Anda di halaman 1dari 2

Alasan memilih judul: Alasan penulis memilih judul ini adalah karna masalah

perundungan ini sangat relevan sekali untuk dikaji pada kondisi masyarakat Indonesia
saat ini yang berada pada era reformasi dan kebebasan. Termasuk didalamnya kebebasan
dalam berbicara. Sebab secara fenomena, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang
memandang kebebasan tersebut sebagai kebebasan tanpa batas sehingga menggangap
sepele beberapa masalah serius semacam perundungan. Seperti yang sudah kita kita
ketahui bersama, di era modern ini perundungan merupakan kebiasaan buruk yang tak
pernah lepas bagi sebagian kelompok, juga menjadi warisan yang tak kunjung habis dari
beberapa lingkungan sosial seperti sekolah contohnya. Dengan demikian, penulis tertarik
untuk meneliti tentang perundungan dalam perspektif Al-Qur’an seperti yang sudah
dipaparkan diawal bahwa islam sebagai agama yang sempurna tentunya memilki aturan
yang lengkap dan al-quran juga ditujukan sebagai pedoman hidup manusia. Ini penulis
anggap sebagaihal yang menarik dan sudah sepantasnya dikaji dalam sebuah penelitian
ilmiah yang penulis lakukan sekarang ini.
Alasan memilih almaraghi: karna penafsiran meruapakan karya besar imam ahmad
musthofa almaragi dan banyak dijadikan rujukan penelitian ilmiah khusunya dalam studi
ilmu tafsir namun yang membedakannya dengan mufasir yang lain dan menjadi
pertimbangan penulis adalah pengemasan bahasa yang sangat sedrhana singkat padat dan
mudah dipahami dan bahasa yang dipilih juga bukan hanyadimengerti oleh
kalanganulama melainkan sesuai untuk semua kalangan.
Kelebihan dan kekurangan: dalam penjelasan tafsirnya sangat menghindari uraian
yang bertele-tele/ menghindari istilah istilah yang mungkit sulit dipahami . dikemas
dengan bahasa yang sedrhana singkat padat dan jelas serta tidak hanya berfokus pada
balaghoh saja melainkan juga memperhatikan keadaan social yang ada serta pemilihan
bahasa yang sesuai dengan semua kalangan. Kekurangan. Kesesuaian itu tidak berlaku
di semua tempat atau lokasi.
Metode : Pendekatan kualitatif disini merupakan suatu pendekatan dengan
menggunakan data non angka atau berupa dokumen-dokumen manuskrip maupun
pemikiran-pemikiran yang ada, dimana dari data tersebut kemudian dikategorikan
berdasarkan relevansinya dengan pokok permasalahan yang dikaji.
penafsiran yang dipakai oleh ahmad musthofa Almaragi adalah metode tahlili yaitu
sebuah metode penafsiran dengan pembahasan yang sangat terperinci atau analitis namun
dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatn penelitian maudhui yaitu h metode
tafsir yang berusaha mencari jawaban al-Qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat
al-Qur’an yang mempunyai tujuan yang satu, yang bersama-sama membahas topik/judul
tertentu dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya dan selaras dengan sebab-
sebab turunnya, kemudian pemperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-
penjelasan, keterangan-keterangan dan hubunganhubungannya dengan ayat-ayat yang
lain
langkah langkah Ada juga langkah-langkah lain yang dapat digunakan untuk menafsirkan Al-
Qur;an dengan metode Maudhu’i. Adapun langakah-langkah yang dapat ditempuh menurut Dr.
H. M. Sa’ad Ibrahim, M.A, adalah: a. Merumuskan tema dan sup topik bahasan. b. Menghimpun
ayat-ayat yang setema dan relevan dengan tema. c. Menghimpun Hadits Nabi SAW. yang
setema dan relevan dengan tema. d. Menghimpun tafsir ayat-ayat tersebut. e. Menghimpun
syarah (Penjelasan) Hadits. f. Menghimpun teori-teori ilmiah. g. Mengorganisir tema
berdasarkan tema dan sub topik. h. Mengolaborasikan dengan teori-teori ilmiah. i.
Menyimpulkan ajaran Al-Qur’an tentang tema sesuai dengan topik. j. Mengakhiri dengan
menulis
masalah adalah penyimpangan antara kondisi idela atau yangdiharapakan dengan
kondisi factual atau yang terjadi dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai