Anda di halaman 1dari 12

Bandung Barat, 16 Juni 2021

Nomor : Istimewa
Lampiran : 2 (dua) bundel
Perihal : Surat Pengajuan Desain Usulan Penelitian

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati
Di Bandung
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Hilmi Hadad Alwi
NIM : 1183020045
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
Semester : VI
Bermaksud untuk mengajukan Desain Usulan Penelitian dengan judul:
“ANALISIS SENGKETA EKONOMI SYARIAH PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1/PDT.G.S/2020/PA.NPH
MENGENAI AKAD WANPRESTASI MURABAHAH BIL
WAKALAH”
Demikian surat pengajuan ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Asep Mustopa Kamal M.Ag Hilmi Hadad Alwi


NIP. 1964060819900210001 NIM. 1173020018

Ketua Jurusan,

Dr. Jaenudin, M.Ag.


NIP. 19750514200031002
ANALISIS SENGKETA EKONOMI SYARIAH PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 1/PDT.G.S/2020/PA.NPH MENGENAI WANPRESTASI
AKAD MURABAHAH BIL WAKALAH

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
Hilmi Hadad Alwi
NIM. 1183020045

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021 M/1441 H
1
ANALISIS SENGKETA EKONOMI SYARIAH PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 1/PDT.G.S/2020/PA.NPH MENGENAI WANPRESTASI AKAD
MURABAHAH BIL WAKALAH

A. Latar Belakang Masalah


Penyelesaian sengketa ekonomi syariah adalah termasuk kewenangan Pengadilan Agama
yang sudah di atur dalam Undang-Undang terbaru nomor 50 tahun 2009, yang dimaksud dengan
ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip
syariah yang meliputi bank syariah, lembaga keuangan mikro syariah, asuransi syariah,
reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat berjangka menengah syariah,
sekuritas syariah, pembiayaan syariah, pergadaian syariah, dana pensiun lembaga keuangan
syariah dan bisnis syariah.
Banyaknya kegiatan masyarakat dan badan usaha yang berlebel syariah maka tidak dapat
dipungkiri akan timbul sebuah konflik, yakni sebuah situasi dimana dua pihak atau lebih
dihadapkan pada perbedaan kepentingan. Konflik tidak akan berkembang menjadi sebuah
sengketa apabila pihak yang merasa dirugikan hanya memendam perasaan tidak puas atau
keprihatinan. Sebaliknya, konflik akan berubah menjadi sengketa bilamana pihak yang merasa
dirugikan telah menyatakan rasa tidak puas atau keprihatinannya, baik secara langsung kepada
pihak yang dianggap merugikan maupun kepada pihak lain.1
Yang menjadi salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang banyak ditempuh oleh para
pihak adalah melalui jalur litigasi, yakni penyelesaian sengketa (perkara) melalui prosses
peradilan resmi (ordinary court) di pengadilan. 2 Salah satu lembaga pelaksana kekuasaan
kehakiman adalah Pengadilan Agama yang merupakan suatu badan Peradilan Agama pada
tingkat pertama. Yang berwenang untuk menyelesaikan sengketa perdata antara orang-orang
yang beragama Islam di bidang perkawian, kewarisan, wasiat, hibah,wakaf, zakat, infaq,
sedekah dan ekonomi syariah.3
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama
yang harus diselesaikan di pengadilan agama bilamana ada perkara sengketa ekonomi syariah.
Semenjak diundangkanya Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 menjadi kewenangan Absolut

1
Rachmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan (Bandung: PT. Citra AdityaBakti, 2013), h. 3
2
Suyud Margono, Penyelesaian Sengketa Bisnis Alternative Dispute Resolution, (Bogor: GhaliaIndonesia, 2010), h.78
3
Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama Di Indonesia, (Malang: UIN Malang Press, 2008),h.19
2
Pengadilan Agama, namun kenyataanya belum banyak perkara sengketa ekonomi syariah yang
masuk atau dijumpai di beberapa Peradilan Agama di Indonesia. Seperti yang penulis jumpai di
Pengadilan Agama Ngamprah yang terletak di bandung barat. Di Pengadilan Agama gamprah
ini masih banyak perkara waris, cerai, permohonan dispensasi kawin yang penulis jumpai.
Minimnya perkara sengketa ekonomi syariah yang masuk di Pengadilan Agama ngamprah
dimungkinkan ada beberapa factor yang mempengarui hal tersebut. Bisa dimungkinkan karena
dari masyarakat sendiri yang memang belum ada konflik seputar kegiatan ekonomi syariah atau
memang dari masyarakat belum percaya sepenuhnya dengan Pengadilan Agama yang
sebenarnya sekarang sudah memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa ekonomi
syariah.
Pengadilan Agama ngamprah merupakan Pengadilan Agama yang berada di daerah bandung
barat yang terletak di Jl. Raya Gadobangkong No.167 C, Cimareme, Kec. Ngamprah,
Kabupaten Bandung Barat. Pengadilan Agama Ngamprah pernah menangani satu perkara
sengketa ekonomi syariah, yaitu perkara sengketa ekonomi syariah putusan Nomor
1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph. sengketa tentang wanprestasi/cidera janji akad pembiayaan murabah
bil wakalah antara PT. Bank BRIsyariah Tbk sebagai PENGGUGAT melawan Ade Yanti
sebagai TERGUGAT Rendi Ade Pratama sebagai TERGUGAT I dan Andri Iman Suherli
sebagai TERGUGAT II dimana pihak PT. Bank BRIsyariah Tbk mengajukan gugatan kepada
Pengadilan Agama Ngamprah yaitu gugatan pertama bahwa untuk menjamin Penggugat atas
perbuatan inkar janji (wanprestasi) yang dilakukan Tergugat yang berakibat Penggugat
menderita kerugian sejumlah Rp205,416,682.53,00 (dua ratus lima juta empat ratus enam belas
ribu enam ratus delapan puluh dua koma lima tiga rupiah), maka mohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Ngamprah agar jaminan akad pembiayaan Tergugat berupa tanah dan atau
tanah dan bangunan dengan Sertipikat Hak Milik No. 2774 yang terletak di Blok Pos Kulon
Kelurahan/Desa Kertamulya Kota/Kabupaten Bandung Barat luas 160 m2 tercatat atas nama
Nendi Suherli yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kotamadya/kabupaten Bandung Barat
pada tanggal 25 Januari 2010 agar dapat dijual sesuai ketentuan hukum yang berlaku untuk
menutupi kerugian Penggugat. Dalam sengketa wanprestasi/cidera janji akad pembiayaan
murabah ini hakim telah memutus “Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian” dengan
putusan Nomor 1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph. Untuk mengetahui bagaimana putusan dengan Nomor
1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph di kabulkan sebagia oleh Pengadilan Agama Ngamprah maka penulis
tertarik mengadakan penelitian mengenai,
3
“ANALISIS SENGKETA EKONOMI SYARIAH PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 1/PDT.G.S/2020/PA.NPH MENGENAI WANPRESTASI AKAD MURABAHAH
BIL WAKALAH”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas penulis
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana duduk perkara putusan MA No. 1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph mengenai
wanprestasi akad murabahah bil wakalah di PA ngamprah?
2. Bagaimana analisis hukum ekonomi syariah terhadap pertimbangan Hakim dan
landasan hukum hakim dalam putusan nomor 1/Pdt.G.S/2020/Pa.Nph?
3. Bagaimana Akibat Hukum terhadap putusan nomor 1/Pdt.G.S/2020/Pa.Nph?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari masalah yang penulis ambil yaitu:
1. Untuk mengetahui gambaran umum terhadap duduk perkara sengketa wanprestasi akad
murabahah bil wakalah di PA ngamprah.
2. Untuk megetahui hasil analisis perspektif hukum ekonomi syariah terhadap
pertimbangan hakim dan landasan hukum hakim dalam putusan nomor
1/Pdt.G.S/2020/Pa.Nph.
3. Untuk mengetahui lebih lanjut terhadap akibat hukum atas putusan hakim dalam perkara
omor 1/Pdt.G.S/2020/Pa.Nph.

D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan
kepustakaan dalam bidang hukum ekonomi syariah terutama dalam penyelesaian sengketa
ekonomi syariah.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran
4
sebagai bahan kajian bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang relefan dengan tema
penelitian ini, khususnya tentang penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan
agama.
E. Studi Terdahulu
Penelitian terkait dengan analisis putusan Pengadilan Agama perkara sengketa ekonomi syariah
sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dan bahan rujukan
untuk penelitian ini. Berikut beberapa peneliti terdahulu yang membahas mengenai perkara
sengketa ekonomi syariah, yang dibuat dalam bentuk tabel di bawah ini:
No. Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1 Analisis Putusan Pegadilan Membahas mengenai 1. Lokasi penelitian
Agama Purwakarta Nomor: analisis sengketa 2. Penelitian skripsi
717/pdt.G/2018/Pa.Pwk tentang ekonomi syariah dalam ini lebih fokus
sengketa ekonomi syariah dalam pembiayaan murabahah kepada objek
pembiayaan murabahah jaminan akad
Komalasari.4 murabahah
sedangkan
penulis fokus
terhadap landasan
hukum hakim.
2 Analisis Terhadap Putusan Membahas Mengenai 1. Lokasi penelitian
Pengadilan Agama Cirebon Analisis Putusan 2. Dalam skripsi ini
Dalam Kasus Segketa Ekonomi Pengadilan Agama pada membahas
Syariah Pada Produk Pembiayaan Sengketa Wanprestasi mengenai putusan
Murabahah Ekonomi Syariah dalam pada prodak
Ghina Aziraf.5 pembiayaan murabahah pembiayaan
murabahah
sedangkan
penulis lebih
kepada akibat
hukum akad

4
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2019
5
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2019
5
murabahah bil
wakalah di pa
ngamprah.
3 Analisis Hukum Ekonomi Membahas mengenai Penelitian skripsi ini
Syariah Terhadap Nasabah Wanprestasi Sengketa lebih terfokus pada
Wanprestasi Akad Murabahah Ekonomi Syariah Pada objek lelang agunan
No. 1576/Pdt.G/2016/Pa.Tmk Akad Murabahah sedangkan peulis
Nur Iman6 lebih kepada akibat
hukum putusan.
4 Penyelesaian Sengketa Hukum Membahas Mengenai Penelitian skripsi ini
Ekonomi Syariah Pada Perkara Aalisis Putusan PA lebih kepada
Wanprestasi Akad Murabahah. mengenai sengketa membadingkat atas
Analisis Putusan No. Waprestasi ekonomi kedua putusan
1316/Pdt.G/2016/Tmk. Dan syariah pada akad dengan perkara yang
Putusan No. Murabahah sama di PA yang
0124/Pdt.G/2017/Bdg berbeda sedangkan
Nazar Gumelar7 penulis lebih Fokus
pada satu putusan di
PA ngamprah.
5 Tinjauan yuridis terhadap putusan Membahas mengenai Penelitian skripsi ini
Mahkamah Agung Nomor putusan sengketa lebih membahas pada
492K/AG/2011/MA-RI tentang ekonomi syariah dalam take over yang
penyelesaian sengketa take over pembiayaan murabahah. harusnya
dengan akad pembiayaan menggunakan akad
murabahah.8 hiwalah sedangkan
penulis lebih fokus
terhadap akibat
hukum dari putusan
hakim.

6
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2019
7
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2019
8
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2017
6
F. Kerangka Berpikir
Sengketa ekonomi syariah merupakan pertentangan, perselisihan, atau percekcokan yang
terjadi antara pihak yang satu dengan pihak lainnya yang berkaitan dengan hak yang bernilai,
baik berupa uang atau benda.9 Terjadinya suatu sengketa ekonomi syariat disebabkan oleh dua
pihak baik perorangan atau badan hukum yang melakukan akad atau perjanjian dengan prinsip
syariat yang salah satu pihak melakukan wanprestasi dan atau melakukan perbuatan melawan
hukum hingga mengakibatkan pihak yang lainnya merasa dirugikan.
Putusan adalah kesimpulan akhir yang diambil oleh majelis hakim yang diberi wewenang
untuk itu didalam menyelesaikan atau mengakhiri suatu sengketa atau perkara, yang dituangkan
dalam bentuk tertulis dan kemudian diucapkan oleh hakim dalam persidangan yang terbuka
untuk umum.10
Perjanjian antara nasabah dengan pihak Bank Syariah baik berupa produk pendanaan,
pembiayaan maupun jasa akan diikat dalam sebuah kontrak. Dalam Fikih Muamalah, kontrak
ini sering disebut dengan akad. Akad secara etimologi, mempunyai beberapa arti yaitu mengikat (ar-
rabthu), sambungan (aqdatun), janji (al-‘ahdu). Adapun secara terminologi, menurut Ahmad Azhar
Basyir, yaitu suatu perikatan antara ijab dan Kabul dengan cara yang dibenarkan syara’ dan menetapkan
adanya akibat-akibat hukum pada objekny.11
Peradilan Agama adalah kekuasaan negara dalam hal menerima, memeriksa, mengadili,
memutus dan menyelesaikan perkara-perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam
untuk menegakkan hukum dan keadilan. Adapun Pengadilan Agama memiliki tugas dan
wewenang untuk menyelesaikan semua masalah dan sengketa yang termasuk di bidang
perkawinan, kewarisan, perwakafan, hibah, infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah. Mengenai
kewenangan absolut Pengadilan Agama khusus untuk sengketa ekonomi syariah meliputi:
a. Sengketa di bidang ekonomi syariah antara lembaga keuangan dan lembaga pembiayaan
syariah dengan nasabahnya;
b. Sengketa di bidang ekonomi syariah antara sesama lembaga keuangan dan lembaga
pembiayaan syariah;
c. Sengketa di bidang ekonomi syariah antara orang-orang yang beragama Islam, yang

9
Anita D.A Kolopaking, Asas Iktikad Baik Dalam Penyelesaian Sengketa Kontrak Melalui Arbitrase, (Bandung: PT.
Alumni, 2013), hlm.10
10
Buku Pedoman Kerja Hakim dan Panitera Pengadilan Agama se-Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Makasar. hlm.
59
11
Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Perikatan Islam, (Yogyakarta: UGM Press, 2010), hlm.65
7
mana akad perjanjiannya disebutkan dengan tegas bahwa kegiatan usaha yang dilakukan
adalah berdasarkan prinsip syariah
Murabahah Bil Wakalah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-
MUI/IV/2000 yaitu jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak
ketiga, maka akad jual beli harus dilakukan setelah barang tersebut secara prinsip menjadi milik
bank. Oleh karena itu, terjadi akad wakalah terlebih dulu sebelum akad murabahah karena akad
wakalah akan berakhir pada saat nasabah menyerahkan barang yang telah dibeli kepada pihak
bank , kemudian setelah barang diterima oleh pihak bank maka terjadi akad murabahah.12
Murabahah bil wakalah adalah akad jual beli dengan sistem wakalah, maksudnya dari jual
beli ini pihak bank mewakilkan pembeliannya kepada nasabah, jadi akad pertama yang terjadi
adalah akad wakalah. Akad wakalah ini berakhir ditandai dengan penyerahan barang yang telah
dibeli oleh nasabah kepada pihak bank, setelah barang tersebut dimiliki oleh pihak bank maka
pihak bank memberikannya dengan akad murabahah kepada nasabah tersebut. 13

G. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian mengenai analisis putusan sengketa ekonomi syariah tentang Wanprestasi akad
murabahah bil Wakalah ini akan lebih terfokus kepada struktur dan isi putusan, dasar
pertimbangan hakim dan landasan hukum hakim dalam menetapkan perkara nomor
1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph, serta dianalisis berdasarkan perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
Adapun langkah-langkah untuk penelitian terhadap masalah di atas adalah sebagai berikut :
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah menggunakam metode analisis isi (content analisys). Metode
analisis isi (content analisys) yaitu metode penelitian yang biasanya digunakan untuk
penelitian pemekiran yang bersifat normatif dengan cara menganalisis terhadap suatu
putusan Pengadilan atau Yurisprudensi dengan cara penafsiran isi putusan yang lazim
digunakan dalam ilmu hukum., yang dimaksud dengan penelitian ini adalah menganalisis
putusan mahkamah agung nomor 1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph. dalam kasus sengketa ekonomi
syariah, yang dikaji dengan peraturan-peraturan yang memiliki kesesuaian dengan pokok
permasalahan dalam putusan tersebut. Dan selanjutnya dianalisis baik dalam hal

12
Yenti Afrida, “Analisis Pembiayaan Murabahah di Perbankan Syariah”. JEBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam).
Vol. 1 No. 2, 2018, 164
13
Sya‟diyah, Implementasi Akad Murabhah Bil Wakalah Di BRI Syariah KCP Plered Perspektif Fatwa Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, (Cirebon: Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, 2018) 46
8
pertimbangan yuridis maupun sosiologis kemudian lebih diperdalam menggunakan
perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu data-data yang
dijadikan atas pertanyaan penelitian yang digunakan terhadap masalah yang dirumuskan
pada tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh langsung berupa putusan mahkamah
agung nomor 1/Pdt.G.S/2020/Pa.Nph.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sumber data yaitu:
a. Sumber Data Primer
Dalam penelitian ini dikumpulkan sumber data primer, yaitu berupa data autentik
berupa berkas putusan perkara sengketa ekonomi syariah dengan putusan Nomor
1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph.
b. Sumber Data Sekunder
Untuk mendukung sumber data primer, dalam hal ini dikumpulkan juga sumber data
sekunder, yaitu berupa buku-buku, skripsi dan jurnal.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepustakaan
Studi pustaka merupakan salah satu teknik yang digunakan sebagai sarana untuk
pengumpulan data yang bersifat kualitatif dengan cara mencari data dari buku, skripsi,
jurnal dan putusan perkara sengketa ekonomi syariah dengan putusan Nomor
1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun
berbagai informasi atau data yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian. Salah
satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumentasi
yang didapatkan dari berbagai sumber berupa catatan tentang penyelesaian sengketa
Ekonomi Syariah sebagai tambahan dari buku, skripsi terdahulu, jurnal dan lain
sebagainya yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

9
5. Analisi Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini selesai dikumpulkan secara lengkap, maka
tahap berikutnya adalah tahapan analisis data. Dalam pelaksanaannya analisis data
dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menginventarisasi data yang terkumpul dari berbagai sumber, baik sumber data primer
yaitu putusan Nomor 1/Pdt.G.S/2020/PA.Nph maupun sumber data sekunder seperti
buku skripsi terdahulu dan jurnal.
b. Mengklasifikasikan data ke dalam satuan-satuan sesuai dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian.
c. Menghubungkan data antara teori dengan praktik di Pengadilan Agama Ngamprah.
d. Menganalisa data menjadi hasil penelitian

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:
Ahmad Azhar Basyir, 2010. Asas-asas Perikatan Islam, Yogyakarta: UGM Press
Anita D.A Kolopaking, 2013. Asas Iktikad Baik Dalam Penyelesaian Sengketa Kontrak Melalui
Arbitrase, Bandung: PT. Alumni.
Buku Pedoman Kerja Hakim dan Panitera Pengadilan Agama se-Wilayah Pengadilan Tinggi
Agama Makasar
Erfaniah Zuhriah, 2008. Peradilan Agama Di Indonesia, Malang: UIN Malang Press.
Rachmadi Usman, 2013. Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: PT. Citra
AdityaBakti.
Suyud Margono,2010. Penyelesaian Sengketa Bisnis Alternative Dispute Resolution, Bogor:
GhaliaIndonesia.

Peraturan dan Fatwa :


Sya‟diyah, Implementasi Akad Murabhah Bil Wakalah Di BRI Syariah KCP Plered Perspektif
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, (Cirebon: Institut Agama Islam
Negeri Syekh Nurjati, 2018).

Jurnal:
Yenti Afrida,2018. “Analisis Pembiayaan Murabahah di Perbankan Syariah”. JEBI (Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam).
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2017
Skripsi Jurusan HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung tahun 2019

Internet:
Putusan Mahkamah Agung Nomor 1/Pdt.G.S/PA.Nph tanggal 1 Desember 2020
(https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/zaeb350153bf9aac84a9303734383538.
html )

11

Anda mungkin juga menyukai