(Sumber : NOAA)
Grafik ini dari US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)
menunjukkan peningkatan kandungan panas laut global dari tahun 1955 hingga saat ini,
yang diukur dalam joule-unit energi panas. Penelitian terbaru menemukan bahwa laut
telah pemanasan lebih cepat dan lebih dalam dari para ilmuwan telah diperkirakan
sebelumnya.
15 KW/m
10 KW/m
< 10 KW/m
[1] A. P. Sari, A. Ahmad, dan H. Usman, “Produksi Bioethanol dari Selulosa Alga Merah dengan
Sistem Fermentasi Simultan Menggunakan Bakteri Clostridium aceotobutylicum”, Dari: Dari:
http://www.unhas.ac.id
[2] Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementrian Energi dan Sumber
Daya Alam. (2012). Kajian Indonesia Energi Outlook.
http://prokum.esdm.go.id/Publikasi/Hasil%20Kajian/ESDM%20IEO.pdf
[3] Biro Riset BUMN Center LM FEUI. (2009). Analisis Industri Gas Nasional. Dari:
http://www.lmfeui.com/data/13%20agt%202012%20Industri%20Energi%20Nasional-Web
%20LM%20FEUI.pdf
[4] Muchlis dan Darma P. Adi. (2003). Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 s.d 2020.
Dari: http://www.oocities.org/markal_bppt/publish/slistrk/slmuch.pdf
[5]Agil Prawatya. (2010). Ocean Thermal Energy Conversion. Dari:
http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energi-laut/ocean-thermal-energy-
conversion-otec
[6] Pemikiran Guru Besar IPB. 2009. Peranan IPTEKS dalam Pengelolaan Pangan, Energi, SDM,
dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Bogor : IPB Press.
[7] Atmadja. (2007). Apa Rumput Laut Sebenarnya?, Semarang: Divisi Penelitian dan
Pengembangan Alga Laut UNDIP. Dari:
http://septriwahyudi.wordpress.com/2012/10/24/persebaran-geografi-alga/
[8] The International Rewenable Energy Agency (IRENA). (2014). Ocean Thermal Energy
Conversion Technology Brief. Dari: http:// www.irena.org/
[9] anonym. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9767-Chapter1.pdf
[10] Klara Syerly dan Had Abd. Latief, “Pembangkit Listrik dengan Sistem Ocean Thermal
Energy”. Group Tehnik Perkapalan., vol. 5, no. 6, hlm. 1, 2011.
[11] Vega, Louis A, “Economics Ocean Thermal Energy Convertion (OTEC)”, ASCE., vol, 7,
hlm. 2, 1992.
[12] N. Yamada, A. Hoshi, dan Y. Ikegami, “Performance Simulation of Solar-boosted Ocean
Thermal Energy Plant” Elsevier., vol, 34, hlm. 1, 2009.
[13] Rosendo J. Pont, “Modelling the Competitiveness of First Generation Commercial OTEC
Plants”, Pergamon Press., vol, 5, no. pp 539 549, hlm. 4, 1980.
[14] A. Baktir, N. Cholifah, dan S. Sumarsih, “Kinerja Sacharomyces cervisiae Rekombinan
[GLO1] dalam Proses Simultan Hidrolisis Pati dan Fermentasi untuk Produksi Bioetanol”,
Pusat Penelitian Biologi., vol. 9, no. 5, hlm. 466, 2009.
[15] Cambell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga.
[16] Atikah Ashriyani, “Pembuatan Bioetanol dari Substrat Makroalga Genus Eucheuma dan
Glacilaria”, FMIPA UI, 2009.
[17] Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
[18] Khamdiyah, Nur. 2010. Pembuatan Etanol Dari Alga Merah Jenis Eucheuma spinosum
Dengan Sakarifikasi dan Tanpa Sakarifikasi Pada Variasi Lama Fermentas. Skripsi tidak
diterbitkan. Jurusan Kimia Fakultas Saintek Universitas Negeri Islam Maulana Malik
Ibrahim Malang.
[19] S. Goto, Y. Motoshima, T. Sugi, T. Yusunaga, Y. Ikagemi dan M. Nakamurai, “Construction
of Simulation Model for OTEC Plant Using Uhera Cycle”, Wiley Periodicals, In.c, vol, 176.
No. 2, hlm. 2, 2011.
[20] Moran, Michal J. dan Shapiro Howar Hal:
D N.6 2002.
dari 6 Thermodinamika Tehnik Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
[21] Reynolds, William C. dan Perkins Henry C. 1996. Thermodinamika Teknik edisi ke dua.
Jakarta: Erlangga.
[22] Calvin E. J. Mamahit, “Pengembangan Konversi Energi Panas Laut Development of Ocean
Thermal Energy Conversion”, Elektrokimia., vol. 1, no. 1, hlm. 61, 2011.