PENGERTIAN edi.to.ri.al /èditorial/ n Kom artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian (pendapat, pandangan, keyakinan, opini) editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah; tajuk rencana opi.ni n pendapat; pikiran; pendirian fak.ta n hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi buk.ti n sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata ar.gu.men.ta.si /argumèntasi/ n alasan Meskipun teks editorial untuk memperkuat atau menolak berisi pendapat atau suatu pendapat, pendirian, atau gagasan opini; dalam lo.gis a sesuai dengan logika; benar penulisannya, tidak menurut penalaran; masuk akal boleh sembarangan.
Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi
dengan fakta, bukti, dan argumentasi yang logis. Fakta berfungsi sebagai dasar HUBUNGAN FAKTA DAN OPINI bagi suatu pendapat. Penulis mengemukakan fakta terlebih dahulu, kemudian berpendapat. Mungkin pula fakta berfungsi untuk memperjelas pendapat. Dalam hal ini, seseorang Teks editorial berisi (a) fakta (peristiwa aktual, fenomenal, berpendapat terlebih dan kontroversial), (b) opini dahulu, kemudian (pendapat) redaksi terhadap menyertainya dengan fakta- peristiwa tersebut. fakta. PERBEDAAN FAKTA DAN OPINI NO FAKTA OPINI 1 Hal (keadaan, kejadian) yang Pendapat, pikiran, pendirian merupakan kenyataan; seseorang atau sekelompok orang sesuatu yang benar-benar terhadap suatu hal (keadaan, ada atau terjadi kejadian) 2 Dapat dibuktikan Belum dapat dibuktikan kebenarannya; sesuatu yang kebenarannya; sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya masih perlu diuji; kebenarannya; tidak memungkinkan terjadi bantah- terbantahkan bantahan 3 Semua orang akan Pernyataan dalam opini memberikan pernyataan yang cenderung tidak sama antara sama terhadap fakta tersebut orang atau kelompok yang satu dengan yang lain NO FAKTA OPINI 4 Fakta ditandai oleh kata-kata Opini ditandai oleh kata-kata tugas tugas pasti, sedang , sudah, mungkin, kira-kira, bisa jadi, belum dan telah akan, kurang pasti, bentuk-bentuk kata sifat seperti baik, buruk, mudah, sukar, dan diawali kata menurut… (seseorang /lembaga), ... (berisi pernyataan/ pendapat) 5 Fakta terkait dengan Opini lebih banyak muncul dari pertanyaan (1) apa, (2) siapa, pertanyaan (1) mengapa dan (2) (3) kapan, (4) di mana, dan (5) bagaimana berapa 6 Diperkuat dengan angka-angka Diperkuat oleh alasan (logika) dan bukti nyata 7 Keterangan waktu, tempat, Keterangan waktu, tempat, atau atau tanggal peristiwa jelas tanggal peristiwa tidak atau belum jelas Temukan fakta dan opini dalam teks editorial berikut ini!
KADO TAHUN BARU 2014 DARI PERTAMINA
Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepa- da masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Iebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00-Rp200.000,00. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsu- men menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengi- ringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar inter- nasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pan- dangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presi- den. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam meng- apresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengi- ringinya dengan pertanyaan.Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya. Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pe- merintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Per- tamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar du- nia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain peru- sahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keun- tungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan ma- syarakat menengah ke bawah.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014
FAKTA a. Pertamina menaikkan Kalimat fakta harga elpiji tabung 12 kg yang terdapat lebih dari 50 persen. b. Akibatnya sampai di tingkat dalam teks konsumen harganya editorial "Kado menjadi Rp125.000,00 Tahun Baru hingga Rp130.000,00. 2014 dari c. Bahkan di lokasi yang relatif Pertamina" jauh dari pangkalan, mencapai Rp 150.000,00- Rp200.000,00. • kri.tik n kecaman atau tanggapan, atau
OPINI kupasan kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya Opini yang • pe.ni.lai.an n proses, cara, perbuatan menilai; pemberian nilai (biji, kadar mutu, terdapat harga) dalam teks • pre.dik.si /prédiksi/ n ramalan; prakiraan • ha.rap.an 1 n sesuatu yang (dapat) editorial "Kado diharapkan: ia mempunyai ~ besar dapat memenangi pertandingan itu; 2 n Tahun Baru keinginan supaya menjadi kenyataan 2014 dari • sa.ran n pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan Pertamina“ berbentuk: Jenis Kalimat dalam Teks Editorial "Kado Tahun Baru Opini 2014 dari Pertamina“ kritik Kenaikan harga itu merupakan kado tahun baru 2014 yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Penilaian Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. Prediksi Redaksi menduga bahwa pengakuan pemerintah yang tidak mengetahui rencana kenaikan harga elpiji hingga 50% itu tidak benar. Jenis Opini Kalimat dalam Teks Editorial "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina“ Harapan Pemerintah seharusnya menggunakan keuntungan besar dari hasil tambang minyak dan gas untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Saran Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa (a) fakta menjadi dasar bagi seseorang untuk menyampaikan opini dan (b) dalam penyampaian opini, seseorang memerlukan fakta (data) pemerkuat pendapatnya. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Mahmud. 2016. Ensiklopedia Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Karanganyar: Stepa Pustaka. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Cetakan 1. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ketujuh Edisi IV. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Suryaman, Maman, Suherli, dan Istiqomah. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KelasXII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.