Anda di halaman 1dari 4

III.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut

Hari Gambar Keterangan

Warna : merah
Diameter : 0,5 cm
Jumat
Kontaminan : tidak
ada kontaminan
Warna : putih-orange
Senin Diameter : 3 cm
Kontaminan :

Warna : putih-orange
Selasa Diameter : 3,5 cm
Kontaminan :
3.2 Pembahasan

Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain


digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural
morfologis, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu
spesies (Hadioetomo, 1993).

Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan


menumbuhkannya dalam uatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian
dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari bermacam-macam campuran mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba
akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutedjo, 1996).

Tahapan-tahapan dari isolasi yaitu :


1. Asosiasi
Tanaman harus berasosiasi dengan patogen
2. Isolasi
Proses pemindahan mikroorganisme dari habitat aslinya ke media buatan untuk
menghasilkan biakan murni
3. Inokulasi
Penularan hasil biakan murni ke tanaman yang sehat dan sejenis.
Inokulasi patogen adalah salah satu peremajaan secara aseptik ke dalam media
steril baik pada media padat maupun media cair. Untuk melakukan penanaman
jamur terlebih dulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya
dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi (Dwijoseputro, 1994).
4. Reisolasi
Reisolasi patogen merupakan suatu kegiatan untuk memisahkan
mikroorganisme dari mikroorganisme lain yang ikut tumbuh saat proses isolasi
sehingga mendapatkan kultur murni. Reisolasi ini biasanya dilakukan pada
jamur yang telah diisolasi namun masih terdapat kontaminan.

Pada hari pertama tidak terjadi kontaminan, warna cabai merah dan diameternya
0,5 cm. Sedangkan pada hari kedua terjadi perubahan yaitu warnanya menjadi
putih-orange dan diameternya 3 cm. Sedangkan hari ketiga warna tetap sama
seperti hari kedua yaitu putih orange dan diameternya 3,5 cm.

Penyakit antraknosa adalah penyakit yang sering menyerang tanaman cabai. Salah
satunya penyebab penyakit antraknosa adalah Colletotrichum capsisi. Biasanya
antraknosa menyerang daun tanaman cabai, namun dapat pula menyerang buah
tanaman cabai. Gejala pada daun berupa klorosis, dan berupa bercak kecil
berwarna putih dan lama-lama tumbuh membesar. Adapun gejala pada buah
berupa bercak kecil yang selanjutnya dapat tumbuh lebih besar. Bercak yang
terbentuk umumnya melekuk atau agak cekung, dan dimulai dari terbentuknya
aservulus jamur yang berwarna hitam pada bagian tengah yang biasanya
membentuk lingkaran yang berlapis.
Serangan antraknosa dapat terjadi kapan saja. Namun serangan terhebat terjadi
ketika curah hujan mulai meninggi. Sedangkan saat musim kering, penyakit
antraknosa jarang ditemukan (Martoredjo, 2009).

Anda mungkin juga menyukai