Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS OPERASI DAN

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

1
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Pengambilan Keputusan yang efektif dan


efisien melalui tahapan :
 1. Perumusan Masalah
 2. Pengembangan Alternatif
 3. Evaluasi Alternatif
 4. Pemilihan Alternatif Terbaik
 5. Penerapan Keputusan
 6. Evaluasi Hasil

2
Kategori Keputusan Operasi

 Keputusan dalam lingkup operasional


berkaitan dengan :
 1. Proses
 2. Kapasitas
 3. Persediaan
 4. Sumber daya manusia (tenaga kerja)
 5. Kualitas

3
Lingkup keputusan
1. Proses
Desain proses produksi, tipe proses, aliran proses,
pemilihan teknologi, tata letak fasilitas, penanganan
bahan, penentuan lokasi
2. Kapasitas
Jumlah keluaran dan kapasitas yang dibutuhkan
3. Persediaan
Waktu pesan, jumlah pesanan, tingkat persediaan
4. Tenaga Kerja
Kebutuhan dan pengaturan tenaga kerja (job desain),
alokasi, pengukuran kerja, kompensasi, lingkungan kerja
5. Kualitas
Kesesuaian spesifikasi barang/jasa yang dijanjikan,
kegagalan produk

4
Sasaran Keputusan
1. Biaya
Efisiensi, komprehensif
2. Kualitas
Sistem pengawasan mutu proses, produk
3. Keandalan
Pemenuhan pasokan, pengiriman
4. Fleksibilitas
Penyesuaian terhadap dinamika perubahan

5
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS
1. Efisiensi
 Produktivitas sebagai rasio output/input
merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber
daya (input).
 Efisiensi merupakan ukuran dalam
membandingkan penggunaan masukan (input)
yang direncanakan dengan penggunaan
masukan yang sebenarnya terlaksana.
 Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan.

6
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS
2. Efektifitas
 Efektifitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan gambaran seberapa jauh target
dapat tercapai baik secara kuantitas maupun
waktu.
 Makin besar presentase yang tercapai, makin
tinggi tingkat efektifitasnya.
 Konsep ini berorientasi pada keluaran.
 Peningkatan efektifitas belum tentu dibarengi
dengan peningkatan efisiensi, dan juga
sebaliknya.

7
Produktivitas
 Ukuran kinerja operasional
 Besaran perubahan proses transformasi sumber daya
(inputs) menjadi barang/jasa (outputs)

8
Pengukuran Produktifitas

9
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DALAM
SISTEM INDUSTRI

1. Model pengukuran produktivitas


berdasarkan pendekatan rasio Output/input
2. Model pengukuran produktivitas
berdasarkan pendekatan angka indeks
3. Model pengukuran produktivitas
berdasarkan pendekatan fungsi produksi
Cobb Douglas

10
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO
OUTPUT/INPUT
Outputs
Productivity =
Inputs

Model ini terdiri dari :


1. Produktivitas parsial
2. Produktivitas faktor total
3. Produktivitas total

11
PRODUKTIVITAS PARSIAL

Pengukuran Partial = output/(input tunggal)

Contoh :
 Produktivitas tenaga kerja
 Produktivitas material
 Produktivitas modal
 Produktivitas energi

12
PRODUKTIVITAS FAKTOR TOTAL

 Produktivitas faktor total merupakan rasio dari


output bersih terhadap banyaknya input modal dan
tenaga kerja yang digunakan.
 Output bersih : output bersih – input antara
 Mis diperoleh hasil 1.5 artinya : setiap penggunaan
input tenaga kerja dan modal secara bersama
sebesar Rp. 1 juta, akan menghasilkan output
bersih sebesar Rp. 1.5 juta.

13
PRODUKTIVITAS TOTAL

Produktivitas Total = Output/(total inputs)

 Produktivitas total merupakan rasio dari output


total terhadap banyaknya input total.
 Output bersih : output bersih – input antara

14
Mengukur Produktivitas

Partial Output Output Output Output


measures Labor Machine Capital Energy

Multifactor Output Output


measures Labor + Machine Labor+Capital+Energy

Total Goods or Services Produced


measure All inputs used to produce them

15
PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT

 Pengukuran produktivitas parsial, produktivitas


faktor total maupun produktivitas total, dapat
menggunakan satuan fisik dari output dan input
(ukuran berat, panjang, isi, dll) atau satuan
moneter dari output dan input (dollar, rupiah,
dll).
 Jika output dan input diukur dalam kuantitas
fisik, maka ukuran ini dinamakan ukuran
produktivitas operasional.
 Jika output dan input diukur dinyatakan dalam
nilai uang, maka ukuran ini dinamakan ukuran
produktivitas finansial
16
Contoh 1

17
Lanjutan contoh 1

18
PERIODE DASAR
 Peningkatan atau penurunan efisiensi produktivitas dengan
mengukur perubahan dalam produktivitas periode
sebelumnya, maka ukuran produktivitas saat ini harus
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
 Produktivitas periode sebelumnya dinamakan periode
dasar dan berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk
mengukur perubahan dalam efisiensi produktif.
 Periode sebelumnya yang digunakan sebagai kriteria atau
standar dapat dipilih sesuai dengan periode yang
diinginkan, misalnya: tahun sebelumnya, minggu
sebelumnya, atau periode yang diperlukan untuk
memproduksi batch produk yang terakhir.
 Untuk evaluasi strategik, periode dasar biasanya dipilih
pada awal tahun.

19
CONTOH

 Sebuah pabrik jam tangan merencanakan output 100 unit


jam tangan pada minggu ke-I. Input sumber daya tenaga
kerja yang tersedia adalah 120 jam-orang. Ternyata dalam
minggu ke-I, perusahaan dapat menghasilkan 120 unit jam
tangan dengan jumlah input sumber daya tenaga kerja
yang sama.

Artinya :
Produktivitas yang dicapai lebih tinggi dari yang
direncanakan. "perusahaan ini telah berhasil
meningkatkan efektivitas dari output yang dihasilkan".

20
LANJUTAN CONTOH

 Sebaliknya, jika minggu ini perusahaan menghasilkan


output sesuai dengan jumlah yang direncanakan yaitu
100 unit, tetapi dengan memanfaatkan tenaga kerja 15
jam-orang, berarti produktivitasnya lebih tinggi dari
produktivitas rencana. Maka, dikatakan bahwa
perusahaan telah meningkatkan efisiensi pemakaian
sumber daya tenaga kerjanya.
 Dengan skenario selanjutnya, bisa saja tercapai output
150 unit dengan 15 jam-orang tenaga kerja. Maka, kasus
terakhir ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
meningkatkan efisiensi maupun efektivitasnya.

21
Kesimpulan

Dengan melihat ratio dan kasus ilustrasi sebelumnya,


dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa "peningkatan
produktivitas' baru akan bisa dilakukan, apabila
hubungan antara output dan input menunjukkan
perubahan-perubahan, sebagai berikut :
1. Output meningkat dengan input sama.
2. Output sama, input berkurang.
3. Output menurun lebih kecil, dibanding penurunan input.
4. Output meningkat, input menurun.
5. Output meningkat lebih tinggi, dibanding peningkatan input.

22
KEUNGGULAN UKURAN PARSIAL

 Memungkinkan para manajer untuk


memusatkan pada penggunaan masukan
tertentu.
 Lebih mudah digunakan untuk menilai kinerja
produktivitas karyawan operasional.
 Trend produktivitas dalam satu tahun dapat
ditelusuri.

23
KELEMAHAN UKURAN PARSIAL

 Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah,


atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran
lainnya, dapat menyesatkan.
 Akibat yang bersifat menyeluruh, tidak dapat
tercermin dalam pengukuran produktivitas
parsial.

24
Faktor Turunnya Produktivitas

 Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur,


mengevaluasi dan mengelola produktivitas perusahaan.
 Motivasi karyawan yang rendah karena sistem
pengukuran dan penghargaan yang diberikan tidak
berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab dari
perusahaan.
 Pengiriman produk yang sering terlambat karena
ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan,
sehingga mengecewakan pelanggan
 Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi
pemasaran.
 Pemborosan penggunaan sumber daya material, tenaga
kerja, energi, modal, waktu, informasi dan lain-lain.

25
Faktor Turunnya Produktivitas
 Terdapat konflik-konflik dan hambatan-hambatan dalam
tim kerja sama yang tidak terpecahkan, sehingga
menimbulkan ketidakefisiensian dalam kerja sama dan
partisipasi total dari karyawan.

 Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi


karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktivitas
perusahaan.

 Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri


dengan tingkat peningkatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam industri.

26
Prasyarat untuk menilai dan meningkatkan
produktivitas, adalah :
"Bisa diukurnya output yang dicapai maupun
input yang digunakan".

27
KRITERIA DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
1. Validitas.
2. Kelengkapan (Completeness). Kelengkapan
berhubungan dengan ketelitian dengan seluruh
output dan input.
3. Dapat dibandingkan (Comparability). Pentingnya
pengukuran produktivitas terletak pada kemampuan
untuk dapat membandingkan antara periode dengan
periode, dengan obyektif atau standar sehingga
dapat dilihat apakah penggunaan sumber lebih
efisien atau tidak dalam mencapai hasil.

28
Pelajari

 Model Pengukuran Komprehensif

OMAX (objective Matrix)

29

Anda mungkin juga menyukai