Proposal Linda
Proposal Linda
Oleh :
ERLINDA
NIM : 1748401039
A. LatarBelakang
Kosmetika adalah bahan-bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir,
dan organ genital luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi
baik(Permenkes RI No.1176/1:1(1)).
Kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit dapat digolongkan menjadi 2
yaitu, kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic) dan kosmetik riasan
(dekoratif atau makeup). Jenis kosmetik dekoratif diperlukan untuk merias dan
menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih
menariks erta menimbulkan efek psikologis yang baik. Seperti percaya diri
(self confidence). Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi
sangat besar (Tranggono&Latifah, 2007:8)
Pertumbuhan industry kosmetik di Indonesia saat ini cukup tinggi.
Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadarakan pentingnya kosmetik
sebagai kebutuhan sehari-hari. Tren penggunaan kosmetik yang semakin
berkembangakan berpengaruh pada semua jenis kosmetik, salah satunya eye
shadow. Eye shedow pun semakin berkembang seiring perkembangan zaman.
Banyak gaya dan warna baru yang dicetuskan para ahli rias dan menjadi tren
yang diikuti masyarakat
Eye shadow adalah bagian dari kosmetik yang digunakan sebagai
peronamata. Eye shadow memerlukan bahan yang sangat aman dan cara
pemakaian yang hati-hati karena dikenakan pada kulit dekat mata. Biasanya
pada kelopak mata atas (tranggono&latifah,2007:96). Wanita sangat senang
mewarni kelopak mata lebih menonjol dan menarik dengan adanya warna.
Bayangan dan efek berkilau pada mata.
Tren adalah hal yang paling ditunggu oleh setiap orang di setiap
pergantian tahun. Dalam dunia kecantikan, tren sudah menjadi kiblat yang
pastiakan diikuti oleh semua pencinta kosmetik. Ada pula warna-warna yang
diprediksi menjadi tren sedunia kecantikan (Suaramerdeka, 2019:1)
Prediksi tren makeup 2020 menurut Dhiman putra untuk riasan mata maupun
pilihan warna lipstick nempaknya sudah tidak akan menampilkan warna
bold/warna-warna yang berani. Blod sudah lewat, sekarang lebih kewarna-
warna natural (stylo.ID, 2019:2)
Zat warna alami bersifat lebih aman dapat digunakan dan dikembangkan
antara lain pigmen kerotenoid, kurkumin, antosianin dan pigmen lainnya yang
terkandung dalam jaringan buah, bunga, daun, akar, batang maupun biji
tanaman. Antosianin merupakan pgmen alami yang banyak ditemui pada
tanaman yang berwarna merah dan unggu.Alami yang dapat menggantikan
pewarna sintetik (sampebarra, 2018)
Tanaman coklat merupakan salah satu sumber local yang mengandung
pgmen alami. Bagian yang dapat digunakan sebagai pewarna alami adalah biji
coklat (theobroma cacao L). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
risnawati, nazliniwaty, dan djendakita purba pada tahun 2012 tentang pewarna
alamil ipstik dari ekstrak biji coklat (theobroma cacao L) telah memberikan
warna pigmen yang memberikan warna pada biji coklat ini yaitu antosianin
golongan pelargonidin yang merupakan turunan senyawa flavonoid. Oleh
karena itu, biji coklat dapat dijadikan alternative sebagai pewarna alami
Indonesia merupakan pengekspor biji coklat terbesar ketiga dengan
produksi biji kering 550.000 ton setelah Negara pantai gading 1.242.000 ton
dan Ghana 662.000 ton pada tahun 2010 (ICCO dalamrubiyo, siswanto, 2012).
Di provinsi lampung sendiri memiliki lima komoditas utama dalam subsector
perkebunan, yaitu kopi, kakao, lada, kelapa sawit dan karet (dinas koperindag
dalam rubiyo, siswanto, 2012). Salah satu komoditas perkebunan yang sangat
penting bagi perekonomian provinsi lampung adalah komoditas kakao.
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk
mendapatkan formulasi sediaan eye shadow tipe compact powder ekstrak biji
coklat (theobroma cacao L)
B. RumusanMasalah
Biji coklat (Theobroma cacao L) memiliki kandungan antosianin yang
dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Sekarang ini banyak beredar
kosmetik yang mengandung bahan pewarna sintesis berbahaya. Masyarakat
sekarang pun banyak yang belum paha makan bahaya dari pewarna sintetis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ekstrak biji coklat (Theobroma
cacao L) dapat diformulasikan dan dibuat kedalam sediaan eye shadow tipe
compact power yang menghasilkan warna merah seperti penelitian
sebelumnya mengenai formulasi dengan pemanfaatan biji coklat (Theobroma
cacao L)sebagai pewarna alami namun dengan yang berbeda.
C. TujuanPenelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui apakah eye shadow tipe compact power ekstrak biji coklat
(Theobromacacao L). sebagai pewarna alami dapat menghasilkan warna
merah pada sediaan, padat dibuat dan memenuhi sesuai dengan literature
yang berlaku (SNI, 1998)
2. Tujuan khusus
a. Mengatahui sifat organoleptik eye shadow tipe compact power ekstrak biji
coklat (Theobroma cacao L) dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30%
sebagai pewarna
b. Mengetahui homogenitas eye shadow tipe compact power ekstrak biji coklat
(Theobroma cacao L) dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30% sebagai
pewarna
c. Mengetahui efektivitas (oles) eys shadow tipe compact power ekstrak biji
coklat (Theobroma cacao L) dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30%
sebagai pewarna
d. Mengetahui kekerasaan eye shadow tipe compact power ekstrak biji
coklat(Theobroma cacao L) dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30%
sebagai pewarna
e. Mengetahui kesukaan terhadap panulis dari eye shadow tipe compact power
ekstrak biji coklat (Theobroma cacao L) dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%,
dan 30% sebagai pewarna
D. ManfaatPenelitian
1. Bagipenelitian
Menambah pengalaman dan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah di dapat selama menjalani perkuliahan di jurusan farmasi politeknik
kesehatan tanjung karang khususnya dalam ilmu farmasetika.
2. Bagi institusi
Menambahkan khasanah informasi bagi mahasiswa di Jurusan Farmasi
Poltekkes Tanjung karang terutama untuk pengayakan mata kuliah
farmasetika dan formulasi eye shadow tipe compact ekstrak biji coklat
(Theobroma cacao L) sebagai pewarna variasi konsentrasi
3. Bagi masyarakat
Memberikan tambahan informasi tentang pemanfaatan zat warna alami dari
ekstrak biji coklat (Theobroma cacao L)
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian pembuatan eye shadow tipe compact
power ekstrak biji coklat (Theobroma cacao L) sebagai pewarna alami
diekstraksi dengan metode meserani kemudian diformulasikan dalam eye
shadow tipe compact power dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 0%,
10%, 20%, dan 30% dan dilakukan beberapa uji terhadap sediaan eye shadow
tipe compact power berupa organoleptis, homogenitas, kekerasaan, efektivitas
dan uji kesukaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata yunani “kosmetikos” yang berarti
keterampilan menghias dan mengatur. Menurut peraturan kepala badan
pengawas obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2015
Tentang Persyaratan Teknis Kosmetika, dinyatakan bahwa definisi kosmetik
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
biar tubuh manusia (epidermis,rambut,kuku,bibir dan organ genital bagian
luar), atau gigi dan membrane mmukosa mulut, terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (per ka
BPOM No. 19/2015:5:1:1(1))
Sub bagian kosmetika medic bagian/SMF ilmu penyakit kulit dan
kelamin FKUI/RSUPN Dr. cipto mengunkusumo, jarkata membagi kosmetik
menjadi beberapa macam :
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan yang terdiri atas :
a. Kosmetika pembersih (cleansing)
b. Kosmetika pelembab (moisturizing)
c. Kosmetika pelindung (protecting)
d. Kosmetika penipis (thining)
2. Kosmetika rias/dekoratif, yang terdiri atas :
a. Kosmetika rias kulit terutama wajah
b. Kosmetika rias rambut
c. Kosmetika rias kuku
d. Kosmetika rias bibir
e. Kosmetika mata
3. Kosmetika pewangi parfum. Termasuk dalam golongan ini:
a. Deodoran dan antiperpiran
b. After shavelotion
B. Kosmetika Rias/Dekoratif
Tujuan awal penggunaan kosmetika adalah untuk mempercantik diri yaitu
usaha untuk menambah daya tarik agar lebih disukai orang lain. Usaha
tersebut dapat dilakukan dengan cara merias setiap bagian tubuh yang terpapar
oleh pandangan sehingga terlihat lebih menarik dan sekaligus juga menutupi
kekurangan (cacat) yang ada.
Kosmetika dekoratif semata-mata hanya melekat pada tubuh yang dirias
dan tidak bermaksud untuk diserap kedalam kulit serta mengubah secara
permanen kekeurangan (cacat) yang ada. Kosmetika dekoratif terdiri atas
bahan aktif berupa zat warna berbagai bahan dasar
(bedak,cair,minyak,krim,tingtur,aerosol) dengan melengkap bahan pembuatan
stabil dan parfum (wasitaatmadja, 1997:122)
C. Kulit
kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Bagi perlindungan kulit fungsi mantek asam kulit cukup
penting, sehingga ia disebut “the first line of the skin” (pelindungan pertama
kulit). Yang lebih berperan dalam fungsi “mantel asam” kulit bukan pada segi
keasamannya- meskipun ini penting dalam mencegah infeksi mikroorganisme
karena umumnya mikroorganisme tidak tahan dalam lingkungan yang bersifat
asam-tetapi lebih pada susunan bahan-bahannya, terutama pada susunan asam-
asamnya. Hendaknya pH kosmetik diusahakan sama atau sedekat mungkin
dengan pH fisiologis “mantel asam”, yaitu antara 4,5-6,5 (Tranggono dan
Latifah, 2007:11:21)
mata merupakan organ tubuh yang sering dinilai keindahnya dalam
penampilan seorang. Estetika dari mata sering menjadi bahan ucapan, tulisan
atau lukisan baik dalam lagu cinta, novel, puisi, atau lukisan wanita cantik
jelita. Rias mata merupakan hal yang dapat dilupakan bagitu saja , apabila
seseorang ingin berpenampilan lebih tentu dengan selalu mempertimbangkan
komdisi. Keperluan dan tujuan yang ingin dicapai. Ada 3 bagian mata yang
perlu dirias, yaitu kelopak mata (eye lid), bulu mata (eye lash), dan alis mata
Leye brow) (wasitaatmadja, 1997:133).
Gambar 2.2 Mata
Sumber
:https://www.charlottetilbury.com/us/products/makeup/eyes/eyeshadow/pink
E. Compact power
Compact power adalah sediaan dasar berupa padatan lembut, mudah
disuapkan merata pada kulit dengan spon, tidak menimbulkan iritasi, biasanya
berbentuk cake dan dapat digunakan sebagai pembawa sediaan kosmetik
untuk berbagai tat arias (depkes RI, 1985:17)
Kosmetik dengan bentuk sediaan compact power memiliki fungsi yang
hampir sama dengan kosmetik dengan sedian bubuk/serbuk. Sediaan
serbuk/bubuk biasanya digunakan di rumah untuk sementara bentuk
padat/compact power digunakan saat jauh dari rumah untuk merias wajah.
Bahan yang digunakan untuk membuat sediaan kompak/compact power pada
dasarnya sama dengan yang digunakan sediaan bubuk/serbuk tetapi perlu
ditambahkan bahan pengikat untuk membuatnya menjadi bentuk
kompak/padat (mitsui 1997:376)
Bentuk sediaan cimpact power memiliki adhesivitas yang baik terhadap
kulit, mudah diaplikasikan serta lebih nyaman dan efesien.Karena bentuknya
yang padat maka tidak mudah bertaburan.Teksturnya yang sering
memudahkan untuk meratakan pada kelopak mata untuk sediaan eye shadow
tipe compact power dan hasil akhirnya tampak natural, matte, dan tidak mudah
crease atau pecah. Namun sediaan eye shadow tipe compact power memiliki
kekurangan yaitu warna yang dihasilkan tidak terlalu pigmented atau kurang
terlihat, sehingga untuk hasil yang pigmented perlu diaplikasikan berkali-kali
(willkinson and more, 1982 dalam Dwiwulandari, Darsono dan Wijaya, 2018).
F. Biji Coklat
G. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses penyarian zat aktif dari berbagai
tanaman obat yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat
dalam bagian tanaman obat tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu
(Marjoni, 2016: 15 ). Ekstrak adalah suatu produk hesil pengambilan zat aktif
melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut, dimana pelarut yang digunakan
diuapkan kembali sehingga zat aktif ekstrak menjadi pekat (Marjoni,
2016:23).
Gambar 2.6 Metode Ekstraksi
Sumber :http://mutiara-mulhidin.blogspot.com/p/chemistry.html
( https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/muskovite ).
6. Talk
Pemerian : Serbuk halus, sangat halus licin, mudah melekat pada
kulit, bebas dari butiran; warna putih atau putih
kelabu
Kelarutan : Tidak larut hampir dalam semua pelarut
Kegunaan : Zat tambahan/pengisi (Depkes RI, 1979:591).
J. Evaluasi Sediaan Eye Shadow
1. Uji organoleptis
Indra manusia adalah instrumen yang digunakan dalam analisis sensor,
terdiri dari indra penglihatan, pencicipan, perabaan, dan pendengaran.
Proses pengindraan terdiri dari tiga tahap, yaitu adanya rangsangan
terhadap indra oleh suatu benda, akan diteruskan oleh saraf-saraf dan
datanya di proses oleh otak sehingga kita memperleh kesan tertentu
terhadap benda tersebut (Setyaningsih dkk, 2010:7).
a. Penglihatan
Penilaian kualitas sensori prduk bisa dilakukan dengan melihat bentuk,
ukuran, kejernihan, kekeruhan, warna, dan sifat-sifat permukaan
(Setyaningsih dkk, 2010:8).
b. Penciuman
Bau dan aroma merupakan sifat sensori yang paling sulit untuk di
klasifikasikan dan dijelaskan karena ragamnya yang begitu
besar.Penciuman dapat dilakukan terhadap produk secara langsung
(Setyaningsih dkk, 2010:9)
c. Perabaan
Indra peraba terdapat pada hampir semua permukaan tubuh, beberapa
bagian seperti rongga mulut, bibir, dan tangan lebih peka terhadap
sentuhan.Untuk menilai suatu tekstur suatu produk dapat dilakukan
perabaan dengan menggunakan ujung jari tangan (Setyaningsih dkk,
2010:11).
2. Uji homogenitas
Dispersi warna diuji dengan meyebarkan serbuk pada permukaan kertas
berwarna putih dan diuji pada kaca pembesar. Tidak boleh ditemukan
adanya lapisan warna atau ketidaksempurnaan pada disperse Eye Shadow
tipe compact powderyang menyebabkan pulverasi (penyerbukan) yang
tidakmerata (Butler, 2000:194).
3. Uji efektivitas (oles)
Uji oles dilakukan terhadap sediaan masing-masing formula dengan cara
dioleskan sampai memberikan warna pada punggung telapak tangan.
Sediaan dioleskan menggunakan aplikator eye shadow yang mempunyai
ujung spons kemudian dibandingkan dengan sediaan eye shadow yang
beredar. Amati warna yang dihasilkan dan apakah sediaan dapat disapukan
oleh aplikator serta mudah dioles pada kulit (Keihler, 1956 dalam Harahap
& Sari,2018).
4. Uji kekerasan
Langkah yang baik dilakukan uji keretakan terhadap sediaan eye shadow
tipe compact powder dengan menjatuhkan pada permukaan kayu 3 kali
pada ketinggian 8-10 inci karena sediaan eye shadow tipe compact powder
memiliki kecenderugan mudah pecah. Jika cake yang dihasilkan tidak
rusak, mengindikasikan bahwa kekompakan lulus uji dan dapat disimpan
tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan (Butler, 2000:195).
5. Uji kesukaan
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik.Panelis diminta tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan).Mereka juga
mengemukakan tingkat kesukaannya.Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut
skala hedonik. Tingkatan
J. Kerangka Teori
Sediaan Kosmetik
1. bunga kecombrang
2. buah syzygium
1. Merah jambu,merah jambu tua
2. Merah muda, merah kecoklatan
3. Merah muda, merah, merah tua
K. Kerangka Konsep
2 Uji
Organoleptik Penilaian Observasi Checkli 1. Putih Nominal
a. Warna Visual panelis st 2. Merah
terhadap Eye muda
shadow tipe 3. Merah
compact 4. Merah tua
power ekstrak
biji coklat
(Theobroma
cacao L)
dengan
konsentrasi
0%,10%,20%,
dan 30%
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental.Penelitian ini
bertujuan menggetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat
dari adanya perlakukan tertentu. Penelitian eksprimen adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih
kelompok eksprimen dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakukan
(notoatmodjo, 2010 : 50).
Penelitian ini dilakukan dengan merancang, membuat formulasi, dan
mengevaluasi sediaan. Membuat formulasi sediaan eye shadow tipe compact
power dengan ekstrak biji boklat (Theobroma cacao L) dengan variasi
konsentrasi ekstrak 0%, 10%, 20%,dan 30% serta menganalisa sifat
organoleptis, homogenitas, efektivitas, kekerasaan dan uji kesukaan.
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah formulasi dan pembuatan eye shadow tipe
compact power ekstrak biji coklat (Theobroma cacao L).formulasi tersebut
dibuat dalam 7 variasi konsentrasi yaitu 0%, 10%, 20%,dan 30%
Keterangan :
Formula 0 : Formula Eye Shadow tipe compact powder
menurut Dwiwulandari, Darsono dan
Wijaya (2018:5)
Formula 1 : Formula dengan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu 10%
Keterangan :
Formula 0 : Formula Eye Shadow tipe compact powder tanpa ekstrak
Formula 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu 10%
Formula 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu 20%
Formula 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu 30%
6. Pembuatan Eye Shadow tipe compact powder
a. Ditimbang masing-masing bahan sesuai formulasi.
b. Campurkan bahan-bahan serbuk seperti talk, zink stearat, mika, propil
paraben dan metil paraben, gerus hingga halus dan homogen (massa I).
c. Ambil ekstrak kental biji coklat, kemudin tambahkan isopropil miristat,
campurkan hingga homogen (massa II).
d. Setelah massa II sudah homogen tambahkan pada massa I secara perlahan-
lahan kemudian gerus hingga semua bahan tercampur merata.
e. Setelah homogen lalu diayak menggunakan mesh 100.
f. Kemudian masukan sediaan kedalam wadah dan padatkan.
7. Pengulangan
Pengulangan pada eksperimen ini (Hanafiah, 2001:9) :
(t – 1)(r 1) ≥5
(7 – 1)(r – 1) ≥15
7r – 7 ≥ 15
r ≥3,14≈4
keterangan :t = jumlah perlakuan
r = jumlah pengulangan
Pada penelitian ini dilakukan 5 (lima) perlakuan yaitu F1, F2, F3, dan F0
sebagai kontrol pembanding dengan 4 kali pengulangan.
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil uji
organoleptis, uji homogenitas, uji efektivitas, uji
kekerasan dan uji kesukaan.
G. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan uji organoleptis, homogenitas, efektivitas,
kekerasan dan uji kesukaan.Untuk uji kekerasan dan homogenitas dilakukan
oleh peneliti, sedangkan untuk uji organoleptis, efektivitas dan uji kesukaan
dilakukan oleh panelis.Pada pengujian ini teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode checklist. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk uji
homogenitas dan kekerasan dan mengumpulkan 15 orang panelis untuk uji
organoleptis, uji efektifitas dan uji kesukaan