SKRIPSI
Disusun oleh
NIM : 130906074
Dengan ini menyatakan bahwa karya serta Laporan Tugas Akhir ini adalah
benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang
lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di
kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan sanksi akademik sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Mengetahui
Wakil Dekan 1 FISIP USU
Halaman Pengesahan
Dilaksanakan Pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Majelis penguji :
Ketua :
NIP. :
Penguji Utama :
NIP. :
Penguji Tamu :
NIP. :
Oleh:
By:
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara
demokrasi adalah adanya pemilihan umum. Warga negara diberikan kesempatan
untuk memilih salah satu diantara pemimpin-pemimpin yang bersaing meraih
suara.Pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung yang dikenal dengan
Pemilihan Umum (Pemilu)1. melalui pemilihan umum rakyat memilih wakilnya
untuk duduk dalam parlemen dan dalam struktur pemerintahan. Artinya dengan
pemilu masyarakat memberi mandat bagi parlemen dan pemerintah untuk
mengurus negara. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi “pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Hal ini senada dengan Anwar Khoirul yang
mengatakan bahwa Pemilu dalam negara demokratis merupakan prasyarat,
dimana rakyat ikut berpartisipasi secara langsung untuk menentukan para
pemimpinnya, baik level nasional maupun daerah. Pemilu adalah perwujudan dari
kemerdekaan sekaligus kedaulatan rakyat yang sesungguhnya karena rakyat diberi
kebebasan untuk menentukan siapapun yang mereka kehendaki2.
1
Georg Sorensen. 2003. Demokrasi dan Demokratisasi (Proses dan Prospek dalam Sebuah Dunia
yang Sedang berubah). Yogyakarta : Pustaka Belajar. hal. 1
2
Khoirul Anwar dan Salviana Vina. 2006. Perilaku Partai Politik. Studi Perilaku Partai Politik
dalam Kampanye dan Kecenderungan Pemilih pada Pemilu 2004.Malang : UMM Press. hal. 56
3
Miriam Budiardjo, 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hal. 127-
134
4
Ibid
5
Opcit, Miriam Budiardjo, Hal. 116
Salah satu poin yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten atau Kota
adalah mengenai rekrutmen calon anggota legislatif. Para peserta (calon anggota
legislatif) yang tersedia dalam pemilihan umum adalah hasil seleksi dari partai
politik. Hal ini diatur oleh Pasal 51 ayat (1) dan (2) yang menyebutkan bahwa 7:
(1) Partai Politik Peserta Pemilu melakukan seleksi bakal calon anggota
DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten atau kota.
(2) Seleksi bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara demokratis dan terbuka sesuai dengan mekanisme internal
partai politik.
6
Arbi Sanit. 1985. Perwakilan Politik Indonesia.Jakarta : CV. Rajawali. hal. 193
7
Undang – Undang No.8 tahun 2012 pasal 51 ayat 1 dan 2
Dalam konteks rekrutmen calon anggota legislatif yang dilakukan oleh partai
politik pada pemilu 2004 yang lalu, terdapat kecenderungan model rekrutmen
tertutup yang diterapkan. Proses pencalonan berlangsung tertutup di antara
lingkugan internal partai dan sama sekali tidak diketahui oleh masyarakat
meskipun UU Pemilu mengatur agar partai-partai melakukan seleksi calon secara
terbuka dan demokratis8. Apabila model seperti ini masih dipertahankan pada
pemilu 2009 maka terdapat kekhawatiran akan munculnya praktek-praktek KKN
dalam rekrutmen caleg dari partai.
Fenomena “asal comot” yang dilakukan oleh partai politik terlihat dari
maraknya partai politik merekrut figur-figur populer yang sebetulnya memiliki
latar belakang yang sangat jauh dari dunia politik. Stigma negatif terhadap
anggota legislatif diakibatkan oleh realitas ketidak puasan masyarakat terhadap
kinerja anggota legislatif, berdasarkan survei lembaga survei nasional angka
ketidak percayaan masyarkat terhadapa anggota legislatif sanggat tinggi.
Berdasarkan asumsi masyarakat itu, maka timbul lah pertanyaan bagi mana peran
partai politik dalam menjaring calon anggota legislatif, karena dalam sitem politik
demokrasi seperti indonesia peran partai politik sanggat berperan dalam
mendukung supra struktur politik. Maka dari itu peran rekrutmen anggota calon
anggota legislatif yang di lakukan oleh parti politik harus memiliki selektifitas
dalam pemilihan calon anggota legislatif baik itu yang akan duduk di DPRD
kabupaten kota, DPRD Provinsi maupun DPR pusat. Maka perekrutan calon
anggota legislatif ini berkaitan dengan model rekrutmen yang di lakukan oleh
setiap partai politik dalam menetukan setiap wakil partai politik untuk duduk
dikursi legislatif. Partai politik harus memiliki kriteria-kriteria yang ketat dalam
penjaringan calon anggota legislatif karena hal ini berkaitan dengan kredibilitas,
akuntabilitas, dan integritas lembaga legislatif nantinya dan tentunya akan
8
Op,cit
Dari beberapa kasus dalam rekrutmen calon anggota legislatif yang dilakukan
oleh partai politik, dapat dilihat bagaimana artis-artis yang sering menghiasi layar
kaca tiba-tiba menjadi calon anggota dewan. Walaupun mereka adalah Warga
Negara Indonesia yang mempunyai hak untuk dipilih, tetapi yang menjadi
pertanyaan adalah apakah mereka nantinya mampu menjalankan peran sebagai
anggota legislatif sedangkan pengalaman mereka di ranah politik belum ada sama
sekali. Selain selebritas politik, hal yang menjadi kekhawatiran dalam kualitas
rekruitmen caleg oleh partai politik di Indonesia adalah banyaknya anggota dewan
yang terkait Kasus Korupsi. Tercatat ada beberapa anggota DPRD yang terlibat
atau diduga terlibat kasus-kasus tercela.
9
Undang undang No.32 Pasal 42 ayat 1 tentang pemerintah daerah.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa peran dan fungsi yang diemban oleh para
legislator daerah (DPRD) tidaklah mudah. Butuh orang orang yang memang
memiliki kapasitas yang memadai dalam menjalankannya. Merancang, membahas
dan menetapkan Peraturan Daerah serta mengawasi jalannya pemerintahan yang
dilaksanakan eksekutif bukanlah perkara yang bisa ditangani oleh orang-orang
biasa yang tidak berkemampuan. Oleh karena itu partai politik sangat
bertanggungjawab dalam mempersiapkan individu-individu yang mampu, mau
dan berkompeten menjadi anggota legislatif.
Atas dasar pemikiran tersebut maka penulis memiliki niat dan ide untuk
meneliti tentang bagaimana model rekrutmen yang dijalankan oleh partai politik
pada pemilu 2019. Penelitian yang difokuskan oleh penulis adalah tentang
rekrutmen calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten
oleh partai politik pada pemilu 2019. Adapun yang dijadikan obyek penelitian
adalah Partai solidaritas indonesia. Penulis mengkaji secara analitis bagaimana
model rekrutmen yang dijalankan oleh Partai solidaritas indonesia.
1. Partai solidaritas Indonesia merupakan salah satu partai yang masih baru
dan merupakan partai yang masih bertarung untuk kancah perpolitikan
Indonesia.
2. Partai solidaritas Indonesia merupakan partai yang semua kader na di isi
oleh kaum milenial ( tergolong masih muda ).
10
Undang – undang nomor 32 pasal 42 ayat 1
B. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
Pemilu merupakan sebuah mekanisme yang dijalankan dalam sebuah
negara demokrasi untuk melaksanakan kedaulatan rakyat. Pada Pemilu 2019
mendatang khususnya di Kabupaten Dairi akan menjadi ajang pembuktian bagi
partai-partai politik beserta dengan calon yang diusung untuk mendapatkan suara
terbanyak. Dimana pemenang dalam Pemilu 2019 mendatang akan mendapatkan
kursi di DPRD Kabupaten dairi dan akan menjabat sebagai wakil rakyat yang
memiliki fungsi-fungsi seperti legislasi, penganggaran dan pengawasan. Dalam
hal ini penetapan calon-calon legislatif oleh partai politik merupakan sebuah hal
penting yang harus dilakukan oleh partai politik. Proses penetapan tersebut
biasanya dapat dilakukan melalui mekanisme rekrutmen politik. Dimana
rekrutmen politik merupakan sebuah fungsi dari sebuah partai politik. Perumusan
masalah merupakan penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam penelitian itu dipandang menarik, penting dan perlu untuk
diteliti. Perumusan masalah juga merupakan suatu masalah yang menyatakan
secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan
jalan pemecahannya 11.
11
Husni Usman dan Purnomo, 2000. Metodologi Penelitian Sosial.Bandung: Bumi Aksara,Hal.26
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian,
dan adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses seleksi calon anggota DPRD
Kabupaten Dairi yang di usung oleh Partai Solidaritas Indonesia.
2. Untuk mengetahui faktor penentu yang menentukan dalam penetuan
calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang dilakukan oleh
Partai Solidaritas Indonesia pada pemilu 2019.
3. Menganalisa sejauh mana konsistensi Partai Solidaritas Indonesia
Menerapkan Peraturan Yang disepakati Dalam hal Rekrutmen Bakal
Calon anggota DPRD.
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, baik itu untuk peneliti
itu sendiri dan terlebih lagi untuk masyarakat luas. Untuk itu menurut penulis
manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, tentunya penelitian ini dapat mengasah kemampuan
penulis dalam membuat suatu karya ilmiah dan melatih penulis untuk
membiasakan diri untuk membaca dan membuat karya tulis ilmiah.
Melalui penelitian ini juga penulis dapat menambah pengetahuan
penulis mengenai masalah yang di teliti.
12
Miriam Budiardjo, 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hal. 127-
134
13
IbId
14
Undang- undang nomor 2 tahun 2008
15
Undang – undang No.08 Tahun2008
16
Ibid,No.02 Tahun 2008
19
Ibid,
20
https://www.kemhan.go.id/badiklat/2014/12/02/penerapan-merit-system-perekrutan-dan-
pembinaan-karier.html
Pemilu adalah salah satu ciri yang harus ada pada negara demokrasi 22.
Dengan demikian pemilu merupakan sarana yang penting untuk rakyat dalam
kehidupan bernegara, yaitu dengan jalan memilih wakil-wakilnya yang pada
gilirannya akcan mengendalikan roda pemerintahan.Hasil pemilihan umum yang
diselengarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan berpendapat
dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan dengan cukup akurat
mencerminkan aspirasi dan partisipasi masyarakat 23.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa pemilu
merupakan suatu cara menentukan wakil-wakil yang akan menjalankan roda
pemerintahan dimana pelaksanaan pemilu harus disertai dengan kebebasan dalam
arti tidak mendapat pengaruh maupuntekanan dari pihak manapun juga. Semakin
tinggi tingkat kebebasan dalam pelaksanaan pemilu maka semakin baik pula
penyelenggaraan pemilu. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah tingkat
kebebasan maka semakin buruk pula penyelenggaraan pemilu. Hal ini
menimbulkan anggapan yang menyatakan bahwa semakin banyak rakyat yang
ikut pemilu maka dapat dikatakan pula semakin tinggi kadar demokrasi yang
terdapat dalam menyelenggarakan pemilu.
22
Hasbi Umar, “Paradigma Baru Demokrasi di Indonesia: Pendekatan terhadap Pemilu
DPR/DPRD ,Jurnal Innovatio Vol.VII, No.14 Edisi Juli-September 2008,hlm. 315.
23
Miriam Budirjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama,2008),
hlm.461
24
Lihat Pasal 1 Ayat (1) UU Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
25
Di akses melalui http://www.kpu.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=39(27
mei 2019)
26
Nursal. 2004.”political marketing,Jakarta,PT gramedia Pustaka Utama hal 23
Sesuai dengan penjelasan di atas maka diketahui bahwa marketing politik bukan
dimaksudkan untuk 'menjual' kontestan pada publik, melainkan sebagai teknik
untuk memelihara hubungan dengan publik agar tercipta hubungan dua arah.
27
Firmanzah.2008.”Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta,Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.Hal156
28
Firmanzah.2008.”Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta,Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.Hal 319
29
Firmanzah.2012.”Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta,Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.Hal 147
Masyarakat kelas bawah masih pasif dan lebih banyak menunggu untuk
digerakkan oleh elit politik. Hal ini tentunya membawa konsekuensi bahwa
masyarakat kelas bawah seringkali dijadikan objek politik oleh para elit.
Mobilisasi mereka dilakukan untuk pencapaian tujuan elit politik. Selain itu,
konsekuensi dari politik yang sangat tersentralisasi membuat kontrol sosial sulit
dilakukan.
30
Ibid,
32
Firmanzah.2012.”Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta,Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.Hal 217-218
33
Nursal. 2004.”political marketing,Jakarta,PT gramedia Pustaka Utama hal 295 - 298
H. Metode Penelitian
H.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang mencoba
mengungkapkan dan menggambarkan rekrutmen calon anggota legislatif di
Kabupaten dairi yang di usung oleh Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten
Dairi.Tujuan dari deskriptif adalah membuat, menggambarkan, meringkas
berbagai kondisi dan situasi. yang masyarakat yang menjadi objek penelitian.
Dengan menetapkan fokus pada masalah yang akan diteliti diharapkan nantinya
penelitian akan mendapat data yang maksimal untuk menggambarkan fenomena
aktual yang terjadi.
H.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai
Solidaritas Indonesia Kabupaten Dairi yang bertempat di Jl. Sisingamangaraja No.
64 Sidikalang – Kabupaten Dairi .
I.Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Metode
Penelitian, dan Sistematika Penulisan
BAB II : Deskripsi Partai Solidaritas Indonesia
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai Partai
Solidaritas Indonesia berupa Sejarah Partai Solidaritas Indonesia ,
Visi dan Misi Partai Solidaritas Indonesia, Lambang dan Makna
Lambang Partai Solidaritas Indonesia, Struktur Organisasi Partai
Solidaritas Indonesia, Struktur Pengurus DPD Partai Solidaritas
Indonesia Kabupaten Dairi.
BAB III : Pada bab ini berisi tentang Gambaran Singkat Pemilihan Umum
2014 di Indonesia, Pemilu, Partai Politik dan Demokrasi di
Indonesia, Rekrutmen Calon Legislatif Partai Solidaritas
Indonesia, Strategi Rekrutmen Calon Legislatif Partai Solidaritas
Indonesia, strategi pemasaran calon yang di usung oleh Partai
Solidaritas Indonesia
BAB IV : Kesimpulan dan Saran Ini merupakan bab terakhir yang berisi
kesimpulam yang diperoleh dari hasil-hasil pembahasan pada
bab-bab sebelumnya, serta berisi saran-saran yang berguna bagi
penulis secara khusus dan berguna bagi organisasi secara umum.
Latar belakang lahirnya PSI ini karena era reformasi tidak lagi muda.
Tahun ini rezim reformasi telah berusia separuh baya dari lamanya rezim orde
baru berkuasa. Tidak dapat dipungkiri banyak kemajuan yang telah dicapai.
Terpilihnya pemimpin dari kalangan rakyat biasa adalah indikasi bahwa
demokrasi telah berbuah di Indonesia. Seorang pemimpin yang lahir dari rahim
reformasi. Pemimpin baru yang tak terkait dengan rezim masa lalu. Sejarah akan
mencatat, inilah kali pertama Indonesia dipimpin oleh seseorang dari kalangan
rakyat biasa, bukan berdarah biru ataupun tentara. Namun dinamika politik
nasional terlihat sangat dinamis. Apakah presiden orang biasa ini akan efektif
namun masih banyak amanah reformasi yang belum terwujud35.
Salah satu akar dari deretan masalah di atas adalah partai politik.
Demokrasi meletakkan peran sentral partai politik sebagai wadah yang
menyalurkan dan mengagregasi aspirasi, tuntutan dan harapan rakyat. Melalui
34
Jurdi, Kekuatan – kekuatan Politik Indonesia : Kontestasi Ideologi dan Kepentingan, hlm. 302.
35
Tim PSI. ABC Partai Solidaritas Indonesia,(Jakarta: 2015), hlm. 3.
PSI adalah partai politik baru yang didirikan pada tanggal 16 November
2014 berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, SH No. 14 Tahun 2014. Pada
tanggal 16 Desember 2014, Dewan Pimpinan Pusat PSI (DPP PSI) mengajukan
secara resmi surat pendaftaran sebagai partai politik. Selanjutnya Kementerian
Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) secara resmi meminta DPP PSI untuk
melengkapi syarat-syarat pembentukan partai politik sesuai dengan Undang-
undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Melengkapi syarat-syarat
pembentukan parpol inilah yang menjadi tugas pengurus PSI di semua level
kepemimpinan guna memastikan PSI lolos verifikasi Kemenkum HAM 36.
36
Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, (Jakarta: 2015), hlm 4.
37
Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, (Jakarta: 2015), hlm 2.
Melihat kondisi era reformasi yang sudah berusia lebih dari belasan tahun
lamanya. Tidak dapat dipungkiri banyak kemajuan yang telah dicapai, kini rakyat
merayakan mewahnya kebebasan berserikat, berkumpul dan kebebasan pers yang
pada masa lalu mahal harganya. Terpilihannya pemimpin dari kalangan rakyat
biasa adalah indikasi bahwa demokrasi telah berubah di Indonessia. Seorang
pemimpin yang lahir dari rahim reformasi. Pemimpin baru yang tak terkait dengan
rejim masa lalu. Sejarah akan mencatat, inilah kali pertama Indonesia dipimpin
oleh seorang dari kalangan rakyat biasa, bukan berdarah biru atau pun tentara.
namun dinamikai politik nasional terlihat sangat dinamis. Apakah presiden dari
kalangan masyarakat biasa in akan efektif.
38
Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, (Jakarta: 2015), hlm 1 .
Partai Solidaritas Indonesia atau disingkat PSI adalah partai politik baru
yang didirikan pada tanggal 16 november 2014 berdasarkan Akta Notaris
Widyatmoko, SH No. 14 Tahun 2014. Pada tanggal 16 Desember 2014, Dewan
Pimpinan Pusat PSI (DPP PSI) mengajukan secara resmi surat pendaftaran
sebagai parati politik. Selanjutnya Kementrian Hukum dan HAM secara resmi
meminta DPP PSI unruk melengkapi syarat-syarat pembentukan Parati Politik
39
Ibid.,hlm.04.
40
Ibid.
41
Ibid,.hal. 05.
42
Ibid.,hal. 03.
43
Tim PSI, Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga PSI, 2015, pasal 4
44
Ibid., pasal 5.
45
Tim PSI, Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga PSI, 2015, pasal 1dan 2
Ide bunga mawar ini terinspirasi dari kutipan pidato Soekarno tanggal 29 Juli
1956 di Semarang “Bunga Mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya,
dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya46.”
46
Tim PSI, Op.cit., Hlm. 11
47
Tim PSI, Op.cit., Hlm. 9
48
Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, Ibid, Hlm. 12-24
PSI sebagai Partai baru yang konsisten merekrut pengurusnya yang bukan
bagia dari partai politik lama tidak punya ketersambungan dengan kekuatan
politik lama. Dengan demikian PSI bisa secara konsiten melakukan gerakan
politik yang sama sekali baru tanpa harus tersandra dengan kepentingan politik
lama, klientalisme, rekam jejak yang buruk, beban sejarah dan citra yang buruk
terhadap partai politik sebelumnya. Sejalan dengan pernyataan Sekretaris Jendral
PSI Menurut Raja Juli Antoni49, sejak awal PSI didirikan dengan sebuah
keyakinan bahwa sebenarnya banyak orang baik di negeri ini, dan sebenarnya kita
tidak kekurangan stok orang baik di negeri ini. Yang kurang adalah orang-orang
baik itu enggan untuk terlibat langsung dalam sebuah proses pengambilan
keputusan misalnya di parlemen, sehingga akhirnya politik itu dikuasai oleh
orang-orang yang memang kita deskripsikan sebagai orang tidak baik. Dua nilai
yang kami perjuangkan dalam PSI adalah pertama, sesuatu yang terkait dengan
nation building kita, yaitu memperjuangkan anti intoleransi.
Kedua, terkait dengan state building anti korupsi. Raja Juli Antoni
mengatakan, yang terjadi pada hari ini yang mengkhawatirkan adalah kita tidak
bisa lagi memisahkan secara baik apa yang menjadi urusan agama dan apa yang
menjadi urusan politik. Dalam Pilkada Jakarta kemarin kita melihat justru terjadi
proses instrumensasi agama yaitu agama dipergunakan sedemikian rupa untuk
tujuan politik. Ini tentu akan merusak tatanan demokrasi kita karena salah satu inti
dari demokrasi adalah bagaimana kita bisa mendudukan posisi agama dan politik.
Karena itu kebebasan individu menjadi penting dan karena kebebasan individu
itulah kemudian semua orang harus dianggap sama sebagai citizen. Jadi tidak ada
orang atau sekelompok orang yang lebih mulia dibandingkan dengan kelompok
lain dan agama tertentu tidak bisa dianggap sebagai warga negara kelas satu,
sedangkan yang lainnya kelas dua.
49
Psi.id.2017, “Mengenal Partai Baru”, dikutip dari https://psi.id/berita/2017/06/12/mengenal-
partai-baru/, pada tanggal 1 Juli 2017 pukul 15.32 WIB
50
Tim PSI, ABC partai solidaritas Indonesia, op.cit., Hlm.5-7.
Syarat bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota
berdasarkan Pasal 240 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu adalah Warga
Negara Indonesia dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut51:
51
Undang- undang No.07 tahun 2017
1. Sidikalang
2. Siempat Nempu Hulu
1 115.103 12 KURSI
3. Parbuluan
4. Sitinjo
1. Siempat Nempu
2. Silima Pungga-pungga
2 3. Siempat Nempu Hilir 75.952 8 KURSI
4. Lae Parira
5. Berampu
1. Tanah Pinem
3 2. Tigalingga 61.822 7 KURSI
3. Gunung Sitember
1. Sumbul
4 2. Silahi Sabungan 69.871 8 KURSI
3. Pegagan Hilir
53
http://harian.analisadaily.com/lintas-daerah/news/4-dapil-dan-alokasi-35-kursi-
dprd/537978/2018/04/13
PEMBAHASAN
A. Metode Rekrutmen
Partai politik memiliki pola – pola tertentu dalam menentukan calon legislatif
yang akan diusung. Pada pola-pola tersebut, biasanya terdapat metode dalam
rekrutmen yang dilakukan. cara rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik
biasanya dikenal dengan dua metode yakni metode ilmiah dan metode non ilmiah.
Pada hal ini peneliti melihat metode nya dari segi kriteria dan mekanisme
yang digunakan DPD PSI Kabupaten Dairi, yang didasarkan data dan fakta di
lapangan. Berkaitan dengan metode rekrutmen, DPD PSI Kabupaten Dairi
pastinya memiliki kriteria serta mekanisme yang digunakan, bagi calon legislative
ng akan diusung. Dalam hal ini metode yang digunakan oleh DPD PSI Kabupaten
Dairi menggunakan metode ilmiah, hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan
rekrutmen DPD PSI Kabupaten Dairi didasarkan standar- standar ilmiah dan
perhitungan analisis yang matang, yang didasarkan oleh kriteria-kriteria yang
diinginkan PSI.
i. Nilai
Sikap inklusif dan toleran (memandang positif perbedaan yang ada ),
komitmen terhadap pemberantasan korupsi, komitmen terhadap 4 pilar
kebangsaaan
ii. Visi
Memiliki visi yang jelas untuk berkontribusi membangun bangsa
melalui parlemen, kemampuan meyakinkan orang lain tentang visi
yang dimilikinya, kemampuan melihat trend dan perubahan Indonesia
ke depannya dalam kerangka strategis.
iii. Profesionalitas
Komitmem terhadap pencapaian hasil akhir yang berkualitas, memiliki
target pencapaian yang jelas, menetapkan standar yang tinggi untuk
setiap pekerjaan.
iv. Kreativitas
Memiliki ide-ide kreatif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,
menyukai pendekatan baru dalam melakukan sesuatu, kemampuan
mengakomodasi ide-ide dari orang lain
v. Komunikasi
Acuan diatas Dipertegas lagi oleh Hebsi sihombing selaku Caleg DPD PSI
Kabupaten Dairi, yang mengatakan:
“Berdasarkan kriteria penilaian yang digunakan PSI dalam merekrut Caleg nya, PSI
bertujuan akan mencari calon wakil rakyat yang nantinya akan membuat regulasi yang
berdampak bagi masyarakat dan membangun nilai solidaritas antar masyarakat, demi
terwujudnya “Anti Korupsi dan Anti Intoleransi”. (Sumber: Hasil Wawancara, Tanggal
01 juli 2019 )
Pernyataan diatas diperkuat lagi oleh salah satu bakal Caleg DPRD
Kabupaten Dairi dari Dapil 1 DPD PSI Kabupaten Dairi Gordon Haider Siburian
S.kom, mengatakan:
“Kriteria ini mungkin bisa dibilang salah satu strategi PSI untuk mendapatkan Caleg-
caleg yang berkualitas, karena PSI menginginkan proses pemilihan calon anggota
legislatif yang transparan dinilai kunci dari terwujudnya politik yang sehat, dimana PSI
ingin memulai sebuah tradisi politik yang baru. Bacaleg yang telah mendaftarkan diri
diwajibkan mengetahui kriteria tersebut, agar para Bacaleg yang mendaftar mengetahui
apa tujuan dari PSI sendiri, demi mewujudnya “Anti Korupsi dan Anti Intoleransi”.
(Sumber: Hasil Wawancara, 01 Juli 2019)
“Pedoman atau Acuan yang digunakan oleh DPD PSI tentunya di dasarkan pada SK DPP
yang telah disosialisasikan ke pengurus daerah yang menyangkut tentang petunjuk
rekrutmen calon legislatif. Di dalamnya terdapat isi tentang mekanisme serta kriteria yang
dikedepankan untuk rekrutmen calon legislatif. Pedoman tersebut dijadikan sebagai
Acuan dalam merekrut calon legislatif.”
(Sumber: Hasil Wawancara, 01 juli 2019)
Diperkuat lagi oleh salah satu bakal Caleg DPRD Provinsi dari Dapil 1
DPD PSI Kabupaten Dairi Hebsi Sihombing, mengatakan: berkaitan dengan
mekanisme yang telah dijalankan, mengatakan:
“Tahapan yang telah dijalankan PSI dirasa sudah begitu jelas dan transparan, karena
Salah satu masalah utama di parpol adalah sistem rekrutmen calon anggota legislatif yang
tidak transparan. Tidak mengherankan praktik korupsi, misalnya, masih sangat marak
terjadi. PSI ingin membangun tradisi dan standar baru. PSI ingin Rekrutmen caleg
dijalankan dengan profesional dan transparan. Kalau proses dan sistemnya diperbaiki,
diharapkan kualitas anggota legislatif juga jauh lebih baik.” (Sumber: Hasil Wawancara,
Tanggal 01 juli 2019) .
Terkait tahapan rekrutmen yang telah dilakukan DPD PSI Kabupaten Dairi,
bahwa pada mekanisme rekrutmennya sudah dilakukan secara jelas, dimana dari
proses awal pendaftaran sampai dengan proses penilaian. selesainya tahap
kompetensi ini para Bacaleg akan dinilai sesuai dengan kriteria pokok yang
ditetapkan untuk menilai calon mana yang berhak lolos, guna mendapatkan calon
anggota legislatif yang benar-benar menguasai visi misi masing-masing, serta
sejalan dengan program pemenangan partai.
Salah satu nya fakta integritas calon, dimana seperti yang dikatakan ketua
DPD PSI Kabupaten Dairi,
“dalam proses seleksi PSI menjamin seluruh bakal calon anggota DPRD pada Pemilu
2019 yang diajukan kepada KPU memiliki integritas dan komitmen yang tinggi untuk
tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau melakukan pelanggaran
hukum, yang sudah ditanda tangani oleh ketua umum Grace Natalie Louisa dan sekretaris
jendral Raja Juli Antoni. (Sumber: Hasil Wawancara, Tanggal 01 April 2019 )
Suatu kriteria menjadi hal yang tak dapat dipisahkan bagi partai politik
demi terciptanya individu-individu yang berkualitas untuk ditempatkan pada
jabatan politik ataupun organisasi. Kriteria dianggap menjadi suatu kewajiban
demi mendapatkan individu yang terbaik. Pada sebuah proses rekrutmen biasanya
partai politik memiliki kecenderungan yang berbeda dalam melakukan
rekrutmennya, kecenderungan tersebut terkadang mengacu pada hasil dan proses
yang ingin dicapai partai politik tersebut.
D.1. Partisan
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ketua DPD PSI
Kabupaten Dairi, yang menyebutkan:
“PSI merupakan partai baru, dimana untuk melihat loyalitas maupun elektabilitas kader-
kader DPD PSI Kabupaten Dairi belum sepenuhnya kelihatan, tetapi tidak dipungkiri
DPD PSI Kabupaten Dairi sama halnya dengan partai-partai yang lain, dimana pastinya
DPD PSI Kabupaten Dairi melihat dari segi loyalitas nya, dan PSI sendiri sebagai partai
yang baru, dalam perekrutan akan menampung anak-anak muda yang mempunyai
kemampuan untuk gabung bersama PSI, seperti tujuan dari PSI itu sendiri yang
menjunjung Anti Korupsi dan Anti Toleransi.” (Sumber: Hasil Wawancara, 01 juli 2019)
D.2.Compartmentalization
“PSI terbuka untuk siapa saja, dari golongan apa saja baik baik itu aktivis atau bukan,
serta pendidikannya SMA, sarjana atau tidak, PSI tidak terlalu mementingkan hal
tersebut, asalkan Bacaleg yang mendaftar bisa komitmen dalam menjaga kesesuaian visi
misi Bacaleg dengan tujuan dari PSI.” (Sumber: Hasil Wawancara, 01 juli 2019)
PENDIDIKAN
No urut Nama lengkap
TERAHIR
1 RONALD SIANTURI D3
2 ADIMIN PASARIBU SMA
3 MARIATI DAMANIK SMA
4 FRANS MAKARIOS MN.NABABAN SMA
5 DUMARIS SIJABAT S1
6 LEONARDO SIHOMBING S1
(Sumber:https://drive.google.com/file/d/1LWPNes6h9Te3pRanA3ktOVF1ok7fnVkN/view)
Berdasarkan hasil wawancara dan data yang telah diperoleh, dengan salah
satu titik ukur tingkat pendidikan dan pengalaman organisasi. Bahwa dari DCT
Dapil 2 DPRD Kabupaten Dairi menunjukan memang benar DPD PSI Kabupaten
Dairi tidak terlalu mefokuskan tingkat pendidikan dan hanya dijadikan sebagai
penunjang kapasitas kader saja nantinya, tetapi DPD PSI Kabupaten Dairi lebih
menekankan Caleg yang memiliki kemampuan yang mempuni.
Hanya berdasarkan perkiraan pimpinan partai saja terkait siapa saja yang
akan diusung menjadi calon legislatif. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan penulis, DPD PSI Kabupaten Dairi dalam rekrutmen politiknya
menolak adanya kebijakan ketua umum yang sifanya absolut terhadap perekrutan
politik terhadap calon legislatif. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris DPD
PSI Kabupaten Dairi, yang mengatakan:
“Dari awal pendaftar sampai dengan akhir penentuan calon legislatif, tidak ada
transaksional apapun yang dilakukan baik itu dari Bacaleg nya atau dari pengurusnya.
Kalau pun ada itu biaya masing-masing individu untuk membuat surat persyaratan dari
PSI, seperti membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dan lain-lain.”
(Sumber: Hasil Wawancara, 01 JULI 2019)
Diperkuat lagi oleh salah satu bakal Caleg DPRD Provinsi dari Dapil 1
DPD PSI Kabupaten Dairi Hebsi sihombing, yang berkaitan dengan transaksional
politik yang terjadi terkait rekrutmen Caleg, mengatakan:
“Dalam menjalankan proses-proses rekrutmen yang diadakan PSI, belum melihat dan
mendengar adanya praktek transaksional yang terjadi, PSI ingin proses rekrutmen yang
dilaksanakan terbebas dari unsur transaksional politik, PSI ingin menghasil Caleg yang
mempunyai kualitas dibidang nya masing-masing.” (Sumber: Hasil Wawancara, 01 juli
2019)
Terlihat jelas bahwa DPD PSI Kabupaten Dairi dalam menjalankan proses
penjaringan caleg, pimpinan DPD Partai Perindo Kabupaten Dairi berhak
menunjuk langsung siapa kader yang akan ditempatkan menjadi caleg. Terlepas
pertimbangan apapun itu dalam menentukan caleg tersebut. Yang jelas pimpinan
partai mempunyai hak untuk menentukan caleg yang akan diberikan amanah.
Secara garis besar pola kecenderungan yang dimiliki DPD PSI Kabupaten
Dairi dalam memilih dan menetapkan calon anggota legislatif, Acuan yang paling
dominan dalam melakukan perekrutan calon anggota legislatif adalah Acuan
loyalitas dan kemampuan, dimana seorang calon anggota legislatif itu pada
umumnya mempunyai basis operasional yang mempuni, sehingga diharapkan
dapat menyelesaikan dengan cepat permasalahan-permasalahan yang ada
dimasyarakat.
Jenis
No Nama Kab. Tempat Tinggal
kelamin
1 HENRA JAINUDDIN SINAGA, S.I.P L KABUPATEN DAIRI
2 JON VERI LEONARDO BANUREA, S.S L KABUPATEN DAIRI
3 Dr. MARINI STANNIE ANGGAIRAH, S.IP,M.Pdk P KABUPATEN DAIRI
4 PARLINDUNGAN SIMANJUNTAK, S.T L KABUPATEN DAIRI
5 FRIZ WEMINGTON TAMPUBOLON, S.T L KABUPATEN DAIRI
6 FITRI ANGELIA SARAGIH, Amd P KABUPATEN DAIRI
7 GORDON HAIDAR SIBURIAN, S.Kom L KABUPATEN DAIRI
8 EWIL MERODAKH SITANGGANG, S.H L KABUPATEN DAIRI
9 RIMA MELATI SIHITE P KABUPATEN DAIRI
10 HEBSI MARGANDA SIHOMBING, S.E L KABUPATEN DAIRI
11 SUKARI L KABUPATEN DAIRI
12 MARTA LENA MANIK P KABUPATEN DAIRI
13 RONALD SIANTURI, Amd L KOTA MEDAN
14 ADIMIN PASARIBU L KABUPATEN DAIRI
15 MARIATI DAMANIK P KABUPATEN DAIRI
16 FRANS MAKARIOS MN. NABABAN L KABUPATEN DAIRI
17 DUMARIS SIJABAT, S.T P KOTA MEDAN
18 LEONARD JOSEP SIHOMBING, S.E L KABUPATEN DAIRI
19 KARISMA RAJAGUKGUK L KABUPATEN DAIRI
20 TAMPAK KUDADIRI, S.K.M L KABUPATEN DAIRI
21 BERKAT NABABAN, S.K.M P KABUPATEN DAIRI
(Sumber: Arsip Rekrutmen Calon DPRD PSI Kabupaten Dairi )
Tabel 5. Nama Nama DCT DPRD DPD Kabupaten dairi DAPIL SATU
Jenis
No.urut Nama Kab. Tempat Tinggal
kelamin
1 HENRA JAINUDDIN SINAGA, S.I.P L KABUPATEN DAIRI
2 JON VERI LEONARDO BANUREA, S.S L KABUPATEN DAIRI
3 Dr. MARINI STANNIE ANGGAIRAH, S.IP,M.Pdk P KABUPATEN DAIRI
4 PARLINDUNGAN SIMANJUNTAK, S.T L KABUPATEN DAIRI
Tabel 6. Nama Nama DCT DPRD DPD Kabupaten dairi DAPIL DUA
Jenis
No.urut Nama Kab. Tempat Tinggal
kelamin
1 RONALD SIANTURI, Amd L KOTA MEDAN
2 ADIMIN PASARIBU L KABUPATEN DAIRI
3 MARIATI DAMANIK P KABUPATEN DAIRI
4 FRANS MAKARIOS MN. NABABAN L KABUPATEN DAIRI
5 DUMARIS SIJABAT, S.T P KOTA MEDAN
6 LEONARD JOSEP SIHOMBING, S.E L KABUPATEN DAIRI
(Sumber: Arsip Rekrutmen Calon DPRD PSI Kabupaten Dairi )
Tabel 7. Nama Nama DCT DPRD DPD Kabupaten dairi DAPIL TIGA
Jenis
No.urut Nama Kab. Tempat Tinggal
kelamin
Tabel 8. Nama Nama DCT DPRD DPD Kabupaten dairi DAPIL EMPAT
Jenis
No. urut Nama Kab. Tempat Tinggal
kelamin
1 KARISMA RAJAGUKGUK L KABUPATEN DAIRI
2 TAMPAK KUDADIRI, S.K.M L KABUPATEN DAIRI
3 BERKAT NABABAN, S.K.M P KABUPATEN DAIRI
(Sumber: Arsip Rekrutmen Calon DPRD PSI Kabupaten Dairi )
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Secara umum terkait dengan pola rekrutmen DPD PSI Kabupaten Dairi
sudah cukup baik, namun masih ada catatan dan saran untuk DPD PSI Kabupaten
Dairi, yakni: