a. Berat (kg) / tinggi (m) 2 b. IMT terhadap usia direkomendasikan untuk skrining anak diatas usia 2 tahun untuk mengidentifikasi potensi wasting, overweight, atau obesitas 2. Kekurangan nutrisi: a. Normal : tinggi normal, IMT normal b. Akut: tinggi normal, IMT rendah c. Kronik: tinggi rendah, IMT normal d. Campuran: tinggi rendah, IMT rendah 3. Panduan nutrisi EFS/ESPGHAN/ESPEN : indikasi pemberian nutrisi lewat feeding tube bila IMT persisten rendah dibawah persentil 10 atau penurunan berat badan 2 poin persentil sejak kunjungan terakhir dan stunting pertumbuhan 4. Komposisi tubuh: distribusi masa tubuh diantara beberapa kompartmen tubuh berbeda 5. Pengukuran MUAC a. Pengukuran sederhana b. Menilai lemak dan otot c. Penelitian di LMIC: berhubungan dengan luaran i. SAM: MUAC < 11,5 cm ii. MAM: MUAC <12,5 cm 6. Ketebalan lemak a. Mudah, bisa diulang, bedside b. Pengukuran lemak tubuh secara langsung c. Kekurangan: perhitungan spesifik terhadap populasi dan akurasi rendah terhadap individual 7. Pengukuran komposisi tubuh yang lebih advance a. BIA: non- invasive, relative murah b. USG: lemak visceral dan kuantitas otot c. CT & MRI: gambar 3 dimensi, pengukuran kuantitatif dan kualitatif, resolusi tinggi 8. Penelitian pada Pediatric Intestinal failure a. Pasien dengan IF menerima nutrisi parenteral jangka Panjang memiliki: i. BMI normal ii. Masa lemak lebih tinggi iii. Masa lemak bebas lebih rendah bila disesuaikan dengan tinggi yang lebih rendah iv. 50% bertumbuh dibawah rentang tinggi targetnya 9. Rekomendasi ESPGHAN: a. Status gizi seharusnya tidak hanya diukur berdasarkan berat dan tinggi pada pasien dengan gangguan neurologis b. Pengukuran SFT seharusnya menjadi komponen rutin NA pada anak dengan gangguan neurologis