Dosen Pembimbing
Ns. Yarwin Yari M.Kep., M. Biomed
Disusun oleh
Suci Nur Hikmah
Neta Suciati
Tya Fauziah
Tingkat 2A
B. Klasifikasi
Stroke non hemoragik atau stroke iskemik
1. Trombosis aterosklerosis
2. Transient iskemik
3. Emboli
4. Perdarahan hipertensi
5. Ruptur dan sakular aneurisma atau malformasi arterivena
6. Arteritis
7. Trombophlebitis serebral : infeksi sekunder telinga, sinus paranasal, dan wajah.
8. Kelainan hematologi : antikoagulan dan thrombolitik, kelainan faktor pembekuan
darah, polisitemia, sickle cell disease, trombotik trombositopenia purpura,
trombositosis, limpoma intravaskular.
9. Trauma atau kerusakan karotis dan arteri basilar
10. Angiopati amiloid
11. Kerusakan aneuriisma aorta
12. Komplikasi angiografi
D. Manifestasi klinis
1. Tiba – tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separuh badan
2. Tiba – tiba hilangnya rasa peka
3. Bicara cedal atau pelo
4. Gangguan bicara dan bahasa
5. Gangguan pengelihatan
6. Mulut moncong atau tidak simetris ketika menyeringai
7. Gangguan daya ingat
8. Nyeri kepala hebat
9. Vertigo
10. Kesadaran menurun
11. Proses kencing terganggu
(Nurarif dan Kuksuma 2015)
E. Faktor Resiko
Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke. Beberapa faktor juga dapat
meningkatkan kemungkinan anda terkena serangan jantung. Faktor resiko stroke antara
lain :
1. Faktor Resiko Gaya Hidup
a. Kelebihan berat badan dan obesitas
b. Aktivitas fisik
c. Konsumsi alkohol
d. Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan methamphetamine
Hambatan
komunikasi verbal
Bersihan Kelemahan dan kelumpuhan
jalan nafas
tidak
efektif Hambatan
mobilitas fisik
Defisit perawatan
diri
H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis pada pasien stroke adalah :
a. Diueretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat maksimum
3 sampai 5 hari setelah infark serebral.
b. Antikogulan untuk mencegah terjadihnya thrombosis embolisasi dari tempat lain
dalam system kardiovaskuler.
c. Antitrombosit karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam
pembentukan thrombus dan embolisasi.
(Smetlezer & Bare, 2010).
b. Penatalaksanaan medis
1) Trombolitik (streptokinase).
a) Anti platelet (asetosol, ticlopidin, cilostazol, dipiridamol).
b) Antikoagulan (heparin).
c) Hemorrhage (pentoxyfilin).
d) Antagonis serotonin (noftidrofurly).
e) Antagonis calsium (nomodipin, piracetam).
2) Penatalaksanaan khusus atau komplikasi
a) Atasi kejang (antikonvulsan).
b) Atasi tekanan intrakranial yang meninggi (manitol, gliserol, furosemid,
intubasi, steroid dll).
c) Atasi dekompresi (kraniotomi).
3) Untuk penatalaksanaan faktor resiko : atasi hipertensi (anti hipertensi), atasi
hiperglikemia (anti hiperglikemia), atasi hiperurisemia (anti hiperurisemia)
I. Analisa Obat
Trombo Aspilet
Manfaat
Thrombo Aspilets dalam tubuh adalah sebagai anti agregasi platelet dan
fibrinolitik yang dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah terutama pada
pembuluh darah. Obat ini juga memiliki efek analgesik, antiinflamasi dan
antipiretik sehingga dapat mengurangi nyeri dan demam. Manfaat itu didapat dari
bahan aktifnya yang berupa acetylsalicylic acid/aspirin.
Indikasi
a. Mengobati dan mencegah trombosis atau teragregasinya platelet pada
penderita infark miokard akut atau pasien dalam pemulihan pasca stroke.
b. Mengobati angina kronis baik stabil maupun yang tidak stabil.
c. Mengatasi nyeri ringan hingga sedang akibat inflamasi serta untuk
menurunkan demam.
Kontraindikasi
a. Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap aspirin atau obat jenis
OAINS lainnya.
b. Penderita asma, rhinitis atau polip hidung, gangguan fungsi hati dan ginjal
berat, sedang menderita atau memiliki riwayat ulkus peptikum, penyakit
hemoragik, gangguan koagulasi seperti pada penderita hemofilia atau
trombositopenia.
c. Anak-anak umur kurang dari 16 tahun atau baru saja pulih dari infeksi virus.
11
d. Penggunaan lebih dari 100 mg per hari pada ibu hamil selama trimester ke 3
dan menyusui.
e. Pasien yang sedang diterapi dengan methotrexate dan obat jenis OAINS
lainnya.
Efek Samping
a. Mual dan muntah.
b. Iritasi saluran pencernaan.
c. Pendarahan saluran cerna dan ulkus peptikum (untuk penggunaan dalam
jangka waktu lama).
Levoben
Kandungan dan Komposisi
Produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan
aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat
menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis,
pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau
fungsi dari tubuh manusia. Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau
disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media
atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif
untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan
efek terapeutik dari kandungan 13 aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak
aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna,
dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Levoben adalah: Levodopa 100
mg, benserazide 25 mg.
Kontraindikasi
Glaukoma sudut sempit, psikosis; gangguan endokrin, ginjal, hati, paru, & KV;
osteomalasia, riwayat tukak peptik. Pasien dengan dugaan melanoma pada lesi
kulit yang tidak diketahui penyebabnya atau ada riwayat melanoma. Pengguaan
bersama amin simpatomimetik atau MAOI.
Askardia
Indikasi
Pasien yang memiliki gangguan pembekuan darah, pasien yang memiliki
trombosit yang saling melekat, pasien yang memiliki infark miokard, pasien
yang memiliki serangan iskemik dan stroke
Kontraindikasi
pada ibu menyusui, pasien yang memiliki tukak peptik yang aktif, pasien yang
memiliki masalah darah, contohnya seperti penderita hemofilia, Pasien yang
alergi dengan kandungan asetosal.
Efek Samping
Menyebabkan bronkospasme dan pendarahan pada saluran cerna, Selain itu,
obat ascardia juga bisa menimbulkan efek samping seperti nyeri lambung,
hipoprotrombinemia, dan trombositopenia
Brain act
Indikasi
Kontraindikasi
Hipersensitivitas, pemberian bersamaan dengan levodopa (obat
parkinson).
Efek Samping
Notrotam
Indikasi
Kontraindikasi
Tidak untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui, gangguan
fungsi ginjal, dan gangguan otot berupa mioklonus serta tidak untuk
seseorang yang memiliki hipersensitivitas terhadap piracetam.
Efek Samping
Dapat terjadi keguguran jika dikonsumsi oleh wanita hamil, selain itu
sulit tidur, gelisah, gemetar, kelelahan, dan gangguan pencernaan.