Anda di halaman 1dari 8

DS

tidak terkaji

DO

- Suhu 40°c

- Klien mengalami kejang

di rumah sebanyak 2 kali

Selama kurang lebih 5 menit setiap

kali kejang.

- Klien mengalami demam

dan kejang

- Klien mengalami kejang

1 kali dengan suhu 40°.

- klien demam sejak 2

hari yang lalu.

Klien mengatakan pada

Saat klien tejang mengalami Penurunan tesadaran

Ds.

tidak terkaji

DO

klien mengalami kejang

di rumah sebanyak 2 kali

selama kurang lebih 5 menit setiap

kali kejang

saat klien kejang,

mengalami penurunan kesadaran

-klien mengalami

kejang 1 kali dengan

suhu 40°c.

DS
- Ibu klien mengatakan

bahwa anaknya mengalami

demam dan kejang

-Klien mengalami kejang

dirumah sebanya 2 Kali

selama kurang lebih 5 menit

- Setiap kali kejang

Ibu klien mengatakan

apabila anaknya mengalami

Kejang diberi sendok yang di lapisi kain untuk

mencegah gigi patah

Patofisiologi

Proses inpeksi

tonsilitis, otitis

media akut, bronkitis

Penyebaran

toksik ke seluruh

tubuh

- Mempenga-

ruhi hipotalamus

• terjadi

Peningkatan suhu

Proses infeksi

tongiti tonsilitis,

Otitis media akut ,

bronkitis →

Penyebaran toksik

ke seluruh tubuh
mempengaruhi

Peningkatan suhu

dihipotalamus.

otot jaringan

Pengeluaran Mediator

+ Peningratan potensial

neutron kejang

Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermia b.d. peningkatan laju metabolisme

2 Termoregulasi tidak efektif b. d Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus

3. Risiko cedera bd. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh.

Observasi

a. Indikasi penyebab

hipertermia

b. Monitor suhu tubuh

c. Monitor komplikasi

akibat hipertermia

Terapeutik:

a. sediakan lingkungan

Yang dingin

b. kipas dan basahi

permukaan tubuh

c. lakukan pendinginan

eksternal

d. Hindari pemberian

antipiretik (aspirin

Edukasi :

a anjurkan tirah

baring

Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian

cairan dan elektrolit

Intravena

Observasi

a. Monitor suhu bayi

Sampai normal

b. Monitor Suhu tubuh

anak tiap 2 Jam

c. Monitor warna & suhu

kulit

d. Monitor dan catat

tanda & gejalanya

Observasi

a. Indikasi penyebab

hipertermia

b. Monitor suhu tubuh

c. Monitor komplikasi

akibat hipertermia

Terapeutik:

a. sediakan lingkungan

Yang dingin

b. kipas dan basahi

permukaan tubuh

c. lakukan pendinginan

eksternal

d. Hindari pemberian

antipiretik (aspirin

Edukasi :

a anjurkan tirah
baring

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian

cairan dan elektrolit

Intravena

Observasi

a. Monitor suhu bayi

Sampai normal

b. Monitor Suhu tubuh

anak tiap 2 Jam

c. Monitor warna & suhu

kulit

d. Monitor dan catat

tanda & gejalanya

Observasi

a. Untuk mengetahui

Penyeb hipertermia

b. Untuk mengetahui suhu

tubuh

c. Untuk mengetahui

komplikasi dari akibat

Hipertermia

Terapeutik

Agar kondisi pasien

tidak panas

kondisi pasien juga

hangat dan terasa

lebih nyaman
Edukasi

untuk meminimalkan

Fungsi semua sistem

Organ Pasien

Kolaborasi

Observasi

a. Agar suhu tubuhnya

Normal

b. Untuk Mengetahui

Warna Suhu kulit

c. Untuk mengetahui

tanda & gejala

hipertermia

Observasi

a. Untuk mengetahui

Penyeb hipertermia

b. Untuk mengetahui suhu

tubuh

c. Untuk mengetahui

komplikasi dari akibat

Hipertermia

Terapeutik

Agar kondisi pasien

tidak panas

kondisi pasien juga

hangat dan terasa


lebih nyaman

Edukasi

untuk meminimalkan

Fungsi semua sistem

Organ Pasien

Kolaborasi

Observasi

a. Agar suhu tubuhnya

Normal

b. Untuk Mengetahui

Warna Suhu kulit

c. Untuk mengetahui

tanda & gejala

hipertermia

Terapeutik

a. Untuk memantau

Suhu tubuh pasien

b. Agar pasien tidak

kekurangan asupan

Cairan /nutrisi

c. Agar kondisi

Pasien normal

dan mempertahankan

suhu tubuh dalam

Rentang normal
Edukasi

a. Agar Mengetahui

Cara Pencegahan

heat exhaustion

dan heat strok

Kolaborasi

Observasi

a. Untuk mengetahui

obat yang berpotensi

menyebabkan cedera

Terapeutic

a Untuk mengetahui

latihan dan terapi

Fisik.

Anda mungkin juga menyukai