Anda di halaman 1dari 6

TEKS BERITA

Struktur Teks Berita

Struktur teks berita terdiri dari orientasi, peristiwa, dan sumber berita. Berikut penjelasannya.

1.​ ​Orientasi

Orientasi adalah pembuka hal yang akan diberitakan. Biasanya terdapat sebagian unsur
berita, seperti unsur ​what​, ​who​, ​when​, dan ​where​.

2. Peristiwa

Peristiwa berisi jalannya kejadian secara runtut yang faktual dan aktual. Bagian peristiwa ini
meliputi unsur-unsur 5W+1H atau ADIKSIMBA.

3.​ ​Sumber Berita

Sumber berita adalah referensi (rujukan) dari sumber atau narasumber yang ada. Sumber atau
narasumber berita dapat diperoleh dari orang yang terlibat kejadian, orang yang menyaksikan
kejadian, video, audio, gambar, atau pun internet.

Ciri Kebahasaan Teks Berita

Setiap teks dalam pelajaran bahasa Indonesia memiliki ciri kebahasaan. Inilah ciri
kebahasaan Teks Berita.

Mari kita bahas satu-satu!

1.​ ​Bahasa Baku

Penggunaan bahasa baku pada berita merupakan hal yang penting agar berita mudah
dipahami oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu, bahasa baku yang dimaksud adalah bahasa
Indonesia.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia, tentu masyarakat akan lebih memahami


berita yang ada. Hal ini disebabkan beragamnya suku dan bahasa yang ada di negara kita.
Apabila ada berita yang diterbitkan atau ditayangkan oleh media berlevel nasional dengan
menggunakan salah satu bahasa daerah maka masyarakat yang berbeda bahasa daerahnya
akan mengalami kesulitan dalam memahami berita tersebut. Contoh, sebuah media cetak
memberitakan kejadian tsunami yang terjadi di Aceh dengan menggunakan bahasa daerah
Aceh, masyarakat yang tinggal di daerah Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua, dan
daerah-daerah lain akan kesulitan memahami berita tersebut karena mereka tidak pernah atau
belum pernah belajar bahasa daerah Aceh.

2.​ ​Kalimat Langsung

Kalimat langsung merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan langsung dari
pembicara atau narasumber dengan cara menulis apapun yang dikatakan oleh narasumber
tanpa ada pengubahan.

Adapun ciri-ciri kalimat langsung sebagai berikut.


1) Penulisan kalimat langsung ditandai dengan tanda petik ganda (“...”).
2) Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunkan huruf kapital.
3) Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca
koma (,).
4) Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan harus menggnakan
tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5) Pola susunan:
a. Pengiring, “kutipan”
b. “Kutipan,” pengiring
c. “Kutipan,” pengiring, “kutipan”
6) Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Contoh kalimat langsung:
a. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat
selesai,” ujar Rio.
b. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat
selesai,” ujar Rio, Ketua Tim SAR Bulukumba.
c. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat
selesai,” ujar Rio, Ketua Tim SAR Bulukumba, Senin (05/11/2017)
Penjelasan contoh.
Kalimat yang berada dalam tanda kutip ganda (“...”) adalah kutipan kalimat
narasumber. Kata atau kalimat setelah dua tanda kutip itu adalah pengiring. Pada
contoh a, ​ujar Rio​ adalah pengiring. Pada contoh b, ​ujar Rio, Keuta Tim SAR
Bulukumba​ adalah pengiring. Pada contoh c, ​ujar Rio, Keuta Tim SAR Bulukumba,
Senin (05/11/2017)​ adalah pengiring.

3. Tidak Kalimat Langsung

Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang melaporkan atau memberitakan


perkataan narasumber dalam bentuk kalimat berita yang dapat ditandai dengan konjungsi
bahwa.​ Contoh:

a. Aini mengatakan bahwa produknya mampu bersaing dengan


produk-produk impor.
b. Sejumlah staf HRD di perusahaan itu menyatakan bahwa mereka siap
membantu pengembangan perusahaan itu.

4. Konjungsi Temporal dan Kronologis

Konjungsi temporal dan kronologis adalah konjungsi (kata hubung) yang


menunjukkan waktu, seperti ​sejak,​ ​awalnya​, ​akhirnya​, ​setelah​, dan lain-lain. Konjungsi ini
juga menunjukkan kronologi atau urutan-urutan kejadian. Contoh:

- Hujan yang turun sejak pukul 05.00 dini hari tadi telah menimbulkan banjir
yang cukup besar di daerah Tanah Grogot.

- Setelah mobil sedan tersebut oleng ke kanan dan menabrak pembatas jalan,
mobil sedan dengan plat nomor BZ 007 ED akhirnya jatuh ke jurang. Warga
yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi pihak polisi sehingga
proses evakuasi dapat segera dilaksanakan.

5. Keterangan Waktu dan Tempat

Keterangan waktu dan tempat merupakan kelengkapan suatu berita yang berhubungan
dengan waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Contoh:

- Evakuasi para korban sudah dimulai sejak pukul 07.00 pagi tadi.

- Sebulan menjelang lebaran, tiket kereta api dengan daerah Jawa Timur dan
Jawa Tengah telah terjual habis.

- Minggu (10/12/2019) siang terjadi kemacetan parah di sekitar Alun-alun Kota


Batu.

6. Kata Kerja Mental

​ ata kerja mental adalah kata kerja yang berkaitan dengan kegiatan pikiran. Kata-kata
K
yang dimaksud, seperti ​berencana, memikirkan, berharap, membayangkan, menduga,
mencurigai​, dan lain-lain. Contoh.

- Pemerintah berencana membangun bendungan di beberapa daerah.

- Polisi mencurigai masih ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini.

7. Verba transitif

Verba transitif merupakan verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.


Contoh : Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam
telah lebih dari 1.400 kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan
pengeboran minyak yang kontroversial di Laut Tiongkok Selatan.

8. Verba pewarta

Verba pewarta​ adalah verba yang mengindikasikan suatu percakapan.

Contoh: Dalam tayangan televisi di Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi
mengatakan bahwa pertemuan di Geneva, Swiss, itu juga membahas sanksi yang telah
merusak ekonomi negara yang sangat bergantung pada minyak tersebut.

Perbedaan Teks berita dan teks non berita


Teks berita dari susunan dan strukturnya sangat berbeda dengan teks non berita, untuk
mengetahui lebih jelas mengenai perbedaan teks berita dan teks non-berita adalah sebagai
berikut:

Teks Berita
· Faktual dan aktual
· Dibuat oleh wartawan
· Susunan piramida terbalik (menjelaskan hal pokok di awal)
· Bahasa komunikatif
· Tidak mencantumkan opini pribadi

Teks Non-Berita
· Faktual
· Dibuat oleh ahli dalam bidangnya
· Induktif (hal pokok di akhir)
· Bahasa sesuai jenis teks
· Mencantumkan opini pribadi
Teknik Membacakan Berita
Teks berita harus didukung oleh penyampaian atau cara membacakan berita yang dapat
mendukung unsur-unsur daya tarik berita tersebut, Teknik membacakan berita adalah

sebagai berikut:

1. Lafal

Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa.
Bunyi bahasa Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.

2. Tekanan/Nada

Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada
berfungsi untuk member tekanan khusus pada kata-kata tertentu

3. ​Intonasi

Intonasi ​adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna
kalimat

4. Jeda
· Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :
· Jeda panjang ( . ) titik
· Jeda sedang ( , ) koma
· Jeda pendek ( _ ) spasi

5. Volume

Volume ​suara adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan 6. Tempo
Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan sebuah berita.
TEKS BERITA
Pola Penulisan Berita
Pola penulisan berita bisa menggunakan pola ​piramida terbalik​. Pola piramida terbalik
merupakan pola berita yang menempatkan informasi dengan urutan prioritas paling penting di bagian atas,
kemudian disusunan berikutnya dengan derajat penting yang berbeda-beda.

Manfaat utama dari pola piramida terbalik berkait dengan space atau ruang dalam halaman yang
disediakan untuk memuat berita. Apabila berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman
yang disediakan, maka editor dapat membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat
informasi pentingnya yang paling rendah. Biasanya berita yang derajat informasinya rendah diletakan di
bagian bawah atau akhir berita.

Lead​ / Prioritas Utama Penting

Lead atau kepala berita merupakan bagian paling atas. Pada urutan ini terdapat informasi utama.
Pada bagian ini, sebagian besar unsur 5W + 1H harus ada. Hal ini karena jika halaman pada media
terbatas maka editor akan melakukan pemotongan berita mulai dari bagian bawah berita tapi bagian lead
tetap dapat dimasukkan karena berada di bagian awal dan berita masih layak sebagai sebuah berita.

Neck​ / Sangat Penting

Neck atau leher berita menempati urutan sangat penting. Bagian ini disebut neck atau leher
karena umumnya merupakan peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead
atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian berikutnya yang
menempati derajat prioritas lebih rendah.

Body​ / Penting

Pada bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan berita yang tertulis dalam lead
dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how (bagaimana).

Body​ Lanjutan / Kurang Penting

Di bagian ini, berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang
yang mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh
terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut.

Anda mungkin juga menyukai