Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut
Warna : merah
Diameter : 0,5 cm
Jumat
Kontaminan : tidak
ada kontaminan
Warna : putih-orange
Senin Diameter : 3 cm
Kontaminan :
Warna : putih-orange
Selasa Diameter : 3,5 cm
Kontaminan :
3.2 Pembahasan
Pada hari pertama tidak terjadi kontaminan, warna cabai merah dan diameternya
0,5 cm. Sedangkan pada hari kedua terjadi perubahan yaitu warnanya menjadi
putih-orange dan diameternya 3 cm. Sedangkan hari ketiga warna tetap sama
seperti hari kedua yaitu putih orange dan diameternya 3,5 cm.
Penyakit antraknosa adalah penyakit yang sering menyerang tanaman cabai. Salah
satunya penyebab penyakit antraknosa adalah Colletotrichum capsisi. Biasanya
antraknosa menyerang daun tanaman cabai, namun dapat pula menyerang buah
tanaman cabai. Gejala pada daun berupa klorosis, dan berupa bercak kecil
berwarna putih dan lama-lama tumbuh membesar. Adapun gejala pada buah
berupa bercak kecil yang selanjutnya dapat tumbuh lebih besar. Bercak yang
terbentuk umumnya melekuk atau agak cekung, dan dimulai dari terbentuknya
aservulus jamur yang berwarna hitam pada bagian tengah yang biasanya
membentuk lingkaran yang berlapis.
Serangan antraknosa dapat terjadi kapan saja. Namun serangan terhebat terjadi
ketika curah hujan mulai meninggi. Sedangkan saat musim kering, penyakit
antraknosa jarang ditemukan (Martoredjo, 2009).