(KONTRAK)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
MUTIA DWITA PUTRI M. (31220049)
TASWIN (31220050)
ALOIS APRIALDI (31220051)
SYAHRUL QAMAR (31220052)
ASTI RIYANI SYARIFUDDIN (31220053)
MUHAMMAD YASIN (31220054)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena dengan
rahmat,karunia serta taufik dan hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul KONTRAK ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami
miliki.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua kami yang senantiasa
mendoakan dan mendukung kami,teman-teman kami yang selalu memberi semangat,serta
Pak Jhon Asik,S.T.,M.,T selaku Dosen Mata kuliah Manajemen proyek yang senantiasa
membimbing kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita pengenai Pengertian,Jenis-jenis,Tipe,serta hal-hal lain seputar Materi
Kontrak sendiri.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.Untuk itu kami berharap banyak
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan makalah ini,semoga Tuhan senantia meridhai kita semua salam setiap
urusan,Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Pengertian kontrak...............................................................................................3
2.2 Unsur-unsur Kontrak...........................................................................................3
2.3 Asas-asas Kontrak................................................................................................4
2.4 Syarat-syarat Kontrak..........................................................................................5
2.5 Pembatalan dan Pengakhiran Kontrak.................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7
3.2 Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
LAMPIRAN...........................................................................................................................9
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perjanjian kontrak kerja merupakan elemen dalam suatu perjanjian dan melekat
pada suatu hubungan bisnis/kerja baik skala besar maupun kecil, baik indakan maupun
internasional. Fungsinya sangat penting agar dapat memberikan kepastian hukum bagi
para pihak baik mengatur hak dan kewajiban para pihak serta mengamankan transaksi
bisnis dan mengatur tentang pola penyelesaian sengketa yang timbul antara kedua belah
pihak.Dengan demikian apabila terjadi perselisihan/cacat mengenai pelaksanaan
perjanjian (wanprestasi) diantara para pihak maka dokumen hukum itu akan dirujuk untuk
penyelesaian perselisihan itu. Perjanjian kontrak kerja dengan demikian merupakan
sarana untuk memastikan apa yang hendak dicapai oleh para pihak dapat diwujudkan
dalam sebuah hubungan kerja (perjanjian kerja).
Hukum pembuktian mengenal adanya alat bukti yang berupa surat sebagai alat
bukti tertulis.Surat inilah segala sesuatu yang memuat tandatanda bacaan yang
dimaksudakan untuk menyampaikan buah pikiran seseorang dan dipergunakan sebagai
pembuktian. Surat sebagai alat bukti tertulis dibagi menjadi dua yaitu surat yang
merupakan akta dan surat-surat yang bukan akta.
Ada dua macam kontrak apabila dilihat dari kedudukan hak dan kewajibanya yaitu
sepihak dan timbal balik. Kontrak sepihak adalah kontrak yang menimbulkan akibat
hukum berupa kewajiban bagi satu pihak saja dan menimbulkan hak bagi pihak lainnya.
Dalam kontrak ini walaupan yang melakukan tindakan hanya satu pihak saja tetapi harus
tetap harus didasarkan atas kesepakatan paling sedikit dua pihak. Contohnya adalah
perjanjian kuasa tanpa upah dan perjanjian penitipan barang Cuma-Cuma. Kontrak timbal
balik adalah kontrak yang menimbulkan akibat hukum berupa hak dan kewajiban di
masing-masing pihak dimana hak dan kewajiban pada masing-masingpihak tersebut
saling berhubungan. Saling berhubungan diartikan dengan kewajiban yang timbul pada
satu pihak maka akan menjadi suatu kewajiban bagi pihak lainnya, begitu pula
sebaliknya. Contohnya adalah perjanjian jual beli dan perjanjian sewa menyewa barang.
1
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,ada pun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui Pentingnya diadakan kontrak sebelum melakukan kerja sama.
2. Untuk mengetahui asas yang terdapat dalam kontrak.
3. Untuk mengetahui syarat sah terjadinya kontrak.
4. Untuk megetahui proses pengakhiran dan pembatalan kontrak.
5.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kontrak atau perjanjian dalam
kerja sama.
2. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Asas,Syarat sah kontrak serta
proses pengakhiran dan pembatalan kontrak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Ada bentuk tertentu,yang dapat dibuat secara tertulis dalam bentuk akta,autentik
maupun dibawah tangan,bahkan dapat dibuat secara lisan.
6. Ada syarat-syarat tertentu,menurut undang-undang agar suatu kontak yang dibuat
menjadi sah.
2. Asas Konsensualisme
Kontrak atau perjanjan harus didasarkan pada konsensus atau kesepakatan
dari pihak-pihak yang membuat perjanjian. Dengan asas konsensualisme,
perjanjian dikatakan telah lahir jika ada kata sepakat atau persetujuan kehendak di
antara para pihak yang membuat perjanjian tersebut. Tidak ada kata sepakat, tidak
ada kontrak (no consent no contract).
4
memperhatikan hal-hal ini, dan tidak boleh menggunakan kelalain pihak lain
untuk menguntungkan diri pribadi.
5. Asas Personalitas
Adanya asas personaltas dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 1340 ayat
(1) KUHPerdata. Pasal ini menyebutkan, overeenkomsten zijn alleen van kracht
tuschen de handelende partijen (perjanjian hanya berlaku bagi mereka yang
membuatnya). Denga demikian asas personalitas bermakna bahwa kontrak atau
perjanjian hanya berlaku bagi pihak-pihak yang membuatnya.
c. Hal yang Tertentu (certainty of terms) Suatu hal tertentu yang dimaksud Pasal
1320 KUHPerdata adalah kewajiban debitor dan hak kreditur. Ini berarti bahwa
hal tertentu itu adalah apa yang diperjanjikan, yakni hak dan kewajiban kedua
belah pihak. Pasal 1333 ayat (1) KUHPerdata menentukan, eene overeenkomst
moet tot onderwerp hebben eene zaak welke ten minste tenaanzien hare sort
bepaald is (suatu perjanjan harus mempunyai pokok suatu benda yang paling
sedikit dapat ditentukan jenisnya). Zaak dalam bahasa Belanda tidak hanya berarti
barang dalam arti sempit, tetapi juga berarti yang lebih luas lagi, yakni pokok
persoalan.
5
2.5 Pembatalan dan Pengakhiran Kontrak
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap kerja sama baik berskala kecil hingga berskala besar,dalam bidang
apapun,bisnis hingga konstruksi harus awali dengan Kontrak yang telah memenuhi
syarat,baik pihak yang terlibat sebagai pelaku maupun pihak yang terlibat sebagai
saksi.
Hal ini dapat memudahkan sewaktu-waktu terjadi perselisihan antar kedua belah
pihak,maka akan mudah diselesaikan.karena perjanjian atau kontrak ini memiliki
aturan hukum yang mengikat.
3.2 Saran
Sebaiknya setiap kontrak harus disetujui dalam bentuk simbolik seperti kertas
atau notaris.Sehingga terdapat bukti yang lebih kuat lagi.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/17606/05.1%20bab%201.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://www.pengadaan.web.id/2019/08/pengertian-kontrak.html
https://docplayer.info/62629539-makalah-ontrak-disusun-untuk-memenuhi-tugas-mata-
kuliah-pengantaran-hukum-bisnis-dosenpengam-andy-kridasusila-se-mm.html
8
LAMPIRAN
Berikut ini merupakan pertanyaan dari kelompok diskusi lainnya.Beserta penjawab yang
berasal dari kelompok 4 :
Selaku Moderator Diskusi : Mutia Dwita Putri M
1. Kelompok 1
Pertanyaan (Fatimah Nur Fauziah) : jelaskan maksud dari aspek cara
pembayaran pada bentuk kontrak kerja konstruksi ?
9
Pertanyaan (Ririn Eka Putri) : Jelaskan yang dimaksud dengan tipe
kontrak paket jadi (turn key) !
Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan;
dan
Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam
Kontrak.
2. Kelompok 2
Pertanyaan (Muh fadel Muqmin) : bagaimana penindak lanjutan apabila
pekerjaan konstruksi lebih cepat rampung atau selesai dibandingan
dengan waktu yang telah ditetapkan dalam sebuah kontrak ?
10
b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Kontrak.
10
Berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan Kontrak memutuskan
untuk menerima atau menolak hasil pemilihan Penyedia tersebut.
4. Kelompok 5
Pertanyaan (Muhammad Rafli Fauzan) : hal-hal apa saja yang dapat
membatalkan kontrak?
Pembebasan utang
Pembebasan utang merupakan suatu perbuatan hukum yang mana, pihak kreditor
melepaskan haknya untuk melakukan penagihan piutang terhadap debitor.
Termasuk berlaku demi hukum dalam utang piutang secara tanggung renteng.
Sebagai contoh A memiliki piutang kepada B, C dan D sejumlah Rp.3.000.000 secara
tanggung renteng. Kemudian A secara sukarela menyatakan membebaskan B atas
11
utang-utang yang dimilikinya terhadap A. Pada dasarnya demi hukum pembebasan
utang tersebut juga berlaku terhadap C dan D. Kecuali jika ada pernyataan tegas dari
A yang menyatakan sebaliknya.
Musnahnya barang yang terutang
Hilang atau musnahnya suatu obyek dalam perjanjian, mengakibatkan perjanjian
yang bersangkutkan berakhir. Dengan catatan hilang atau musnahnya obyek tersebut
bukan merupakan kesalahan dari pihak debitor dan terjadinya sebelumnya debitor
lalai dalam melakukan penyerahan kepada kreditor
Pembatalan
Hal ini berkaitan dengan dipenuhinya syarat sah perjanjian sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1320 – 1337 KUHPerdata, yaitu adanya syarat subyektif dan syarat
obyektif. Tidak terpenuhinya syarat obyektif (sepakat dan kecapakan para pihak)
memberikan hak kepada pihak yang merasa dirugikan untuk mengajukan
pembatalan atas perjanjian tersebut. Sedangkan tidak terpenuhinya syarat objektif
(sesuatu hal tertentu dan obyek yang halal) mengakibatkan perjanjian tersebut batal
demi hukum. Pembatalan tersebut perlu diajukan ke forum penyelesaian (pengadilan
atau arbitrase) yang ditunjuk dalam perjanjian yang telah disepakati para pihak
Berlakunya suatu syarat batal
Hal ini berkaitan erat dengan adanya perjanjian bersyarat yang disepakati para pihak
yaitu berakhirnya suatu perjanjian disebabkan oleh terjadinya hal-hal tertentu yang
telah ditentukan dalam perjanjian.
Daluwarsa
Batas waktu untuk melakukan suatu tuntutan hukum atas pemenuhan prestasi
berdasarkan sutau perjanjian yaitu 30 tahun terhitung sejak timbulnya hak tersebut.
11