Disusun oleh:
Cici Suryani Wulandari
202091142
Pembimbing:
2. Etiologi
Menurut (Manuaba, 2009) penyebabterjadinyaketubanpecahdiniadalah:
a. Serviksinkompetenyaitukelainan pada serviks uteri
dimanakanalisservikalisselaluterbuka.
b. Ketegangan uterus yang berlebihan, misalnya pada kehamilanganda dan
hidroamnionkarenaadanyapeningkatantekanan pada kulitketuban di atas 7 ostium uteri
internum pada serviksataupeningkatan intra uterinsecaramendadak.
c. Faktorketurunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainangenetik).
d. Masa interval sejakketubanpecahsampaiterjadikontraksidisebutfase laten:
1) Makin Panjang fase laten, makintinggikemungkinanterjadinyainfeksi
2) Makin mudakehamilan,
makinsulitupayapemecahnyatanpamenimbulkanmorbilitasjanin.
3) Komplikasiketubanpecahdinimakinmeningkat
e. Kelainanletakjanindalam Rahim misalnyaletaksungsang dan letaklintang,
karenatidakadabagianrendah yang menutupipintuataspanggul yang
dapatmenghalangitekananterhadap membrane bagianbawah.
Kemungkinankesempitanpanggul, perutgantung, sepalovelvik, disproporsi.
f. Infeksi, yang terjadisecaralangsung pada selaputketubanmaupunasendendari vagina
atauinfeksi pada cairanketubanbiasamenyebabkanterjadinyaketubanpecahdini.
Menurut (Sinseng, 2008) penyebabterjadinyainfeksi pada
ibubersalindenganketubanpecahdiniyaitusetelahketubanpecahmakakuman yang berada di
dalamserviksmengadakaninvasikedalamsaccus amnion dalamwaktu 24 jam cairan amnion
akanterinfeksi. Akibatdariinfeksicairan amnion makaakanterjadiinfeksi pada ibu dan janin.
3. WOC
Serviks inkompeten
Ketegangan Rahim
berlebihan
Kelainan letak janin Ketuban pecah dini
dalam Rahim
Kelainan jalan lahir
Kelainan bawaan selaput
ketuban
infeksi
Distoksia ( partus
Deficit pengetahuan
kering) Resiko infeksi
Penekanan tali pusar
Laserasi pada
jalan lahir
Aspirasi air dan
lender ketuban oleh
janin Kecemasan ibu
terhadap
keselamatan janin
Resiko asfiksia dan dirinya
ansietas
4. Manifestasiklinis
Tanda dan Gejala Tanda yang terjadiadalahkeluarnyacairanketubanmerembesmelalui
vagina, aroma air ketubanberbau, berwarnapucat,
cairaninitidakakanberhentiataukeringkarena uterus diproduksisampaikelahiranmendatang.
Tetapi, bila duduk atauberdiri, kepalajanin yang sudahterletak di bawahbiasanya
“mengganjal” atau “menyumbat” kebocoranuntuksementara. Sementaraitu, demam,
bercak vagina yang banyak, nyeriperut,
denyutjantungjaninbertambahcapatmerupakantanda-tandainfeksi yang terjadi
(Sunarti,2017).
5. Komplikasi
a) MenurutSujiyatini, Muflidah, dan Hidayat (2009) komplikasi yang seringterjadi pada
janinkarena KPD adalahsindromdistrespernapasan dan prematuritas.
Sindromdistrespenapasanterjadikarena pada ibudengan KPD
mengalamioligohidramnion.
b) Komplikasi pada ibuMenurut (Achadiat, 2010) :
1) Infeksisampaidengan sepsis.
membranjaninberfungsisebagaipenghalanguntukmenghalangimerambatnyainfeksi.
Setelah ketubanpecah, baikibu dan
janinberesikoinfeksihaliniterjadikarenasetelahketubanpecahmakaakanadajalanmas
ukmikroorganismedariluar uterus apalagijikaseringdilakukanpemeriksaandalam.
2) Peritonitis
3) Rupture uteri karena air ketubanhabis, sehinggatidakadapelindungantarajanin dan
uterus jikaadakontraksisehingga uterus mudahmengalamikerusakan.
6. PenatalaksannanMedis
MenurutRatnawati (2017), penatalaksanaanketubanpecahdini, yaitu :
a) Ketubanpecahdini pada kehamilanatermatau preterm
denganatautanpakomplikasiharusdirujukkerumahsakit.
b) Bilajaninhidup dan terdapatprolaps di talipusat,
ibudirujukdenganposisipanggullebihtinggidaribadannya,
bilamungkindenganposisibersujud.
c) Jika perlukepalajanindidorongkeatasdenganduajari agar
talipusattidaktertekankepalajanin
d) Jika Talipusat di vulva maka di bungkuskainhangat yang dilapisi plastic
e) Jika adademamatau di khawatirkanterjadiinfeksisaatrujukanatau KPD lebihdari 6 jam,
berikanantibiotik.
f) Bilakeluargaibumenolakdirujuk, ibudiharuskanberistirahatdenganposisiberbaring
miring, berikanantibiotik.
g) Pada kehamilankurangdari 32 minggudilakukantindakankonservatif, yaitutirah baring
dan berikansedatif, antibiotik dan tokolisis.
h) Pada kehamilan 33-35 minggudilakukanterapikonservatifselama 24 jam
laluinduksipersalinan.
i) Pada kehamilanlebih 36 minggu, bilaada his, pimpinmeneran dan
akselerasibilaadainersia uteri. Bilatidakada his,
lakukantindakaninduksipersalinanbilaketubanpecahkurangdari 6 jam dan
skorpelvikkurangdari 5 atauketubanpecahdinilebihdari 6 jam dan skorpelviklebihdari
5.
j) Bilaterjadiinfeksi, akhirikehamilan. Mengakhirikehamilandapatdilakukandengan 3
cara, yaitu:
1) Induksi, adalah proses
stimulasiuntukmerangsangkontraksirahimsebelumkontraksialamiterjadi,
dengantujuanuntukmempercepat proses persalinan. (Alodokter, 2018).
2) Persalinansecara normal/pervaginamPersalinan normal adalah proses
persalinanmelaluikejadiansecaraalamidenganadanyakontraksirahimibu dan
dilaluidenganpembukaanuntukmengeluarkanbayi (Wikipedia, 2018).
3) Sectiocaesarea, adalahsuatucaramelahirkanjanindenganmembuatsayatan pada
dinding uterus melaluidindingdepanperutuntukmelahirkanjanindaridalamrahim.
MenurutSujiyanti, mulfidah, dan Hidayat (2009) ada 2 macampenatalaksanaan pada
ketubanpecahdini:
7. Analisa data
a. Pengkajian
1) IdentitasPasien
2) Keluhanutama: Pasienmengatakankeluarcairanrembesdarijalanlahir
3) Persepsi dan harapanpasiensehubungandengankehamilan
4) Kebutuhandasarkhusus:
a) Ketidaknyamanan
Ketidaknyamanan
Istirahat-tidur
Hygiene prenatal
b) Keselamatan
Pergerakan
Penglihatan
pendengaran
c) kebutuhancairan
d) nutrisi
gigi dan mulut
nafsumakan
e) eliminasi
BAB
BAK
f) Oksigen
g) Seksual
b) Kepala
Bentukkepala : simetris, tidakadabenjolan
Rambut : pertumbuhanrambutmerata
c) Muka
Mata : sayu, edema (-), konjungtivatidakanemis
Hidung : tidakadapembesaranpolip, tidakada sputum, simetris
Mulut : mukosabibirlembab
Gigi : tidakadalubang pada gigi dan carries gigi
Lidah : tidakkotor, warnamerah
Telinga : simetris, tidakadabendaasing dan perdarahan
d) Leher : trakeasimetris, tidakadapembesarankelenjertiroid
e) Dada :
Paru-paru
Inspeksi : pengembangansamasaatinspirasi dan ekspirasi
Palpasi : sonor/resonan
Perkusi : nyeritekan (-), tidakadataktil fremitus
Auskultasi : tidakadasuaratambahan
Jantung
Inspeksi : denyut apical tidakterlihat
Palpasi : redup
Perkusi : denyut apical teraba
Auskultasi : S1 dan S2 reguler
Mamae : mulaimembesar dan mengeras
Putting : menonjol
f) Abdomen
TFU : 32cm
Bagian samping : punggungtangan/kaki
Bagian bawah : terdapatkepalabayi
Presentasi : presentasikepala
Gerakan janin : aktif
Mamae : simetris, tidakada masa, mulaimengeras, tidakada bitnik-
bintikaereola
Leopold I : TFU 32cm
Leopold II : pada perutibusebelahkiriteraba 1
bagianbesarpunggungkeras dan memapan. Bagian kananekstremitas
Leopold III : pada perutibubagianbawahterababulatkeras dan
melentang( kepala)
Leopold IV : kepalabelummasukpanggul
DJJ : 148x/i
g) Genitalia
Vaginal toucher : tidakadapembukaanserviks
12) Pemeriksaanpenunjang
Pemeriksaan labor berupa
Hemaoglobin : 10.0g/dl
Leukosit : 14.43 103/ul
Trombosit : 274 103/ul
Hematokrit : 29,3%
Eritrosit : 3,63 103/ul
b. Diagnose keperawatan
1) Resikoinfeksi
2) Resikoasfiksia
3) Ansietas
4) Deficit pengetahuan
c. Asuhankeperawatan
N Diagnose Tujuan
o
1 Resikoinfeksi NOC
Definisi: - Imun status
Mengalamipeningkatanresikoterserangorganismepatogenik - Knowledge : infection control
- Risk control
KH
- Klienbebasdaritand dan gejalainfeksi
- Menunjukankemampuanuntukmencegahtimb
- Jumlahleukositdalambatas normal
2 Resikoasfiksia
3 Ansietas NOC
Definisi: - Anxiety self control
Perasaantidaknyamanataukekhawatiran yang - Anxiety level
samardisertairespon autonomy, perasaantakut yang - Coping
disebabkan oleh antisipasiterhadapbahaya. KH
- Osmampumengidentifikasi dan mengungkap
- Mengidentifikasi, mengungkapkan dan me
untukmengontrolcemas
- Vital sign dalambatas normal
- Posturtubuh, ekspresiwajah, Bahasa
tingkataktivitasmeniunjukanberkurangnyake