Anda di halaman 1dari 2

FAKTOR INTERNAL/FAKTOR BAWAAN (NATURE/FITRAH)

Karakter, seperti juga kualitas diri yang lainnya, tidak berkembang dengan
sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu salah satunya dipengaruhi
oleh faktor bawaan (nature).  Faktor bawaan boleh dikatakan berada di luar
jangkauan masyarakat dan individu untuk mempengaruhinya. Menurut para
developmental psychologist, setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan
termanisfestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan
karakter atau nilai-nilai kebajikan. Dalam hal ini, Confusius – seorang filsuf
terkenal Cina – menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi
mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan
sosialisasi setelah manusia dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi
binatang, bahkan lebih buruk lagi (Megawangi, 2003).1

Dalam Masnur Muslich dijelaskan bahwa karakter merupakan kualitas


moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor
bawaan (fitrah, nature) dan lingkungan. Potensi karakter yang baik dimiliki
manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi-potensi tersebut harus dibina melalui
sosialisasi pendidikan sejak usia dini.2

Faktor bawaan bisa disebut juga faktor biologis, yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor ini berasal dari keturunan atau bawaan
yang dibawa sejak lahir dan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang
dimiliiki salah satu dari keduanya. Sedangkan dalam islam, bawaan tersebut
disebut dengan istilah fitrah. Dalam kamus Al-Munawwir fitrah berarti sifat
pembawaan yang ada sejak lahir. Hal itu terdapat dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum
ayat 30:

‫ق هّٰللا ِ ٰۗذلِكَ ال ِّديْنُ ْالقَيِّ ُم ۙ َو ٰل ِك َّن اَ ْكثَ َر‬


ِ ‫اس َعلَ ْيهَا ۗ اَل تَ ْب ِد ْي َل لِخ َْل‬
‫ك لل ِّد ْين حن ْيفًا ۗ ف ْ هّٰللا‬
َ َّ‫ط َرتَ ِ الَّتِ ْي فَطَ َر الن‬ ِ ِ َ ِ ِ َ َ‫فَاَقِ ْم َوجْ ه‬
ِ َّ‫﴾الن‬
۳۰ : ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ نَ ۙ ﴿الروم‬

1
“Pendidikan Karakter”, https://pndkarakter.wordpress.com/2012/04/09/pendidikan-karakter/
2
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011). Hlm.96
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.
Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui,”

Ayat tersebut sejalan dengan hadits Rasulullah berikut ini:

ْ ِ‫ « َما ِم ْن َموْ لُو ٍد إِاَّل يُولَ ُد َعلَى الف‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
،‫ط َر ِة‬ َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫أَ َّن أَبَا هُ َري َْرةَ َر‬
َ‫ هَلْ تُ ِحسُّونَ فِيهَا ِم ْن َج ْدعَاء‬،‫ َك َما تُ ْنتَ ُج البَ ِهي َمةُ بَ ِهي َمةً َج ْم َعا َء‬،‫ص َرانِ ِه أَوْ يُ َم ِّج َسانِ ِه‬
ِّ َ‫فَأَبَ َواهُ يُهَ ِّودَانِ ِه أَوْ يُن‬

“Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw berkata: tidak ada satu pun yang
dilahirkan kecuali dilahirkan atas fitrahnya. Kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan
yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang
terpotong telinganya? H.R. al-Bukhari dan Muslim”
Konsepsi fitrah telah ada sejak manusia diciptakan, artinya pada diri setiap
individu terdapat potensi fitrah yang senantiasa mendorong manusia berbuat
kebajikan, menjadikan dirinya sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi
lingkungan, dan bagi sesama manusia.3

3
Achjar Chalil dan Hudaya Latuconsina, “Pembelajaran Berbasis Fitrah”, (Jakarta: Balai Pustaka,
2009), hlm.7

Anda mungkin juga menyukai