Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KELOMPOK

Tema:
Pecahnya Kerajaan Israel
(1 Raja-raja 12:1-24)

Prodi: Teologi
Mata Kuliah: Eksposisi Kitab Sejarah
Dosen Pengampu: Dr. Maria Hanie E

Oleh:
Imanuel Umbu Zawila Deke
Magdalena Y. Wewekang
Nadia P. Nababan
Rahmat Elisa Hia
Reimond R. Pertanda
Magdalena Wewekang
Septi Vitri Indriani Zai

INSTITUT INJIL INDONESIA


Fakultas Teologi, Konsentrasi Kependetaan
Batu, Maret 2019
Daftar Isi

Daftar Isi..........................................................................................................................i
Bab I Pendahuluan...........................................................................................................1
A. Analisa Konteks...................................................................................................1
B. Garis Besar Teks..................................................................................................1

Bab II Pembahasan..........................................................................................................2
A. Rehabeam Dinobatkan Di Shikem ......................................................................3
B. Rehabeam lebih Mendangar Nasehat Orang-orang Muda...................................4
C. Pemberontakan Orang Israel................................................................................5
D. Pembatalan Rencana Rehabeam Untuk Berperang..............................................6

Bab III Penutup................................................................................................................7


A. Kesimpulan..........................................................................................................8
B. Rumusan Teologis...............................................................................................8
Kepustakaan.....................................................................................................................9
Bab I
Pendahuluan

A. Analisa Konteks 1 Raja-Raja 12:1-24

Konteks Jauh:
Ayat 16 Sudah ditulis dalam Kitab Samuel 20:1 bahwa Israel adalah
kerajaan bersatu, dan kerajaan itu terdiri dari 12 suku yang terpisah-pisah. Suku-
suku ini, sering kesulitan untuk menyetujui tujuan-tujuan bangsa itu sebagai
keseluruhan. Kecemburuan antara suku itulah yang semula menghalangi Israel
untuk menaklukkan secara total tanah perjanjian. Dan kecemburuan antara suku
mengancam stabilitas pemerintahan Daud dengan memberikan kesempatan
kepada Syeba untuk memberontak.

Konteks Dekat:
Konteks dekatnya membahas tentang kejatuhan Salomo dalam
penyembahan berhala dan kematian Salomo yang dituliskan dalam kitab 1 Raja-
raja 11:1-43, setelah kematian Salomo suku-suku yang ada dibagian utara
memberontak, sehingga membentuk dua bangsa yang terpisah. Dan Rehabeam,
anaknya bersiap-siap untuk mengantikan dia dengan naik tahta (1 Raj. 20:1).

B. Garis Besar Teks


Pecahnya kerajaan:
A. Rehabeam dinobatkan menjadi Raja di Shikem (ay. 1-4)
B. Rehabeam lebih menerima nasihat orang-orang muda daripada orang tua (ay. 6-
15)
C. Pemberontakan orang Israel (ay. 16-20)
D. Pembatalan rencana Rehabeam untuk berperang (ay. 21-24)
Bab II
Pembahasan

A. Rehabeam dinobatkan menjadi raja di Sikhem (1-4)


Setelah kematian Salomo. Rehabeam, anaknya bersiap-siap naik takhta ( 1
Raj.12:1), dan ia dinobatkan menjadi raja di Shikem untuk menjadi raja yang
bijaksana, penuh dengan belas kasihan dan adil. 1 Daud dan Salomo tidak berhasil
menghilangkan perbedaan suku-suku Israel; iri hati diantara suku-suku itu tidak
dapat lenyap. Hal ini di masa Daud ternyata dari pemberontakan Syeba dan di
masa Salomo dari tindakan-tindakan Yerobeam.2 Raja Rehabeam mengusahakan
penobatan oleh suku-suku di bagian Utara. Maksud Ia pergi ke Sikhem adalah
untuk diakui sebagai raja oleh suku-suku di bagian Utara. 3
Ketika mendengar bahwa Salomo telah mati, Yerobeam, yang sebelumnya
telah diurapi menjadi raja oleh nabi Ahia, datang juga ke Sikhem. Di Sikhem
itulah dia membawa perkaranya dan para pengikutnya ke hadapan raja. Dia
mengatakan bahwa Salomo telah memberikan tekanan yang terlalu keras bagi
mereka. Salomo menindas mereka dengan terlalu berat. Mungkin Salomo
melakukan hal itu karena mendengar bahwa Yerobeam telah diangkat menjadi
raja atas 10 suku. Maka Yerobeam meminta pertimbangan Sang Raja baru
mengenai perkara ini. Setelah mendengar masukan dari Yerobeam, Rehabeam
bertanya kepada para tua-tua negeri.

Kata dinobatkan dalam bahasa ibrani menggunakan kata %yliîm.h;l.


(Lehamalak), merupakan bentuk verb hifil infinif construc, artinya kerajaan. kata
ini mewakili dari kalimat menjadi raja. Rehabeam pergi ke Shikem untuk
meminta ia dinobatkan menjadi raja karena Rehabeam melihat timbulnya masalah
dengan Yerobeam maka ia pergi ke utara untuk menjalin hubungan yang baik
dengan suku-suku yang ada di utara.4
1
Joseph P. Free, Arkeologi dan Sejarah Alkitab, (Malang: Gandum Mas, 2016), 223
2
F. L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1951), 571
3
_____, Tafsiran Alkitab Masa Kini, (Jakarta: YKBK, 1982), 537
4
Alkitab Penuntun Aplication study bible, 694
B. Rehabeam Lebih Menerima Nasihat Orang-orang Muda daripada Orang tua
(ay. 6-15)
Mula-mula Rehabeam minta nasihat kepada para nasihat bapanya, Salomo,
dan mereka ini menasihatkan kepadanya, supaya meluluskan permintaan rakyat
dan meringankan beban mereka; dengan demikian keinginan rakyat dapat
5
diselamatkan. sesudah itu ia pergi meminta nasihat kepada orang-orang muda
yang sebaya dengan dia; mereka ini telah mengecap kekayaan dan kemewahan
dalam istana Salomo dan mau tetap hidup mewah. Orang-orang muda ini
menasihatkan Rehabeam, supaya bertindak lebih keras terhadap rakyat dan jangan
mau mengalah. Rehabeam, dengan bodohnya, menuruti nasihat orang muda-
muda itu dan pada pertemuan yang dijanjikan sesudah tiga hari itu, ia mengadakan
pidato dengan geramnya; dinyatakan kepada orang banyak itu, bahwa ia
bermaksud akan memperberat tanggungan mereka. Kemudian suku-suku di
bagian utara bersatu di sekeliling Yerobeam, dan menjadikannya raja atas
kesepuluh suku utara (ay. 21).6 Rehabeam bersiap untuk bertempur melawan
suku-suku yang memisahkan diri, tetapi Tuhan mengirim pesan melalui nabi-Nya
Semaya, dengan memberi tahu dia untuk tidak menaklukkan suku-suku yang
memberontak.7
Kata mengabaikan dalam bahasa ibrani (azab) dengan kasus verb, qal,
waw consec, imperfect 3rd person masculine singular, dalam BDB 3) forsake, fail
to follow, obey advice, instruction, wisdom, reproof: 1 K 12:8; 12:13 = 2 Ch 10:8;
10:13 Pr 2:13 4:2; 4:6 10:17 15:10 27:10. Yang artinya bahwa kata mengabaikan
sama hal dengan mengindahkan perintah, dan meninggalkan kata-kata nasihat dari
orang tua. Rehabeam lebih menerima nasehat para tua-tua muda daripada hikmat
orang-orang tua.8 Rehabeam meminta nasehat, tetapi dia tidak secara cermat
mengevaluasi apa yang dikaatakan kepadanya. Jika Rehabeam lebih teliti pasti dia
akan tentu menyadari bahwa nasihat yang diberikan oleh orang-orang tua lebih
bijaksana dari pada nasihat yang diberikan oleh teman-teman sebayanya. 9 Sayang,
5
F. L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1951),572
6
Arkeologi dan Sejarah Alkitab, 223
7
Ibid.
8
_____, Tafsiran Alkitab Masa Kini, (Jakarta: YKBK, 1982), 538
9
Alkitab Penuntun Life Aplication, 695
Rehabeam memilih mendengar nasihat teman-teman sebayanya (hikmat anak
muda), yang berpendapat bahwa keberhasilan memimpin harus ditunjukkan
dengan kekuatan, kekerasandan teror (1Raj 12:8-11). Akibatnya bisa
dibayangkan, rakyat memberontak, melepaskan diri dari kekuasaan Rehabeam
(1Raj 12:16-20). Hampir saja terjadi perang saudara, jika Tuhan tidak campur
tangan (1 Raj12:21-24).
C. Pemberontakan Orang Israel (ay. 16-20)
Pajak yang berat yang ditetapkan oleh Salomo tidak disukai oleh rakyatnya.
Ketidaksenangan ini kemudian memuncak dalam beberapa usaha pemberontakan.
Pemberontakan yang pertama dilancarkan oleh Yerobeam pada masa ketika
Salomo masih hidup ternyata di dorong oleh nabi Ahia. Akan tetapi
pemberontakan ini tidak berhasil dan Yerobeam terpaksa melarikan diri ke Mesir
(1 Raj. 20:26-40).10 Setelah Salomo mangkat, Rehabeam putranya diterima
sebagai raja menggantikan dia oleh penduduk Yerusalem dan suku-suku di
selatan. Tetapi Rehabeam harus menuntut haknya untuk memerintah atas suku-
suku yang ada di utara. Untuk itu ia memanggil rapat nasional di Shikem. Suku-
suku di utara mengajukan syarat agar Rehabeam mengadakan perubahan atas
kebijaksanaan ayahnya dengan mengurangi tanggung merek. Akan tetapi para
penasihat kerajaan muda-muda mendesaknya agar ia jangan menyerah pada
tuntun rakyat tersebut. Rehabeam mendengarkan saran para penasihat bitu.
Bertepatan dengan itu Yerobeam bin Nebat telah kembali dari Mesir dan suku-
suku Israel Utara kemudian memilihnya manjadi raja mereka. 11
D. Pembatalan rencana Rehabeam untuk berperang (ay. 21-24)
Rencana Rehabeam untuk berperang melawan suku-suku yang memisahkan
diri dari Tuhan dicegah. Maksud Rehabeam untuk mengadakan perang untuk
memaksa suku-suku yang ada di utara untuk kembali dalam kerajaannya, tetapi
nabi Semaya yang diutus Tuhan mengagalkan rencana Rehabeam untuk
menaklukkan suku-suku yang memberontak, dengan menjelaskan bahwa Tuhan
yang menyebabkan hal itu terjadi (ay. 24).12 Kata “jangan” dalam bahasa ibrani
10
D. F Hinson, Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991), 139-140
11
Ibid.
12
Tafsiran Alkitab Masa Kini, 538
mengunakan kata al{) atau sama arti dengan “tidak” ((bentuk partical negativ),
arti bahwa Tuhan melarang keras Rehabeam untuk tidak pergi melawan suku-
suku di utara, bentuk “negativ” menegaskan dengan tegas oleh Tuhan supaya
Rehabeam membatalkan rencananya untuk berperang melawan suku-suku yang
terpisah diri dari Tuhan, jika Rehabeam tidak membatalkan rencananya maka
berdampak negatif pada dirinya sendiri. Oleh karena itu, Tuhan dengan tegas
berfirman kepada nabi Semaya supaya Rehabeam kembali dan tidak melakukan
peperangan terhadap suku-suku tersebut. Perlu diketahui bahwa Tuhan menyuruh
Rehabeam serta pasukannya pulang adalah apa yang telah terjadi itu adalah
kehendak dari Tuhan itu sendiri. Rehabeam tidak melanjutkan rencananya karena
mendengar perkataan Tuhan melalui Semaya. Keturunan Salomo ini kembali
kepada Tuhan dengan mendengarkan firman-Nya. Ini menunjukkan bahwa
keputusan Tuhan untuk memelihara takhta Daud tetap berguna karena benih-benih
mendengar firman tetap Tuhan izinkan ada pada keturunan Daud, setidaknya
hingga kepada Rehabeam. Seandainya dia tetap berkeras, seperti waktu dia
berkeras mendengarkan nasihat rekan-rekan sebayanya, maka dia akan tetap maju
memerangi Yerobeam. Dengan 180 ribu orang sulit dipercaya kalau Rehabeam
akan gagal menaklukkan Yerobeam. Tetapi dia tetap tunduk kepada nabi Semaya
yang memberitakan firman Tuhan kepada dia.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan makalah ini kelompok mengambil kesimpulan yang
tepat bahwa pecah kerajaan menjadi dua bagian akibat dari keegoisan Rehabeam
dan tidak ketaatan Rehabeam. Ketika rakyat meminta untuk meringankan pajak
atau tanggungan yang dilancar oleh Salomo pada masa pemerintahan, sebelum ia
mengambil keputusan Rehabeam meminta nasihat kepada para tua-tua muda.
Orang-orang muda ini menasihatkan Rehabeam, supaya bertindak lebih keras
terhadap rakyat dan jangan mau mengalah. Rehabeam, dengan bodohnya,
menuruti nasihat orang muda-muda itu dan pada pertemuan yang dijanjikan
sesudah tiga hari itu, ia mengadakan pidato dengan geramnya; dinyatakan kepada
orang banyak itu, bahwa ia bermaksud akan memperberat tanggungan mereka.
Rehabeam mengabaikan nasihat orang-orang tua, akibatnya rakyat memberontak
kepadanya, dan Yerobeam yang kembali dari Mesir diangkat menjadi raja atas
mereka.
B. Rumusan Teologis
Dalam pembahasan makalah ini kelompok mendapat rumusan teologis
mengenai pecahnya kerajaan Israel dengan beberapa poin yaitu:
1. Belajar untuk melihat tangan penghukuman Tuhan dan kesetiaan Tuhan
berjalan bersama-sama.
2. Terkadang cara Tuhan adalah cara yang kurang populer. Kadang sulit
dimengerti karena berkonflik dengan kebiasaan dunia. Tetapi marilah kita
belajar untuk melihat cara Tuhan di atas cara kita, dan jalan Tuhan di atas
jalan kita. Cara para tua-tua dengan cara anak-anak muda itu berbeda. Cara
para pemuda itu umum, dan ternyata gagal, sedangkan cara para tua-tua
adalah cara yang tidak biasa (walaupun seharusnya berhasil).
3. Raja yang baik adalah raja yang mendedikasikan hidup untuk berjuang
demi orang lain.
4. Orang bodoh menghina didikan. Orang bodoh yang bahkan tidak sadar
kalau dia adalah orang bodoh yang menghina didikan guru yang bijak.
Daftar Pustaka

_________
1982 Tafsiran Alkitab Masa Kini. Yogyakarta: Kanisius
_________
Alkitab Penuntun Life Aplication studi bible. Malang: Gandum Mas

Bakker, L. F.,
1951 Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Fre, P. J.,
2016 Arkeologi Alkitab dan Sejarah. Malang: Gandum Mas

Hilson, F.D.,
1991 Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Anda mungkin juga menyukai