Pengarah:
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat,
Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.
Penanggung Jawab:
Subkoordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia
Edi Suswantoro, S.Pd, M.Ds.
Desain Cover:
Mustopa Kamiludin
Tim Penyelaras:
Sriwahyuningsih, M.Pd.
Yuyun Nurfalah, S.Kom.
© 2020
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa barat
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 1
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 1
C. INDIKATOR .................................................................................................... 1
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 1
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 9
F. EVALUASI ...................................................................................................... 10
G. PENUGASAN ................................................................................................. 11
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM DAN PENYUSUNAN KURIKULUM
LEMBAGA/SATUAN PAUD
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 12
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 12
C. INDIKATOR .................................................................................................... 12
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 12
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 45
F. EVALUASI ...................................................................................................... 49
G. PENUGASAN ................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
iii
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Kurikulum PAUD
B. KOMPETENSI DASAR
Peserta diharapkan dapat memahami konsep, landasan, tujuan, fungsi,
ruang lingkup pengembangan kurikulum PAUD dan struktur kurikulum PAUD
C. INDIKATOR
1. Memahami Konsep Kurikulum
2. Memahami landasan pengembangan kurikulum PAUD
3. Memahami tujuan pengembangan kurikulum PAUD
4. Memahami ruang lingkup pengembangan kurikulum PAUD
5. Memahami struktur kurikulum PAUD
D. URAIAN MATERI
1. Konsep Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dalam arti luas atau modern tidak hanya mencakup tentang
rencana pembelajaran saja. Akan tetapi juga mencakup tentang segala
sesuatu yang nyata yang terjadi dalam proses pendidikan di sekolah, baik
di dalam ataupun di luar kelas. Maka kurikulum bisa diartikan juga sebagai
entitas pendidikan yang mengatur tentang kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler.
Kurikulum sebagai kerangka kerja (framework) yang berisi rencana dan
implementasi sebuah program untuk mengembangkan semua aspek
perkembangan anak dalam menyiapkan anak mencapai keberhasilan di
1
sekolah dan tahap selanjutnya melalui pengalaman belajar yang
bermakna, menarik, dan berkualitas tinggi.
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh
berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Pendidikan
anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik-
integratif agar di masa emas perkembangan anak mendapatkan stimulasi
yang utuh, untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi
tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur. Komponen
untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
Kurikulum PAUD adalah keseluruhan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang dikembangkan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal.
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) PAUD diartikan sebagai
suatu kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan PAUD sesuai dengankarakteristik, kondisi, potensi,
serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan di satuan PAUD.
Kurikulum ini dibuat oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan
karakteristik satuan PAUD, seperti keadaan lingkungan, peserta didik,
pendidik, sarana dan prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari,
serta program yang akan dilakukan oleh satuan PAUD. Untuk melahirkan
Kurikulum PAUD yang berkualitas setiap pengelola kurikulum PAUD
hendaklah memiliki kemampuan manajerial dan kemampuan
kepemimpinan kurikulum yang memadai.
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang
digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang
tepat, strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung
berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya. Guru harus memiliki visi yang kuat tentang apa yang
ingin dikembangkan pada anak, pengetahuan dan keterampilan yang
dapat dipelajari anak, dan sikap yang akan ditanamkan pada anak.
2
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong
perkembangan peserta didik secara optimal melalui pengalaman belajar
yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung anak
berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya.
3
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, memfasilitasi anak
membangun pengalaman melalui proses belajar aktif sesuai dengan
minat anak. Anak didukung untuk memiliki banyak pengetahuan
tentang diri dan lingkungan, serta menguasai berbagai keterampilan
yang diperlukan untuk pengembangan dirinya di masa depan.
4) Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus-
menerus dan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tuladha, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani. Guru sebagai hendaklah
dapat menjadi teladan (role model) bagi anak dalam bersikap dan
berperilaku. Guru juga membangun minat dan keinginan anak untuk
terus belajar melalui kegiatan yang menyenangkan. Guru menjadi
fasilitator yang diperlukan anak untuk belajar.
5) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan belajar melalui
bermain yang menyenangkan.
b. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
landasan sosiologis dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku pada
masyarakat dimana anak tinggal. Kurikulum PAUD mengangkat
keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan. Perbedaan kebiasaan-budaya-
agama-fisik harus mampu mengembangkan sikap saling memahami
dan menghargai.
c. Landasan Psikologis-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diterapkan melalui proses
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan karakteristik
anak usia dini. Setiap anak memiliki keunikan baik dari kecepatan
kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun bakat yang
dimilikinya. Guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran yang
4
sesuai dengan kerakteristik anak usia dini. Hal yang penting dipahami
oleh guru bahwa anak akan belajar dengan baik bila dilaksanakan
dalam suasana yang menyenangkan. Guru diharapkan memahami
tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan cara belajar anak.
d. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan
berdasarkan berbagai teori yakni; (1) teori perkembangan anak;
menyatakan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang kompleks,
tergantung pada kecepatan perkembangan masing-masing, (2) teori
perkembangan otak, bahwa jejaring antarsel neuron menentukan
kemampuan dan kecerdasan berpikir seseorang, dimana jejaring
tersebut dibangun sangat cepat pada usia dini. Disamping itu
dinyatakan bahwa pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan
dengan cara melakukan langsung dengan benda nyata untuk
merangsang sensitifitas penginderaan, (3) teori pedagogis,
menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi lingkungan yang
aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk
mencari tahu dan melakukan.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan
kompetensi-kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak.
e. Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
landasan yuridis sebagai berikut:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
5
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan
yang kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
5) Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik-Integratif;
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini; dan
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
6
c. Tujuan pengembangan kurikulum oleh satuan PAUD dalam
beberapa bidang pengembangan, antara lain: keterampilan sosial
dan interpersonal, keterampilan kemandirian dan intrapersonal,
belajar cara belajar dan mengembangkan kecintaan akan belajar,
guru dan kemampuan berfikir, kesiapan belajar, bahasa dan
kemampuan baca-tulis, pendidikan kepribadian, musik dan seni,
kesejahteraan dan hidup sehat, serta kemandirian (George,
2015:31).
d. Tujuan Kurikulum PAUD
Kurikulum PAUD bertujuan untuk mendorong berkembangnya
potensi anak secara optimal melalui pengalaman belajar yang
bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap
selanjutnya.
7
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar,
dan lama belajar.
Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang
terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program
pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4)
program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-
emosional, dan (6) program pengembangan seni.
Program pengembangan dimaksud adalah perwujudan suasana
belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan berpikir, kinestetik,
bahasa, sosial emosional, dan bahasa melalui kegiatan bermain. Suasana
belajar diartikan segala sesuatu yang dapat mendorong minat anak untuk
belajar. Anak dapat belajar dengan baik apabila:
a. Orang-orang yang ada di sekitarnya menyenangkan. Guru yang
ramah, memperlakukan semua anak secara adil, teman bermain
yang saling menerima, komunikasi yang hangat, terbuka, santun, dan
terjadi dalam dua arah.
b. Lingkungan yang menyenangkan. Tersedia alat main yang memadai,
bersih, tertata dengan tepat sesuai dengan pertumbuhan fisik anak,
dan dapat digunakan oleh anak sesuai dengan pikirannya. Luas
tempat di dalam dan di luar cukup untuk anak dapat melakukan
kegiatan dengan nyaman adalah pijakan lingkungan yang sangat
mendukung kebebasan anak berkreasi.
c. Proses pembelajaran yang mendukung
kebebasan berpikir, tanpa tekanan,
sedikit instruksi dan pembatasan dari
guru. Guru memberi respon yang tepat
saat anak bertanya, memberikan
penguatan disaat anak menemukan
sesuatu/berhasil melakukan sesuatu,
memberikan bantuan saat anak
memerlukan.
8
E. RANGKUMAN MATERI
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang
digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat,
strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung berkembangnya
kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan
yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris.
Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 PAUD adalah untuk mendorong
berkembangnya potensi anak secara optimal melalui pengalaman belajar
yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung anak berhasil di
sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya.
Kurikulum PAUD berfungsi untuk: 1) menyelenggarakan program lembaga;
2) melaksanakan berbagai layanan di lembaga; 3) melaksanakan proses
pembelajaran dan melakukan evaluasi hasil belajar
Ruang Lingkup Kurikulum PAUD, adalah 1) kurikukum makro PAUD, yaitu
STPPA sebagai standar nasional kurikulum secara nasional.; 2) kurikulum meso
PAUD, yaitu kurikulum lembaga atau satuan, merupakan perwujudan KTSP
PAUD di setiap satuan PAUD.; 3) kurikulum mikro PAUD, terdiri dari program
layanan mulai dari tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian
sebagai perwujudan dari kurikulum stimulasi yang nyata untuk menfasilitasi
anak.
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
lama belajar, bertujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik
secara optimal melalui pengalaman belajar yang bermakna dan
menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan
pada tahap selanjutnya dan sudah dikembangkan atas dasar pengkajian
landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan yuridis yang
jelas dan telah teruji secara empiris
Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang terdiri: (1)
program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program
9
pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4)
program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-
emosional, dan (6) program pengembangan seni.
F. EVALUASI
Berilah tanda X (silang) pada salah satu jawaban yang anda anggap tepat.
1. Di bawah ini, yang tidak termasuk ke dalam perangkat komponen
yang terdapat di dalam kurikulum, adalah:
a. Rencana pembelajaran
b. Pengaturan mengenai isi, dan bahan pelajaran
c. Sumber pustaka media
d. Tujuan pembelajaran
2. Berikut adalah program yang tidak termasuk ke dalam program-
program pengembangan yang terdapat di dalam muatan kurikulum,
yaitu:
a. Program pengembangan nilai agama dan moral serta fisik motorik
b. Program pengembangan nilai sosial pendidik
c. Program pengembangan kognitif dan bahasa
d. Program pengembangan sosial-emosional dan seni
3. Sesuai dengan tujuan kurikulum, kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dicapai direfleksikan dalam kebiasaan:
a. Berpikir c. Membaca
b. Bertindak d. Melakukan
4. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku pada
masyarakat dimana anak tinggal adalah penyusunan kurikulum yang
dikembangkan berdasarkan pada landasan:
a. Psikologis c. Filosofis
b. Sosiologis d. Teoritis
5. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang berpandangan bahwa
perkembangan anak menyatakan bahwa setiap anak memiliki
kecerdasan yang kompleks dikembangkan berdasarkan landasan:
a. Psikologis c. Filosofis
b. Sosiologis d. Teoritis
10
G. PENUGASAN
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan
yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris, jelaskan dari masing-masing
pengkajian tersebut dan berikan contoh aplikasinya dalam konteks
pembelajaran.
11
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM DAN
PENYUSUNAN KURIKULUM LEMBAGA/SATUAN PAUD
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Kurikulum PAUD
B. KOMPETENSI DASAR
Memahami pengembangan muatan kurikulum PAUD dan penyusunan
kurikulum lembaga / satuan PAUD.
C. INDIKATOR
1) Memahami pengembangan muatan kurikulum PAUD.
2) Memahami penyusunan kurikulum lembaga/ satuan PAUD
D. URAIAN MATERI
1. Memahami Muatan Kurikulum
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti proses
pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum disebut kompetensi.
Kompetensi dalam kurikulum PAUD mengacu pada perkembangan anak.
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di usia
6 (enam) tahun. Kompetensi Inti yang disingkat menjadi KI, secara
terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
KI-1 mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran
mengenal agama yang dianutnya. KI–2 mencerminkan kecerdasan sosial-
12
emosional sebagai sikap dan perilaku yang mengenal perasaan diri, orang
lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. KI–3 mencerminkan kecerdasan logika matematika, bahasa,
natural, dan seni. KI–4 mencerminkan kemampuan praktis yang
diharapkan dikuasai anak dalam bentuk hasil karya, gagasan, dan
motorik.
Kompetensi inti (KI) sebagai dasar untuk pengembangan kompetensi
dasar (KD). rumusan masing-masing kompetensi inti terurai pada tabel di
bawah ini.
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya
diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan
diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar,
menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi;
mengolah informasi/mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan melalui
kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
Kompetensi dasar (KD) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran
tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan setiap program
pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. Kompetensi dasar sikap spiritual (KD-1) dalam rangka menjabarkan KI-
1
b. Kompetensi dasar sikap sosial (KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-2
13
c. Kompetensi dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan KI-
3
d. Kompetensi dasar keterampilan KD-4) dalam rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap kompetensi dasar untuk setiap kompetensi inti adalah
sebagai berikut.
14
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
15
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
16
Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu, wajib melaksanakan
pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan
terprogram. Pengasuhan terprogram merupakan kegiatan pengasuhan
orang tua yang dibina oleh satuan PAUD.
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang
dicapai anak pada usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan
indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut:
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan
peserta didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan
berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
d. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan
kelompok usia:
1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;
2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;
3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;
4) Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;
5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;
6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;
7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;
8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;
9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan
10) Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.
17
a. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan
pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik
dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi
kemajuan perkembangan peserta didik.
18
g. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
19
Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua
program pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik
(motorik kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku
keselamatan), kognitif (belajar dan pemecahan masalah, berfikir
logis, berfikir simbolik), bahasa (memahami bahasa reseptif,
mengekspresikan bahasa, keaksaraan), sosial-emosional
(kesadaran diri, rasa tanggung-jawab untuk diri dan orang lain,
perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik,
drama dan beragam bidang seni lainnya).
20
Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang
memungkinkan anak membentuk pengalamannya dengan cara
belajar anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar
dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke
sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on
experience).
7) Holistik – integratif
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan
secara seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi,
pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak.
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan
sosial-emosional.
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk
membantu pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan
untuk memberi dukungan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan
aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan, dan rasa takut.
Untuk melaksanakan layanan holistik- integratif tersebut, satuan
PAUD harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu,
Bina Keluarga Balita (BKB), dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan
Anak Indonesia (KPPAI).
21
belajar mengambil keputusan, dan
memecahkan masalah sederhana.
22
a) Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan
PAUD
b) Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi,
peluang, dan tantangan yang terkait dengan peserta didik,
pendidik, sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang
mendasari, serta program yang akan dilakukan.
Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas peraturan PP nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional
c) PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
Tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini, sebagai
pengganti peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58
Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.
e) Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini
f) Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
PAUD
23
a) Tm Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft
kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di
tahap sebelumnya.
b) Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang
untuk menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan
perundangan dan tujuan lembaga.
c) Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan
masukan dan perbaikan-perbaikan.
d) Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD
e) Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga
kependidikan, komite satuan PAUD/Komite orang tua.
24
Dokumen 1 disebut juga dokumen induk berisi Visi, Misi,
Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan
Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program
Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD.
Dokumen II disebut juga dokumen program yang berisi Program
Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
(RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), dan
penilaian pembelajaran.
Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional
Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan PAUD.
• Halaman Judul
• Kata Pengantar
• Lembar Pengesahan
• Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara,
pengelola dan guru dan Uraian Tugas
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi,
dll)
BAGIAN II. DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
1. Visi Satuan PAUD
2. Misi Satuan PAUD
3. Tujuan Satuan PAUD
C. Karakteristik
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
F. Standar Operasional Prosedur
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
D. Penilaian perkembangan
BAGIAN IV. PENUTUP 25
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
BAGIAN I. PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Singkat Satuan PAUD
Sejarah singkat menguraikan perjalanan lembaga dari dibentuk hingga
perkembangan saat ini termasuk prestasi yang telah dicapainya.
Contoh:
Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah
naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam
membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai
yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat
itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak
usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas pembelajaran. Bu
Haryanto menyampaikan kegundahannya kepada dua tokoh masyarakat
yakni Bapak Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati untuk
membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak
hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor
kelurahan dengan menggunakan alat permainan seadanya yang digelar
bongkar pasang. Ternyata sambutan masyarakat sangat antusias. Tagl 21
Mei 2005 kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman Kanak-
Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya
didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak
Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta didik yang
berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan
perizinan ke Dinas Kabupaten ….dst.
B. Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusam menjelaskan: Struktur kepengurusan di satuan PAUD
termasuk tugasnya masing-masing.
Contoh:
Struktur Kepengurusan Taman Kanak-Kanak Kenanga
1) Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam:
• Pengembangan pendidikan di TK Kenanga
• Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam
rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana
• Dst
2) Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:
• Pengembangan program Taman kanak-Kanak
• Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
• Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
• Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman
Kanak-Kanak
• Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak
3) Guru bertanggung jawab dalam:
26
• Menyusun rencana pembelajaran
• Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
• Mencatat perkembangan anak
• Menyusun pelaporan perkembangan anak
• Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program
parenting.
• Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:
• Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan
peserta didik
• Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
• Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak
• Mengelola keuangan
27
memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi
tersebut, maka Taman Kanak-Kanak Kenanga … (sesuai nama satuan
PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD.
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah,
Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik
PAUD/Pengawas TK. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan
program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak-
Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan
pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan
keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk
peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap
dan berkesinambungan. Dst.....
3) Tujuan
Tujuan menjelaskan: Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik,
dan orang tua peserta didik PAUD.
Contoh: …..
Tujuan KTSP: Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun
sebagai:
• Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung
pencapaian keberhasilan belajar anak.
28
• Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan
PAUD kepada peserta didik
• Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
• Dst.
Contoh:
Rumusan Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga:
“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria
dan berakhlak mulia”
b) Misi
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan
PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah
dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa
yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya.
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
(1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.
(2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan
dating
(3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan
PAUD
Cara penyusunan misi:
• Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada
dalam visi.
• Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk
mendukung indikator yang ada dalam visi.
• Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk
mencapai visi.
Contoh:
Rumusan misi Taman Kanak-Kanak Kenanga
• Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan
sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
• Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan
berakhlak mulia secara mandiri.
29
• Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan
lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang
professional, bertanggungjawab dan berdaya saing nasional.
c) Tujuan
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai pada
waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu
panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka
waktu pendek
Contoh rumusan tujuan:
Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga
• Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
• Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap
diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.
• Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak
produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan
sederhana.
• Menjadikan anak beragama sejak dini.
• Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
• Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat kabupaten/kota
/provinsi/nasional.
30
program pengembangan mengembangkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan anak.
b) Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan dikenalkan pada
anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi
inti pada setiap anak.
Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan
memperhatikan:
1) Tahapan perkembangan anak
2) Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
3) Visi, misi dan tujuan lembaga
Langkah-Langkah Penyusunan Muatan / Materi Pembelajaran:
1) Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
2) Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan
3) Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD
4) Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan
kata kunci
5) Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya
dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan,
dan kekhasan satuan PAUD.
Cara pengisian Muatan / Materi Pembelajaran:
1) Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
2) Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar
3) Kolom 3 berisi materi yang telah dikembangkan dari KD
31
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai • Kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan.
Moral adanya Tuhan melalui • Ciptaan-ciptaan Tuhan
Ciptannya • Sifat Tuhan sebagai pencipta
• Agama yang dianutnya
1.2 Menghargai diri • Bersyukur terhadap dirinya.
sendiri, orang lain, dan • Merawat tanaman dan binatang ciptaan
lingkungan sekitar Tuhan
sebagai rasa syukur • Bersyukur terhadap lingkungan (teman, orang
kepada Tuhan tua, guru)
• Saling menghargai (toleransi
2.13 Memiliki perilaku • Perilaku jujur dalam perkataan
yang mencerminkan • Perilaku jujur dalam perbuatan
sikap jujur
3.1 Mengenal kegiatan • Doa-doa (doa sebelum dan sesudah
beribadah sehari-hari belajar, doa
4.1. Melakukan sebelum dan sesudah makan, doa sebelum
kegiatan beribadah dan sesudah bangun tidur, doa untuk kedua
sehari-hari dengan orang tua, dll), sesuai agama yang dianutnya
tuntunan orang • Tata cara ibadah sesuai dengan
dewasa agama yang dianutnya
32
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
yang mencerminkan • pembiasaan mengemukakan ide
sikap kreatif • pembiasaan berpikir liwes/fleksibel (dengan
berbagai alternative/kreatif)
• pembiasaan penggabungan ide-ide
3.5 Mengetahui cara • pemecahan masalah dalam kehidupan
memecahkan masalah sehari-hari dengan berbagai cara (dirumah,
sehari-hari dan disekolah, dan tempat bermain)
berprilaku kreatif • ketekunan menyelesaikan tugas
4.5 menyelesaikan • penerapan pengetahuan pengalaman ke
masalah sehari-hari dalam konteks baru
secara kreatif
3.6 mengenal benda- • benda-benda disekitar
benda di sekitarnya • kesadaran tentang angka (hubungan satu-
(nama, warna, bentuk, satu, jumlah dan perbandingan)
ukuran, pola,sifat, • hubungan symbol angka dan benda
suara, tekstur, fungsi • urutan
dan ciri lainya • operasional bilangan (nama bilangan, dan
4.6 menyampaikan jumlah, menghitung)
tentang apa dan • pengelompokkan dan dan sortir/memilah
bagaimana benda- berdasarkan warna, bentuk, ukuran, jenis, ciri
benda disekitar yang • penggabungan benda sesuai bentuk
dikenalnya (nama, (segitiga, kotak, dan lingkaran) dan sesuai
warna, bentuk, ukuram, dengan cirinya
pola, sifat, suara, • Pengukuran (besar-kecil, banyak-sedikit,
tekstur fungsi dan ciri- panjang- pendek, berat-ringan, tinggi-
ciri lainya) melalui rendah, ukuran tidak baku, waktu, volume,
berbagai hasil karya suhu)
3.7 Mengenal • Geometri dan ruang bentuk dua dimensi
lingkungan sosial (persegi, segi tiga, bulat, segi panjang);
(keluarga, teman, bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas,
tempat tinggal, tempat tabung); menghubungkan bentuk geometri
ibadah, budaya, dalam kehidupan sehari-hari.
transportasi) • Pola berdasarkan urutan warna, bentuk,
4.7 Menyajikan ukuran, bunyi, fungsi, sumber, dll
berbagai karya yang • Suara ( lantang-lembut,
berhubungan dengan ,cepat-lambat, tinggi-rendah)
lingkungan sosial • Tekstur (kasar-halus, keras- lunak)
(keluarga, teman, • Fungsi dan ciri-ciri benda
tempat tinggal, tempat • Mencocokkan lambang bilangan
ibadah, budaya, dengan jumlah bilangan
transportasi) dalam • Analisis data dan probabilitas (grafik, klasifikasi
bentuk gambar, sesuai obyek, merangkum temuan,
bercerita, bernyanyi, pengelompokan data sesuai obyek)
dan gerak tubuh
• Keluarga (hubungan dalam keluarga,
peran, kebiasaan, garis keturunan, dst;)
• Teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat
tinggal, hubungan pertemanan, dst)
• Tempat tinggal (lokasi tempat anak tinggal,
pedesaan/ pantai/
pegunungan/kota/industri)
• Budaya (perayaan terkait adat, pakaian,
tarian, makanan, permainan, bahasa dan
lagu daerah, dst)
• Transportasi (transportasi darat, air, udara,
transportasi dahulu, dan sekarang).
• Pekerjaan, atribut dan tugas- tugasnya
(petani, buruh, guru, dll),
• Kegiatan orang di pagi, siang, malam, dll).
33
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
• Tempat-tempat umum ( sekolah, pasar,
rumah sakit, kantor polisi, masjid, gereja, balai
desa, jalan raya terminal
• Negara (aturan pemerintahan, lambing,
negara, lagu kebangsaan, wilayah,
pahlawan, cinta tanah air
3.8 Mengenal • Manusia (fisik, organ tubuh, kebutuhan,
lingkungan alam gejala tubuh, penyakit dsb
(hewan, tanaman, • Hewan ( jenis, ciri-ciri, siklus hidup, dan
cuaca, tanah, air, tempat tinggalnya, manfaat, kaitan hewan,
batu-batuan, dll) manusia, dsb)
4.8 Menyajikan • Tanaman (jenis, ciri
berbagai karya yang • Benda-benda langit (matahari, bulan,
berhubungan dengan bintang, pelangi, kaitan benda benda langit
lingkungan alam dengan manusia
(hewan, tanaman, • Gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-
cuaca, tanah, air, malam, tanah, batu, kaitan gejala alam
batu-batuan, dll) dengan manusia, dsb)
dalam bentuk gambar, • Peristiwa alam (tanah longsor, banjir,
bercerita, bernyanyi, gunung meletus, tsunami, angin topan,
dan gerak tubuh sebab akibat kejadia, kaitan peristiwa alam
dengan manusia
3.9 Mengenal teknologi • Nama benda
sederhana (peralatan • Bagian-bagian benda
rumah tangga, • Fungsi/manfaat benda
peralatan bermain, • Cara menggunakan secara tepat
peralatan • Cara merawat
pertukangan, dll) • Hubungan benda-benda dalam membantu
4.9 Menggunakan manusia
teknologi sederhana
untuk menyelesaikan Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa
tugas dan kegiatannya peralatan sekolah, perabot rumah tangga,
(peralatan rumah perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-
tangga, peralatan barang bekas pakai
bermain, peralatan
pertukangan, dll)
Sosial Emosional 2.5 Memiliki perilaku • Kebiasaan menyapa guru atau teman
yang mencerminkan • Kebiasaan berani tampil di depan teman,
sikap percaya diri guru, orang tua dan lingkungan sosial
lainnya.
• Kebiasaan berani mengemukakan
pendapat, menyampaikan keinginan,
berkomunikasi dengan orang yang belum
dikenal sebelumnya dengan
pengawasan guru.
• Bangga terhadap hasil karya
• Bangga terhadap Negara,budaya dan
identitas diri
2.6 Memiliki perilaku • Aturan di rumah
yang mencerminkan • Aturan di sekolah
sikap taat terhadap • Aturan di lingkungan rumah
aturan sehari-hari untuk • Kesepakatan di kelas
melatih kedisiplinan • Kebiasaan baik di kelas dan lingkungan
sekolah.
• Kebiasaan baik di kelas dan lingkungan
sekolah
• Paham aturan di masyarakat.
2.7 Memiliki perilaku • Kesediaan diri untuk menahan diri
yang mencerminkan • Sikap mau menunggu giliran
34
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
sikap sabar (mau • Sikap mau mendengarkan ketika orang lain
menunggu giliran, mau berbicara
mendengar ketika
orang lain berbicara)
untuk melatih
kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku • Kebiasaan tidak bergantung pada orang
yang mencerminkan lain
kemandirian • Kebiasaan menolong diri sendiri (mis:
mengambil botol minum, mencuci tangan,
memakai sepatu, dsb)
2.9 Memiliki perilaku • Kebiasaan berbagi makanan atau mainan.
yang mencerminkan • Kebiasaan menunjukkan per- hatian kepada
sikap peduli dan mau orang lain
membantu jika diminta • Kebiasaan menawarkan bantuan pada
bantuannya orang lain
• Kepekaan membantu orang lain yang
membutuhkan
• Kebiasaan menghargai hak/
pendapat/karya orang lain
2.10 memiliki perilaki • Perilaku anak yang menerima perbedaan
yang mencerminkan teman dengan dirinya,
sikap kerjasama • Cara menghargai karya teman,
• Cara menghargai pendapat teman, mau
berbagi, mendengarkan dengan sabar
pendapat teman,
• Cara berterima kasih atas bantuan yang
diterima,
2.11 Memiliki perilaku • Kegiatan transisi,
yang dapat • Cara menghadapi situasi berbeda
menyesuaikan diri • Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan
kondisi alam.
2.12 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang tanggung jawab
yang mencerminkan • Pentingnya bertanggung jawab
sikap tanggungjawab • Cara bertanggung jawab (mau mengakui
kesalahan dengan meminta maaf),
• Cara merapihkan/ membereskan mainan
pada tempat semula,
• Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
• Mengikuti aturan yang telah ditetapkan
walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
• Senang menjalankan kegiatan yang jadi
tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
harus membantu menyiapkan alat makan,
dst).
3.13 Mengenal emosi • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
diri dan orang lain • Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa,
– atau mengerti jika ia menganggu temannya
4.13 Menunjukkan akan marah, jika ia membantu temannya akan
reaksi emosi diri secara senang, mengendalikan emosi secara wajar
wajarr
3.14 Mengenali • Cara mengungkapkan apa yang
kebutuhan, keinginan, dirasakannya (lapar ingin makan, kedinginan
dan minat diri memerlukan baju hangat, perlu payung agar
4.14 Mengungkapkan tidak kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu
kebutuhan, keinginan obat),
dan minat diri dengan • Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan,
cara yang tepat menggunakan alat main sesuai dengan
gagasan yang dimilikinya,
35
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
• Membuat karya sesuai dengan gagasannya,
dst
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku • Cara berbicara secara santun, menghargai
yang mencerminkan teman dan orang yang lebih tua usianya
sikap rendah hati dan • Pemahaman sikap rendah hati
santun kepada orang • Contoh perilaku rendah hati dan santun
tua, pendidik, dan
teman
3.10 Memahami • Memahami nada, jeda intonasi. Missal: saya
bahasa reseptif pergi ke Bandung, sata pergi ke Bandung?
(menyimak dan Saya pergi ke Bandung!
membaca) • Memahami informasi lisan: besuk silakan
4.10 Menunjukkan membawa satu buah apel
kemampuan • Memahami kata Tanya (apa,siapa, dimana,
berbahasa reseptif mengapa, bagaimana)
(menyimak dan • Memahami arahan tiga pesan dalam satu
membaca) perintah “ tolong ambilkan bola merah, dan
letakkan di keranjang
• Memahami kata-kata yang berlaku di tempat
umum, missal “buang sampah pada
tempatnya
• Memahami konsep yang berkaitan dengan
kata umum: bunga, kata khusus melati, kata
umum tanaman, kata khusus: pisang
• Memahami cerita yang didengar
• Menceritakan kembali apa yang sudah
didengar
3.11. Memahami • Mengungkapkan sesuai nada, jeda intonasi
bahasa ekspresif missal: saya pergi ke Bandung, Saya pergi ke
(mengungkapkan Bnadung?
bahasa secara verbal • Menyampaikan informasi lisan missal: besok
dan nonverbal) silakan membawa satu buah apel
4.11 Menunjukkan • Mengungkapkan kata Tanya ( apa, siapa,
kemampuan dimana, mengapa, dan bagaimana)
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
dan non verbal)
• Mengungkapkan arahan tiga pesam dalam
satu perintah “ tolong ambilkan bola merah
dan letakkan di keranjang
• Memahami kata-kata yang berlaku ditempat
umum, missal buang sampah pada tempatnya
• Menyampaikan konsep yang berkaitan
dengan kata umum dan kata khusus. Misal
bunga, kata khusus melati, kata umum
tanaman, kata khusus pisang
• Menceritakan kembali apa yang sudah
dilakukan/pengalaman
• Mengungkapkan keinginan secara lisan
• Mengungkapkan emosi melalui bahasa
3.12 Mengenal • Mengenal bunyi huruf dan angka missal mama
keaksaraan awal terdiri dari em-a-em-a’satu=1
melalui bermain • Membaca symbol huruf dan angka
4.12 Menunjukkan • Makna dari buku dan teks
kemampuan • Menghubungkan bunyi dan symbol, missal
berbahasa ekspresif gambar pisang dihubungkan dengan symbol
(mengungkapkan aksara p-i-s-a-n-g
bahasa secara verbal • Merangkai kata yang berakhiran dengan huruf
36
Program Kompetensi Yang
Materi pembelajaran
pengembangan Dicapai
dan non verbal) konsonan missal mobil, tas, motor dan lain-lain
• Membentuk kata dari rangkaian huruf, missal
kata ‘IBU’ terdiri dari rangkaian huruf i-b-u
• Menyusun kalimat sederhana (S+P) missal saya
membaca
• Menulis huruf dan kata yang dipahami
Seni 2.4 Memiliki perilaku • Penampilam diri
yang mencerminkan • Cata menghargai hasil karya baik dalam
sikap estetis bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau
bentuk seni lainnya
• Cara merawat kerapian, kebersihan dan
keutuhan benda mainan atau milik
pribadinya .
3.15 Mengenal • Eksplorasi seni kriya, seni musik, gerak dan
berbagai karya dan lagu, drama.
aktivitas seni • Ekspresi seni kriya, seni musik, gerak dan
4.15 Menunjukkan lagu, drama.
karya dan aktivitas seni • Apresiasi seni kriya, seni musik, gerak dan
dengan menggunakan lagu, drama.
berbagai media
37
7) Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi
satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan
dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
Program Tahunan
Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana
kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan
selama setahun ajaran.
Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan:
1) Pelaksanaan kurikulum
2) Permulaan tahun ajaran
3) Kegiatan puncak tema
4) Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan
38
5) Hari-hari libur
6) Waktu belajar efektif
7) Kegiatan khusus
8) Kegiatan mendatangkan nara sumber
9) Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,
10) Kegiatan bazar anak,
11) Pentas seni anak,
12) Perayaan hari-hari besar, atau lainnya
13) Kegiatan pendukung
14) Pertemuan orang tua,
15) Open house
16) Hari keluarga, dan sebagainya.
Kegiatan tahunan ini disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di
satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta
didik.
Contoh
Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kenanga
MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 4 11 18 25
SENIN 6 13 20 27 SENIN 5 12 19 26
SELASA 7 14 21 28 SELASA 6 13 20 27
RABU 1 8 15 22 29 RABU 7 14 21 28
KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 3 10 17 24 31 JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 4 11 18 25 SABTU 3 10 17 24 31
13 - 18 Orientasi Peserta Didik Baru dan 5 - 10 Bermain Bersama Bunda (Masa
Pengenalan Visi Misi Transisi)
26 Bakti Sosial 12 -24 Tema 17 Agustus di Sekolahku
30 - 31 Libur Hari Raya Idul Adha 31 Puncak Tema Lomba 17 Agustusan
MINGGU 1 8 15 22 29 MINGGU 6 13 20 27
SENIN 2 9 16 23 30 SENIN 7 14 21 28
SELASA 3 10 17 24 SELASA 1 8 15 22 29
RABU 4 11 18 25 RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 3 10 17 24 31
JUMAT 6 13 20 27 JUMAT 4 11 18 25
39
SABTU 7 14 21 28 SABTU 5 12 19 26
Tema: Keluargaku
28 Puncak Tema bermain dengan
keluarga
Contoh
Program Tahunan TK Kenanga
40
Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali
pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek
pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal
dan berkualitas.
SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan
pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat
pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan
pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana
pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program
pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus
berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan san keteladanan
dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal
pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan
secara runut, teratur dan produktif.
Tata cara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap
satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.
41
kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan
kata anak sehingga capaiannya menjadi lebih bermakna.
Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan
keleluasaan dalam menentukan format dan disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga masing-masing.
Langkah-langkah penyusunan program semester dijelaskan dalam
pedoman perencanaan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih
lengkap dan lebih operasional.
Perencanaan program mingguan merupakan rencana kegiatan yang
disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Pada akhir satu atau
beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang
menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat berupa kegiatan
antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,
pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.
Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
mingguan dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.
c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit
perencanaan terkecil yang dibuat untuk digunakan dan memandu
kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan yang
berisi kegiatan–kegiatan satu hari sesuai dengan tema dan sub tema.
Penulisan RPPH disesuaikan dengan model atau pendekatan yang telah
ditentukan atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis kegiatan atau
Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan. RPPH
memuat identitas lembaga, tema/sub tema, kelompok usia, alokasi waktu,
kegiatan belajar (pembukaan, inti, penutup) indikator pencapaian
perkembangan, media, dan sumber belajar.
Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.
d. Penilaian Perkembangan Anak
Penilaian merupakan proses mengumpulkan dan menafsirkan berbagai
informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, menyeluruh tentang
42
tumbuh kembang yang telah dicapai peserta didik selama kurun waktu
tertentu.
Penilaian mencakup seluruh lingkup perkembangan yang terkait dengan
Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari empat ranah yakni: kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
usia dan tahap perkembangan anak. Penilaian dilakukan oleh guru dengan
menggunakan pendekatan Otentik. Contoh-contoh format penilaian
terlampir dalam pedoman penilaian perkembangan anak.
43
sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Pemberlakuan KTSP dapat
disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang,
misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-
prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan
anggaran, dan sebagainya.
Masa berlaku KTSP PAUD bersifat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu
lima atau sepuluh tahun. Masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada
tenggang waktu masa akreditasi yang diatur dan diberlakukan di daerah
tertentu, baik secara lokal maupun nasional.
Contoh
PENGESAHAN KTSP
SURAT PENGESAHAN PEMBERLAKUKAN KTSP SATUAN PAUD
No. ................(menggunakan no surat dari satuan)
………., .................................
---------------------------- ---------------------------
44
Tanda pengesahan:
Penilik/Pengawas Dinas Pendidikan
Kecamatan...............Kab/Kota............,
-----------------------------------------------
NIP. ………………………………………………
c. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD
Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direview
baik secara berkala maupun insidental. Beberapa pertimbangan dasar
untuk merevisi atau memperbaiki kurikulum, antara lain:
1) Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang
PAUD
2) Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
3) Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
4) Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan
PAUD
5) Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan
PAUD
6) Perubahan IPTEK yang signifikan terhadap bidang PAUD
7) Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
8) dan sebagainya
E. RANGKUMAN MATERI
1. Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan lama belajar.
2. Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang
terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2)
program pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan
kognitif, (4) program pengembangan bahasa, (5) program
pengembangan sosial-emosional, dan (6) program pengembangan
seni.
3. Kompetensi Inti merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di usia 6
45
(enam) tahun.
4. Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran
tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan
setiap program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi
Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
dikembangkan.
5. Lama Belajar yang diharapkan pada setiap kelompok usia dialokasikan
jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu. Jumlah waktu
minimal tersebut adalah:
a. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu;
b. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
d. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran
540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan terprogram.
e. Pengasuhan terprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan kegiatan pengasuhan orang tua yang dibina oleh
satuan PAUD.
6. Secara terstruktur kompetensi inti Kurikulum PAUD mencakup:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
7. Prinsip-prinsip dalam Penyusunan KTSP adalah:
46
a. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat,
minat, perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan
khusus..
b. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual
c. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program
pengembangan
d. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian
anak
e. Memperhatikan tingkat perkembangan anak
f. Mempertimbangkan cara anak belajar
g. Holistik – integratif
h. Belajar melalui bermain
i. Memberi pengalaman belajar
j. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya
8. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP
a. Tahap Analisis Konteks
1) Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan
PAUD.
2) Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang,
dan tantangan.
b. Tahap Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
d) Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft
kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap
sebelumnya.
e) Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk
menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan
dan tujuan lembaga.
f) Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan
masukan dan perbaikan-perbaikan.
g) Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD.
h) Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan,
komite satuan PAUD/Komite orang tua.
c. Tahap Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
47
1) Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan
PAUD yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan
ke Dinas Pendidikan Kabupaten untuk disyahkan atau setidaknya
diketahui.
2) Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum untuk
dapat diterapkan di satuan PAUD yang bersangkutan.
3) Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi
pelaksanaan kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.
48
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
F. Standar Operasional Prosedur
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
D. Penilaian perkembangan
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5. Penilaian perkembangan anak
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7. Tata tertib, Kode etik, dan lain-lain yang dianggap perlu
F. EVALUASI
Berilah tanda silang pada salah satu jawaban a, b, c atau d pada
pernyataan yang paling tepat
1. Yang dimaksud dengan kompetensi pembelajaran adalah:
A. Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti
proses pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum.
B. Kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.
C. Kemampuan yang seharusnya dimiliki anak dalam kegiatan
pembelajaran sehari- hari.
D. Kemampuan anak untuk mengembangkan dirinya sendiri.
2. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan Muatan
pembelajaran oleh satuan PAUD adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Tahapan perkembangan anak
B. Pengetahuan dasar anak didik
C. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
D. Visi, misi dan tujuan lembaga
49
3. Cara merawat kebersihan diri (misal: mencuci tangan, berlatih toilet,
merawat gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari;
memakai baju bersih), memilih makanan dan minuman yang sehat,
makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat, merupakan
kegiatan yang termasuk ke dalam:
A. Kompetensi Spiritual
B. Kompetensi Sosial
C. Kompetensi Pengetahuan
D. Kompetensi Keterampilan
4. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk layanan anak usia 2-4 tahun
adalah:
A. jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.
B. jumlah jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu
C. jumlah jam belajar paling sedikit 540 menit dalam seminggu.
D. jumlah jam belajar paling sedikit 900 menit (6 jam) dalam seminggu
5. SOP yang tepat dalam penyusunan kurikulum PAUD adalah:
A. Penyusunan, pembentukan tim, pengesahan
B. Pengesahan, penyusunan, pembentukan tim
C. Analisis Konteks, penyusunan dan Pengesahan
D. Pembentukan Tim, Analisis konteks, pengesahan
G. PENUGASAN
1. Susunlah Seperangkat KTSP Sesuai Outline
2. Sesuaikan Dengan Karakteristik Satuan Dimana Bapak/Ibu Bekerja
3. Rancangan KTSP Di Peruntukkan Untuk Tahun Pelajaran Depan
50
DAFTAR PUSTAKA
51
KUNCI JAWABAN KB 1
1. C
2. B
3. C
4. B
5. D
KUNCI JAWABAN KB 2
1. A
2. B
3. C
4. B
5. C
52