Sayang, kamu tahu keluh kesah aku, selama ini aku merasakan sakit kepala yang sangat dahsyat

ketika
rasa ketidak nyamanan dalam situasi pekerjaan ini. Bukan aku tidak menysukuri apa yang didapat tetapi
atmosfir orang-orang disekitar membuat aku tak nyaman. Aku berharap menjadi Pegawai Negeri Sipil
agar aku tak dicibir dan dianggap sebagai seseorang yang tidak berarti. Aku ingin membuktikan
bahwasannya aku bisa, bahwasannya aku masih mempunyai harga diri. Jujur selama aku pindah ke
ruangan sebelah aku merasakan tidak nyaman yang sangat. Maafkan sayang, mungkin kamu bertanya
mengapa akhir-akhir ini aku selalu melamun, selalu menyendiri di kamara, lantaran aku ingin
menenangkan diri dengan kesendirianku ini, dengan rasa sakitku ini.

Sayang, aku mencintaimu dengan segenap rasa, tak ada terbersit dari pikiranku aku tak sayang padamu.
Sayang tahukan kamu aku berbulan lamanya tidak merasakan nyenyaknya tidur, karena kelumit dalam
pikiranku, aku ingin pergi dan pindah menjadi seorang pegawai negeri sipil, agar aku, kamu, dan kita
yang hendak nanti mempunyai anak biar bahagia, tenang dan tidak seperti ini tuntutan pekerjaan
berjubel namun hasilnya belum begitu memuaskan.

Sayang, maafkan aku telah mengajakmu kesini ke rumah penjara, yang mungkin ruang gerak dan
kebebasan kita terkurung, aku ingin memberikanmu kebahagian, bukan kepedihan, dan kesengsaraan,
aku ingin memberikan seluruh hidup ini kepada Allah dan kamu sebagai seorang isteriku.