PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ROMY FEBIYANTO
NIM. 2017020397
NIM : 2017020397
Pembimbing
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Variabel dan Definisi Operasional.............................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................3
1.6 Asumsi Dan Batasan Penelitian..................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL.......................4
2.1 Kajian Pustaka.............................................................................................4
2.1.1.Efektifitas Pembelajaran Multimedia......................................................4
2.1.2 Pembelajaran...........................................................................................4
2.1.4.Google Classroom...................................................................................5
2.2 Kerangka Konseptual..................................................................................6
2.3 Hipotesis Penelitian......................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................8
3.1 Rancangan Penelitian..................................................................................8
3.2 Teknik Penentuan Lokasi Penelitian.........................................................8
3.3 Teknik Penentuan Responden Penelitian..................................................8
3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................9
3.4.1 Test..........................................................................................................9
3.4.2 Angket.....................................................................................................9
3.4.3 Prosedur Penilaian.................................................................................10
3.5 Analisis Data...............................................................................................11
3.6 Kerangka Berfikir......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
guru dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran daring dengan lebih
mendalam (Alonso et al, 2005). Hal ini disebabkan karena baik bagi siswa
maupun guru dapat mengakses materi sehingga siswa bisa lebih aktif dalam
belajar daring dirumah atau dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam
pelajaran.
Penggunaan Google Classroom ini diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar program dasar. Jika di kelas siswa pasif, maka di
kelas maya siswa bisa lebih aktif berdiskusi tanpa terganggu dengan sorot mata
guru dan teman-temannya dari segi siswa yang tidak bertanya saat belajar tatap
muka sehingga bisa berdiskusi atau bertanya dalam kegiatan belajar online di
rumah tanpa ada beban dari temannya (Anshari et al, 2017). Sehingga guru bisa
mengetahui siswa yang aktif dalam belajar online melalui dari diskusi,
mengerjakan tugas siswa dan semacamnya. Dengan demikian pembelajaran
multimedia menggunakan Google Classroom sangat penting untuk diterapkan
akan tetapi melihat perkembangan teknologi yang luas, pendidik/guru juga harus
bisa untuk memanfaatkannya agar dapat menarik peserta didik mengikuti proses
pembelajaran dan mempelajari mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, salah satu
cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan Google
Classroom guna meningkatkan minat belajar pada siswa, sehingga para peserta
didik tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Selain model pembelajaran,
minat peserta didik juga sangat berpengaruh dalam pembelajaran (Islamiyah, et al
2016). Sehingga diperlukan penelitian yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran
Berbasis Multimedia Menggunakan Google Classroom Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Kelas IX SMP Nurul Huda Kapongan”.
2.1.2 Pembelajaran
Menurut Sagala (2009) pembelajaran adalah membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan. Menurut Hamalik (2015) pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran.
5
6
2.1..3 Multimedia
Multimedia adalah suatu tampilan yang diracang oleh desainer agar
tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki
interaktivitas kepada penggunanya (Ausubel et al, 1967). Adapun interaktivitas
multimedia menurut Badriyah. (2015) meliputi (1) pengguna dilibatkan untuk
berinteraksi dengan program aplikasi; dan (2) aplikasi informasi bertujuan agar
pengguna bisa mendapatkan pilihan informasi yang diinginkan tanpa harus
melahap semuanya.
Untuk memahami secara baik dan benar mengenai apa yang dimaksud
dengan Multimedia, Menurut Munir (2015) pengertian Multimedia :
a. Secara umum, Multimedia terdiri dari dua kata "multi" artinya banyak, dan
"media" sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawakan
sesuatu.
b. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu
(tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
c. Di bidang pendidikan, multimedia memainkan peran penting, seperti untuk
menghasilkan program pelatihan komputer berbasis.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
Multimedia merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat memudahkan guru
dalam menyampaikan maupun menyajikan suatu materi.
suatu sarana media pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang
dapat memudahkan pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan
setiap penugasan tanpa kertas (paperless). Software tersebut telah diperkenalkan
sebagai ke istimewaan dari Google Apps for Education yang rilis pada tanggal 12
Agustus 2014 (Corbyn, 2019).
Pembelajaran Berbasis
Multimedia
Minat Belajar
Google Classroom
(X)
Pelajaran berbasis multimedia
Ha Ho
Minat Belajar Siswa Kelas IX
(Y)
Gambar 2.3 Hipotesis Penelitian
9
10
11
3.4.1 Wawancara
Wawancara menggunakan angket merupakan sebuah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
mengenai laporan pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Pada setiap
penelitian yang menggunakan angket memerlukan skala pengukuran.
Skala pengukuran merupakan acuan untuk menentukan panjang
11
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, penndapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang.
Data diolah dengan menggunakan skala likert dengan jawaban atas
pertanyaan yaitu skala nilai 1-5. Nilai yang dimaksud adalah skor jawaban
responden.
3.4.2 Test
Dalam penelitian ini, tes diberikan pada saat pretest dan posttest pada
kelas eksperimen. Tes awal (pretest) yang diambil adalah untuk mengetahui
kemampuan dasar mahasiswa dalam pembelajaran media Google class room, nilai
pretest ini diambil dari hasil belajar atau prestasi siswa pada ujian , sedangkan tes
akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran setelah
mereka diberi perlakuan (treatment).
3.4.3 Angket
Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan angket
minat belajar sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian ini. Kuesioner
atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang paling efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu pasti apa yang akan diharapkan dari responden.Angket
yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian,
yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena
itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan
data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya
diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen
angket tersebut diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan
reliabilitasnya terlebih dulu.
Varibel yang diukur dalam penelitian ini adalah minat belajar, maka
instrumen yang digunakan adalah tes minat belajar yang dikembangkan
12
oleh peneliti sendiri. Untuk menyusun angket maka kita harus perlu
mengacu pada
13
3.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP dan profil sekolah.
Kelompok Eksperimen = Y1 X1 Y2
Kelompok Kontrol = Y1 Y2
Keterangan :
Kelompok 1: kelompok eksperimen
Y1 : tes awal penguasaan materi
Y2 : tes akhir penguasaan materi
X1 : perlakuan dengan menerapkan media google class room
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrument
n : Banyaknya butir soal
∑at2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
at2: varians soal
Keterangan:
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑XY : Jumlah perkalian x dengan y
N : Jumlah peserta tes
X : Nilai suatu butir soal
Y : Nilai soal
16
Hakim, A. B. (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom dan Edmodo. I-
STATEMENT, 2(1). 1-6
Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanum, N. S. (2013). Keefetifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi model
pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi,
3(1), 90–102.
Hardiyana, A. (2015). Implementasi Google Classroom sebagai Alternatif dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran di Sekolah. Karya Tulis Ilmiah, Cirebon: SMA Negeri, 1. Heinich, R. (1984). The
proper study of instructional technology. ECTJ, 32(2), 67-88.
Huurun’ien, K. I., Efendi, A., & Tamrin, A. G. (2017). Efektivitas penggunaan E-Learning Berbasis
Schoology DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS
X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK), 10(2), 36–46.
Islamiyah, M., & Widayanti, L. (2016). Efektifitas Pemanfaatan E-Learning Berbasis Website
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa STMIK Asia Malang Pada Mata Kuliah Fisika Dasar.
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 10(1), 41–46.
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumantri, M. S. (2015). Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Munir. (2015). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: (Alfabeta).
Nadziroh, F. (2017). Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran. Jurnal Ilmu Komputer dan Desain
Komunikasi Visual, 2(1), 1–14.
Zakaria, E., & Salleh, F. (2012). Teachers’ Creativity in Posing Statistical Problems from.
63
LAMPIRAN
Jumlah keseluruhan 27
2. Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru
Pernyataan Jumlah
Indikator Sub Indikator
Positif Negatif item
Gaya Kemampuan memotivasi
mengajar siswa
Kemampuan bertanya
Kemampuan penggunaan
sumber belajar 4,5,8,9,
1,2,3,6,7 10
Kemampuan penggunaan 10
media belajar
Kemampuan pengelolaan
kelas
Kemampuan Komunikasi Verbal
13,14,16, 11,12,15,
berinteraksi Komunikasi Non Verbal 12
17,20,21 18,19,22
dengan siswa
Karakteristik Guru bersikap adil kepada
Pribadi siswa
Guru bisa menjadi contoh
Guru harus demokratis dan
bersifat terbuka
Selalu memberi nasehat 24,27,28, 23,25,26,
12
dan bimbingan kepada 29,33,34 30,31,32
siswa
Memperlakukan siswa
dengan kasih sayang dan
menghindari dari tindak
kekerasan.
Jumlah Keseluruhan 34
Lampiran 3: Angket Penelitian
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Selamat Mengerjakan
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SL S KD TP
1. Matematika sulit bagi saya karena terlalu banyak rumus
dan berhitung.
2. Guru kurang menyenangkan dalam mengajar, sehingga
saya menjadi malas belajar matematika.
3. Saya belajar matematika karena mengetahui
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Saya mengikuti pembelajaran matematika dengan
perasaan senang.
5. Saya bersemangat belajar matematika karena guru
mengajar dengan menyenangkan.
6. Saya kurang senang ketika pembelajaran matematika
sudah dimulai.
7. Ketika guru sedang menjelaskan materi saya tidak
mencatat.
8. Saya memperhatikan guru saat sedang menjelaskan
materi.
9. Saya kurang aktif ketika diskusi kelompok.
10. Saya berdiskusi dengan teman kelompok terkait materi.
11. Saya tidak ramai sendiri ketika guru mengajar.
12. Ketika diskusi kelompok saya berbicara dengan teman
diluar materi pelajaran.
13. Saya berbicara dengan teman ketika guru sedang
menjelaskan materi.
14. Tugas yang diberikan guru membuat saya semakin
tertarik dengan matematika
15. Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal
matematika.
16. Saya senang mencoba mengerjakan soal matematika.
17. Apabila mengalami kesulitan dalam memahami materi,
saya bertanya.
18. Saya menunda dalam mengerjakan tugas/PR yang
diberikan guru.
19. Saya kurang tertarik dengan matematika karena selalu
diberi tugas/PR.
20. Saya mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru.
21. Saya mengikuti bimbingan/les matematika dengan
rutin.
22. Saya sudah belajar matematika pada malam hari
sebelum pelajaran esok hari.
23. Tanpa ada yang menyuruh, saya belajar matematika
sendiri di rumah.
24. Lebih menyenangkan bermain daripada mengikuti
bimbingan/les matematika.
B. Angket Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Selamat Mengerjakan
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SL S KD TP
1. Guru membaca buku pada saat menerangkan materi.
2. Selama pembelajaran hanya mencatat dan
mendengarkan saja.
3. Siswa yang ramai tidak ditegur.
4. Setiap pelajaran berlangsung, guru tidak pernah
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
5. Guru membiarkan siswa yang malas belajar matematika.
6. Sebelum pembelajaran dimulai, semua siswa tenang.
7. Guru menyemangati siswa untuk terbiasa belajar.
8. Saya mengalami kesulitan dalam proses belajar
mengajar, karena guru tidak jelas menerangkan materi.
9. Saya tidak mengerjakan tugas karena informasi tidak
jelas.
10. Tulisan guru di papan tulis sangat jelas.
11. Bahasa yang digunakan guru mudah dipahami.
12. Guru mengabaikan keluh kesah dan pertanyaan dari
siswa.
13. Guru mendengarkan pertanyaan dari siswanya.
14. Informasi tentang tugas/PR sangat jelas.
15. Tulisan guru kurang jelas.
16. Selama siswa bertanya, guru tidak memperhatikan.
17. Guru terlihat ceria dan tersenyum ketika mengajar.
18. Guru memperhatikan ketika ada siswa yang bertanya.
19. Selama mengajar guru sering menunjukkan muka
marah.
20. Dalam melaksanakan penilaian guru selalu pilih kasih.
21. Siswa diperbolehkan mengemukakan pendapat.
22. Tutur kata dan tindakan guru terhadap saya kurang
santun.
23. Nada keras digunakan guru saat menasehati siswa.
24. Saya perlu meniru sikap guru karena tutur kata dan
tindakannya sangat santun.
25. Penilaian yang dilakukan guru sudah sesuai dengan
hasil yang dilakukan siswa.
26. Siswa tidak boleh mengemukakan pendapat.
27. Dalam mengajar guru kurang dapat mengendalikan
amarah.
28. Selama mengajar guru menggunakan nada yang keras.
29. Guru membuat siswa nyaman ketika sedang belajar,
sehingga memudahkan dalam memahami materi.
30. Sikap saya menjadi lebih baik karena guru menasehati
dengan bahasa yang santun.
Lampiran 4: Angket Try Out (Uji Coba)
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Selamat Mengerjakan
Pilihan Jawaban
No Pernyataan SL S J TP
1. Matematika sulit bagi saya karena terlalu banyak rumus
dan berhitung.
2. Guru kurang menyenangkan dalam mengajar, sehingga
saya menjadi malas belajar matematika.
3. Saya belajar matematika karena mengetahui
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Saya mengikuti pembelajaran matematika dengan
perasaan senang.
5. Saya bersemangat belajar matematika karena guru
mengajar dengan menyenangkan.
6. Saya kurang senang ketika pembelajaran matematika
sudah dimulai.
7. Ketika guru sedang menjelaskan materi saya tidak
mencatat.
8. Saya memperhatikan guru saat sedang menjelaskan
materi.
9. Saya kurang aktif ketika diskusi kelompok.
10. Saya berdiskusi dengan teman kelompok terkait materi.
11. Saya mancatat saat guru menjelaskan materi.
12. Saya tidak ramai sendiri ketika guru mengajar.
13. Saya senang mengungkapkan pendapat ketika
berdiskusi.
14. Ketika diskusi kelompok saya berbicara dengan teman
diluar materi pelajaran.
15. Saya berbicara dengan teman ketika guru sedang
menjelaskan materi.
16. Tugas yang diberikan guru membuat saya semakin
tertarik dengan matematika.
17.. Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal
matematika.
18. Saya senang mencoba mengerjakan soal matematika.
19. Apabila mengalami kesulitan dalam memahami materi,
saya bertanya.
20. Saya menunda dalam mengerjakan tugas/PR yang
diberikan guru.
21. Saya kurang tertarik dengan matematika karena selalu
diberi tugas/PR.
22. Saya mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru.
23. Saya hanya belajar matematika ketika sedang
menghadapi ujian.
24. Saya mengikuti bimbingan/les matematika dengan
rutin.
25. Saya sudah belajar matematika pada malam hari
sebelum pelajaran esok hari.
26. Tanpa ada yang menyuruh, saya belajar matematika
sendiri di rumah.
27. Lebih menyenangkan bermain daripada mengikuti
bimbingan/les matematika.
B. Angket Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Selamat Mengerjakan
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SL S KD TP
1. Guru membaca buku pada saat menerangkan materi.
2. Selama pembelajaran hanya mencatat dan
mendengarkan saja.
3. Siswa yang ramai tidak ditegur.
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebelum
dan setelah selesai menerangkan materi.
5. Benda-benda sekitar digunakan sebagai contoh dalam
menjelaskan materi.
6. Setiap pelajaran berlangsung, guru tidak pernah
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
7. Guru membiarkan siswa yang malas belajar matematika.
14