Anda di halaman 1dari 3

TEKS PERSUASIF

 Pengertian
Teks persuasif merupakan jenis teks yang umumnya sering digunakan untuk
mengajak seseorang agar melakukan sesuatu, permintahan hingga
himabauan terhadap sesuatu kepada seseorang yang sesuai dengan
keinginan penulisnya. Teks ini juga sering digunakan menjadi bahan untuk
promosi dalam brosur, slogan dan media promosi yang lainnya seperti iklan.

 Struktur
Didalam teks persuasif juga memiliki struktur teksnya. Dan berikut ini adalah
struktur dari teks persuasif.

1. Pengenalan isu, hal ini memiliki isi yaitu suatu pengantar dari apa yang
menjelaskan suatu permasalahan yang menjadi dasar dari suatu
penulisan.
2. Pernyataan ajakan, didalam teks persuasif tersebut memiliki isi yaitu
sekumpulan fakta-fakta yang dapat memperkuat pendapat dan argumen
ketika sedang mengatasi pemasalahan maupun isu di awalnya.
3. Pernyataan ajakan, didalam teks ini umumnya pasti memberikan suatu
arahan terhadap suatu hal dan juga dapat memberikan pendapat atau
argumen yang bida memperkuat ajakannya.
4. Penegasan kembali dan juga penutup.
Dan ini untuk membuat suatu teks persuasif setidaknya terdapat 3 alenia,
yaitu alinea pembuka, penjelas dan juga alinea penutup.

 Kaidah kebahasaan
Dibawah ini merupakan beberapa kaidah kebahasaan dari teks persuasif.
Umumnya teks persuasif sering menggunakan kata ajakan, contohnya yaitu
seperti mari, ayo dan lakukan lah.

Berikut kaidah-kaidah dari kebahasaan teks persuasif :


1. Teks persuasif ini sering menggunakan kata-kata bujukan, contohnya
yaitu seperti harus, penting dan juga sepantasnya.
2. Teks persuasif ini sering menggunakan kata kerja imperatif, contohnya
yaitu seperti hendaknya, jadikanlah, dan juga waspadalah.
3. Teks persuasif ini sering menggunakan kata kerja mental, contohnya
yaitu seperti menyimpulkan, berpikir dan berpraduga.
4. Teks persuasif ini sering menggunakan kata peristilahan maupun kata
teknis yang juga berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
5. Teks persuasif ini sering menggunakan konjungsi kualitas maupun
konjungsi sebab dan akibat, contohnya yaitu seperti kata sebab, dengan
demikian, oleh karena itu, jika, karena, dan akibatnya.
6. Teks persuasif ini sering menggunakan kata perujukan, contohnya seperti
berdasarkan data dan merujuk kepada pendapat.
7. Didalam teks persuasif ini terdapat penyataan yang mengandung fakta
maupun pendapat.
8. Didalam teks persuasif sering menggunakan kata ganti menjadi kita.

 Contoh
Dibawah ini merupakan contoh dari teks persuasif yang mengandung kaidah
kebahasaan pada teks persuasif :

1. Merokok dapat membuat kita terserang penyakit seperti kanker paru-


paru, penyakit jantung, asma, stroke, infeksi saluran nafas dan penyakit
yang lainnya. Jutaan jiwa sudah menjadi korban dari rokok tersebut.
Maka dari itu, kita harus menjaga kesehatan kita sendiri, dan janganlah
merokok. Hentikan merokok sebelum penyakit menyerang tubuh Anda!

2. Banyak sekali bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini,


terutama banjir. Banjir yang melanda negara kita ini kebanyakan
disebabkan oleh bertumpuknya sampah di aliran sungai dan juga selokan-
selokan. Oleh sebab itu, kita harus bergotong royong untuk menuntaskan
permasalahan tersebut. Caranya yaitu dengan membersihkan sampah
yang berserakan didalam selokan dan juga sungai. Dan mari kita tegakkan
untuk tidak membuang sampah di aliran sungai dan juga selokan yang
ada di sekitar kita !

3. Siaran televisi saat ini banyak yang sudah dicekal oleh KPI, karena dinilai
tidak baik dan tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Itulah sebabnya, banyak program televisi yang programnya dihentikan
secara mendadak. Kita juga sebagai orangtua harus mengawasi tontonan
anak kita. Batasi waktu untuk anak dalam menonton tayangan di televisi.
Dan lihatlah anjuran untuk menonton acara yang terdapat di sudut kanan
bawah di televisi Anda, contohnya seperti Bimbingan orang tua (BO),
Anak-anak (A) dan dewasa (D).

4. Di zaman serba digital seperti sekarang ini, game online sangatlah


digemari oleh anak-anak. Apalagi dengan hadirnya permainan Mobile
Legends, Free Fire, dan PUBG. Permainan tersebut sering membuat anak
lupa waktu ketika memainkannya. Akibatnya banyak anak-anak yang
malas belajar dikarenakan sedang asyiknya bermain game online
tersebut. Maka dari itu, kita sebagai orang tua juga harus membatasi anak
untuk bermain smartphone. Jangan sampai smartphone yang
mengendalikan anak kita. Berilah aturan kepada anak-anak kita untuk
memainkan smartphone, jangan sampai ia terlalu bebas untuk
menggunakannya. Karena dapat membuatnya malas untuk mengerjakan
hal yang lain, dimana hal itu adalah kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai