semula,
• Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
• Mengikuti aturan yang telah ditetapkan
walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
• Senang menjalankan kegiatan yang jadi
tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
harus membantu menyiapkan alat makan,
dst).
3.13 Mengenal emosi • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
diri dan orang lain • Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa,
– atau mengerti jika ia menganggu temannya
4.13 Menunjukkan akan marah, jika ia membantu temannya akan
reaksi emosi diri secara senang, mengendalikan emosi secara wajar
wajarr
3.14 Mengenali • Cara mengungkapkan apa yang
kebutuhan, keinginan, dirasakannya (lapar ingin makan, kedinginan
dan minat diri memerlukan baju hangat, perlu payung agar
4.14 Mengungkapkan tidak kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu
kebutuhan, keinginan obat),
dan minat diri dengan • Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan,
cara yang tepat menggunakan alat main sesuai dengan
gagasan yang dimilikinya,

35
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
• Membuat karya sesuai dengan gagasannya,
dst
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku • Cara berbicara secara santun, menghargai
yang mencerminkan teman dan orang yang lebih tua usianya
sikap rendah hati dan • Pemahaman sikap rendah hati
santun kepada orang • Contoh perilaku rendah hati dan santun
tua, pendidik, dan
teman
3.10 Memahami • Memahami nada, jeda intonasi. Missal: saya
bahasa reseptif pergi ke Bandung, sata pergi ke Bandung?
(menyimak dan Saya pergi ke Bandung!
membaca) • Memahami informasi lisan: besuk silakan
4.10 Menunjukkan membawa satu buah apel
kemampuan • Memahami kata Tanya (apa,siapa, dimana,
berbahasa reseptif mengapa, bagaimana)
(menyimak dan • Memahami arahan tiga pesan dalam satu
membaca) perintah “ tolong ambilkan bola merah, dan
letakkan di keranjang
• Memahami kata-kata yang berlaku di tempat
umum, missal “buang sampah pada
tempatnya
• Memahami konsep yang berkaitan dengan
kata umum: bunga, kata khusus melati, kata
umum tanaman, kata khusus: pisang
• Memahami cerita yang didengar
• Menceritakan kembali apa yang sudah
didengar
3.11. Memahami • Mengungkapkan sesuai nada, jeda intonasi
bahasa ekspresif missal: saya pergi ke Bandung, Saya pergi ke
(mengungkapkan Bnadung?
bahasa secara verbal • Menyampaikan informasi lisan missal: besok
dan nonverbal) silakan membawa satu buah apel
4.11 Menunjukkan • Mengungkapkan kata Tanya ( apa, siapa,
kemampuan dimana, mengapa, dan bagaimana)
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
dan non verbal)
• Mengungkapkan arahan tiga pesam dalam
satu perintah “ tolong ambilkan bola merah
dan letakkan di keranjang
• Memahami kata-kata yang berlaku ditempat
umum, missal buang sampah pada tempatnya
• Menyampaikan konsep yang berkaitan
dengan kata umum dan kata khusus. Misal
bunga, kata khusus melati, kata umum
tanaman, kata khusus pisang
• Menceritakan kembali apa yang sudah
dilakukan/pengalaman
• Mengungkapkan keinginan secara lisan
• Mengungkapkan emosi melalui bahasa
3.12 Mengenal • Mengenal bunyi huruf dan angka missal mama
keaksaraan awal terdiri dari em-a-em-a’satu=1
melalui bermain • Membaca symbol huruf dan angka
4.12 Menunjukkan • Makna dari buku dan teks
kemampuan • Menghubungkan bunyi dan symbol, missal
berbahasa ekspresif gambar pisang dihubungkan dengan symbol
(mengungkapkan aksara p-i-s-a-n-g
bahasa secara verbal • Merangkai kata yang berakhiran dengan huruf

36
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
dan non verbal) konsonan missal mobil, tas, motor dan lain-lain
• Membentuk kata dari rangkaian huruf, missal
kata ‘IBU’ terdiri dari rangkaian huruf i-b-u
• Menyusun kalimat sederhana (S+P) missal saya
membaca
• Menulis huruf dan kata yang dipahami
Seni 2.4 Memiliki perilaku • Penampilam diri
yang mencerminkan • Cata menghargai hasil karya baik dalam
sikap estetis bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau
bentuk seni lainnya
• Cara merawat kerapian, kebersihan dan
keutuhan benda mainan atau milik
pribadinya .
3.15 Mengenal • Eksplorasi seni kriya, seni musik, gerak dan
berbagai karya dan lagu, drama.
aktivitas seni • Ekspresi seni kriya, seni musik, gerak dan
4.15 Menunjukkan lagu, drama.
karya dan aktivitas seni • Apresiasi seni kriya, seni musik, gerak dan
dengan menggunakan lagu, drama.
berbagai media

Para guru hendaklah memahami keterkaitan dan hubungan


antara Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
Perkembangan. Hal-hal yang harus dipahami guru meliputi:
1) Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
Kompetensi Dasar.
2) Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
3) Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang
saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-
1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
pengetahuan/keterampilan (KI-4).
4) Keempat kelompok KI tersebut menjadi acuan dalam
pengembangan Kompetensi Dasar. KI-1 yaitu kompetensi
yang berkenaan dengan sikap spiritual dan KI-2 yaitu yang
berkenaan dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada saat anak
melakukan berbagai kegiatan bermain yang berhubungan
dengan pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan
(KI-4)
5) Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi
Dasar (KD).
6) Indikator perkembangan merupakan kontinum
perkembangan dan belajar peserta didik PAUD pada usia
lahir sampai dengan 6 tahun dan dijabarkan berdasarkan
kelompok usia.

37
7) Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi
satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan
dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

c) Kalender Pendidikan dan Program Tahunan


Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan dan Program Tahunan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Kalender pendidikan merupakan
pemetaan waktu selama satu tahun ajaran berdasarkan waktu efektif
yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan. Sedangkan program
tahunan berisi deskripsi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
selama satu tahun pelajaran di satuan pendidikan.
Kalender Pendidikan penting disusun, untuk:
1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan
pembelajaran dalam setahun.
2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan dan diikuti peserta didik dalam kurun waktu setahun.
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang
ditetapkan di wilayahnya.
4) Kalender pendidikan berisi seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
lembaga dalam satu tahun ajaran. Kalender pendidikan dapat
juga dijadikan sebagai program tahunan. Penyusunan kalender
pendidikan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi masing-
masing lembaga.

Program Tahunan
Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana
kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan
selama setahun ajaran.
Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan:
1) Pelaksanaan kurikulum
2) Permulaan tahun ajaran
3) Kegiatan puncak tema
4) Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan

38
5) Hari-hari libur
6) Waktu belajar efektif
7) Kegiatan khusus
8) Kegiatan mendatangkan nara sumber
9) Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,
10) Kegiatan bazar anak,
11) Pentas seni anak,
12) Perayaan hari-hari besar, atau lainnya
13) Kegiatan pendukung
14) Pertemuan orang tua,
15) Open house
16) Hari keluarga, dan sebagainya.
Kegiatan tahunan ini disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di
satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta
didik.

Contoh
Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kenanga

JULI 2020 AGUSTUS 2020

MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 4 11 18 25
SENIN 6 13 20 27 SENIN 5 12 19 26
SELASA 7 14 21 28 SELASA 6 13 20 27
RABU 1 8 15 22 29 RABU 7 14 21 28
KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 3 10 17 24 31 JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 4 11 18 25 SABTU 3 10 17 24 31
13 - 18 Orientasi Peserta Didik Baru dan 5 - 10 Bermain Bersama Bunda (Masa
Pengenalan Visi Misi Transisi)
26 Bakti Sosial 12 -24 Tema 17 Agustus di Sekolahku
30 - 31 Libur Hari Raya Idul Adha 31 Puncak Tema Lomba 17 Agustusan

SEPTEMBER 2020 OKTOBER 2020

MINGGU 1 8 15 22 29 MINGGU 6 13 20 27
SENIN 2 9 16 23 30 SENIN 7 14 21 28
SELASA 3 10 17 24 SELASA 1 8 15 22 29
RABU 4 11 18 25 RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 3 10 17 24 31
JUMAT 6 13 20 27 JUMAT 4 11 18 25

39
SABTU 7 14 21 28 SABTU 5 12 19 26
Tema: Keluargaku
28 Puncak Tema bermain dengan
keluarga

Contoh
Program Tahunan TK Kenanga

No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


1 Pelaksanaaan Kurikulum
Permulaan Tahun Ajaran 14 Juli 2015
Kegiatan puncak tema Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan
Hari-hari libur genap (setiap 2 bulan sekali)
Libur semester 1 20 – 30 Desember 2020
Libur semester 2 20 – 30 Juni 2020
Libur hari raya idul fitri 28 Mei – 3 Juni 2020
Pembagian laporan perkembangan
anak
Semester 1 19 desember 2015
Semester 2 18 Juni 2015
Penerimaan peserta didik baru Januari – Juli 2016
2 Kegiatan Pendukung
Kegiatan mendatangkan nara 3 kali sesuai tema
sumber kali sesuai tema
Kunjungan ke belajar, akhir ramadhon, hari jadi
Kegiatan bazaar anak, satuan PAUD
Pentas seni anak, 2 kali saat pembagian laporan
Perayaan hari-hari besar perkembangan
3 Kegiatan Keorangtuaan Setiap hari rabu minggu ke 4
Pertemuan orang tua, Untuk calon wali murid di
Open house, minggu ke 3 bulan Juni
Hari keluarga Setiap akhir tahun ajaran

Catatan: format kalender pendidikan dan program tahunan sifatnya tidak


baku, lembaga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan

d) Standar Operasional Prosedur


Standar operasional merupakan langkah-langkah untuk menjalankan
suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang akan dicapai.
Penetapan langkah tersebut dituangkan secara tertulis mengenai apa
yang harus dilakukan,kapan,dimana, oleh siapa dan dengan cara
bagaimana. Sehingga SOP menjadi cara baku, yang disepakati dan
diterapkan oleh semua orang yang ada di satuan PAUD.

40
Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali
pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek
pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal
dan berkualitas.
SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan
pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat
pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan
pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana
pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program
pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus
berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan san keteladanan
dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal
pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan
secara runut, teratur dan produktif.
Tata cara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap
satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.

BAGIAN III. Dokumen II KTSP PAUD


Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan
perencanaan program semester, mingguan, harian, dan penilaian
perkembangan. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan
selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap rencana kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Program Semester
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk
alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender
pendidikan. Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan
untuk mengembangkan potensi anak. Tema juga menyatukan program
pengembangan, bahan pembelajaran, serta kompetensi dalam satu

41
kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan
kata anak sehingga capaiannya menjadi lebih bermakna.
Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan
keleluasaan dalam menentukan format dan disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga masing-masing.
Langkah-langkah penyusunan program semester dijelaskan dalam
pedoman perencanaan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih
lengkap dan lebih operasional.
Perencanaan program mingguan merupakan rencana kegiatan yang
disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Pada akhir satu atau
beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang
menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat berupa kegiatan
antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,
pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.
Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
mingguan dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.
c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit
perencanaan terkecil yang dibuat untuk digunakan dan memandu
kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan yang
berisi kegiatan–kegiatan satu hari sesuai dengan tema dan sub tema.
Penulisan RPPH disesuaikan dengan model atau pendekatan yang telah
ditentukan atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis kegiatan atau
Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan. RPPH
memuat identitas lembaga, tema/sub tema, kelompok usia, alokasi waktu,
kegiatan belajar (pembukaan, inti, penutup) indikator pencapaian
perkembangan, media, dan sumber belajar.
Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.
d. Penilaian Perkembangan Anak
Penilaian merupakan proses mengumpulkan dan menafsirkan berbagai
informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, menyeluruh tentang

42
tumbuh kembang yang telah dicapai peserta didik selama kurun waktu
tertentu.
Penilaian mencakup seluruh lingkup perkembangan yang terkait dengan
Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari empat ranah yakni: kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
usia dan tahap perkembangan anak. Penilaian dilakukan oleh guru dengan
menggunakan pendekatan Otentik. Contoh-contoh format penilaian
terlampir dalam pedoman penilaian perkembangan anak.

Pengesahan, Pemberlakuan dan Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD


a. Pengesahan KTSP
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan dengan segenap
pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang
menitipkan anaknya di satuan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD
sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak antara satuan pendidikan
PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan. Oleh
karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa peninjauan
ulang hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari
pihak-pihak terkait Pengesahan KTSP PAUD
Produk KTSP PAUD hendaknya disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal
ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam
penerapannya dapat optimal.
Pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangan KTSP
PAUD dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda bukti
pengesahan, diantaranya:
1) Ketua penyelenggara, atau Ketua bidang pendidikan yayasan atau
satuan pendidikan.
2) Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu
maupun pada Satuan PAUD tersendiri.
3) Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu kepala UPTD pendidikan
tingkat Kecamatan atau oleh penilik/pengawas PAUD.
b. Pemberlakuan KTSP PAUD
Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim
pengembang akan diberlakukan setelah di sahkan oleh pihak-pihak

43
sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Pemberlakuan KTSP dapat
disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang,
misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-
prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan
anggaran, dan sebagainya.
Masa berlaku KTSP PAUD bersifat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu
lima atau sepuluh tahun. Masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada
tenggang waktu masa akreditasi yang diatur dan diberlakukan di daerah
tertentu, baik secara lokal maupun nasional.

Contoh

PENGESAHAN KTSP
SURAT PENGESAHAN PEMBERLAKUKAN KTSP SATUAN PAUD
No. ................(menggunakan no surat dari satuan)

Berdasarkan pengajuan permohonan pengesahan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan (KTSP) yang disiapkan oleh:

Nama Satuan PAUD :


Penyelenggara :
Izin Operasional :
Alamat :

maka UPTD Kecamatan........dinas pendidikan kota/kabupaten..............


dengan mempertimbangkan:
1) Dasar-dasar hukum dan acuan yang digunakan dalam
pengembangan KTSP di satuan PAUD tersebut;
2) Tatacara pengembangan KTSP yang dilakukan oleh tim penyusun di
satuan PAUD tersebut;
3) Bukti fisik seluruh dokumen KTSP yang telah disusun oleh Tim dari
satuan PAUD tersebut.

maka dengan ini menyatakan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) pada satuan PAUD tersebut dapat di
terapkan/dilaksanakan sebagaimana mestinya; dengan catatan satuan
PAUD tersebut tetap berupaya secara terus-menerus dapat meningkatkan
mutu KTSP di lembaganya.

………., .................................

Yang mengajukan pengesahan:


Kepala Satuan PAUD, Perwakilan Komite,

---------------------------- ---------------------------

44
Tanda pengesahan:
Penilik/Pengawas Dinas Pendidikan
Kecamatan...............Kab/Kota............,

-----------------------------------------------
NIP. ………………………………………………
c. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD
Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direview
baik secara berkala maupun insidental. Beberapa pertimbangan dasar
untuk merevisi atau memperbaiki kurikulum, antara lain:
1) Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang
PAUD
2) Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
3) Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
4) Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan
PAUD
5) Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan
PAUD
6) Perubahan IPTEK yang signifikan terhadap bidang PAUD
7) Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
8) dan sebagainya

E. RANGKUMAN MATERI
1. Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan lama belajar.
2. Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang
terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2)
program pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan
kognitif, (4) program pengembangan bahasa, (5) program
pengembangan sosial-emosional, dan (6) program pengembangan
seni.
3. Kompetensi Inti merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di usia 6

45
(enam) tahun.
4. Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran
tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan
setiap program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi
Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
dikembangkan.
5. Lama Belajar yang diharapkan pada setiap kelompok usia dialokasikan
jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu. Jumlah waktu
minimal tersebut adalah:
a. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu;
b. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
d. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran
540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan terprogram.
e. Pengasuhan terprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan kegiatan pengasuhan orang tua yang dibina oleh
satuan PAUD.
6. Secara terstruktur kompetensi inti Kurikulum PAUD mencakup:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
7. Prinsip-prinsip dalam Penyusunan KTSP adalah:

46
a. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat,
minat, perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan
khusus..
b. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual
c. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program
pengembangan
d. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian
anak
e. Memperhatikan tingkat perkembangan anak
f. Mempertimbangkan cara anak belajar
g. Holistik – integratif
h. Belajar melalui bermain
i. Memberi pengalaman belajar
j. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya
8. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP
a. Tahap Analisis Konteks
1) Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan
PAUD.
2) Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang,
dan tantangan.
b. Tahap Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
d) Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft
kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap
sebelumnya.
e) Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk
menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan
dan tujuan lembaga.
f) Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan
masukan dan perbaikan-perbaikan.
g) Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD.
h) Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan,
komite satuan PAUD/Komite orang tua.
c. Tahap Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

47
1) Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan
PAUD yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan
ke Dinas Pendidikan Kabupaten untuk disyahkan atau setidaknya
diketahui.
2) Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum untuk
dapat diterapkan di satuan PAUD yang bersangkutan.
3) Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi
pelaksanaan kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.

9. Sistematika Naskah KTSP PAUD


Halaman Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara,
pengelola dan guru dan Uraian Tugas
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional,
akreditasi, dll)
BAGIAN II. DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
1. Visi Satuan PAUD
2. Misi Satuan PAUD
3. Tujuan Satuan PAUD
C. Karakteristik
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

48
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
F. Standar Operasional Prosedur
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
D. Penilaian perkembangan
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5. Penilaian perkembangan anak
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7. Tata tertib, Kode etik, dan lain-lain yang dianggap perlu

F. EVALUASI
Berilah tanda silang pada salah satu jawaban a, b, c atau d pada
pernyataan yang paling tepat
1. Yang dimaksud dengan kompetensi pembelajaran adalah:
A. Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti
proses pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum.
B. Kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.
C. Kemampuan yang seharusnya dimiliki anak dalam kegiatan
pembelajaran sehari- hari.
D. Kemampuan anak untuk mengembangkan dirinya sendiri.
2. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan Muatan
pembelajaran oleh satuan PAUD adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Tahapan perkembangan anak
B. Pengetahuan dasar anak didik
C. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
D. Visi, misi dan tujuan lembaga

49
3. Cara merawat kebersihan diri (misal: mencuci tangan, berlatih toilet,
merawat gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari;
memakai baju bersih), memilih makanan dan minuman yang sehat,
makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat, merupakan
kegiatan yang termasuk ke dalam:
A. Kompetensi Spiritual
B. Kompetensi Sosial
C. Kompetensi Pengetahuan
D. Kompetensi Keterampilan
4. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk layanan anak usia 2-4 tahun
adalah:
A. jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.
B. jumlah jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu
C. jumlah jam belajar paling sedikit 540 menit dalam seminggu.
D. jumlah jam belajar paling sedikit 900 menit (6 jam) dalam seminggu
5. SOP yang tepat dalam penyusunan kurikulum PAUD adalah:
A. Penyusunan, pembentukan tim, pengesahan
B. Pengesahan, penyusunan, pembentukan tim
C. Analisis Konteks, penyusunan dan Pengesahan
D. Pembentukan Tim, Analisis konteks, pengesahan

G. PENUGASAN
1. Susunlah Seperangkat KTSP Sesuai Outline
2. Sesuaikan Dengan Karakteristik Satuan Dimana Bapak/Ibu Bekerja
3. Rancangan KTSP Di Peruntukkan Untuk Tahun Pelajaran Depan

50
DAFTAR PUSTAKA

Brewer, Jo Ann, Introduction to Early Childhood Education: Preschool


Through Primary Age Grades, New York: Pearson, 2007.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,Pedoman Penyusunan
KTSP.Jakarta,2018
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education 4th, Singapore:
Thomson Delmar Learning, 2003.
Feeny, Stephanie, Doris Christensen, dan Eva Moravcik, Who Am I in the
Lives of Children; An Introduction to Early Childhood Education
7th Ed., Columbus Ohio: Person Merrill Prentice Hall, 2006.
Gestwicki, Carol, Developmentally Appropriate Practice; Curriculum and
Development in Early Education (3rd), United States: Thomson
Delmar Learning, 2007.
Hainstock, Elizabeth G., Kenapa Montessoi; Keunggulan Metode
Montessori bagi Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Mitra Media,
2008.
Salkind, Neil J. (Ed), Child Development, New York: Macmillan Reference
USA, 2002.
Sanjaya, Wina, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosa Karya,
2009.
Santrock, John W., Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup,
dialihbahasakan oleh Achmad Husairi, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2002.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

51
KUNCI JAWABAN KB 1
1. C
2. B
3. C
4. B
5. D

KUNCI JAWABAN KB 2
1. A
2. B
3. C
4. B
5. C

52

Anda mungkin juga menyukai