Anda di halaman 1dari 10

BAHASA INDONESIA

Struktur dan Kaidah


kebahasaan teks persuasi
Yeni Herawati, S.Pd.
Struktur teks persuasi
1. Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian
tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraan.

Contoh:
Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia.
Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar
kita. kadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil itu
dapat menimbulkan dampak yang besar. sekecil apapun sampah
ya sampah.

2. Argumentasi rangkaian, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan isu-
isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta
yang memperkuat argumen-argumennya.

Contoh:
Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang dengan sendirinya. Apalagi jika
sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.
Namun bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah Terurai tetap
tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang
penyakit yang tidak diinginkan.
Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung
kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang
sampah pada tempatnya.
3. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks
persuasi yang dinyatakan oleh dorongan kepada
pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara
tersurat maupun tersirat. Adapun kehadiran
argumen berfungsi untuk mengarahkan dan
memperkuat ajakan-ajakan itu.

Contoh:
Oleh karena itu, buanglah sampah pada
tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak
negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-
orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan.
Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari
kita, kelelahan, kelelahan, karena kita tidak
membuang sampah.
4. Penegasan kembali, yang biasanya ditandai dengan ungkapan-
ungkapan seperti itu, oleh karena itulah, dll.
Contoh:
Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri.
Karena itulah, saat kita membuang sampah seperti, kita akan menjadi
pribadi yang kotor dari sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada
tempatnya dan jagalah kebersihan.
Kebahasaan teks persuasi
Menggunakan kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang
dibahas. Berkaitan dengan permasalahan remaja, menggunakan kata-kata yang
relevan dengan masalah itu, seperti teknologi internet, reproduksi dan lain-lain.

Kata ganti 'kita' dapat digunakan penulis agar pembaca terbujuk

Menggunakan kata-kata rujukan, seperti berdasarkan data..., merujuk pada


pendapat... pernyataan - pernyataan seperti itu digunakan untuk meyakinkan
pembaca

Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya jika, sebab,


karena, dengan demikian, oleh karena itu.
Kebahasaan teks persuasi

Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,


memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan dan lain-lain.

Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,


memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan dan lain-lain.

teks persuasi juga disertakan sejumlah pendapat dan fakta untuk lebih
meyakinkan pembaca sebelum memperoleh ajakan, dorongan,, atau bujukan.

pernyataan mengandung ajakan, dorongan, bujukan, biasanya terdapat di


bahaian akhir teks yang ditandai dengan kata harus, jadikanlah, hendaknya, mari,
ayo, dan jangan.
Langkah-langkah menulis teks
persuasi

Menentukan tema atau topik karangan


Sesuai dengan karakteristik teks persuasif yaitu sebagai teks yang berisi
bujukkan atau ajakan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan bujukkan sebagai tema atau topik utama.
Contoh :
Mari, belajar dengan baik.
Ayo kita pergi berwisata.

Menentukan tujuan dari masalah yang diceritakan.


Mengumpulkan data, fakta, dan pendapat yang mendukung
keseluruhan cerita, hal ini dapat diperoleh dari pengalaman atau
pengamatan di sekitar kita.
CONTOH:
Belajarlah dengan tata cara yang baik, yaitu berdoalah
sebelum belajar dengan niat tulus akan belajar sungguh-
sungguh. Pusatkan pikiran ketika belajar. Ketika kamu mulai
merasa jenuh, berhentilah sejenak untuk menenangkan otak,
bisa dengan menonton televisi (minimal 10 menit), berdiri,
duduk rileks, berjalan mengelilingi ruangan, atau juga
menggerak - gerakkan badan. Setelah itu, belajarlah kembali
dengan tenang.
Teknik menulis teks persuasi
1. Rasionalisasi: proses menggunkaan akal untuk memberikan
dasar kepastian terhadap suatu persoalan. kepastian
berfungsi untuk mempermudah agar keinginan, sikap,
keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat
disetujui.

2. Sugesti: suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain


untuk menerima pendirian tertentu disebut sugesti.

Anda mungkin juga menyukai