Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

JOB XV
PEMADATAN

A. TUJUAN
Untuk menentukan hubungan kadar air dan kepadatan tanah sehingga, dapat
diketahui kering maksimum dan kadar air optimum.

B. DASAR TEORI
Pemadatan tanah adalah suatu proses dimana partikel tanah didesak menjadi
lebih berdekatan satu sama lain melalui pengurangan rongga udara dengan di
gilas atau metode mekanik lain. Pemadatan tanah dilakukan bila tanah di
lapangan membutuhkan perbaikan untuk mendukung konstruksi diatasnya atau
tanah akan digunakan sebagai bahan timbunan. Padatnya suatu tanah sangat
bergantung pada kadar air yang dimiliki, saat air ditambahkan pada proses
pemadatan, air ini akan melunakkan partikel-partikel tanah. Partikel tanah akan
terikat satu sama lain dan akan saling merapat antar partikel.
Pemadatan tanah di laboratorium dapat dilakukan dua cara yaitu:
1. Pemadatan Proctor (Standar Compaction Test) atau dikenal dengan
pemadatan ringan. Pada uji pemadatan proctor, tanah dipadatkan dalam
sebuah silinder. Tanah dicampur air dengan kadar air berbeda-beda
kemudian dipadatkan dengan alat penumbuk Pemadatan tanah tersebut
dilakukan dalam 3 lapisan dengan jumlah tumbukan per lapis 25 kali.
Percobaan dapat diulang dalam 5 kali percobaan dengan kadar air yang
berbeda-beda
2. Pemadatan Modified (Modified Compaction Test), dilakukan dalam lima
lapisan dan jumlah tumbukan sebanyak enam kali. Tes pemadatan dilakukan
minimal enam kali dengan kondisi tiga benda uji dibawah kadar air
minimum dan tiga benda uji diatas kadar air optimum.
Yang membedakan dari kedua metode diatas adalah energi yang diberikan
pada pemadatan proctor lebih sedikit dari pada pemadatan modified. Jumlah
energi yang diberikan berbanding lurus dengan nilai kepadatan dimana semakin
tinggi nilai atau energi yang diberikan semakin besar pula nilai kepadatannya.

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Jangka sorong/Penggaris 2. Talam

3. Cawan 4. Mold

5. Timbangan digital 6. Kuas

7.Alat tumbuk tangan 8. Oven pengering

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

9. Alat perata 10. Saringan no.40

11. Palu karet 12. Alat pengaduk

13. Gelas ukur 14. Kertas filter

15. Aquades 16. Kantong plastik

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

D. LANGKAH KERJA
1. Mengeringkan sampel tanah sehingga jadi gembur, kemudian memisahkan
butiran tanah dengan cara menumbuk dengan palu karet.
2. Menyaring tanah yang sudah gembur dengan saringan no 4 dan
memasukkannya kedalam kantong berjumlah lima buah dengan berat tiap
kantong 2 kg.
3. Mencampurkan benda uji dengan aquades yang sudah ditentukan lalu
mengaduk hingga rata dan homogen.
4. Menambahkan air yang diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut:
 2 contoh dengan kadar air kurang lebih dibawah w optimum
 2 contoh dengan kadar air kurang lebih diatas w optimum
 Perbedaan kadar air sampel tanah masing-masing 1-3 %
5. Memasukkan masing-masing sampel tanah yang telah dicampur kedalam
kantong dan menyimpannya minimal selama 12 jam atau 24 jam.
6. Mengukur diameter dan tinggi mold kemudian menimbangnya.
7. Menimbang berat cawan kosong dengan timbangan digital
8. Mengolesi vaseline pada bagian dalam cetakan kedalam mold
9. Menyatukan cetakan leher dan dan keping dan ditempatkan pada alas yang
kokoh
10. Mengambil kertas filter dan memasukkannya kedalam mold.
11. Mengambil salah satu dari contoh tanah kemudian dipadatkan dengan cara :
 Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standar 2,5 kg dengan
tinggi jatuh 30 cm.
 Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan dan tiap lapisan dipadatkan dengan
25 kali tumbukan.
12. Memotong kelebihan tanah dari bagian keliling leher dengan pisau dan
lepaskan leher sambung
13. Meratakan kelebihan tanah dengan alat perata sehingga betul betul rata dengan
permukaan cetakan.
14. Menimbang cetakan berisi benda uji dengan ketelitian 5 gram.
15. Mengeluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk pemeriksaan
kadar air.

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

E. TABEL DATA DAN HASIL PENGUJIAN


1. Data hasil percobaan
 Diameter mold : 10 cm
 Tinggi mold : 11,4 cm
 Berat mold : 3900 gr
 Jumlah pukulan/lapis : 25/lapis
 Jumlah lapisan : 3 lapis
 Volume mold : 912,89 cm3

2. Rumus
 Berat tanah basah : B2-B1
 Kepadatan (ɣ ¿ : Berat tanah/Volume
 Kepadatan kering : ɣ /(1+ w)
 Berat air (Ww) : W2 – W3
 Berat tanah kering : W2 – W1
 Kadar air (Ws) : (Ww/Ws) x 100%

Keterangan : B1 = Berat Cetakan (mold)


B2 = Berat mold + tanah basah
W1 = Berat cawan kosong
W2 = Berat cawan + tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering

Sampel I II III IV V
Berat Mold + Tanah Gr
5530 5580 5610 5620 5625
Basah (B2)
Berat Mold (B1) Gr 3900 3900 3900 3900 3900
Volume Mold (V) cm3 912,89 912,89 912,89 912,89 912,89
Nomor Cawan 27 30 20 10 8
Berat cawan + tanah
Gr 83,05 90,39 99,12 108,65 100,10
basah (W2)
Berat cawan + tanah
Gr 69,53 74,27 79,77 85,98 78,75
kering (W3)
Berat cawan kosong
Gr 13,38 13,26 13,28 13,28 13,28
(W1)

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

F. ANALISA PERHITUNGAN
1. Sampel I
 Berat tanah basah = B2 – B1
= 5530 - 3900
= 1630 gr

B 2−B 1
 Kepadatan (ɣ) =
V
5530−3900
=
912,89
= 1,79 gr/cm3

W 2−W 3
 Kadar air (Wc) = x 100%
W 3−W 1
83,05−69,53
= x 100%
69,53−13,38
= 24,08

ɣ
 Kepadatan kering (ɣd) =
1+ w
1,79
=
1+ 24,08
= 1,44 gr/cm3

2. Sampel II
 Berat tanah basah = B2 – B1
= 5580 - 3900
= 1680 gr

B 2−B 1
 Kepadatan (ɣ) =
V
5580−3900
=
912,89
= 1,84 gr/cm3

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

W 2−W 3
 Kadar air (Wc) = x 100%
W 3−W 1
90,39−74,27
= x 100%
74,27−13,26
= 26,42%

ɣ
 Kepadatan kering (ɣd) =
1+ w
1,84
=
1+ 26,42
= 1,46 gr/cm3

3. Sampel III
 Berat tanah basah = B2 – B1
= 5610 - 3900
= 1710 gr

B 2−B 1
 Kepadatan (ɣ) =
V
5610−3900
=
912,89
= 1,87 gr/cm3

W 2−W 3
 Kadar air (Wc) = x 100%
W 3−W 1
99,12−79,77
= x 100%
79,77−13,28
= 29,10 %

ɣ
 Kepadatan kering (ɣd) =
1+ w
1,87
=
1+ 29,10
= 1,45 gr/cm3
4. Sampel IV

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

 Berat tanah basah = B2 – B1


= 5620 - 3900
= 1720 gr
B 2−B 1
 Kepadatan (ɣ) =
V
5620−3900
=
912,89
= 1,88 gr/cm3

W 2−W 3
 Kadar air (Wc) = x 100%
W 3−W 1
108,65−85,98
= x 100%
85,98−13,28
= 31,18 %

ɣ
 Kepadatan kering (ɣd) =
1+ w
1,88
=
1+ 31,18
= 1,44 gr/cm3

5. Sampel V
 Berat tanah basah = B2 – B1
= 5625 - 3900
= 1725 gr

B 2−B 1
 Kepadatan (ɣ) =
V
5625−3900
=
912,89
= 1,89 gr/cm3

W 2−W 3
 Kadar air (Wc) = x 100%
W 3−W 1

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

100,10−78,75
= x 100%
78,75−13,28
= 33,48 %

ɣ
 Kepadatan kering (ɣd) =
1+ w
1,89
=
1+ 33,48
= 1,42 gr/cm3

Sampel I II III IV V
Berat Mold + Tanah gr
5530 5580 5610 5620 5625
Basah (B2)
Berat Mold (B1) gr 3900 3900 3900 3900 3900
Berat tanah basah (W3) gr 1630 1680 1710 1720 1725
Volume mold (V) cm3 912,89 912,89 912,89 912,89 912,89
Kepadatan (ɣ) gr/cm3 1,79 1,84 1,87 1,88 1,89
Kepadatan kering (ɣd) gr/cm3 1,44 1,46 1,45 1,44 1,44
Nomor Cawan 1 2 3 4 5
Berat cawan + tanah
gr 83,05 90,39 99,12 108,65 100,10
basah (W2)
Berat cawan + tanah
gr 69,53 74,27 79,77 85,98 78,75
basah (W3)
Berat air gr 13,52 16,12 19,35 22,67 21,75
Berat cawan kosong
gr 13,38 13,26 13,28 13,28 13,28
(W1)
Berat tanah kering gr 56,15 61,01 66,49 72,70 64,97
Kadar Air (%) % 24,08 26,42 29,10 31,18 33,48
gr/cm
= 1.337
Ydmaks 3

29.91
= %
Wopt 3

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

PROCTOR
1.380

1.370

1.360

1.350

1.340

1.330

1.320

1.310

1.300

1.290
28 29 30 31 32 33 34 35 36

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi – D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai